Poison
Poison
"Waah, banyak hal yang aneh lho Amiko!" Kata Aino.
"Apa itu?" Tanya Amiko.
"Kamu tidak bertarung melawan kita sama sekali, justru kamu bertengkar dengan Tenji. Adu mulut saja kamu dengannya." Kata Hope.
"Eh.. dan juga kalian tidak tertidur seperti yang lainnya, mungkin karena kalian hanya adu mulut saja." Kata Aino.
"Baiklah, mari kuta cari yang lain!" Kata Amiko.
Amiko, Aino, Tenji, dan Hope pergi mencari yang lain. Di tengah jalan, mereka bertu dengan Megan.
"Megan manis! Sedang apa kamu disini?" Tanya Hope.
"Aku berusaha mencari yang lain!" Kata Megan.
.
.
"Megan! Waaah ada Megan! Apakah ini takdir kita Megan?"
"Apa?! Yuto?!" Kejut Megan.
Yuto berlari ke arah Megan, dan berusaha untuk memeluknya, tetapi Megan mengubah tubuh Yuto menjadi cairan untuk sementara.
"Megan.... mengapaaaa...." kata Yuto.
"Siapa dia?" Tanya Hope.
"Dia adalah Yuto, biasa dipanggil Chaku. Ia adalah musuh yang kulawan pada saat ada menara di sekolah Kannoya Academy. Aneh sekali, ia seharusnya ditahan, mengapa ia ada di sini?" Tanya Megan.
"Sudah kubilang Megan, ini adalah takdir." Kata Yuto sambil tertawa.
"Baiklah, aku akan mengembalikan tubuhmu pada saat peperangan berakhir." Kata Megan.
"Tidaaak! Jangaaan! Aku tidak bisa bertarung dalam bentuk cairan!" Kata Yuto memohon.
"Kasihan deh dia, sebaiknya kamu kembalikan dia." Kata Hope.
"Aaah... baiklah..." kata Megan.
"Horeeee!" Kata Yuto senang.
Yuto kembali menjadi padat.
.
.
.
Mereka berjalan kesana kemari, dan mereka tidak menemukan apapun.
"Lotus, Amber, dan Aditya. Mengapa kalian ada di sini?" Tanya Megan.
"Kami mencari yang lain." Kata Amber.
Lalu mereka bergabung dengan Amiko dan teman-teman. Mereka berjalan ke sana ke mari,
"Viola, Stunner, Muddy, Evania, Rippers.... kita bertemu lagi." Kata Amiko.
Mereka bergabung juga.
.
.
Tiba-tiba.
"Force shield!" Teriak Amiko.
Sebuah perisai terbentuk.
"Apa ini?" Kejut Tenji.
"Gas... itu adalah gas beracun." Kata Lotus.
"Percuma, gas bisa masuk melewati perisai." Kata Amber.
Benar, gas itu mulai masuk. Mereka semua terbatuk-batuk.
"Badan kita... rasanya lemas.." kata Megan.
"Ini menyerap stamina!" Kata Aino.
Lalu mereka semua terjatuh lemas.
Seorang gadis datang.
"S-Siapa dia?" tanya Megan.
.
.
Gadis itu hanya di saja. Rupanya semua teman-teman Amiko tidak tahan dengan racun itu, kecuali dengan Amiko sendiri.
"Begitu ya... hanya aku yang bisa." Kata Amiko.
Amiko berdiri dan berdiri di hadapan gadis itu.
.
.
Gadis itu menerjang pada Amiko. Amiko menghindar.
"Force!" Kata Amiko.
Amiko berhasil menahan gadis itu, tetapi,
"Ah?" Kejut Amiko.
Tangan dan kakinya berubah warna menjadi warna keunguan, seperti keracunan.
Amiko melepaskan gadis itu.
"Dia bisa meracuni lewat kontak sihir?" Kejut Amiko.
Gadis itu menyemburkan racun. Amiko berhasil menghindar, tetapi rambutnya terkena sedikit. Dari rambutnya, racun itu merambat.
Amiko memotong rambutnya menjadi lebih pendek lagi.
"Bahkan dari rambut bisa merambat..." pikir Amiko.
Gadis itu menerjang ke arah Amiko.
Amiko terus menghindar.
"Kalau begini terus..." pikir Amiko. Lalu Amiko melihat ke arah teman-temannya.
"Mereka tidak akan kuat." Pikir Amiko.