Disgusting
Disgusting
Rei berdiri di depan mereka semua.
"Sekali serang saja, lihat, Golden chain itu sudah hilang nyawanya." Kata Rei.
Night Hero masih berpikir.
"Dan rupanya ada anak kembar dari pahlawan itu ya... bahkan kekuatan kalian lebih lemah dari orangtua kalian!" Kata Rei.
"Dia mengetahui kita?" Pikir Night Hero.
"Kalian terkejut? Hahahaha! Saat itu.... itulah pahlawan pertama yang aku bunuh!" Kata Rei sambil tertawa.
"Tidak mungkin... masakah...." kejut Night Hero di dalam pikirannya.
"Mengapa? Kalian ketakutan? Kalian ingin mengadu kepada ibu kalian sambil menangis? Dasar bayi!" Kata Rei.
Flame Man menerjang ke arah Rei.
"Fire strings!" Kata Flame man.
Dari kelima jarinya, muncul jaring magma. Flame Man mengayunkan semuanya pada Rei.
Tetapi rasanya, semua jaring magma itu terkena pada tubuh Rei, tetapi tidak menimbulkan efek apapun, rasanya hanya seperti tersiram oleh saus tomat.
Rei mengusap magma yang tertempel pada pipinya, lalu menjilatnya.
"Enak sekali." Kata Rei.
"Apa? Aneh... dia bisa tahan dengan itu, jika Sun Hero aku tidak kaget... tapi... dia?" Pikir Night Hero.
"Hei, kamu, bocah! Sampai kapan kamu mau berpikir terus?" Tanya Rei.
Night Hero mengabaikan Rei.
"Chemistry!" Kata Sweet Pink.
Sebuah cairan kimia mengenai mata Rei. Tetapi justru dengan itu mata Rei berubah warna.
"Hooh? Begitu?" Tanya Rei.
Rei membuka kedua matanya dengan lebar. Tubuh Sweet Pink tiba-tiba terkena efek cairan yang ia berikan.
"Bodoh! Sampai kapan kamu mau menipu orang lain dengan cairan-cairan ini? Lihatlah, sekarang kamu memiliki banyak bekas luka bakar dari api milikku? Hah! Omong kosong! Dan entah mengapa juga banyak orang yang percaya! Semua orang benar-benar bodoh!" Kata Rei penuh emosi.
Warna mata Rei kembali seperti semula.
"Karena bekas palsu tidak enak dilihat, biarkan aku beri yang asli!" Kata Rei.
Rei mulai membakar bagian-bagian tubuh Sweet Pink yamg terkena oleh cairan kimianya itu.
.
.
"Flame strike!" Teriak Flame Man.
Sebuah tembakan api yang kuat meluncur pada Rei dari belakang. Rei hanya menahan serangan Flame Man dengan tangan kirinya yang ia letakkan di belakang secepatnya.
Rei mengarahkan tangan kirinya ke depan lalu ia mulai berbalik dan melihat Flame Man dengan tatapan yang sangat tajam.
Api yang berwarna kemerahan itu lambat laun berubah menjadi warna api biru.
Rei tersenyum kejam.
Lalu Rei melemparkan peluru api itu pad Flame Man dengan sekuat-kuatnya, sehingga Flame Man terpukul mundur sangat jauh. Tubuh Flame Man juga menjadi gosong.
.
.
"Begini saja? Lalu di mana nyanyian para rakyat yang mengatakan 'para pahlawan kuat tak terkalahkan! Ia menyelamatkan kita dari segala bencana!' Mengapa kalian lemah semuanya? Dan juga bocah itu hanya berpikir daritadi, bocah yang ini hanya dibakar sedikit sudah kesakitan, bocah lainnya sudah jatuh tidak bisa berdiri lagi hanya karena kakiku yang kuayunkan sedikit, dan juga kakek tua bangsat tadi hanya kuserang sedikit sudah terluka parah tubuhnya? Hah? Sudah jelas rakyat sudah dibutakan oleh kalian semua, para pahlawan! Aku tidak menyesal menjadi penjahat terkuat, meskipun masih banyak yang lebih kuat dan mungkin aku adalah yang terlemah... tetapi, kalian lemah sekali! Aku juga tidak menyesal karena membakar universitas terpercaya yang membuat para pahlawan-pahlawan menjijikan ini, untung saja aku membakarnya pada saat jam pelajaran, sehingga banyak mahasiswa dan mahasiswi yang tidak menjadi pahlawan karena mereka sudah terbakar olehku! Menjijikan! Kalian lebih menjijikan dari segala kekejaman yang ada! Pahlawan-pahlawan hanya membutakan mata rakyat! Bodoh!" Kata Rei yang bercampur aduk dengan tawa dan amarah.
Rei melihat ke arah Sweet Pink.
"Begini saja sudah kesakitan? Bagaimana kalau ini?" Tanya Rei sambil menggenggam tangan kanan Sweet Pink pada bagian pundak dengan sangat kuat, sehingga tangan Sweet Pink pada bagian pundak mulai berdarah. Rei menggenggamnya makin lama makin kuat. Sweet Pink berteriak kesakitan.
"Hentikan!" Teriak Sun Hero yang menerjang ke arah Rei. Sun Hero hendak menedang Rei dari belakang dengan kuat, tetapi Rei menahannya dengan tangan kirinya, Rei juga meremas kaki Sun Hero sehingga mengeluarkan darah. Tangan kanan Rei masih meremas tangan Sweet Pink.
Hingga terdengarlah bunyi "kraaak!"
Tangan kanan Sweet Pink pada bagian pundak patah, juga kaki Sun Hero pada dekat pergelangannya.
Sun Hero melompat mundur.
.
.
"Begini saja sudah berteriak kesakitan? Cengeng!" Kata Rei pada Sweet Pink.
"Mengapa ia mengincar Sweet Pink dan Golden chain dan juga Flame Man? Sementara aku dan juga Sun Hero sedikit diabaikan, kecuali pada saat Sun Hero menyerangnya." Pikir Night Hero.
Rei menggenggam leher Sweet Pink dan mengangkat tubuh Sweet Pink.
"Flame flood!" Kata Flame Man yang belum juga kalah.
Magma membanjiri tempat itu, Night Hero segera melompat ke atas dan hinggap pada Sun Hero, adiknya itu.
"Maaf, Sun, aku menumpang sebentar." Kata Night Hero.
"Hehehe, tak apa kakak!" Kata Sun Hero.
Justru karena magma itu, kaki Sun Hero yang tadinya patah menjadi sedikit pulih.
.
.
"Wah ada air panas, Cherry! Mau mandi? Sini kumandikan!" Kata Rei sambil menenggelamkan tubuh Sweet Pink sambil tertawa.
Sweet Pink berusaha untuk melawan, tetapi karena banjir magma itu ia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Begini saja tidak tahan? Lemah!" Kata Rei.
Rei melihat ke arah Flame Man dengan tajam.
Jauh di depan Flame Man, berdirilah Night Hero dan Sun Hero, lalu paling jauh dari Flame Man ada Rei. Rei menerjang.
Sun Hero dan Night Hero bersiap untuk bertarung, tetapi Rei melewati mereka begitu saja dan langsung menerjang ke arah Flame Man.
"Aneh... ada yang aneh." Pikir Night Hero.
"Flame super punch!" Kata Flame Man.
Flame Man memukul Rei dengan kuat. Tetapi Rei tidak merasakan apa-apa, hanya rasa geli yang ada.
"Ahahhaha! Menggelikan!" Tawa Rei.
"Flame cut!" Kata Flame Man.
Jaring magma menebas Rei dengan kuat, tetapi Rei tidak mendapatkan efek apapun.
"Geli sekali hingga aku ingin menangis! Lemah!" Kata Rei.
Rei mendekat pada Flame Man,
"Flame explotion!" Kata Flame Man.
Ledakan dari banjir magma itu pun muncul. Meledak, dan terus meledak dengan kuat, hingga gedung juga hancur. Sun Hero melompat agar Night Hero tidak terluka.
"Kamu tidak peduli dengan pahlawan peringkat 10 dan 9 itu, sehingga kamu meledakkan semua area tanpa peduli? Bagaimana dengan rakyat? Huh? Katanya pahlawan melindungi rakyat, tetapi lihat... pahlawan peringkat 1 ini baru saja menghancurkan seluruhnya! Ia tidak peduli siapa yang mati siapa yang hidup! Jika mati, itu adalah salahnya sendiri menjadi lemah! Hahahaha! Benar-benar menjijikan!" Kata Rei.
Flame Man tidak menghiraukan perkataan Rei.
"Begitu? Memang begitu ya? Dengan hanya 60% orang yang memiliki sihir di dunia ini, mengapa justru kamu tidak melindunginya dengan sungguh-sungguh? Bodoh! Menjijikan! Dasar pahlawan murahan yang hanya peduli dengan peringkat, bayaran, dan penghargaan!" Kata Rei.
.
.
"Blue flame." Kata Rei.
Tubub Rei bercahaya biru. Tubuh Rei mulai membara, dan mata Rei bersinar terang.
Api Rei menghanguskan magma di sekitarnya.
"Flame shoot!" Kata Flame Man.
Tembakan api yang kuat mengenai tubuh Rei, tetapi Rei tidak menerima efek apapun, terpukul mundur sedikitpun tidak.
"Ini adalah pahlawan peringkat 1?! Lemah sekali!" Teriak Rei.
Rei memukul perut Flame Man, dan Flame Man terpukul mundur sangat jauh hingga menabrak gedung-gedung. Gedung-gedung yang tertabrak oleh tubuh Flame Man juga hancur. Banjir magma mulai menghilang.
"Begini saja?" Tanya Rei.