Pembantaian Dimulai
Pembantaian Dimulai
Para kultivator dari seluruh penjuru dunia telah berdatangan kemari, menetap dan tumbuh semakin kuat. Jumlah pasukan yang berdiri di sana juga menjadi semakin banyak.
Berbicara mengenai tingkat secara keseluruhan, Reruntuhan Para Dewa ini jelas lebih kuat dari Tujuh Dunia Utama. Tentu saja, benua ini sendiri mendapatkan kekuatannya dari pasukan-pasukan Dunia Asal yang telah bermigrasi dari Tujuh Dunia Utama.
Ada juga fenomena menarik yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Para kultivator dari Dunia Asal sebagian besar berkumpul di wilayah yang dikuasai oleh Istana Kekaisaran Ye. Mereka semua menetap di sana, seolah-olah mereka memandang Istana Kekaisaran Ye sebagai titik pusatnya, yang secara tidak langsung menyetujui bahwa Istana Kekaisaran Ye dapat mewakili pasukan-pasukan dari Dunia Asal.
Tentu saja, kebanyakan dari mereka datang ke Benua Dewa untuk berkultivasi melalui jalur-jalur spasial yang dibuat oleh Istana Kekaisaran Ye. Jadi mereka jelas merasa lebih dekat dengan Istana Kekaisaran Ye dan menganggapnya sebagai tempat yang mereka hormati.
Selain itu, para murid yang awalnya belajar di Akademi Heavenly Mandate perlahan-lahan menjadi semakin matang dan kuat. Mereka memegang kekuasaan tersendiri di antara para kultivator dari Dunia Asal di dunia luar. Apalagi bagi orang-orang yang datang dari Istana Kekaisaran Ziwei.
Adapun pasukan-pasukan yang bukan berasal dari Dunia Asal, mereka juga mengalami perkembangan tanpa henti. Mereka mampu melintasi tingkat kultivasi masing-masing dan meningkatkan kemampuan mereka sambil menjaga kedamaian yang sedang berlangsung. Tidak ada konflik berskala besar yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, masih ada suatu hal yang menimbulkan keributan di sana. Itu adalah konflik tersembunyi dari Tujuh Dunia Utama.
Peristiwa ini masih ada hubungannya dengan insiden aliansi pernikahan dari beberapa tahun yang lalu. Setelah lamaran yang diajukan oleh Dunia Manusia ditolak dan dipermalukan, hubungan mereka dengan Prefektur Ilahi juga semakin memburuk. Tidak lama setelah insiden itu, Dunia Manusia mengundang sosok-sosok terkemuka dari Tujuh Dunia Utama untuk menjalani latihan di Dunia Manusia.
Ada banyak dugaan tentang maksud di balik sesi latihan ini. Masyarakat umum tidak mengetahuinya, tetapi menurut rumor yang beredar, Dunia Manusia ingin merebut hati sosok-sosok terkuat dari semua dunia utama. Ini tentu saja termasuk sosok-sosok terkemuka dari Prefektur Ilahi.
Rupanya, banyak kultivator kuat yang telah pergi secara diam-diam, termasuk sosok-sosok terkemuka dari Prefektur Ilahi. Adapun apa yang sebenarnya terjadi di sana, tidak ada yang tahu tentang hal tersebut.
Istana Kekaisaran Ye tidak berpartisipasi di dalamnya.
Seorang kultivator kuat dari Dunia Manusia telah datang secara pribadi demi mengundang Ye Futian untuk berkultivasi di Dunia Manusia dan belajar dari Leluhur Manusia, tetapi Ye Futian menolak undangan tersebut. Ini berarti dia telah melewatkan kesempatan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Dunia Manusia.
Pada saat ini, sebuah aura yang misterius dan kuat menyelimuti area di dalam Istana Kekaisaran Ye. Istana Kekaisaran Ye yang luas ini tampak seperti sebuah istana tingkat kaisar yang sesungguhnya. Tempat itu sungguh luar biasa, dan tekanan tak berbentuk yang memenuhi langit di atasnya terasa seperti kekuatan dari seorang kaisar.
Saat ini, banyak sosok terkemuka telah berkumpul di dalam Istana Kekaisaran Ye. Banyak di antara mereka telah melewati Ujian Para Dewa, terutama karena banyak orang telah meraih terobosan selama beberapa tahun terakhir.
Setelah badai sebelumnya berakhir, Ye Futian telah memerintahkan para kultivator kuat dari Istana Kekaisaran Ye untuk berkultivasi dengan tenang dan meningkatkan kemampuan mereka masing-masing. Kultivator-kultivator kuat dari Istana Kekaisaran Ye semuanya mengikuti perintah Ye Futian dan bekerja keras untuk berkultivasi, berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi sebelum perubahan besar lainnya terjadi. Dengan cara ini, mereka bisa bereaksi terhadap perubahan-perubahan tersebut.
Dengan adanya lingkungan kultivasi seperti itu, ditambah dengan bantuan dari pil alkimia, berbagai macam teknik ilahi, dan sumber daya kultivasi lainnya, kemampuan mereka kini telah meningkat dengan cepat.
Saat ini, Ye Futian sedang duduk di pusat kultivasi yang berada di puncak Istana Kekaisaran Ye. Cahaya suci tampak mengitari tubuhnya. Dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat, cahaya suci berwarna hijau zamrud menyelimuti area yang luas dalam sekejap, bahkan hingg mencapai langit di sepanjang dinding surgawi, jauh melewati matriks, dan menyebar menyelimuti Istana Kekaisaran Ye yang luas.
Dalam waktu singkat, seluruh penjuru Istana Kekaisaran Ye berada di bawah cakupan jiwa spiritualnya, dan tentu saja, area Jalur Agung miliknya. Tempat ini sekarang sudah seperti dunia kecil miliknya sendiri.
Di bawah pengawasan jiwa spiritualnya, dia bisa melihat semua kultivator yang berada di Istana Kekaisaran Ye. Dia dapat dengan mudah melihat status kultivasi Kakak Ketiga—Gu Dongliu, Kaisar Pedang Tertinggi, Fang Cun, dan Xia Qingyuan.
Mereka semua menyadari hal ini dan tidak peduli bahwa Ye Futian sedang memperhatikan mereka. Ketika mereka menemui masalah dalam kultivasi masing-masing, mereka akan langsung berkomunikasi dengan Ye Futian menggunakan cara seperti ini. Fang Cun dan yang lainnya adalah orang-orang sering berbicara secara langsung untuk bertanya tentang kultivasi.
"Pemimpin Istana Ye." Saat ini, satu sosok tampak berdiri di pusat kultivasi dari Istana Kekaisaran Ye dan menatap ke arah langit. Tubuhnya tampak kekar dan penuh dengan kekuatan yang agresif. Dia benar-benar memanggil nama Ye Futian ke atas langit.
Tiba-tiba, muncul gelombang Qi yang kuat di tempat tersebut, yang kemudian berkumpul menjadi sebuah wajah ilusi — itu adalah wajah Ye Futian.
"Ada apa?" Sebuah suara terdengar dari ilusi tersebut. Itu adalah sosok Ye Futian, tetapi tubuh aslinya masih berkultivasi dalam pengasingan. Sosok ilusi ini hanyalah perwujudan dari jiwa spiritualnya.
"Aku baru saja memahami sebagian kecil Kekuatan Dewa Naga dari jasad Dewa Naga. Setelah menggabungkannya ke dalam Aura Dewa Petarung milikku, aku akhirnya mampu meraih terobosan. Apakah kau ingin mengujinya?" Dou Zhao berkata dengan sedikit bersemangat. Ye Futian pernah melalukan pertukaran jasad Dewa Naga dengan Donghuang Diyuan. Sekarang, jasad tersebut sangat berguna untuk membantu Klan Iblis dalam berkultivasi, terutama bagi Klan Naga.
Dou Zhao juga telah memahami sebagian kecil dari Kekuatan Dewa Naga.
"Baiklah," jawab sosok ilusi yang berada di atas langit. Kemudian, tubuh Dou Zhao langsung melesat ke arah langit, dan tubuhnya menjelma menjadi satu sosok raksasa. Layaknya seorang dewa perang, sebuah rune perang yang memancarkan cahaya suci muncul di antara alisnya. Simbol bertuliskan kata 'perang' yang tak terhitung jumlahnya kini melayang di atas langit, dan aura perang yang dahsyat terpancar di udara.
Dalam sekejap, area yang luas itu dipenuhi dengan aura yang sangat kacau. Kemampuan bertarungnya sangatlah mengejutkan.
Sementara itu di Istana Kekaisaran Ye, banyak orang di kejauhan bisa merasakan aura kuat yang melesat ke atas awan dan mereka semua langsung memandang ke atas langit. Mereka bisa melihat aura perang yang melesat ke udara, dan satu sosok yang menyerupai Dewa Perang mulai bangkit, menerjang ke arah langit dengan agresif.
Itu adalah Dou Zhao. Dia telah melewati Ujian Para Dewa tahap pertama bertahun-tahun yang lalu.
"Sungguh aura yang sangat kuat. Kemampuan Dou Zhao jelas menjadi semakin mengerikan sekarang. Aku juga harus berkultivasi dengan keras," bisik seseorang, dan hati banyak orang berdebar kencang.
Saat ini, kemampuan para kultivator di istana Kekaisaran Ye menjadi semakin menakutkan. Jika mereka tidak berkultivasi dengan giat, maka mereka akan tertinggal.
"Terbukalah!" Dou Zhao berseru. Dia telah berubah wujud menjadi Dewa Perang, dan aura perangnya terus dikerahkan ke tingkat maksimal. Dia melesat ke arah langit, dan keinginan bertarung memenuhi udara dalam sekejap. Dewa Perang itu hendak menghancurkan ruang hampa.
Namun pada saat ini, sosok ilusi di atas langit itu menghentakkan kakinya dan membuat dunia bergemuruh. Serangan itu langsung dikerahkan menuju tubuh sang Dewa Perang, dan akibatnya, sosok Dewa Perang yang sebelumnya melesat ke atas langit itu kini dihempaskan ke bawah dengan cepat. Tubuh sang Dewa Perang telah diinjak dan dihempaskan ke permukaan tanah.
*Boom* Terdengar suara ledakan yang dahsyat, dan beberapa bangunan runtuh seketika. Hati banyak orang berdebar kencang. Mereka semua berduka atas Dewa Perang yang sosoknya baru saja menghilang.
Sungguh menyedihkan.
"Dia terlalu sombong!" seseorang bergumam sebelum berbalik untuk melanjutkan kultivasinya.
"Dia memang jadi lebih sombong," ujar orang lain. Dou Zhao bisa berduel dengan siapa pun, jadi kenapa dia harus memilih Ye Futian?
Bukankah dia sendiri yang meminta semua ini untuk terjadi?
Apakah dia tidak mengetahui tingkat Plane-nya sendiri setelah melewati Ujian Para Dewa?
"Elang Kecil, kau bisa berduel dengan Dou Zhao ketika kau punya waktu luang," tiba-tiba terdengar suara Ye Futian dari udara.
"Baiklah!" Elang Kecil terbang dari suatu tempat. Dia langsung berubah menjadi seekor burung raksasa dan melesat ke arah Dou Zhao. Pada saat berikutnya, terdengar beberapa ledakan yang dahsyat dan jeritan kesakitan. Seseorang samar-samar terdengar memohon 'Maafkan aku.'
Ye Futian menyaksikan semua ini. Dia kini membuka matanya dan memandang ke arah langit. Tingkat Plane-nya memang menjadi semakin kuat, tetapi dia masih belum menunjukkan perubahan yang nyata. Ujian Para Dewa tahap ketiga masih belum bisa terbentuk.
Namun pada kenyataannya, kultivasinya sekarang jelas tidak dapat dibandingkan dengan sebelumnya. Dia bisa merasakan bahwa dia kini sudah menjadi jauh lebih kuat.
Akankah dia mencapai tingkat mendekati dewa?
Ye Futian bahkan bertanya-tanya, tingkat macam apakah itu. Sejak awal, tingkat Plane tersebut adalah tingkat Plane peralihan, yang dikenal sebagai jalur yang harus mereka lewati untuk bisa menjadi Kaisar Agung sekaligus pintu terakhir yang harus mereka lewati.
Namun, kultivasinya berbeda dari yang lain. Saat ini, dia masih terjebak di puncak Renhuang Plane. Meskipun dia telah melalui dua Ujian Para Dewa sebelumnya, dia masih belum menjadi kultivator tingkat Tribulation Plane seperti yang lainnya.
Ujian Para Dewa yang dia hadapi berbeda dari yang lain.
Inilah alasan kenapa Ye Futian tampak berpikir dan bahkan merasa sedikit ragu.
"Dou Zhao sedang memohon belas kasihan. Apakah kau tidak akan menyuruh Elang Kecil untuk membiarkannya pergi?" Hua Jieyu berkata sambil tersenyum saat dia berjalan mendekat.
"Pria itu pantas diberi pelajaran. Elang Kecil bisa memicu rasa haus darahnya dan memberinya motivasi," ujar Ye Futian sambil tertawa. Dia sengaja menjebak Dou Zhao karena telah mengganggu kultivasinya.
"Dia memang pantas mendapatkannya. Saat ini kau sedang frustrasi tentang kultivasimu, namun dia malah mengganggumu," ujar Hua Jieyu. "Akan tetapi, kau tidak boleh terburu-buru. Kultivasi tidak mengenal yang namanya kesuksesan instan. Sebaliknya, semua prosesnya butuh waktu. Setelah kau sudah cukup memahami suatu Plane, kau tentu saja akan mampu melampaui batasannya. Hanya saja, kau memiliki kultivasi yang istimewa, jadi dinding pembatasmu jauh lebih tinggi dari yang lain, tapi kemampuanmu juga lebih kuat dari mereka."
"Ya." Ye Futian mengangguk pelan. "Berpikir berlebihan tanpa melakukan pemahaman memang tidak ada artinya."
"Berusahalah semaksimal mungkin, dan apa yang seharusnya menjadi milikmu akan datang dengan sendirinya di waktu yang tepat," lanjut Hua Jieyu.
"Aku mengerti." Ye Futian mengangguk pelan dan terus berkultivasi. Dia kini menjadi sangat fokus. Saat dia mulai berkultivasi, dia menyingkirkan semua pikiran lain di dalam benaknya dan memasuki dunianya untuk melihat dirinya yang sesungguhnya dengan jelas.
Waktu pun berlalu dengan cepat, dan Ye Futian masih tenggelam dalam kultivasinya.
Hari ini, banyak orang di wilayah yang dikuasai oleh Istana Kekaisaran Ye memandang ke arah langit. Terdapat untaian aura yang mengejutkan di udara. Mereka semua menatap ke atas langit dan kemudian melihat sekelompok kultivator kuat melayang turun dari langit. Kelompok ini jelas berasal dari kubu yang berbeda, tetapi aura semua anggota di dalamnya sangatlah menakutkan.
"Siapa mereka?" Hati para kultivator berdebar saat menyaksikan pemandangan ini. Aura ini sangat menakutkan, terutama beberapa orang yang berada di bagian depan. Layaknya dewa, tatapan mereka mengarah ke permukaan tanah dengan kesan mengejek, seolah-olah mereka sedang melihat kawanan semut.
Tatapan itu membuat banyak kultivator merasa sangat tidak nyaman. Bahkan, beberapa dari mereka merasakan bahaya yang mengancam. Sebelum mereka bisa bereaksi, sambaran petir penghancur berwarna emas muncul di atas langit. Petir tersebut melakukan perjalanan melintasi langit dengan membawa aura penghancur yang menakjubkan di dalamnya.
Kemudian salah satu kultivator kuat itu menunjuk ke bawah dengan jarinya. Dalam sekejap, sambaran petir emas itu langsung menerjang ke bawah dengan agresif, seperti berniat untuk menghancurkan dunia. Banyak orang tampak terkejut, dan mereka bergegas pergi ke kejauhan, berusaha untuk melarikan diri.
Akan tetapi, sambaran petir emas itu sepertinya mengandung Kekuatan Ilahi di dalamnya. Setiap kultivator yang dihantam olehnya langsung berubah menjadi debu. Mereka sama sekali tidak bisa memberikan perlawanan dan tewas secara tragis di bawah kilatan petir emas tersebut.
Permukaan tanah terbelah, dan banyak retakan yang mengerikan bermunculan. Petir emas itu terus menyebar ke kejauhan, seolah-olah permukaan tanah telah hancur berantakan.
Para kultivator di area yang luas ini mulai melarikan diri dengan panik. Aura penghancur di atas kepala mereka masih terus bergejolak, dan mereka semua bisa merasakan ancaman yang mengerikan.
Orang-orang ini datang kemari dengan niat untuk membunuh.
"Lari!"
"Beritahu Pemimpin Istana Ye!" seseorang berteriak. Mereka sepertinya ingin meminta bantuan dari Pemimpin Istana Ye, tetapi begitu dia selesai berbicara, sambaran petir emas itu menghantam tubuhnya. Dalam sekejap, sekujur tubuhnya menghilang di bawah petir emas tersebut, dan jiwanya spiritualnya terurai. Bahkan tidak ada jasad yang tersisa darinya.
Sekelompok kultivator tampak memandang Istana Kekaisaran Ye di kejauhan, dan mata mereka dipenuhi dengan penghinaan, sekaligus aura pembunuh di dalamnya.
Beritahu Pemimpin Istana Ye?
Mereka tidak terburu-buru. Mereka datang kemari untuk menghancurkan Istana Kekaisaran Ye. Semuanya akan berakhir hari ini.
Istana Kekaisaran Ye dan Pecahan Ziwei akan menjadi catatan sejarah.
Ini bukanlah era Ye Futian. Dia tidak pernah memiliki era tersendiri. Dia hanyalah seorang kultivator muda berbakat yang akan binasa sebelum dia bisa berkembang sepenuhnya. Memangnya kenapa jika dia sangat berbakat? Apa yang bisa dia ubah?
Mereka datang hari ini untuk mewakili dewa kematian.
*Boom*
Saat ini, telapak tangan raksasa yang tak terhitung jumlahnya berjatuhan dari atas langit. Tidak ada yang mampu bertahan hidup di lintasan mereka. Semua orang tewas seketika di bawah serangan telapak tangan tersebut, dan jejak-jejak telapak tangan raksasa juga muncul di permukaan tanah.
Semua orang melarikan diri dengan panik, tetapi saat bencana itu datang, mereka hanya bisa berdoa. Serangan penghancur itu terus menghujani area tersebut, seolah-olah malaikat maut telah turun ke tempat ini.
"Siapa yang membuat kekacauan di sini?" Cahaya suci Jalur Agung yang menakjubkan tiba-tiba mengalir dari kejauhan. Itu adalah para kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei yang bergegas dating kemari. Mereka adalah orang-orang yang sejak awal sudah tergabung dengan Istana Kekaisaran Ziwei, dan sekarang, banyak dari mereka telah mencapai puncak Renhuang Plane. Hati mereka berdebar kencang setelah mereka ikut merasakan aura penghancur itu. Orang-orang ini sangat menakutkan, tetapi mereka harus menghentikan para penyusup tersebut. Tentu saja, mereka juga telah memberitahukan hal ini pada Pemimpin Istana Ye.
Begitu mereka selesai berbicara, sebuah matriks ilahi penghancur muncul di atas langit. Kemudian, aura pedang yang mengerikan menghujani area tersebut, menciptakan suara tusukan yang tak ada habisnya. Para kultivator itu bahkan tidak punya waktu untuk berteriak kesakitan sebelum mati secara tragis di bawah serangan tersebut. Mereka bahkan tidak bisa berniat untuk memberikan perlawanan.
Sekarang, tempat ini terlihat seperti neraka di muka bumi. Tidak ada yang tahu berapa banyak kultivator yang tewas seketika. Pertumpahan darah yang kejam dan tak kenal ampun ini belum pernah terjadi di Reruntuhan Para Dewa selama bertahun-tahun, namun hal tersebut menjadi kenyataan hari ini.
Banyak orang merasa putus asa. Mereka bahkan tidak bisa melarikan diri, tetapi para kultivator kuat itu tampaknya tidak peduli dengan nyawa mereka. Pembantaian itu dilakukan dengan begitu mudahnya.
Mereka langsung melakukan perjalanan melintasi langit. Kemana pun mereka melintas, banyak orang berubah menjadi debu. Tujuan mereka adalah Istana Kekaisaran Ye.
Sosok-sosok terkemuka ini datang ke Istana Kekaisaran Ye untuk menghancurkan tempat tersebut!