Tangguh
Tangguh
Akankah Jalur Surgawi kembali menciptakan Delapan Legiun kali ini? Apakah itu sebabnya terdapat Benda-Benda Ilahi yang turun dari atas langit?
Apakah Jalur Surgawi sudah menjadi milik Dunia Kaisar Surgawi?
Mungkinkah aura dari Kaisar Surgawi masih belum menghilang dari dunia ini?
Dunia terbagi menjadi Tujuh Dunia Utama kala itu. Jika seseorang mengikutsertakan Dunia Asal, maka akan ada delapan dunia secara keseluruhan. Dengan kata lain, Jalur Surgawi mungkin akan menjatuhkan tujuh atau bahkan delapan Benda Ilahi dari atas langit. Jika mereka terbentuk setiap tiga tahun sekali, maka proses ini akan memakan waktu sekitar 18 atau 21 tahun.
Teratai Hitam Kehancuran itu tidak diragukan lagi menjadi milik Dunia Kegelapan. Demikian juga dengan Pintu Spasial itu, yang jelas merupakan sebuah hadiah untuk Dunia Empty Divine. Pada saat ini, para kultivator dari Dunia Empty Divine bergerak menuju Pintu Spasial tersebut dan mengelilinginya. Meskipun mereka belum bisa mendapatkannya, Kekuatan Ilahi dari Hukum Spasial yang dipancarkan oleh pintu itu dapat membantu mereka berkultivasi.
Meski demikian, beberapa kultivator lain juga ikut mendekatinya. Bagaimanapun juga, para kultivator dari Dunia Empty Divine bukan satu-satunya orang yang berkultivasi dalam Jalur Agung Spasial. Banyak kultivator dari berbagai belahan dunia juga mahir dalam menggunakan kekuatan Jalur Agung Spasial.
"Salam. Karena setiap dunia akan memiliki Benda Ilahi masing-masing, kami, para kultivator dari Dunia Empty Divine, akan mengklaim kepemilikan Pintu Spasial ini. Maka dari itu, kami tidak akan berpartisipasi dalam perebutan Benda Ilahi lainnya," ujar Dugu Wuxie, seorang kultivator dari Dunia Empty Divine. Dia dikelilingi oleh para kultivator kuat dari Gunung Kosong.
Meskipun Benda-Benda Ilahi ini cocok dengan para kultivator dari dunia-dunia tertentu, mereka juga dapat membantu orang-orang dari seluruh belahan dunia untuk mendapatkan keuntungan dalam kultivasi mereka. Oleh karena itu, mereka tidak bisa mendapatkan lebih dari satu Benda Ilahi untuk diri mereka sendiri. Jadi, mereka akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan salah satu dari Benda Ilahi itu sebagai milik mereka. Para kultivator dari dunia lain kemungkinan besar tidak akan mau berebut. Lagipula, Benda Ilahi yang cocok untuk mereka mungkin akan muncul pada gilirannya.
Banyak kultivator siap untuk mengambil tindakan, namun pada akhirnya, tidak ada yang berani merebut pintu tersebut. Sama seperti bagaimana mereka merelakan Teratai Hitam Kehancuran, mereka dapat melakukan hal yang sama dengan memberikan Pintu Spasial ini kepada Dunia Empty Divine. Karena bagaimanapun juga, mereka akan mendapatkan Benda Ilahi milik mereka sendiri nantinya.
Namun, siapa yang berhak untuk mendapatkan Gunung Ilahi tersebut?
Para kultivator dari seluruh penjuru dunia masih mengepung Gunung Ilahi di sembilan puluh sembilan langit dan berkultivasi di sana. Belum ada seorang pun yang mengambilnya untuk pasukan mereka sendiri.
Sosok Ye Futian tetap berada di dalam dunianya dan menyaksikan semua perubahan itu di dalam sana, sambil bermeditasi di Jalur Surgawi. Dia telah memperoleh banyak pencerahan dalam enam tahun terakhir. Dia adalah orang pertama yang merasakan Kekuatan Ilahi ketika Jalur Surgawi menjatuhkan Teratai Hitam, Gunung Ilahi, dan Pintu Spasial dari atas langit.
Teratai Hitam mewakili Hukum Kehancuran; Gunung Ilahi mewakili kekuatan dan stabilitas; dan Pintu Spasial mewakili Hukum Spasial.
Bintang-bintang tampak mengelilingi dunia di dalam diri Ye Futian. Merasakan ada sensasi yang aneh, dia mengulurkan tangannya ke udara, mencoba meraih sesuatu. Dalam sekejap, sebuah bintang terbang ke arahnya dengan cepat. Perlahan-lahan ukurannya mengecil hingga seukuran sebuah titik yang melayang di sekitar telapak tangannya.
"Sebatang bunga mampu menampung seluruh penjuru dunia di dalamnya; sehelai daun bisa menjadi sebatang pohon bodhi kecil," gumam Ye Futian. Ada begitu banyak benua di Dunia Asal, termasuk Pecahan Ziwei di dalamnya. Tempat itu kini telah dipenuhi dengan bintang-bintang yang tersebar di atas langit.
"Evolusi bintang adalah dunia-dunia yang tak berujung," gumam Ye Futian.
Setiap bintang yang ada di atas langit mampu menampung sebuah dunia di dalamnya.
Setelah mengayunkan telapak tangannya, bintang kecil itu terbang ke udara. Tidak lama kemudian, setiap sudut di tempat tersebut dipenuhi dengan partikel yang tak terhitung jumlahnya yang terus menerus menyebar luas. Pada akhirnya, segala sesuatunya berubah menjadi bintang, sementara suara-suara yang mengerikan bisa terdengar di sana. Masing-masing bintang itu perlahan-lahan berubah menjadi dunia-dunia yang tak berujung. Akibatnya, dunia di dalam diri Ye Futian itu terus menerus membesar, seolah-olah baru saja berevolusi.
Setiap dunia di dalam bintang-bintang itu sepertinya berubah menjadi dunia ciptaannya sendiri, dimana langit dan bumi terbentuk secara perlahan-lahan, termasuk Kekuatan Yin dan Yang serta Lima Elemen di dalamnya. Mereka terus menerus menyempurnakan dunia-dunia yang ada di dalam diri Ye Futian.
Setelah itu, Ye Futian pun melanjutkan kultivasinya. Hukum dari Jalur Surgawi yang sempurna harus mencakup segalanya dan dikemas dengan Kekuatan Ilahi yang tak terhitung jumlahnya. Hanya dengan cara itulah dunia dari Jalur Surgawi miliknya dapat terus berevolusi dari Jalur Surgawi Kecil menjadi Jalur Surgawi Besar yang sempurna.
Jika dia bisa menuntaskan langkah ini, dunianya akan dianggap sempurna. Kemudian, dia dapat mengizinkan kultivator lain untuk bermeditasi di dalam dunianya ini.
Meditasi dan evolusi adalah proses yang sangat memakan waktu, sehingga membuat Ye Futian kehilangan jejak waktu di dunia luar. Tanpa dia sadari, tiga tahun telah berlalu dalam sekejap mata.
Pada saat ini, Ye Futian menggumamkan sesuatu di dalam dunianya.
Satu berubah menjadi dua; dua terbagi menjadi tiga; kemudian tiga menciptakan segalanya.
Dia telah memperoleh pencerahan mengenai ketidakterbatasan.
'Ketidakterbatasan' berarti tidak ada habisnya dan tidak terukur.
Ada sebuah perubahan yang terjadi di langit di dunia luar. Bersamaan dengan munculnya sebuah aura yang tajam dan mencengangkan, Jalur Surgawi baru saja membentuk sebilah Pedang Ilahi yang turun dari cakrawala. Pedang itu seolah-olah memiliki kendali atas hukum di dunia ini. Pedang tersebut jatuh dari langit dan melesat ke berbagai tempat. Bahkan pedang itu menembus seluruh bagian dari Sembilan Puluh Sembilan Langit, sama seperti yang dilakukan oleh Gunung Ilahi sebelumnya.
Ketika merasakan Kekuatan Ilahi mengerikan yang dikeluarkan oleh Pedang Ilahi itu, semua kultivator menunjukkan senyuman penuh keserakahan di wajah mereka. Banyak sosok terkemuka langsung bergerak mendekati Pedang Ilahi tersebut untuk menggunakannya dalam kultivasi mereka.
Para kultivator dari Dunia Manusia bergerak paling cepat. Dalam waktu singkat, mereka telah mengepung dan menjaga langit di sekitar Pedang Ilahi tersebut. Setelah itu, Di Hao mengumumkan dengan suara keras, "Kami, para kultivator dari Dunia Manusia, akan mengklaim kepemilikan pedang ini!"
Spekulasi mereka mungkin memang benar adanya. Jalur Surgawi akan menciptakan Benda-Benda Ilahi setiap tiga tahun sekali.
Banyak orang menginginkan Pedang Ilahi tersebut. Bagaimanapun juga, banyak kultivator di dunia ini yang mengkultivasi Jalur Pedang.
Contohnya adalah: Kaisar Barat, Kaisar Pedang Tertinggi, Ye Wuchen, dan sosok-sosok lain dari Istana Kekaisaran Ye adalah kultivator yang mahir dalam Jalur Pedang.
Oleh karena itu, pemikiran untuk mendekati Pedang Ilahi demi kepentingan kultivasi muncul di dalam benak mereka ketika mereka melihatnya.
Pada saat ini, Ye Futian membuka matanya karena dia bisa menebak pemikiran orang-orang terkait pedang tersebut. Proses kultivasi mereka terhadap Kekuatan Hukum Jalur Surgawi selama bertahun-tahun telah meningkatkan kultivasi mereka secara signifikan. Jika mereka bisa memahami Kekuatan Hukum paling murni, hal tersebut akan sangat menguntungkan kultivasi mereka.
"Aku tidak setuju!" Ye Futian menimpali. Setelah mendengar hal tersebut, sekelompok kultivator berbalik untuk memandang Ye Futian. Para kultivator dari Dunia Manusia tampak cemberut kepadanya. Tatapan mata Di Hao bahkan terlihat sangat mengejek.
"Benda Ilahi yang turun dari langit itu bukan milik siapa pun! Setiap kultivator memiliki hak untuk berkultivasi dengan benda-benda tersebut!" Ye Futian memperingatkan dengan tegas sehingga tidak ada yang berani membalas pernyataannya tersebut.
Kata-kata yang keluar dari mulut Ye Futian itu jelas sangat tidak masuk akal. Meskipun semua orang bisa memahami kata-katanya, namun pada akhirnya, segala sesuatunya bergantung pada kekuatan masing-masing individu. Alasan pasukan-pasukan di tingkat Kaisar Agung berpikir bahwa mereka dapat mengklaim kepemilikan atas benda-benda itu adalah karena mereka memiliki kekuatan yang mumpuni untuk mendukung pertanyaan mereka itu. Bagaimanapun juga, masing-masing dari mereka mewakili Tujuh Dunia Utama.
Namun, karena Ye Futian adalah orang yang berkata demikian, maka ucapannya itu tidak bisa dianggap sebagai omong kosong.
Pada saat ini, dia sudah memiliki kekuatan yang mumpuni untuk mengubah situasi sesuai keinginannya.
"Aku tidak peduli bagaimana cara kalian membagi Benda-Benda Ilahi di antara kalian sendiri, tetapi para kultivator dari Istana Kekaisaran Ye akan berkultivasi di setiap tempat kapan pun mereka mau! Tidak ada yang bisa menghentikan mereka untuk melakukan hal tersebut!" Ye Futian mengumumkan. Sebagian besar orang menyipitkan mata ketika mereka mendengar kata-katanya. Para kultivator terkuat di Tujuh Dunia Utama telah berkumpul di tempat ini. Namun, Ye Futian punya nyali untuk mengucapkan kata-kata yang begitu berani dari mulutnya itu.
Saat ini, sebuah pertanyaan muncul di dalam benak para kultivator yang hadir di sana ketika mereka teringat momen ketika Ye Futian membunuh Kaisar Agung dari Divisi Vajra: setinggi apa tingkat kultivasinya saat ini?
"Maju!" Ye Futian memerintahkan para kultivator dari Istana Kekaisaran Ye di sekitarnya, mengabaikan semua orang dari Tujuh Dunia Utama.