Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kepala Kecil yang Menggantung Di Depan Dada (Bagian 1)



Kepala Kecil yang Menggantung Di Depan Dada (Bagian 1)

2Liuli Tian dan Xuanyuan Mingxin mengerutkan kening ketika melihat adiknya yang jatuh ke dalam kamar mereka. Liuli Guoguo tampak mengangkat kepalanya, lalu menyadari kalau kakaknya dan istri kakaknya memandang bingung ke dirinya, wajah pun seketika memerah karena malu.      

Liuli Guoguo kemudian menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya dan berkata, "Hehehe, Kakak Liuli Tian, Kakak Xuanyuan Mingxin, kalian lanjutkan saja, lanjutkan saja. Aku tidak sengaja lewat sini, lalu terkena hembusan angin, mangkanya bisa sampai masuk ke sini!"     

Liuli Tian menelan ludahnya sendiri. Ini pertama kalinya dia ingin sekali meremas adiknya ini. Padahal, sedikit lagi dia sudah bisa mencium istrinya, Xuanyuan Mingxin. Sekarang malah jadi seperti ini, hati Liuli Tian rasanya jadi gelap dan dingin.     

Wajah Xuanyuan Mingxin pun juga memerah karena malu ketika melihat Liuli Guoguo yang imut itu tiba-tiba masuk dan terjatuh di dalam kamar. Dia tidak tahu kalau sebaiknya dia harus berkata apa. Tapi, tidak lama kemudian, dia juga melihat adik keenamnya yang juga ikut masuk ke dalam.     

Wajah tampan Xuanyuan Pofan juga sama merahnya. Dia merapatkan bibirnya karena tidak enak untuk mengatakan apapun. Dia lalu masuk dan langsung menggendong istri kecilnya yang nakal itu, kemudian berbalik dan berjalan keluar dari kamar.     

Xuanyuan Mingxin dan Liuli Tian yang tiba-tiba ditinggalkan begitu saja langsung tercengang dan bingung. Hah? Raja Huayou yang terkenal dinginnya ini, tidak mungkin… Em… Juga ikut menguping dari luar, kan? Huwaaaah! Canggung sekali rasanya, batin Liuli Tian.     

Liuli Guoguo yang telah tertangkap basah pun hanya bisa bersembunyi di dekapan Xuanyuan Pofan. Dia lalu pergi ke kamarnya sendiri dengan wajah yang masih memerah karena malu.      

Xuanyuan Pofan tersenyum ketika melihat Liuli Guoguo yang tersipu malu di dekapannya. Dia merasakan tubuh kenyal dan lembut Liuli Guoguo yang menempel di tangannya. Tubuh Liuli Guoguo pun penuh dengan harum manis permen. Padahal angin dingin terus berhembus, tapi malah tidak merasakan dingin sama sekali. Malah sebaliknya, yang tercium hanya aroma madu yang menyengat dan memperlihatkan kepuasan yang menyegarkan.     

Xuanyuan Pofan tidak bisa menahan diri untuk menepuk pantat kecil Liuli Guoguo, lalu mencium telinga kecilnya dan bertanya, "Hal buruk apa yang mau kamu lakukan tadi? Em?"     

Liuli Guoguo langsung mengangkat kepalanya. Mata besar itu memutar untuk menghindari tatapan Xuanyuan Pofan. Lalu, dia menenggelamkan kepalanya lagi ke dekapan Xuanyuan Pofan dan berkata dengan suara yang sangat kecil, "Aku juga tidak tahu..." Tapi entah kenapa aku merasa malu, seperti ada yang tidak benar, batinnya.     

"Em? Tidak tahu?" tanya Xuanyuan Pofan sambil menggendong Liuli Guoguo masuk ke dalam kamar. Dia lalu menurunkannya di lantai dan menyuruh pelayan untuk memberi Liuli Guoguo penghangat tangan.      

Setibanya di dalam kamar, Xuanyuan Pofan tidak berani untuk memeluk dan menciumi istri kecilnya, karena takut pikiran buruk itu akan muncul lagi. Terlebih, setelah tadi masuk ke kamar seseorang yang sedang mau melakukan hal baik yang menggairahkan dan panas.     

"Kakak Po, aku tidak mau penghangat ini, aku mau penghangat yang ini..." kata Liuli Guoguo karena tidak suka dengan penghangat tangan yang diberikan oleh pelayan. Dia pun maju dan menghampiri Xuanyuan Pofan.      

Tapi, Xuanyuan Pofan menelan ludahnya lalu mendorong pelan istri kecilnya ini, menolak untuk memeluknya. Dia pun memasangkan lagi penghangat tangan di tangan kecil Liuli Guoguo, "Dengarkan ya, pakailah ini baik-baik!" perintahnya.     

Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya dengan kesal dan marah karena malah diberi penghangat tangan oleh Kakak Po-nya. Kakak Po menyebalkan sekali! Tidak apa deh tidak memperbolehkanku tidur bersamanya. Tapi, kenapa bahkan dipeluk sebentar saja juga tidak mau?! Padahal, dulu waktu kecil, Kakak Po sering sekali memelukku! Kenapa semakin dewasa, Kakak Po malah lebih jarang memelukku, ya? Tidak, aku mau dipeluk! Mau dipeluk! batinnya.     

"Kakak Po, kamu berubah." kata Liuli Guoguo dengan kecewa. Tangan Xuanyuan Pofan yang awalnya berniat untuk merapikan lagi rambutnya, tiba-tiba terhenti ketika mendengar Liuli Guoguo mengucapkan kalimat itu, dia sangat terkejut.     

"Kakak Po, apa kamu sudah tidak suka aku lagi, ya?" tanya Liuli Guoguo dengan sangat serius sambil mengangkat alisnya.     

Xuanyuan Pofan kemudian memegang kening Liuli Guoguo, "Em tidak demam, lalu kenapa tiba-tiba mengatakan hal aneh seperti ini? Em?" tanyanya.     

"Aduh, sudahlah! Cepat katakan saja Kakak Po! Katakan, apa kamu masih suka aku atau tidak?" tanya Liuli Guoguo lagi dengan lebih mendesak sambil bertolak pinggang dan menatap tajam ke Xuanyuan Pofan.     

"Tentu saja…" kata Xuanyuan Pofan sambil melengkungkan bibirnya dan berniat untuk menggoda Liuli Guoguo. Dia merasa sangat senang sekali, bagaikan banyak bunga yang bermekaran dalam hatinya ketika melihat sosok istri kecilnya yang mengerutkan kening dan menunggu jawaban dengan sangat serius. Perasaan diperhatikan oleh Liuli Guoguo, sungguh nyaman sekali untuk Xuanyuan Pofan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.