My Husband from My First Love

Kamu Tidak Mengerti Tentang Cinta! ( 2)



Kamu Tidak Mengerti Tentang Cinta! ( 2)

2Kamu tidak mengerti tentang cinta! ( 2)     

Saat Sinta hendak pergi, pergelangan tangannya langsung diraih oleh Jeffery.     

"Tunggu! Jangan pergi dulu!" Ucap Jeffery, dia menahan Sinta untuk pergi.     

Sinta menghapus air matanya dan dia menoleh kearah Jeffery.     

"Ada apa lagi? Hubungan kita sudah selesai dan mulai hari ini, kamu jangan mendekati aku lagi!" Ucap Sinta. Dia menghempaskan tangan Jeffery namun Jeffery menggenggamnya dengan erat.     

"Tidak! Hubungan kita belum berakhir, Sinta aku hanya mencintai kamu dan kamu hanya akan menjadi milikku saja! Kalau kamu berani pergi bersama pria lain, aku akan membunuhnya. Siapapun itu termasuk Daffin. Pria kesayangan kamu itu!" Teriak Jeffery, dia mulai menggila.     

Sinta merasa sangat terkejut saat mendengar ucapan Jeffery.     

"Jeff, kamu gila! Kamu yang mencampakkan aku dan sekarang kamu mau mengambil aku kembali? Aku bukan barang yang bisa kamu buang dan kamu ambil lagi seenaknya saja!" Teriak Sinta. Dia meronta ingin melepaskan tangannya tapi Jeffery menggenggamnya sangat erat.     

"Kamu memang bukan barang, kamu kekasihku dan kamu hanya akan menjadi milik aku!" Teriak Jeffery.     

Tanpa sengaja Jeffery melihat ada bekas tanda cinta di leher Sinta dan hatinya merasa semakin panas. Dia mengingat kejadian tadi malam. Dia melihat Sinta dan Daffin berada diatas tempat tidur dan berciuman tepat didepan matanya.     

"Sinta, apa yang kamu lakukan dengan Daffin tadi malam? Apakah kamu menjual tubuh kamu padanya, hah?!" Tanya Jeffery, matanya memerah dan Genggamannya semakin erat.     

Sinta merasa kesakitan karena Jeffery menggenggam tangannya sangat kuat.     

"Ahhhh … sakit! Jeff cepat lepaskan tangan aku!" Teriak Sinta, dia merasakan pergelangan tangannya terasa akan patah begitu saja.     

Jeffery tertawa dingin dan mendekatkan wajahnya kearah Sinta.     

"Sakit! Hatiku jauh lebih sakit dari ini Sinta! Aku mencintai kamu dan aku sudah melakukan semuanya demi kamu, tapi kamu malah tidur dengan pria lain. Sinta! Kenapa kamu menjadi murahan seperti ini? Kenapa?!" Teriak Jeffery, hatinya benar-benar sangat hancur. Karena menurutnya Sinta sudah mengkhianatinya.     

"Aaahhh … sakit Jeff! Kamu sudah gila Jeff! Ahhhh … lepaskan aku Jeff!" Teriak Sinta, dia tidak kuat lagi menahan rasa sakit ditangannya.     

"Tidak! Aku tidak akan pernah melepaskan tangan kamu, kamu hanya akan menjadi milik aku! Dan Daffin, dia akan menerima balasannya karena sudah menyentuh kamu Sinta, lihat saja! Aku akan memberinya pelajaran karena dia sudah berani merebut kamu dariku!" Teriak Jeffery. Dia mendekatkan wajahnya kearah Sinta dan berbisik ditelinganya.     

"Kamu jangan terlalu percaya dengan Daffin, dia hanya seorang penipu, setelah dia bosan dengan kamu, dia pasti akan membuang kamu Sinta," ucap Jeffery. Suaranya terdengar sangat mengerikan, dia tertawa dan melanjutkan ucapannya, "harusnya kamu sadar diri, kamu itu siapa dan Daffin itu siapa? Dia pria brengsek yang hanya ingin mempermainkan wanita apalagi wanita polos seperti kamu, hahahha … sebelum kamu tertipu oleh pesonanya lebih baik kamu bangun Sinta dan kembalikanlah kepadaku. Aku akan menerima kamu, walaupun kamu sudah tidak sesuci seperti dulu. Aku akan menerima kamu Sinta," ucap Jeffery, dia menjauhkan wajahnya dari telinga Sinta dan tertawa sinis. Menatap Sinta dengan tatapan jijik.     

Seperti melihat wanita murahan yang tidak pantas untuk dia lihat.     

Jeffery melonggarkan genggamannya dan Sinta bernafas lebih lega.     

Dia menatap Jeffery dan memasang ekspresi datar kepadanya.     

"Daffin playboy? Daffin akan membuang aku? Hahahahaha … kamu yakin dia seperti itu? Jeff kamu jangan menyebarkan berita bohong semacam itu. Karena yang tahu semua tentang dia adalah istrinya dan istrinya itu adalah aku!" Ucap Sinta, dia tertawa dan meneruskan ucapannya, "aku bukan wanita murahan yang rela menjual tubuh aku untuk pria sembarangan. Karena tubuh dan hatiku ini hanyalah milik Daffin. Suamiku yang paling aku cintai!" Ucap Sinta, dia langsung memalingkan wajahnya karena dia sangat malas menatap wajah Jeffery. Baginya Jeffery hanyalah sebuah masa lalu dan Daffin adalah masa depannya.     

Mendengar itu, Jeffery langsung merasa sangat terkejut. Seluruh tubuhnya terasa kaku dan lututnya terasa lemas. Dia merasa terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Sinta.     

"Ka … kamu dan Daffin? Sudah menikah?" Tanya Jeffery, dia langsung melepaskan tangan Sinta dan mencoba mencerna apa yang dia dengar tadi.     

Jeffery mengusap kasar wajahnya dan menepuk dahinya berkali-kali. Dia masih tidak mempercayainya.     

"Bohong! Kamu pasti sedang berbohong kan Sinta? Kamu sengaja mengatakan semua ini agar aku tidak mengejar kamu lagi kan? Ya kan? Sinta kamu sedang mencoba membalas dendam kepadaku kan?" Ucap Jeffery, dia mengacak-acak rambutnya dan kembali menatap kearah Sinta.     

Sinta menggelengkan kepalanya dan dia pun menjawab, "tidak Jeff! Aku memang sudah menikah dengannya. Kami menikah setelah kepulangan kamu dari luar negeri, aku dan Daffin menikah karena dia membutuhkan seorang istri saat itu. Tapi seiring berjalannya waktu, kami memiliki perasaan cinta dan akhirnya aku dan dia saling mencintai. Daffin memberikan aku banyak cinta dan kasih sayang. Dia menunjukkan arti cinta sesungguhnya. Tidak seperti kamu, kamu hanya bisa mengatakan cinta tapi tidak bisa menunjukkan makna cinta itu sendiri. Bagaimana mungkin aku tidak bisa jatuh cinta kepada Daffin, dia pria yang sangat baik dan dia adalah suami yang paling terbaik yang ada dimuka bumi ini. Aku sangat bersyukur bisa menikah dengannya. Sepertinya aku harus bersyukur kepada Tuhan karena kamu mencampakkan aku, jadi aku bisa bertemu dengan Daffin," ucap Sinta. Dia tersenyum cerah saat menyebut nama Daffin. Terlihat sekali jika dia benar-benar sangat mencintainya. Wajah cerah itu dahulu hanya ditunjukkan untuk Jeffery tapi sekarang Sinta berikan semuanya untuk Daffin.     

Jeffery menunduk dan tangannya menyentuh dadanya. Hatinya sangat sakit, sangat sakit.     

Dia melakukan semuanya demi Sinta tapi Sinta malah membencinya dan pergi bersama pria lain.     

Jeffery mengingat tentang kakek Wijaya Narendra.     

Dia sempat meminta pertolongan padanya tapi kakek Wijaya Narendra telah menolaknya dan kini dia mengerti kenapa Wijaya Narendra menolaknya. Itu karena cucu kesayangannya yaitu Daffin Narendra.     

Jeffery mengepalkan tangannya dan dia masih belum menerima semuanya. Jeffery merasa jika dia harus membalas dendam kepada Daffin dan juga kakeknya. Karena gara-gara mereka, hubungannya bersama Sinta malah hancur dan Daffin mengambil semua keuntungan dari kehancuran hubungannya dengan Sinta.     

Namun, Jeffery telah salah faham.     

Kakek Wijaya dan Daffin sebenarnya memang tidak tahu apa-apa tentang Sinta. Apalagi tentang hubungan cintanya dengan Jeffery karena yang Daffin tahu, Sinta sedang patah hati karena dia dicampakkan oleh mantan kekasihnya.     

Sinta menghela nafas panjang, dia menatap Jeffery yang masih menunduk dan tangannya, dia sedang mengepalkan kedua tangannya. Terlihat jika dia sedang menahan kemarahannya.     

Sinta takut jika Jeffery akan melakukan hal yang lebih gila lagi, Sinta pun segera pergi dan meninggalkan Jeffery yang masih menunduk dan saat Jeffery mengangkat wajahnya. Dia sudah tidak melihat Sinta lagi.     

Jeffery tertawa sambil menitikkan air matanya.     

Hatinya telah hancur dan hubungan cintanya dengan Sinta pun ikut hancur.     

"Sinta! Kamu menikah dengan si penipu itu! Apakah kamu tidak tahu jika gara-gara Wijaya Narendra kita berpisah seperti ini!" Ucap Jeffery, dia meremas rambutnya dan air mata terus mengalir dari sudut matanya.     

"Arrghhh … brengsek! Daffin Narendra, Wijaya Narendra kalian harus mati! Gara-gara kalian, Sinta pergi meninggalkan aku!" Ucap Jeffery, dia pun meremas kepalanya dan merasa sakit didalam hatinya. Dia berteriak kencang dan mengeluarkan seluruh isi hatinya yang susah lama tenggelam didasar hatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.