Let's do it
Let's do it
"Begitu.... baiklah..." jawab Rei.
"Berarti rencana kita bisa segera jalan! Horee hahahaha!" Kata seorang lelaki muda dengan topeng yang sangat aneh.
"Summoner, jangan terlalu bahagia, nanti rencana hancur." Kata seorang lelaki muda dengan topeng yang aneh juga.
"Tenang saja Gravi boy.... semuanya akan baik-baik saja! Ya kan, Forgotten?" Kata lelaki itu kepada seorang anak kecil perempuan berambut putih. Padangan matanya kosong. Perempuan itu tidak menjawab Summoner, lelaki muda itu.
Wanita dengan penutup mata itu tersenyum dan memegang bahu Rei.
"Rei, tenang saja, kita ada di sini." Katanya.
Rei memegang tangan wanita itu.
"Heartbreaker, sejak saat itu, hanya kamu yang aku percayai. Terimakasih karena telah membuatku dapat percaya pada mereka semua ini." Kata Rei.
Wanita itu tersenyum.
"Rei.... kamulah yang menyelamatkan kami semua." Kata Heartbreaker, wanita itu.
Rei melihat ke arah seorang lelaki yang memakai masker aneh.
"Controler, sekarang kamu tidak bisa memakai taktik sihir parasit itu lagi karena semua orang sudah dapat mengatasi caranya. Cobalah cari cara lain." Kata Rei.
Lelaki itu menjawab,
"Ya, Rei."
.
.
"Forgotten... oh Forgotten! Ayo makan ini!" Kata Summoner sambil menyuapinya dengan sesendok sup hangat.
"Aku lupa...." kata Forgotten.
Summoner menutup mulut Forgotten,
"Jangan lupa-lupa terus. Jika lupa, jangan katakan, nanti begitu... kamu tahu sendiri.... hanya pada musuh Rei kamu boleh mengucapkan kata lupa." Kata Summoner.
"Aku lupa..." kata Forgotten.
"Aduuuh..." keluh Summoner.
.
.
Rei melihat ke arah teman-temannya, ia berpikir sambil tersenyum,
"Rasanya sangat berbeda dengan dahulu pada saat dengan Shinoka, Takana, dan Zeko. Begini jauh lebih nyaman..." pikir Rei.