Kannoya Academy

Madness



Madness

3"KAMU!" Teriak Hana, lalu menerjang ke arah pahlawan itu.     

Hana menebas ke arah pahlawan itu, tetapi ia menghindari tebasannya dengan sangat cepat, tetapi tetap anggun.     

"Tch... DASAAAAR!" Teriak Hana.     

Hana menebas pahlawan itu, tetapi pahlawan itu menghindarinya lagi.     

"Itu... cara dia menghindarinya sangatlah indah... dia pasti..." kata Aerum.     

"Butterfly." Jawab Osamu.     

Asap pun menghilang, semuanya terlihat jelas sekarang.     

"KEMBALIKAN KAKAKKU!" Teriak Hana sambil berusaha untuk menebas Butterfly.     

Butterfly terus menerus menghindari serangannya, seperti seekor kupu-kupu, indah dilihat, susah ditangkap.     

"Aku tidak mengambil kakakmu." Jawab Butterfly.     

"OMONG KOSONG!" Teriak Hana.     

Hana menebas Butterfly lagi dan lagi, tetapi tetaplah meleset.     

"Memangnya, apa yang terjadi?" Tanya Butterfly.     

"JANGAN PURA-PURA TIDAK TAHU!" Teriak Hana. Hana menancapkan pedangnya ke atas lantai. Lantai itu langsung hancur dan menjadi sangat kacau. Butterfly segera terbang ke arah Alexa, Aerum, dan Osamu.     

"Hhhrghh....." keluh Hana.     

Saat asap menghilang, terlihatlah bahwa Butterfly sedang menggendong Alexa dan Osamu, sementara itu Aerum terbang di samping Butterfly, tetapi Aerum berpegangan pada Butterfly.     

Hana menerjang ke arah Butterfly dengan cepat. Hana melompat.     

Butterfly menghindari semua serangan Hana lagi. Alexa dan Osamu pun aman.     

Butterfly terbang ke bawah, meletakkan Alexa dan Osam di tempat yang aman. Aerum pun melindungi mereka berdua.     

Butterfly terbang lagi ke arah Hana.     

Semua serangan Hana selalu meleset.     

"Tch... dasar...." pikir Hana.     

Lalu Hana mulai berpikir.     

Hana menerjang ke arah Alexa dan Osamu dan Aerum.     

Dengan Cepat Butterfly menyusulnya sambil meminum sedikit madu.     

Hana melihat bahwa Butterfly mengikutinya. Lalu Hana berbalik dan menusuk tubuh Butterfly, sehingga tubuh Butterfly hancur berkeping-keping.     

Alexa, Aerum, dan Osamu terkejut.     

"Hosh... hosh... akhirnya...." kata Hana.     

"Iya, akhirnya kamu bisa mengenaiku." Kata Butterfly.     

"Apa?!" Kejut Hana.     

Butterfly sudah berada tepat di belakang Hana. Butterfly menghisap sihir pedang Hana dan mengubahnya menjadi madu.     

Hana segera mengayunkan pedangnya ke arah Butterfly, tetapi Butterfly menahan tebasan pedang Hana hanya dengan tangan kosong saja, dan sedikit lapisan madu yang mengental.     

"A-Apa?!" Kejut Hana.     

Butterfly tersenyum.     

Hana melompat mundur.     

Butterfly mengubah gumpalan madu dari pedang Hana, sehingga gumpalan madu itu mengkristal.     

"Ini sihir yang berbahaya, jadi akan aku simpan dahulu." Kata Butterfly.     

Dengan jentikan jarinya, madu itu menghilang entah ke mana.     

"Tch... dasar..." kata Hana, Hana menggenggam pedangnya dengan sangat kuat.     

"Tidak apa-apa! Aku bisa membunuhnya tanpa sihir pedangku!" Pikir Hana.     

Tetapi, pada saat Hana berpikir, kedua tangannya sudah diborgol.     

Butterfly mengambil pedang Hana sambil tersenyum.     

"A-Apa?!" Kejut Hana.     

"Ara ara... pedang ini berbahaya. Akan aku sita terlebih dahulu." Kata Butterfly.     

"Dasar..." kata Hana penuh dengan emosi.     

.     

.     

Butterfly datang kepada Alexa, Aerum, dan Osamu.     

"Kalian baik-baik saja?" Tanya Butterfly lembut.     

"Aah... iya... tapi buku-buku milikku rusak semuanya." Kata Osamu.     

"Ara ara... baiklah." Kata Butterfly, ia menjentikkan jarinya, sebuah gumpalan madu yang mengkristal muncul. Butterfly meminumnya sedikit, lalu tubuh Butterfly berubah warna menjadi warna-warni.     

Butterfly memutar tangannya pada buku-buku milik Osamu. Buku-buku itu pun kembali seperti semula, tanpa ada cacat.     

"Aah.. ini adalah hal kecil, tapi... terimakasih." Kata Aerum.     

Lalu Aerum memukul punggung Osamu,     

"Seharusnya kamu tidak usah meminta hal kecil itu." Bisik Aerum.     

"Tapi... buku itu berharga!" Balas Osamu.     

Butterfly melihat kelakuan mereka berdua, lalu,     

"Ara ara... lucunya." Kata Butterfly lembut.     

.     

.     

"Kalian... bisakah membantuku?" Tanya Butterfly.     

"Tentu saja." Jawab Alexa.     

"Bisakah kalian jaga dia? Aku akan membantu yang lain. Jika ada apa-apa, ini." Kata Butterfly sambil memberikan sebuah gumpalan madu.     

"Apa ini?" Tanya Alexa.     

"Itu adalah sihir telepati, hanya beberapa orang yang dapat menguasainya. Dengan begitu aku bisa tahu keadaan kalian." Kata Butterfly.     

"Baik." Jawab Aerum.     

Lalu Butterfly terbang meninggalkan mereka semua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.