Kekuatan Ji Wudao
Kekuatan Ji Wudao
Saat ini, Dunia Langit telah memulihkan sebagian besar kemakmurannya dari masa lalu, terutama dimana langit kesembilan puluh sembilan berada. Tempat itu sekarang merupakan sebuah area yang sangat populer, dimana banyak kultivator yang berkumpul di sini.
Sehingga tidak heran para kultivator dari sebelumnya untuk tetap tinggal di tempat tersebut.
Di atas langit kesembilan puluh sembilan, banyak sosok terkemuka yang berkultivasi di sini, dan kultivasi mereka sangatlah mengerikan.
Sementara itu di Istana Langit, Ji Wudao tampak bermandikan cahaya suci dari Jalur Surgawi. Dia duduk bersila di tempatnya, seolah-olah ada sebuah matriks ilahi di bawahnya yang beresonansi dengan Jalur Surgawi. Matriks tersebut berfungsi untuk menempa dan membaptis tubuh ilahinya.
Saat ini, sekujur tubuh Ji Wudao bersinar terang, layaknya seorang putra dari Jalur Surgawi. Cahaya suci yang mengitari tubuh ilahinya itu mengandung kekuatan ilahi tertinggi, seolah-olah dia berdiri di atas segalanya dan memaksa orang-orang di sekitarnya untuk menyembahnya.
Ji Wudao telah mewarisi takhta sebagai Kaisar Surgawi dan memegang kekuasaan sebagai Kaisar Surgawi saat ini.
Meskipun kultivasinya belum sempurna, dan dia sudah sangat dekat untuk menjadi Kaisar Surgawi, dia hampir mencapai tingkat kesempurnaan tersebut. Dia sudah begitu dekat sehingga banyak orang mengira tidak akan butuh lama sebelum Ji Wudao naik takhta.
Pada saat ini, seorang kultivator di langit kesembilan puluh sembilan berdiri dari tempatnya. Hanya dengan berdiri di sana dengan tenang, pria ini memancarkan aura mengerikan yang memaksa semua orang untuk memandangnya seolah-olah dia adalah seorang dewa.
Faktanya, pria ini memang seorang dewa, sosok yang berada di tingkat Kaisar Kuno. Terlebih lagi, dia telah memulihkan kultivasinya ke tingkat Great Emperor Plane, dan dia siap untuk pergi.
"Kau mau pergi kemana?" Itu adalah suara Ji Wudao. Dia masih duduk bersila di atas Istana Surgawi, namun sepertinya dia bisa mengetahui tentang segala sesuatu yang terjadi di bagian bawah dan mendeteksi bahwa Kaisar Agung ini berniat untuk pergi.
"Aku telah berhasil membuktikan Jalur Agung milikku di Great Emperor Plane, dan tingkat Plane-ku sekarang sudah stabil. Sudah waktunya bagiku untuk pergi ke dunia luar dan melihat-lihat," jawab Kaisar Agung itu. Rambutnya sangat panjang, dan diikat ke belakang. Dia memiliki janggut pendek berwarna putih. Selain itu, terdapat sebuah aura surgawi yang menyelimuti pria itu.
"Tetua harus berkultivasi bersama kami lebih lama; tunggu sampai tingkat Plane-mu sekeras batu sebelum mencoba bepergian ke dunia luar," ujar Ji Wudao.
Kata-katanya menarik perhatian banyak kultivator. Kala itu, Ji Wudao telah menyatakan bahwa mereka yang tetap berkultivasi di sini akan dianggap sebagai anggota dari Istana Kekaisaran Surgawi dan harus mematuhi kehendaknya. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka yang mengalami perkembangan di Istana Langit mendedikasikan waktu mereka untuk meningkatkan kemampuan masing-masing, jadi tidak ada yang mempertimbangkan pilihan untuk pergi. Sehingga sudah jelas, tidak ada konflik yang timbul akibat hal tersebut.
Tetapi, banyak orang mengetahui bahwa konflik semacam ini pasti akan terjadi. Kaisar-Kaisar Agung itu bukanlah sosok yang patuh, terutama kepada seorang kultivator muda.
Alasan utama mereka tetap tinggal di sini untuk berkultivasi adalah karena mereka tidak dapat menahan godaan dari Jalur Surgawi. Namun, jika mereka mampu menjadi Kaisar Agung, mereka tidak akan bisa dibatasi dengan cara apa pun.
Great Emperor Plane merupakan puncak dari dunia kultivasi, berdiri di atas segalanya di dunia ini. Mereka sangat bangga dengan pencapaian mereka sendiri. Memang benar, siapa pun yang bisa mencapai Great Emperor Plane telah melampaui kondisi dari kultivator biasa. Jika mereka harus tunduk pada orang lain, maka orang itu harus memaksa mereka untuk tunduk secara sukarela.
"Tidak, waktunya telah tiba, aku ingin berkeliling," begitu suara lelaki tua itu memudar, sosoknya menghilang dari tempatnya. Dia bergerak melewati langit kesembilan puluh sembilan dan pergi keluar. Dia tidak punya niat untuk berada di tempat ini lebih lama lagi, dan dia mewaspadai bagian dari Jalur Surgawi ini. Jika Jalur Surgawi memang memiliki kesadaran sendiri, maka bertarung di bawah Jalur Surgawi pasti akan memicu ketidakpuasan dari Jalur Surgawi, dan akibatnya, bahaya akan terjadi.
Karena itulah, dia tidak ingin membuang-buang waktu untuk berdebat dan memilih untuk bergegas pergi dari sini.
Ketika mereka melihat lelaki tua itu pergi, tiba-tiba para kultivator di atas langit kesembilan puluh sembilan tertarik akan hal ini. Ini adalah pertama kalinya seseorang di Great Emperor Plane melanggar janjinya setelah mencapai tingkat Plane ini. Banyak dari mereka berniat melakukan hal yang sama ketika giliran mereka tiba.
Mereka ingin melihat bagaimana Ji Wudao akan menangani orang-orang seperti itu.
Ji Wudao, yang sedang berkultivasi, tiba-tiba membuka matanya dan memberikan melirik ke area di bagian bawah sebelum dia berdiri dari tempatnya dan berjalan pergi.
Sosok kedua pria itu menghilang secara bersamaan, pergi meninggalkan langit kesembilan puluh sembilan.
Saat ini, lelaki tua itu tiba di luar langit kesembilan puluh sembilan, tepatnya di atas Kota Kekaisaran Surgawi. Kemudian, dia melanjutkan perjalanannya, ingin meninggalkan tempat ini sesegera mungkin. Di langit kesembilan puluh sembilan, bagian Jalur Surgawi itu masih berada di sana, dan dia memiliki firasat buruk.
Pada saat ini, sebuah aura yang mengerikan menyebar di udara, dan lelaki tua itu mengerutkan kening. Dia berhenti ketika dia berbalik untuk melihat Ji Wudao, yang sedang mengejarnya dan berkata, "Meskipun kau adalah calon Kaisar Surgawi di masa depan, Jalur Agung milikmu belum sempurna, dan sekarang kau berani mengejarku?"
Ketika suaranya terdengar, langit tampak berubah warna serta membentuk sebuah Delapan Trigram yang berukuran sangat besar. Trigram itu mulai berputar, dan sepertinya ada sepasang ikan Yin dan Yang berenang di dalamnya.
Sementara itu di bagian bawah, banyak kultivator memandang ke arah langit; hati mereka kini dipenuhi oleh ketakutan.
Hanya dengan satu perintah, langit telah tertutup rapat, dan cakrawala telah diubah menjadi sebuah matriks. Cahaya suci terpancar keluar dari Delapan Trigram; pemandangan yang dihasilkan sangatlah mengerikan.
*Whoosh* Sebuah kekuatan ilahi yang sangat menakutkan mengalir dari Delapan Trigram itu, dan lima elemen di antara langit dan bumi tampaknya terkandung di dalamnya saat mereka dikerahkan menuju Ji Wudao. Cahaya suci penghancur itu menembus ruang hampa, berniat untuk membunuh Ji Wudao di tempatnya.
Tapi Ji Wudao hanya berdiri diam di sana, tanpa berniat untuk mengelak. Ketika cahaya suci yang mengerikan itu menimpanya, tubuh ilahinya bersinar terang, dan Nine Dragon True Will dibangkitkan. Itu adalah kekuatan hukum yang ada di Jalur Surgawi. Kekuatan ilahi ini mengalir ke atas langit, seolah-olah hendak menyatu dengan Jalur Surgawi, bergulung menuju Delapan Trigram tersebut.
Dengan perlindungan dari Nine Dragon True Will, tubuh Ji Wudao kini telah melampaui lima elemen, sehingga kebal terhadap sumber energi Yin maupun Yang.
*Boom* Kekuatan ilahi yang mengerikan itu bergejolak, dan pola Delapan Trigram yang berada di atas cakrawala itu mulai berputar dan berubah bentuk. Seolah-olah sebuah kekuatan tertinggi telah muncul di sana dan melahap pola Delapan Trigram itu ke dalamnya.
Area Jalur Agung miliknya mulai runtuh dan dilahap. Lelaki tua itu pun memandang ke area yang mengelilinginya dan melihat jejak-jejak kekuatan ilahi yang menakutkan telah mengepung area Jalur Agung miliknya sendiri, mengubahnya menjadi area yang kacau. Di tengah-tengah kekacauan ini, bayangan Ji Wudao muncul di sana, seperti penguasa dari dunia ini.
"Apa ini?" Lelaki tua itu tampak terkejut. Sosok seperti apakah Ji Wudao sesungguhnya?
"Kau harus menanggung konsekuensi karena telah mengingkari janjimu," sebuah suara bergema di antara langit dan bumi. Kemudian, dia merasakan munculnya sebuah aura mengerikan, yang membuat area Jalur Agung miliknya runtuh tanpa henti hingga akhirnya hancur berkeping-keping; bahkan kekuatan ilahi miliknya telah dilahap habis.
*Whoosh* Cahaya suci dari Delapan Trigram itu terpancar keluar, yang dibentuk olehnya dan memancarkan seberkas cahaya suci yang tak tertandingi. Namun, Ji Wudao langsung mengulurkan tangannya, dan dalam sekejap, pola Delapan Trigram itu kembali dihancurkan, melesat menuju tangannya dan dilahap secara keseluruhan.
*Brak* Ji Wudao mencengkeram kepala lelaki tua itu dengan tangan raksasanya. Pada saat berikutnya, kekuatan ilahi di tubuhnya dilahap tanpa henti oleh Ji Wudao; bahkan jiwa spiritualnya ikut terhisap ke dalam tubuh Ji Wudao.
"Siapa kau sebenarnya?!" lelaki tua itu berteriak saat sekujur tubuhnya dilahap dan berubah menjadi untaian arus, yang semuanya diserap oleh Ji Wudao.
Para kultivator yang berada di bagian bawah tidak mengetahui apa yang baru saja terjadi. Apa yang mereka lihat hanyalah, ketika semuanya kembali tenang seperti sebelumnya, lelaki tua itu sudah menghilang dari tempatnya.
Satu sosok di tingkat Great Emperor Plane telah menghilang begitu saja, dilenyapkan oleh Ji Wudao. Ini bukanlah pertempuran yang seimbang, melainkan sebuah penindasan.
Apakah Ji Wudao benar-benar sudah menjadi sekuat itu?
"Terpujilah Kaisar Surgawi!" Orang-orang di Dunia Langit terlihat sangat bersemangat ketika mereka membungkuk untuk menunjukkan penghormatan mereka kepada Ji Wudao, yang berada di atas langit.
Dunia Langit akhirnya telah bangkit kembali!