Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Pukuli Dia (Bagian 3)



Kakak Po, Pukuli Dia (Bagian 3)

3"Eh?! Oh, laksanakan." kata pengawal kedua belas yang awalnya terkejut. Lalu, dia pun menjalankan perintah dan berjalan ke arah Lan Lian.      

Walaupun pelayan itu adalah pelayan terdekat putri ke tujuh di kerajaan Bei Yun, tapi dia telah menyinggung istri kecil Raja Huayou. Padahal, Raja Huayou hanya menuruti keinginan istri kecilnya, mana mungkin Raja Huayou berani untuk tidak menurutinya.     

Du Heng yang berdiri di samping Raja Huayou hanya diam saja, Wow gila, Xuanyuan Pofan! Kamu tidak bertanya dulu apa yang telah terjadi, tapi malah begitu saja mendengarkan si kecil ini, minta pukul kamu langsung pukul saja, wah kagum sekali, batinnya.     

Sedangkan Lan Lian hanya merasakan otaknya mendengung, dia tercengang bagai orang bodoh ketika melihat pengawal kedua belas berjalan menghampirinya.     

Wajah Du Xuexin langsung pucat, dia juga terkejut. Dia pun buru-buru menutup dadanya yang tidak sakit dan berjalan ke arah Xuanyuan Pofan dan berkata, "Kakak Xuanyuan Pofan, kamu salah sangka. Ini bukan salah Lan Lian, salahkan saja aku, aku yang salah karena tidak bisa mendidiknya dengan baik sehingga membuatnya menyakiti istri kecilmu dengan ucapannya."      

Ucapan ini diucapkan Du Xuexin dengan wajah sangat kasihan, dia pun menarik semua kesalahan ke dirinya sendiri. Padahal jelas kalau dia adalah serigala berbulu domba yang jahat. Tapi, dengan begini jadi tampak seolah istri kecil Raja Huayou lah yang sudah berbuat jahat kepadanya.      

Apanya yang 'menyakiti dengan ucapan'? Membuat seolah kalau Nyonya kecil saja yang tersinggung karena ucapannya, sehingga menyuruh orang untuk memukuli Lan Lian pelayan itu. Padahal sebenarnya tidak begitu, jelas-jelas kalian yang lebih dulu mengganggu dan menyakiti. Nyonya kecil hanya tidak tahan melihat para pelayannya diganggu, mangkanya dia sampai seperti ini! Batin pelayan di halaman Liuli Guoguo.      

Xiao Denglong dan para pelayan di halaman Liuli Guoguo tampak memutar bola mata mereka dan memandang dengan kesal ke arah Du Xuexin yang berpura-pura kasihan.      

Tempat itu pun jadi hening, Xuanyuan Pofan seperti tidak mendengar ucapan Du Xuexin saja. Dia hanya memedulikan tangan mungil istri kecilnya yang memerah karena kedinginan. Lalu, dia pun menutup tangan mungil itu dengan telapak tangan besarnya. Dia membungkukkan tubuhnya, kemudian memencet-mencet pipi istri kecilnya dan berkata, "Lihat, kamu marah sampai begini, di luar dingin, cepat masuk sana!"     

Du Xuexin merasa sedang diabaikan, Xuanyuan Pofan mengabaikanku?! batinnya. Dia merasa kalau dirinya sudah mau gila saja. Kenapa! Kenapa Xuanyuan Pofan selalu mengabaikanku! lanjutnya dalam hati.     

Sebenarnya, Xuanyuan Pofan bukan mengabaikan Du Xuexin, hanya saja di matanya hanya ada istri kecilnya, yaitu Liuli Guoguo. Dia bahkan sudah terbiasa menganggap semua yang di sekitarnya bagai angin lalu.     

Wajah Liuli Guoguo tampak memerah karena marah, dia teringat tentang pelayannya Ding Xiang yang tadi sampai berlutut di tanah bersalju. Bagaimanapun dia menyuruh Ding Xiang berdiri, Ding Xiang tetap saja tidak berdiri. Sehingga, dia pun menarik tangan mungilnya dari tangan besar Xuanyuan Pofan, lalu berlari menghampiri Ding Xiang pelayannya yang masih berlutut di tanah bersalju.     

"Ding Xiang! Cepat berdiri, aku sudah meminta Kakak Po untuk memukuli kakak yang galak itu, kamu jangan takut!" perintah Liuli Guoguo. Menurutnya, Ding Xiang tidak segera berdiri karena takut dengan kakak galak itu, Em, pasti memang seperti itu, gumamnya.     

Sambil membantu Ding Xiang berdiri, Liuli Guoguo pun membuka mulutnya, lalu berteriak ke pengawal kedua belas, "Pengawal kedua belas, cepat pukul dia! Dia telah mengganggu dan menyakiti Xiao Deng Long dan Ding Xiang, dia sangat jahat!"     

Mendengar ini, hati Ding Xiang dan Xiao Denglong langsung jadi hangat. Saat tadi dipukul, Xiao Denglong tidak menangis. Tapi, ketika mendengar Nyonya kecilnya berteriak seperti ini, matanya pun jadi sendu. Ding Xiang pun juga sama, dia merasa kalau hidungnya jadi masam dan berair.     

Pengawal kedua belas yang dipanggil lagi namanya langsung tersadar, dia kira kalau dirinya tadi salah dengar. Saat ini, dia pun tidak ragu sedikitpun, dia lalu menarik Lan Lian dan menyeretnya keluar dari pintu halaman Liuli Guoguo. Di halaman banyak para wanita, apalagi juga ada Tuan dan Nyonya kecil, dia takut kalau dirinya memukul Lan Lian terlalu keras sehingga bisa menakuti mereka.     

Apalagi, sejujurnya... aku ini pria loh, aku ini pria loh! Seorang pria memukuli wanita? Pria apaan itu?! Tuan pasti karena merasa bela diriku tidak berkembang, sehingga menyerahkan pekerjaan yang buruk ini kepadaku. Aku memang pengawal terburuk bela dirinya di antara pengawal lain, tapi memang kenapa? Kan tidak usah sampai harus menyuruhku memukul seorang wanita! Tidak bisa begini, aku harus berlatih lebih keras lagi dan tidak boleh lagi jadi pengawal terburuk bela dirinya! batin pengawal kedua belas.     

"Raja Huayou ampuni hamba! Ampuni hamba! Nyonya kecil ampuni hamba! Hamba salah! Hamba salah! Tuan putri! Tuan putri selamatkan aku!" teriak Lan Lian yang menangis dan memohon pada majikannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.