Sosok Duplikat
Sosok Duplikat
*Klang* Suara dentangan lonceng yang saling tumpang tindih terdengar tanpa henti. Lonceng Penghancur Alam Semesta langsung membelah ruang hampa saat lonceng tersebut terus bergerak, yang kemudian berubah menjadi sinar-sinar cahaya yang melesat menuju para dewa itu. Setiap lonceng itu berukuran sangat besar dan mampu menghancurkan satu bagian langit.
Melihat bahwa Ye Futian masih memiliki kemampuan untuk menyerang Kaisar Agung lainnya di bawah mereka, Kaisar Pedang Abadi juga mengerutkan keningnya. Dia maju selangkah dan mengayunkan pedangnya ke depan. Dalam sekejap, Qi Pedang melesat sejauh jutaan mil dan menghancurkan ruang hampa, membentuk lengkungan kegelapan tanpa akhir. Serangan itu berhasil menghancurkan Kekuatan Ilahi tersebut, mengoyak ruang hampa, dan berniat untuk membunuh Ye Futian meskipun ada perbedaan ruang dan waktu di antara mereka.
Pedang ini membentang jutaan mil ke segala arah. Saat pedang tersebut diayunkan ke bawah, seberkas kilatan cahaya pedang muncul di langit berbintang yang luas. Semua ruang hampa yang menghalangi jalurnya langsung terkoyak dan retak. Dalam sekejap, dunia akan dicabik-cabik olehnya.
Di zaman kuno, Kaisar Pedang Abadi mampu membelah sebuah planet bintang dengan satu pedang dan mengalahkan semua makhluk hidup.
Meskipun kemampuannya tidak berada pada kondisi terkuatnya sekarang, namun pedangnya masih sangat kuat.
Namun pada saat ini, sebuah tombak perak yang terbuat dari Kekuatan Ilahi entah bagaimana muncul di tangan Ye Futian. Begitu pedang tersebut dikerahkan ke bawah, tombak itu menyerang pedang yang semakin mendekat itu seperti seekor naga, bergerak dalam kecepatan cahaya. Ruang hampa pun runtuh seketika, dan sebuah badai yang mampu menghancurkan dunia bergejolak di udara. Namun, pedang itu terus retak hingga akhirnya hancur berkeping-keping di dalam ruang hampa.
Namun, pada saat yang hampir bersamaan, banyak Pedang Petir Kekacauan yang menyerang secara bersamaan, mengincar tubuh Ye Futian. Mereka tiba tepat setelah pedang sebelumnya hancur berkeping-keping.
Tombak Ye Futian pun melintas di udara dan kemudian menyerang Pedang Petir Kekacauan yang berada di atas langit. Badai penghancur itu menerjang ke bawah dengan agresif, memaksa tubuhnya untuk terus jatuh dari atas langit. Namun, Pedang Petir Kekacauan itu tetap tidak bisa melukai Ye Futian.
*Brak, Brak, Brak* Terdengar rentetan suara yang terus menerus bergema di udara. Suara-suara itu rupanya dihasilkan oleh Lonceng Penghancur Alam Semesta milik Ye Futian ketika lonceng tersebut menabrak para dewa yang hadir di sana. Puluhan Kaisar Agung mengalami kesulitan dalam menahan kekuatan dari Lonceng Penghancur Alam Semesta. Mereka terluka oleh gema yang dihasilkan dan bergegas mundur. Beberapa di antara mereka bahkan mengalami luka berat. Tubuh fisik mereka nyaris hancur akibat serangan dari Lonceng Penghancur Alam Semesta.
Pada saat yang bersamaan, Wilayah Pedang Abadi menyelimuti area yang luas. Dengan satu perintah dari dalam pikiran Kaisar Pedang Abadi, pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya melesat ke bawah dalam sekejap, menuju ke arah Ye Futian dengan keinginan membunuh. Setiap bilah pedang itu mengandung kekuatan ilahi yang bisa membunuh seorang dewa.
Ye Futian hanya melihat sekilas, kemudian Nine Dragon True Qi mengelilingi tubuhnya, dan bayangan dari Kaisar Surgawi muncul di sana. Penampilannya kini tampak tak tertandingi. Dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat, lapisan pertahanan partikel dunia telah terbentuk di sana. Mereka kemudian berubah menjadi sebuah tirai cahaya yang menghalangi pedang yang semakin mendekat.
Tapi Jalur Pedang milik Kaisar Pedang Abadi juga merupakan kekuatan hukum dari Jalur Pedang yang dia kendalikan. Pedang ilahi penghancur itu menembus pertahanan partikel dunia tersebut secara langsung dan terus melesat menuju tubuh Ye Futian.
Di sisi lain, ruang dan waktu di hadapan Ye Futian tampak terdistorsi, sehingga membuat beberapa aura pedang yang relatif lemah terkubur di area yang kacau itu. Namun, beberapa pedang yang sangat kuat masih bisa melewati lapisan-lapisan rintangan itu, lalu menghancurkan arus ruang dan waktu yang kacau tersebut. Jalur Pedang itu berisi kekuatan untuk mengoyak ruang dan waktu, sehingga menyebabkan berbagai macam pedang ilahi itu mencapai tubuh Ye Futian.
Namun pada saat ini, sepertinya Ye Futian telah menciptakan Tubuh Ilahi Kaisar Surgawi. Banyak rune mengelilingi sosok kaisar tersebut, membuat tubuhnya bersinar dengan cahaya berwarna emas seperti sosok petarung abadi. Pedang ilahi itu semakin mendekat dan menghasilkan suara tabrakan yang keras, mengguncang tubuh Ye Futian. Namun, pedang tersebut tidak bisa melanjutkan pergerakannya. Sudah jelas, tidak mungkin bagi seseorang untuk menggoyahkan Ye Futian hanya dengan menggunakan aura pedang dari sebuah area pedang.
Kemampuan bertarung Ye Futian tidak lebih lemah dari Kaisar Pedang Abadi.
*Boom* Saat ini, terdengar suara ledakan yang mengerikan di atas langit. Mereka melihat dunia spasial itu runtuh dan hancur. Segala sesuatunya akan dihancurkan. Ye Futian mendongak dan melihat telapak tangan raksasa milik Leluhur Manusia dikerahkan ke bawah. Rasanya seolah-olah ada sebuah dunia yang tersembunyi di dalam telapak tangan tersebut. Petir Kekacauan yang menakutkan tersembunyi di dalam serangan itu. Dengan membawa kekuatan penghancur tertinggi, petir itu menghancurkan ruang hampa, dan segala sesuatu yang menghalangi jalannya akan dilenyapkan.
Segel telapak tangan yang mengerikan ini bahkan telah menghalangi langit. Ukurannya sangat besar, hingga menutupi area yang luas. Tubuh Ye Futian dan Donghuang Agung sama-sama diselimuti olehnya. Segel tersebut menghancurkan segalanya dan berbenturan dengan area yang dibentuk oleh Ye Futian dan Donghuang Agung.
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang menyebar di udara. Sepertinya segala sesuatunya akan dihancurkan di bawah segel telapak tangan ini. Leluhur Manusia telah berubah menjadi penguasa dunia ini atau semacam dewa agung dan perkasa yang mengendalikan nasib semua makhluk hidup.
Donghuang Agung juga memandang ke arah segel telapak tangan yang sangat mengerikan itu dan dia mengerutkan keningnya. Kemudian, dia melihat bahwa sekujur tubuh Ye Futian diselimuti dengan cahaya suci. Cahaya yang indah itu mengandung kekuatan penghancur tertinggi di dalamnya, seolah-olah dia akan menghancurkan segel telapak tangan tertinggi itu dengan mudah.
*Boom* Tubuh Ye Futian bergerak sebagai Jalur Agung. Dia memegang tombak dewa di tangannya, dan Kekuatan Ilahi di tubuhnya menyelimuti tombak itu tanpa henti. Dia mengerahkan tombaknya ke udara, dan dalam sekejap, Petir Kekacauan yang bisa menghancurkan segalanya itu pada akhirnya malah hancur berkeping-keping.
Suara ledakan yang dahsyat bergemuruh di udara. Tombak Ye Futian menghantam Giant Palm of Tianshen yang berukuran sangat besar itu. Pemandangan itu terlihat seperti seseorang yang berusaha menyerang sebuah dunia penghancur yang berukuran kecil. Dia tampak sangat kecil jika dibandingkan dengan serangan yang dihadapi olehnya, seperti seekor ngengat yang mencoba menggoyahkan sebatang pohon.
Namun, Ye Futian ternyata mampu menggoyahkan telapak tangan raksasa tersebut.
Tombak itu mengoyak segalanya, melesat melewati Petir Kekacauan dan mendistorsi ruang hampa. Wilayah Petir Kekacauan saat ini telah dilahap ke dalam badai ruang dan waktu. Sementara itu, tombak tersebut melanjutkan serangannya dengan membawa kekuatan penghancur tertinggi bersamanya. Tombak itu menusuk ke dalam segel telapak tangan raksasa tersebut dan menembusnya secara langsung, menghancurkannya dari dalam dengan cara yang agresif.
Telapak tangan raksasa itu pun bergetar hebat, dan banyak retakan muncul di permukaannya.
*Boom* Tubuh Ye Futian melesat melewati area di atas segel telapak tangan tersebut. Dia langsung menerobosnya dan tidak menghentikan serangannya. Setelah melewati segel telapak tangan penghancur itu, dia langsung bergerak menuju Leluhur Manusia dengan kecepatan ekstrem. Sepertinya dia telah tiba di hadapan tubuh Leluhur Manusia yang agung dan berukuran besar itu dalam sekejap mata.
Petir Kekacauan melesat keluar dari mata Leluhur Manusia. Kilatan petir itu langsung mengoyak ruang hampa dan menyambar ke arah Ye Futian. Tapi kali ini, Ye Futian tampil dengan percaya diri. Dia sama sekali tidak memiliki keinginan untuk mengelak. Tombaknya langsung menembus udara, tidak bisa dihentikan. Dia menusuk Petir Kekacauan secara langsung dan kini mengincar sosok raksasa itu.
Petir Kekacauan yang mampu menghancurkan dunia itu menutupi sekujur tubuh Ye Futian. Serangan penghancur itu menghancurkan tubuh fisiknya, tetapi dia terus melesat melewatinya.
*Boom* Saat ini, Ye Futian merasa bahwa dia bisa melihat satu sosok ilusi di hadapannya. Sosok itu terlihat menakjubkan dan tak tertandingi, seperti raja ilahi yang menguasai seluruh alam semesta.
*Brak* Tombak itu mengenai tengkorak raksasa itu dan menembusnya. Tetapi pada saat yang bersamaan, ledakan Kekuatan Ilahi yang sangat mengerikan menerobos masuk ke dalam pikiran Ye Futian. Sosok raja ilahi itu terlihat lebih jelas daripada sebelumnya. Sosok tersebut meneror semua makhluk hidup di seluruh penjuru dunia dan memaksanya untuk bersujud di hadapannya.
Dalam waktu yang sangat singkat, tombak itu telah menghancurkan tengkorak Manusia Ilahi. Tubuh Ye Futian berhasil menembusnya, tetapi dia tidak merasa bersemangat. Sebaliknya, dia memiliki rasa takut yang kuat di dalam dirinya.
Dia menoleh dan memandang tubuh dari Manusia Ilahi, lalu melihat bahwa tengkorak yang hancur itu sedang terbentuk kembali. Sosok tersebut tidak terpengaruh sama sekali, seolah-olah itu adalah tubuh yang tidak bisa dihancurkan.
"Sosok duplikat!"
Saat ini, hati Ye Futian berdebar kencang. Ini hanyalah sosok duplikat dari Leluhur Manusia dan bukan tubuh aslinya!