Legenda Futian

Buddha Tertinggi Pengobatan Menyerang



Buddha Tertinggi Pengobatan Menyerang

3Para kultivator kuat kini bergerak dari segala arah. Sosok-sosok terkemuka dari enam dunia utama menemui jalan buntu dan area yang luas ini menjadi sangat menyesakkan.      

Dan saat ini, pertempuran yang berada di atas langit juga telah berhenti. Sosok Lord Shaman dan Li Daoshou terpisah satu sama lain. Aura mereka tampak mengelilingi tubuh masing-masing, tetapi aura-aura tersebut masih sangat menakutkan dan menutupi sebagian dari langit.      

Di sisi lain, pertempuran-pertempuran besar sedang berlangsung di berbagai medan pertempuran di kejauhan.      

Buddha Tertinggi Pengobatan memandang ke bawah dan menatap Ye Qingyao, yang memegang Pedang Ilahi Avisura di tangannya, lalu pada Ye Futian. "Jika sosok Raja Asura itu tidak dihancurkan, maka alam semesta akan terancam," ujar. "Para Buddha, kita harus berusaha semaksimal mungkin."      

"Amitabha." Semua kultivator Buddha itu menyatukan telapak tangan mereka. Cahaya Buddha bersinar dari tubuh mereka, dan ekspresi mereka tampak serius. Pada saat ini, Buddha Tertinggi Vajra berkata pada Ye Futian untuk membujuknya, "Saudara Ye, kenapa kau begitu keras kepala? Kau tidak harus terlibat dalam perang antara enam dunia utama ini."      

"Terima kasih atas perhatian anda, Buddha Tertinggi." Ye Futian juga menyatukan tangannya untuk memberi salam. "Saya jelas tidak memenuhi syarat untuk bergabung dalam perang antara enam dunia utama ini dan saya juga tidak ingin melakukannya. Tapi saya terpaksa terlibat di dalamnya, dan saya sudah mengungkapkan alasan di balik tindakan saya ini, sehingga saya tidak akan menjelaskannya lagi. Jika kalian semua memilih untuk melancarkan serangan, kalian tidak perlu menunjukkan belas kasihan padaku."      

"Amitabha." Kultivator-kultivator Buddha itu merapalkan nama Buddha, dan dalam sekejap, Cahaya Buddha menerangi area tersebut. Cahaya itu menjadi semakin terang, hingga akhirnya menyelimuti seluruh penjuru langit di dalam Cahaya Buddha. Pada saat itu juga, kekuatan kematian dan kehancuran menyebar dengan agresif, namun terkikis secara perlahan-lahan di bawah Cahaya Buddha tersebut, seolah-olah teknik-teknik Buddha akan memurnikannya.      

"Hmph!" Sosok-sosok terkemuka dari Dunia Iblis dan Dunia Kegelapan juga mengeluarkan sebuah yang aura mengerikan. Dalam sekejap, aura iblis telah memenuhi langit, tampak bergejolak dan bergemuruh. Di sisi lain, para kultivator kuat dari Dunia Kegelapan saat ini diselimuti oleh aura kematian dan kehancuran. Kekuatan-kekuatan ini menyatu menjadi arus yang kacau. Wilayah ini berubah menjadi sangat berbahaya, seolah-olah segala sesuatunya akan terbakar hanya dengan satu sentuhan.      

"Aku akan menangani wanita ini," ujar Buddha Tertinggi Pengobatan. Begitu dia berbicara, dia mengulurkan telapak tangannya ke depan. Dalam sekejap, harta karun yang berharga dari Sekte Buddha dikeluarkan. Itu adalah Pagoda Pemurnian Vaidurya—salah satu barang berharga dari Sekte Buddha sekaligus benda ilahi tertinggi dari tempat kultivasi Buddha Tertinggi Pengobatan.      

Pagoda Pemurnian Vaidurya melesat ke udara, dan membesar dalam sekejap. Pagoda tersebut menutupi langit dan matahari seperti sebuah pagoda ilahi raksasa yang menjulang hingga ke atas langit. Cahaya Buddha pemurnian yang tak tertandingi terpancar darinya. Ketika untaian Cahaya Buddha berwarna emas itu bersinar, kekuatan kehancuran dan kematian serta kekuatan Jalur Iblis yang ada di sana semuanya dimurnikan dalam sekejap. Mereka berubah menjadi abu dan lenyap seketika.      

Rentetan gelombang Cahaya Buddha pemurnian terpancar keluar dari pagoda itu secara agresif. Rasanya seolah-olah ada seorang Buddha kuno tertinggi yang telah muncul di atas langit, dan memancarkan Cahaya Buddha dari tubuhnya. Akibatnya, para kultivator dari Dunia Kegelapan yang berada di bawah terlihat sangat kesakitan. Kekuatan kegelapan di dalam diri mereka sepertinya hendak dimurnikan dan dimusnahkan. Mereka dipaksa untuk mengeluarkan kemampuan mereka secara maksimal.      

Ye Qingyao, yang telah berubah menjadi Raja Asura, mencengkeram Pedang Ilahi Avisura di tangannya. Kekuatan Ilahi berwarna merah darah itu pun melesat ke atas langit, dan tubuhnya juga naik ke udara. Dia menghadapi benda ilahi tertinggi dari Sekte Buddha ini sendirian dan menyerang ke arah pagoda itu dengan membawa Pedang Ilahi Avisura di tangannya.      

Bayangan-bayangan pagoda yang menerjang ke bawah itu langsung dimusnahkan di bawah Kekuatan Ilahi tersebut. Kekuatan Ilahi Asura yang menakutkan itu menembus dari bagian dalam dan terus bergerak ke udara, menyerang pagoda itu sendiri.      

*Klang* Disertai dengan suara yang keras, Pedang Ilahi Avisura yang mengerikan itu menusuk tepat di Pagoda Pemurnian Vaidurya dan membuat pagoda itu bergetar hebat. Kekuatan Ilahi Asura langsung menghantam pagoda itu dengan agresif, berniat untuk menghancurkan benda ilahi tertinggi milik Sekte Buddha ini.      

Namun tidak lama kemudian, sosok Buddha Tertinggi Pengobatan muncul di atas pagoda tersebut. Dia mengerahkan telapak tangannya menuju pagoda itu. Dalam sekejap, terdengar suara ledakan lainnya dan cahaya suci menyebar dari pagoda itu, mendorong Pedang Ilahi Avisura mundur.      

"Kuat sekali." Ye Futian menatap ke arah langit. Kemampuan yang dimiliki oleh Buddha Tertinggi Pengobatan sangat menakutkan. Buddha Tertinggi ini memiliki status yang sangat tinggi dalam Sekte Buddha. Dia samar-samar bisa merasakannya ketika berkultivasi di Gunung Roh dari Western Heaven saat itu. Bahkan Saint Zhenchan bersikeras untuk bertemu dengannya. Dia memiliki status yang istimewa dan selalu berkultivasi di dalam Dunia Vaidurya.      

Kultivasinya mungkin berada di puncak tingkat mendekati dewa. Tingkat kultivasi rata-rata dari anggota Sekte Buddha memang sangat menakutkan. Padahal kelompok yang dikirim kemari kali ini bukanlah semua anggota mereka. Ada beberapa anggota Sekte Buddha yang tidak ingin terlibat dalam konflik ini. Mereka hanya ingin memfokuskan diri untuk mengkultivasi ajaran Buddha.      

Buddha Tertinggi Pengobatan berdiri jauh di atas langit. Pagoda Pemurnian Vaidurya tampaknya berubah menjadi sebuah ilusi. Pagoda tersebut melewati tubuhnya tetapi kemudian seolah-olah bergabung menjadi satu dengannya.      

Buddha Tertinggi Pengobatan membentuk mudra dengan tangannya dan memejamkan matanya. Ekspresinya tampak serius. Dalam sekejap, kekuatan Buddhis yang tak terbatas menutupi langit yang luas. Cahaya dari Pagoda Pemurnian Vaidurya saat ini bersinar melintasi jarak sejauh ribuan mil, menutupi medan pertempuran yang sangat luas tersebut. Cahaya itu tampak seperti sebuah lentera Buddha yang bersinar di belakang Buddha Tertinggi Pengobatan. Dia merapalkan sutra Buddhis, dan dalam sekejap, kekuatan Buddha yang tak terbatas menutupi seluruh penjuru dunia. Cahaya Buddha kini menerangi dunia, dan semua aura kematian serta kehancuran di langit yang luas itu telah dimurnikan.      

Pada saat yang bersamaan, di bawah pancaran Cahaya Buddha, rentetan bayangan pagoda menekan sosok Raja Asura. Cahaya pemurnian itu juga bersinar dan menerangi wilayah ini.      

Melihat pemandangan ini, Ye Futian tampak mengerutkan keningnya. Dia memiliki firasat buruk akan hal ini. Ye Qingyao sudah sangat kuat dan mewarisi Kekuatan Ilahi Asura, bahkan menggenggam sebuah Senjata Kekaisaran di tangannya. Namun, pemahamannya terkait Jalur Agung masih kalah jauh dari Buddha Tertinggi Pengobatan. Buddha Tertinggi Pengobatan adalah salah satu sosok tertinggi dari Sekte Buddha dan memiliki Pagoda Pemurnian Vaidurya untuk melawan Pedang Ilahi Avisura. Dalam situasi seperti ini, pergerakan Ye Qingyao mungkin akan dibatasi oleh lawannya tersebut.      

Pedang Ilahi Avisura mengeluarkan seberkas cahaya berwarna merah darah dan berubah menjadi sebuah tirai cahaya, yang mengitari tubuh Raja Asura.      

Cahaya suci dari pagoda itu dikerahkan ke bawah dan langsung mengguncang tirai cahaya berwarna merah darah tersebut. Pagoda Pemurnian Vaidurya yang menakutkan itu adalah kekuatan dari Sekte Buddha. Pagoda tersebut benar-benar menerobos masuk ke dalam tirai cahaya itu, mengikis Kekuatan Ilahi Asura sedikit demi sedikit.      

Serangan ini juga tidak ada habisnya. Bayangan-bayangan pagoda terus menerjang ke bawah untuk menyerang, menyebabkan tirai cahaya berwarna merah darah itu terkikis secara perlahan-lahan.      

*Klang* Tiba-tiba terdengar suara yang keras, dan tirai cahaya itu pun hancur berkeping-keping. Cahaya pemurnian itu menerobos masuk, dan pagoda tersebut dikerahkan untuk membunuh targetnya secara langsung. Pagoda itu menabrak Pedang Ilahi Avisura, mendorong Ye Qingyao—yang telah berubah menjadi Raja Asura—ke belakang. Dia bahkan mengeluarkan suara geraman.      

Sudah jelas, kemampuan Ye Qingyao memang telah mencapai tingkatan ini, namun dia masih kurang berpengalaman.      

Serangan dari Buddha Tertinggi Pengobatan masih belum berhenti. Dia terus menerus melancarkan serangan pada Ye Qingyao. Dia berdiri di udara dengan mata terpejam, dan Cahaya Buddha masih menyinari wilayah tersebut.      

"Ling Long," panggil Ye Futian. Ling Long selama ini selalu berada di belakang Ye Futian. Sekarang, sosoknya melesat ke depan. Gelombang keinginan bertarung pun bergejolak di sekitar tubuhnya, yang dibentuk oleh Aura Dewa. Dia langsung terbang ke langit di atas Ye Qingyao. Aura Dewa yang agresif itu kini berhadapan dengan kekuatan Buddha yang mematikan. Dia mengangkat tangannya, dan dalam sekejap, pagoda itu bergetar hebat.      

"Sosok lainnya." Buddha Tertinggi Pengobatan menatap ke arah Ling Long, sepertinya dia bisa merasakan betapa istimewanya Ling Long. Namun, mereka tidak tahu apa yang dimaksud oleh sang Buddha Tertinggi dengan 'sosok lainnya.'     

*Boom* Pada saat ini, sebuah kekuatan yang dahsyat menimpa tubuh Ye Futian. Dia mengangkat kepalanya dan mendapati bahwa Di Hao masih menatapnya. Apakah Di Hao masih mempermasalahkan pertarungannya dengan Donghuang Diyuan sebelumnya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.