Legenda Futian

Kehendak Kegelapan



Kehendak Kegelapan

3Sosok raksasa di atas kuil itu menjulang tinggi di atas Ye Futian dan melanjutkan kata-katanya, "Ye Futian, kultivasimu sungguh luar biasa. Dan terlebih lagi, kau memiliki hubungan yang tidak biasa dengan penerus yang telah kupilih secara pribadi. Qingyao bahkan bersedia mengkhianati Istana Kegelapan demi dirimu. Menurutmu, apa yang harus kulakukan?"      

"Penguasa Kegelapan, Qingyao selalu memperlakukan saya dengan baik. Saya yakin anda pasti mengetahui bahwa Qingyao sudah mengenal saya sebelum dia bergabung dengan Istana Kegelapan. Dia melakukan hal tersebut hanya karena dia masih mengingat persahabatan di antara kami. Namun, di luar hal tersebut, Qingyao tidak pernah memiliki niatan untuk menentang perintah anda, Penguasa Kegelapan," jawab Ye Futian.      

"Orang-orang yang berkultivasi di Istana Kegelapan seharusnya tidak memiliki emosi, kecuali untuk melaksanakan kehendak kegelapan. Apa yang dia lakukan sudah bisa dianggap sebagai tindakan pengkhianatan terhadap kegelapan," Penguasa Kegelapan berseru saat dia mengeluarkan tekanan dari tubuhnya, sehingga membuat Ye Futian merasakan tekanan yang ekstrem menimpa tubuhnya.      

Dia tahu bahwa Penguasa Kegelapan sengaja menekan auranya untuk membuat mentalnya menjadi tidak stabil.      

"Ditambah lagi, kau telah membantai banyak kultivator dari Dunia Kegelapan. Jika suatu hari nanti kau memilih untuk berperang melawan Dunia Kegelapan, bukankah penerus yang kubimbing dengan tanganku sendiri itu akan memberontak melawan kaumnya sendiri?" Penguasa Kegelapan terus menekan Ye Futian.      

Untuk beberapa saat, Ye Futian terdiam di tempatnya. Dalam beberapa aspek, tindakan Ye Qingyao memang melanggar hal yang tabu di Dunia Kegelapan. Ye Futian dan Dunia Kegelapan tidak pernah memiliki hubungan yang harmonis sejak lama, dan pertempuran telah beberapa kali terjadi di antara mereka.      

"Saya memang tidak dapat memprediksi masa depan, tetapi saya dapat berjanji kepada anda bahwa saya tidak akan menempatkan Qingyao dalam situasi dimana dia dipaksa untuk memilih antara saya dan Istana Kegelapan," jawab Ye Futian.      

"Segala sesuatu yang ada dunia ini tidak dapat diprediksi. Jika kau bertarung dengan Istana Kegelapan di masa depan, situasinya akan berada di luar kendalimu, apalagi janji kosong yang kau buat sekarang," ujar Penguasa Kegelapan dengan nada dingin. "Terlebih lagi, aku tidak pernah percaya pada yang namanya janji."      

"Lalu, apa yang diinginkan oleh Penguasa Kegelapan dariku?" Ye Futian bertanya secara terang-terangan. Karena Penguasa Kegelapan telah menyambutnya secara pribadi, dia pasti punya rencana tersendiri, kalau tidak, dia tidak akan repot-repot berbicara selama ini dengannya. Apa yang harus dilakukan oleh Penguasa Kegelapan hanyalah membuat satu gerakan, dan segala sesuatunya akan terselesaikan.      

Jauh di atas kuil, kedua mata Penguasa Kegelapan menatap tajam ke arah Ye Futian. Kemudian, sebuah suara bergema di udara, "Jika kau setuju untuk bergabung dengan Istana Kegelapan, aku dapat memberimu posisi sebagai Shaman Agung suatu hari nanti. Kemudian, kau dapat bertarung berdampingan dengan Qingyao, mendominasi seluruh penjuru Prefektur Ilahi bersama-sama sekaligus membalaskan dendam Kaisar Ye Qing."      

Ye Futian tampak sedikit terkejut. Penguasa Kegelapan ingin memberinya posisi sebagai Shaman Agung dari Istana Kegelapan?      

Shaman Agung dari Istana Kegelapan adalah pemimpin dari Tiga Dark Sage, dan posisi sebagai orang nomor satu di bawah komando Penguasa Kegelapan ini sekarang ditempati oleh Lord Shaman. Penguasa Kegelapan telah menjanjikan posisi ini pada Ye Futian di masa depan.      

Namun, dengan kekuatan Ye Futian saat ini, dia akan mampu mengejar ketertinggalannya dari Lord Shaman di masa depan. Selama dia bersedia bergabung dengan Istana Kegelapan, maka kekuatan yang ada di tangannya juga akan menjadi kekuatan dari Istana Kegelapan. Hal ini akan membuat Ye Futian jauh lebih berharga daripada Lord Shaman.      

Jika ini adalah pola berpikirnya saat ini, maka semua yang dikatakan oleh Penguasa Kegelapan menjadi sangat masuk akal sekarang.      

Namun, ketika Penguasa Kegelapan mengatakan hal ini, dia tidak mempertimbangkan perasaan dari Lord Shaman. Penguasa Kegelapan dikenal sebagai seorang tiran dari Dunia Kegelapan. Mungkin dia tidak begitu peduli dengan pendapat orang lain tentang dirinya, dan dia tidak membutuhkan rasa terima kasih dari siapa pun. Bahkan kebencian yang ditujukan padanya bukanlah apa-apa baginya.      

Ambisi utamanya adalah membuat kegelapan menyelimuti seluruh penjuru dunia.      

"Saya ingin berterima kasih kepada Penguasa Kegelapan atas penawaran anda ini. Hanya saja, saat ini saya bertanggung jawab atas Pecahan Ziwei, dan banyak teman yang mengikuti langkah saya. Jika saya bergabung dengan Istana Kegelapan, hal tersebut pasti akan dianggap sebagai pengkhianatan bagi semua orang yang mengikuti saya. Oleh karena itu, saya harap Penguasa Kegelapan bisa memahami posisi saya saat ini," Ye Futian menolak penawaran itu dengan sopan. Dia tidak bisa bergabung dengan Istana Kegelapan.      

"Qingyao bersedia mengkhianati Istana Kegelapan untukmu, tetapi kau tidak bisa bergabung dengan Istana Kegelapan demi dirinya?" Penguasa Kegelapan bertanya dengan nada dingin.      

Saat ini, apa yang disampaikan oleh Penguasa Kegelapan benar-benar tidak masuk akal; kedua hal itu tidak ada hubungannya sama sekali. Demi Ye Qingyao, dia telah datang ke Istana Kegelapan, dan di sini, nyawanya tidak lagi berada dalam kendalinya.      

Namun, dia tidak bisa menyangkal kata-kata yang disampaikan oleh Penguasa Kegelapan secara langsung, jadi dia hanya berkata, "Jika Penguasa Kegelapan tidak mempercayai saya, maka anda bisa mengizinkan saya untuk berbicara dengan Qingyao. Jika suatu hari nanti, saya dan Istana Kegelapan berdiri di pihak yang berlawanan di atas medan perang, saya dan Qingyao bisa mengesampingkan hubungan pribadi di antara kami."      

"Bukankah akan lebih mudah jika aku membunuh salah satu dari kalian?" tanya Penguasa Kegelapan tanpa basa-basi.      

"Jika Penguasa Kegelapan dapat menemukan penerus berikutnya yang sesuai, maka tindakan itu dapat dimengerti," jawab Ye Futian.      

Kedua mata Penguasa Kegelapan yang berwarna hitam pekat itu menatapnya saat dia berkata, "Baiklah. Pikirkan hal ini dengan matang, lalu beritahukan jawabanmu kepadaku. Aku akan memberimu kesempatan."      

Ketika suaranya memudar, sebuah badai kegelapan yang mengerikan menyelimuti tubuh Ye Futian dalam sekejap. Dia merasa seolah-olah dia telah terperangkap di dalam hujan kegelapan. Pada saat berikutnya, dia tersapu ke sebuah area yang terpisah oleh badai kegelapan tersebut. Di sekelilingnya, yang ada hanyalah kegelapan tanpa akhir.      

Ekspresi Ye Futian tampak tidak begitu baik. Kedua matanya terlihat menakutkan saat dia berusaha semaksimal mungkin melihat menembus kegelapan. Pada saat yang bersamaan, dia mengeluarkan jiwa spiritual miliknya, tetapi dia merasa bahwa upayanya itu tidak akan membuahkan hasil.      

Dia bergerak dengan menggunakan Buddha's Celerity, tetapi tidak lama kemudian, dia mendapati bahwa dia masih berada dalam kegelapan, tidak bisa keluar dari area tersebut.      

Penguasa Kegelapan telah mengurungnya di sana.      

...      

Di atas Istana Kegelapan, tepatnya di area yang dikelilingi oleh kegelapan, ada satu sosok buram yang sedang duduk di atas kursi singgasana, jauh di atas semua orang. Di bagian bawah, ada satu sosok yang sedang berlutut di permukaan tanah. Tubuhnya diselimuti oleh jubah, namun tidak sampai menutupi wajahnya. Sosok itu adalah Ye Qingyao.      

Dia telah melihat semua yang terjadi dan tahu bahwa Ye Futian telah datang ke Istana Kegelapan.      

"Jika aku membunuhnya, apa yang akan kau lakukan?" Penguasa Kegelapan bertanya pada Ye Qingyao.      

"Kalau begitu, saya akan meminta Tuanku untuk membunuhku juga," jawab Ye Qingyao.      

"Jika tidak?" ujar Penguasa Kegelapan dengan nada dingin.      

"Maka saya akan membawa kegelapan ke dalam kegelapan itu sendiri." Ye Qingyao masih berlutut di permukaan tanah tanpa mengangkat kepalanya, tapi suaranya yang bernada dingin itu terdengar sangat tegas.      

Penguasa Kegelapan pun berkata, "Tidak memiliki ayah, tidak memiliki pemimpin, tidak ada cinta, dan tidak ada moralitas adalah arti sebenarnya dari kegelapan. Tapi kau masih memiliki kelemahanmu sendiri. Jika aku membunuhnya, kau akan jatuh sepenuhnya ke dalam kegelapan, yang mungkin akan menjadi pilihan terbaik bagimu."      

"Tidak, saya hanya akan membawa kegelapan ke dalam kegelapan dan membuat kegelapan menghilang dari dunia ini," jawab Ye Qingyao.      

"Baiklah kalau begitu." Penguasa Kegelapan menatap Ye Qingyao dengan seksama dan berkata, "Ye Qingyao, aku memerintahkanmu untuk kembali ke Benua Dewa sekarang, bekerja sama-lah dengan Shaman Agung, dan sebarkan kegelapan di Reruntuhan Para dewa. Aku ingin kegelapan menutupi setiap bagian dari benua itu."      

Saat ini, para kultivator dari seluruh penjuru dunia telah berkumpul di Reruntuhan Para Dewa. Tempat ini sudah tidak diragukan lagi adalah sebuah medan perang yang sempurna, tempat yang cocok untuk memulai peperangan, atau lebih tepatnya, pertempuran antar dunia.      

"Baik, Tuanku." Ye Qingyao menerima perintah itu dan pergi tanpa bertanya apa-apa lagi.      

Setelah Ye Qingyao pergi, Penguasa Kegelapan menatap sosok Ye Qingyao yang pergi ke kejauhan itu untuk waktu yang lama. Semua orang di Istana Kegelapan tahu bahwa dia memihak Ye Qingyao, namun tidak ada yang tahu alasan di balik hal tersebut.      

Kehidupan Ye Qingyao selama ini sangat menyedihkan dan penuh penderitaan. Hatinya sangat dingin, dan begitu pula dengan darahnya. Dia ditakdirkan untuk menjadi bagian dari kegelapan dan membawa kemalangan bagi dunia.      

Dia mengangkat kepalanya untuk memandang ke arah lain. Ye Futian sedang terjebak di dalam kegelapan.      

Dia berpikir, bagaimana dia bisa membuat Ye Futian menjadi bagian dari kegelapan ini juga?      

Akan sangat disayangkan jika sosok yang begitu berbakat tidak menjadi bagian dari kegelapan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.