Kannoya Academy

Big suprise



Big suprise

2Setelah 3 hari, Yukina tidak menunjukkan gejala apapun, jadi ia boleh dipulangkan.     

.     

.     

.     

.     

.     

"Adanya banyak sekali berita buruk..." kata ms. Sheva pada saat mengajar.     

Ms. Sheva terkejut saat melihat Yukina duduk di bangkunya.     

"Yukina... kamu masih boleh beristirahat lho." Kata ms. Sheva.     

"Tidak, aku baik-baik saja..." kata Yukina.     

.     

.     

"Baiklah, aku bacakan berita-berita itu..." kata ms. Sheva.     

"Setelah mengetahui insiden ini... terpaksa sekolah Alanis School ditutup karena dianggap tidak aman. Sekolah-sekolah yang tersisa harus memberikan perlindungan yang lebih kuat, jadi kemarin Denzel dan juga mr. Kazuhiko memperkuat sistem keamanan Kannoya Academy. Mereka bekerja hingga larut. Jadi, hargailah jasa mereka, jangan rusakkan apapun.     

.     

Yang kedua, adanya muncul peraturan terbaru yang kurang aku sukai. Para murid sekarang dilarang untuk menggunakan sihirnya semena-mena, dan jika ada keadaan mengancam, para murid tetap tidak boleh mengeluarkan sihirnya, mereka harus menunggu para pahlawan, dan jika pahlawan itu mengijinkan penggunaan sihir, maka kalian boleh menggunakan sihir. Para murid hanya boleh mengeluarkan sihir pada saat pelatihan di sekolah dan di rumah.     

Sebagai gantinya, para pemerintah menambah tugas patroli pada para pahlawan, sehingga pahlawan akan lebih sering terlihat. " kata ms. Sheva.     

Ms. Sheva menghela nafasnya.     

Suasana di kelas menjadi sedih.     

"Pasti ada sesuatu...." pikir Yukina muram.     

.     

.     

"Dan juga, karena penutupan sekolah Alanis, kita kedatangan 3 murid baru." Kata ms. Sheva.     

Semuanya terkejut.     

"HOEEE?!" Kejut Kurosa.     

"Murid... baru?" Tanya Yukina tidak percaya.     

"Aaah... pantas saja ada meja-meja kosong...." kata Ardolph yang duduk di samping Yukina.     

.     

.     

.     

.     

.     

.     

3 murid masuk.     

"Baiklah, kalian dipersilakan memperkenalkan diri." Kata ms. Sheva.     

Seorang lelaki tampan dan keren mulai membuka mulutnya,     

"Namaku Halminton Albern." Kata lelaki itu.     

"Tampannya..." bisik Aerum.     

"Hm.." jawab Alexa.     

.     

.     

Seorang gadis berambut keunguan dengan rambut yang diikat ke atas membuka mulutnya,     

"Namaku Alward Odelia." Katanya     

"Kereeeen!" Kata Kurosa pada Asuka.     

.     

.     

.     

"Eeeh aaah .... eeehmm ei... na... na... NAMAKU AAA-AAA-ADALAH RRRRR RRRR RRR REECE T-T-T-TOSHIKO! S-S-SALAM KENAL!" Kata seorang gadis berambut merah dengan gugup. Penampilannya unik, rambutnya dikepang menjadi dua kepangan, terlihat sangat cocok padanya.     

"Lucunyaaa..." kata Kurosa.     

.     

.     

.     

"Baiklah, itu adalah teman-teman baru kita. Kalian dipersilakan untuk duduk, seragam kalian dan kamar kalian juga sudah dipersiapkan. Kalian akan saya beri waktu untuk mengganti seragam kalia--" kata ms. Sheva.     

"Eehm... anu..."     

Toshiko, gadis berambut merah itu mengangkat tangannya.     

"Ya, Toshiko?" Tanya ms. Sheva.     

"Bolehkah.... kita memakai seragam Alanis... satu hari.... saja....?" Tanya Toshiko. Ia melihat pada seragam Alanis yang ia pakai pada saat itu. Toshiko terlihat sangat sedih.     

Ms. Sheva berpikir sebentar.     

"Kalian pasti rindu dengan sekolah kalian, baiklah, saya ijinkan pada minggu ini untuk memakai seragam sekolah Alanis." Kata ms. Sheva.     

Toshiko terlihat sangat bahagia.     

"Terimakasih!" Kata Toshiko.     

"Benar.... memang seharusnya begitu... seragam Kannoya Academy memang kualitasnya tidak baik.." kata Albern, murid baru itu.     

"Eh..." kejut Yukina.     

.     

.     

"Aku setuju dengan Albern... sungguh mengecewakan." Kata Odelia.     

"Eeeh eeeh t-teman-teman.... jangan... jangan begitu..." kata Toshiko khawatir.     

"Sudah, mari kita mulai pelajarannya." Kata ms. Sheva.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.