Sekte Persatuan Ortodoks
Sekte Persatuan Ortodoks
Dia melihat banyak medan pertempuran yang sedang berlangsung. Pertempuran meletus dimana-mana, dan api berkobar di berbagai tempat.
Menurut peraturan yang telah disepakati, Kaisar Agung tidak diizinkan untuk terlibat dalam pertempuran. Untuk menghindari dampak pertempuran yang akan memengaruhi orang-orang yang tidak bersalah dari Prefektur Ilahi, Ye Futian tentu saja tidak akan terlibat secara langsung dalam pertempuran ini.
Namun, ini bukan berarti dia tidak dapat menggunakan metode rahasia macam apa pun.
Ye Futian bisa merasakan bahwa ada banyak monster iblis dengan kultivasi yang kuat di sana. Dia memberi perintah dari dalam pikirannya, dan seorang kultivator iblis yang kuat tiba-tiba muncul di hadapannya. Sosok ini adalah Burung Peng Raksasa Bersayap Emas. Sekujur tubuhnya berwarna emas, tetapi saat ini dia berada dalam wujud manusia. Wajahnya terlihat sangat tegas. Dia adalah seekor burung ilahi, Burung Peng Raksasa Bersayap Emas, dari Dunia Empty Divine.
*Whoosh* Tiba-tiba terbentuk sebuah badai di sana. Kemudian, Burung Peng Raksasa Bersayap Emas itu berubah menjadi sambaran petir, melesat ke arah Ye Futian. Dia mengulurkan tangannya, lalu berubah menjadi sepasang cakar yang sangat tajam ketika dia hendak mengoyak tubuh Ye Futian.
Pihak lawan ternyata berani mengambil inisiatif untuk menyerangnya.
Ye Futian menatap sosok itu dengan kedua matanya yang berwarna hitam pekat. Dalam sekejap, sosok itu bisa merasakan jiwa spiritual yang mengerikan menembus pikirannya secara langsung. Pada saat berikutnya, tubuhnya tiba-tiba berhenti bergerak. Dia memandang Ye Futian dan membungkuk hormat untuk memberi salam. "Tuan."
Ye Futian langsung mengambil ingatannya dan dengan cepat mengetahui tentang beberapa hal. Dia mengerutkan kening, dan keinginan membunuh terlintas di matanya.
"Pergilah!" dia berseru. Dalam sekejap, sosok itu melesat ke lapisan awan dan berubah kembali ke wujud aslinya. Dia melesat melintasi langit dan pergi meninggalkan tempat ini untuk mengumpulkan informasi dari Prefektur Ilahi untuk Ye Futian.
Ye Futian mengambil satu langkah ke depan dan pergi ke hadapan monster iblis lainnya. Setelah melakukan hal ini berkali-kali, dia akhirnya mengendalikan beberapa monster iblis dan mengirim mereka ke benua-benua utama di Prefektur Ilahi.
Setelah melakukan hal ini, sosok Ye Futian muncul di salah satu gunung utama dari benua tersebut. Dia telah menerima banyak informasi di dalam benaknya.
"Seperti yang diharapkan, Ayah tidak memberitahuku tentang hal ini," pikir Ye Futian dalam hati. Donghuang Agung telah menyembunyikan banyak informasi dalam perbincangan di antara mereka sebelumnya. Rupanya situasi di Prefektur Ilahi jauh lebih buruk dari dugaannya.
Tentu saja, dia bisa memahami tindakan ayahnya. Prefektur Ilahi adalah wilayah yang dipimpin oleh ayahnya. Bagaimana mungkin dia ingin melihat situasi yang terjadi hari ini? Tetapi demi masa depan, dia berharap bahwa Ye Futian dapat fokus pada kultivasinya, dan oleh sebab itulah, dia tidak memberitahunya apa yang sebenarnya telah terjadi.
Prefektur Ilahi saat ini dipenuhi oleh kobaran api perang di semua 18 wilayah. Benua yang tak terhitung jumlahnya terpengaruh oleh pertempuran ini. Bahkan jika mereka dengan sengaja mencoba menghindari konflik, mereka tidak bisa lolos begitu saja, terutama dalam pembantaian yang baru-baru ini terjadi di Wilayah Zixiao.
Pasukan dari Dunia Manusia telah mengeluarkan perintah untuk melakukan pembantaian. Banyak orang yang tidak berpartisipasi dalam perang telah dibantai oleh mereka. Darah mengalir ke seluruh penjuru kota seperti sebuah sungai. Banyak orang telah tewas terbunuh, dan itu adalah pemandangan yang sangat mengerikan.
Meskipun dia tahu bahwa ini adalah hal yang tidak dapat dihindari dalam perang berskala besar, namun Dunia Manusia menyebut diri mereka sendiri sebagai 'penegak keadilan,' tetapi mereka masih bertindak begitu kejam dan tak kenal ampun ketika menaklukkan orang lain. Hal ini masih membuatnya sangat marah. Kedua matanya menyiratkan keinginan membunuh yang mengerikan.
Pembantaian yang terjadi di Wilayah Zixiao mulai memicu amarah dari Prefektur Ilahi. Kultivator-kultivator kuat di semua wilayah dari Prefektur Ilahi tersulut amarah setelah mendengar berita itu dan khawatir mereka akan mengalami nasib yang sama. Sosok-sosok terkemuka langsung unjuk diri untuk mengatur para kultivator dari Prefektur Ilahi dan mulai melancarkan perlawanan, memburu para penjajah itu.
Bagaimanapun juga, medan perang ini berada di Prefektur Ilahi. Jika seseorang hanya melihat aspek jumlah, para kultivator dari Prefektur Ilahi bisa menaklukkan pasukan musuh dengan mudah. Namun, pasukan lawan memiliki kultivasi yang sangat kuat. Jika tidak, mereka tidak akan berani menyerang dunia lain.
Kobaran api perang semakin meluas di 18 wilayah dan mungkin bisa mencapai semua tempat.
Tidak lama kemudian, Ye Futian menerima berita bahwa sebuah pertempuran besar sedang terjadi di ibukota dari Wilayah Taishang.
...
Kota Taishang adalah tempat dimana Istana Pemimpin Wilayah Taishang berada. Kota itu memiliki status yang cukup penting di seluruh penjuru Prefektur Ilahi.
Para kultivator dari Wilayah Taishang cukup kuat secara keseluruhan, dan Kota Taishang bahkan lebih kuat lagi. Dunia Manusia dan Dunia Empty Divine telah berulang kali diserang selama penyerbuan mereka berlangsung. Setelah pasukan lawan melakukan pembantaian di Kota Taishang, mereka balik diburu dan dibunuh, sehingga membuat pasukan lawan menderita kerugian yang signifikan.
Hal ini menarik perhatian kultivator-kultivator tingkat tinggi, yang langsung melaporkannya ke petinggi mereka. Oleh sebab itulah, pada hari ini, Dunia Manusia dan Dunia Empty Divine sama-sama mengirim pasukan yang kuat untuk menguasai Kota Taishang. Mereka sudah siap untuk menaklukkannya sekaligus untuk menghindari masalah di masa depan.
Hari ini, beberapa legiun yang kuat telah tiba di langit di atas Kota Taishang.
Di antara mereka, sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa pasukan terkuatnya adalah Sekte Persatuan Ortodoks dari Dunia Manusia. Pasukan ini adalah pasukan ortodoks dari Dunia Manusia dan memiliki hubungan dekat dengan Istana Ilahi Manusia. Bahkan, dapat dikatakan bahwa mereka mendapatkan perintah langsung dari Istana Ilahi Manusia.
Pemimpin Sekte Persatuan Ortodoks juga merupakan tokoh penting di Dunia Manusia. Beberapa tahun yang lalu, dia mulai memiliki reputasi sebagai salah satu sosok terkuat di bawah Great Emperor Plane. Sekarang, dia telah mencapai Great Emperor Plane dan mengikuti Leluhur Manusia.
Sekte Persatuan Ortodoks dikenal kuat karena hubungan dekat mereka dengan Istana Ilahi Manusia. Mereka memiliki cabang dimana-mana, dan pasukan mereka tersebar di seluruh penjuru Dunia Manusia. Mereka adalah pasukan kultivasi nomor satu di Dunia Manusia, nomor dua setelah Istana Ilahi Manusia. Tidak ada yang mampu menandingi mereka. Sehingga, siapa pun bisa membayangkan betapa kuatnya mereka.
Sekarang, Pemimpin Sekte Persatuan Ortodoks mengikuti Leluhur Manusia, sementara wakil pemimpin sekte mengelola sekte tersebut. Mereka semua berada di tingkat mendekati dewa dan memiliki kultivasi yang sangat menakutkan. Saat ini, mereka berdiri di udara, memimpin Legiun Persatuan Ortodoks. Mereka sudah siap untuk menyerang ibukota dari Wilayah Taishang.
Wakil pemimpin dari Sekte Persatuan Ortodoks memiliki aura kebajikan di sekelilingnya. Cahaya suci tampak mengalir di tubuhnya, dan dia memiliki aura yang menakjubkan. Tatapan matanya mengamati kota yang berada di bagian bawah.
Selain Sekte Persatuan Ortodoks, mereka juga memimpin banyak pasukan dari Wilayah Taishang untuk menyerang bersama-sama. Mereka bersiap untuk mengalahkan kota ini dalam satu kali serangan dan kemudian menaklukkan Wilayah Taishang.
Sebenarnya, ada satu legiun yang tidak kalah kuat di Kota Taishang. Mereka adalah pasukan perlawanan yang dibentuk oleh para kultivator dari Kota Taishang. Selain itu, ada banyak markas sementara yang tersebar di seluruh penjuru kota. Mereka semua adalah pasukan penentang. Saat ini, mereka semua menatap pasukan yang datang untuk menaklukkan mereka dan bisa merasakan tekanan yang sangat dahsyat. Meski begitu, mereka masih dipenuhi dengan keinginan untuk bertarung.
Penyerangan yang dilakukan oleh Dunia Manusia telah mengubah kesan yang dimiliki oleh orang-orang dari Prefektur Ilahi terhadap Leluhur Manusia sebelumnya. Para kultivator yang mengaku sebagai penegak keadilan ternyata hanya sekumpulan munafik. Donghuang Agung mungkin telah menebak tipu daya ini sejak lama dan dengan demikian langsung menolak lamaran pernikahan yang diajukan oleh Di Hao kala itu.
Mereka akhirnya mengerti kenapa Leluhur Manusia menyuruh Di Hao melamar Donghuang Diyuan dan kenapa Donghuang Agung menjadi marah serta mempermalukan Di Hao di depan publik.
Rupanya keduanya memiliki persaingan yang dalam.
"Sepertinya mereka tidak berencana untuk menyerah. Mereka bahkan bersiap untuk terus melawan," ujar seorang kultivator dari Sekte Persatuan Ortodoks di atas langit setelah melihat pemandangan yang tersaji di Kota Taishang.
"Mereka hanyalah sekelompok idiot. Tidak kusangka kawanan lalat berani mencoba untuk menggoyahkan sebatang pohon," ejek seseorang di bagian samping. Dia mengumumkan, "Donghuang telah menelantarkan kalian semua, dan kalian masih berani melawan. Kalian semua benar-benar ingin menjemput ajal kalian masing-masing."
Para kultivator dari Kota Taishang sama sekali tidak terpengaruh oleh kata-kata ini. Benarkah Donghuang Agung telah menelantarkan mereka? Donghuang Agung berpesan kepada mereka untuk menyelamatkan diri, berusaha semaksimal mungkin untuk tidak terlibat dalam perang, dan menunggu harapan di masa depan. Mereka mengerti betapa menyedihkannya situasi ini.
"Donghuang Agung mungkin tidak berpikiran bahwa para kultivator dari Dunia Manusia, yang selama ini mengaku sebagai 'penegak keadilan' ternyata hanya sekelompok kultivator yang haus darah," ujar seseorang dengan nada dingin. "Donghuang Agung tidak akan memaafkan kalian semua."
"Benarkah begitu?" kultivator dari Sekte Persatuan Ortodoks di atas langit itu menyeringai sinis. "Karena kalian semua sangat keras kepala, maka kami tidak punya pilihan selain membaptis kalian dengan darah!"