Lord Yellow Spring
Lord Yellow Spring
Namun, hal yang berbeda terjadi ketika dia memasuki Dunia Iblis sebelumnya. Kumpulan awan bencana yang mengerikan menyelimuti seluruh penjuru Dunia Iblis, yang terletak tepat di bawah Jurang Iblis.
Namun meski demikian, Ye Futian hanya terkejut sesaat sebelum dia kembali bergerak ke depan, melakukan perjalanan melalui udara, dan menuju ke arah tertentu. Pada saat ini, dia tidak tahu dimana posisinya berada.
Sama seperti Prefektur Ilahi, Dunia Kegelapan sangat luas dan memiliki banyak wilayah di dalamnya. Di dalamnya, tentu saja banyak kultivator kuat yang berkumpul di area-area terpenting di Dunia Kegelapan.
Beberapa di antaranya adalah, Laut Yellow Spring, Dunia Neraka, Lembah Nether, Gunung Neraka, serta tempat-tempat sejenisnya, yang dianggap sebagai wilayah inti dari Dunia Kegelapan.
Dan titik pusat dari Dunia Kegelapan berada di bagian tengahnya, dikelilingi oleh wilayah-wilayah ini. Setelah melintasi semua area tersebut, seseorang akan tiba di Kota Asura, dimana bagian ujung dari Kota Asura adalah tempat Istana Kegelapan berada.
Persebaran kekuatan di Dunia Kegelapan sangat berbeda dari Prefektur Ilahi. Pasukan-pasukan terkuat semuanya terpusat di area yang lebih luas di sekitar Istana Kegelapan. Tentu saja, ada juga banyak zona terlarang di sana, beberapa tempat yang sangat berbahaya, dan sosok-sosok luar biasa di bagian lain dari Dunia Kegelapan.
Setelah Ye Futian membiasakan diri dengan situasi di dalam sana, dia pun bergegas pergi menuju Kota Asura.
Meskipun dia sudah berada di dalam Dunia Kegelapan, tidak ada yang berani memprovokasi Ye Futian di sepanjang perjalanannya. Bagaimanapun juga, temperamen Ye Futian sangatlah luar biasa. Meskipun dia tidak memancarkan aura yang kuat dari tubuhnya, namun para kultivator tingkat tinggi seringkali membentuk sebuah aura yang tak terlihat di sekitar mereka, dimana mereka berusaha mengendalikan tingkat kekuatannya; jika tidak, para kultivator di tingkat Plane yang lebih tinggi bisa merasakan tekanan yang tak terlihat ini. Ketika kultivator mencapai tingkat Plane tertentu, kepekaan mereka juga semakin menajam.
Saat Ye Futian terus bergerak ke depan, dia akhirnya tiba di wilayah inti dari Dunia Kegelapan dan memasuki wilayah dari Laut Yellow Spring.
Laut Yellow Spring bukanlah wilayah perairan biasa. Wilayah ini berupa sebuah mata air asli yang dapat menyerang tubuh dan jiwa spiritual seseorang. Nyawa mereka akan terancam hanya dengan satu sentuhan di mata air tersebut. Siapa pun yang mengalami kemalangan sehingga jatuh ke dalam Laut Yellow Spring akan tewas terbunuh tanpa meninggalkan jasad maupun kerangka, dan roh mereka akan menghilang untuk selamanya.
Menurut legenda, Laut Yellow Spring ini mulai terbentuk ketika Kaisar Agung Yellow Spring binasa di zaman kuno. Ketika dia meninggal dunia, darah yang mengalir keluar dari tubuhnya berubah menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai Laut Yellow Spring.
Tentu saja, saat ini, di Dunia Kegelapan, banyak kultivator menganggap Laut Yellow Spring sebagai tempat untuk berkultivasi. Mereka mengkultivasi kekuatan dari mata air ini dan mengubahnya menjadi kekuatan Jalur Agung yang unik dan kekuatan tersebut sangatlah mengerikan.
Saat ini, Ye Futian melesat menuju area di atas Laut Yellow Spring. Panca inderanya cukup tajam untuk merasakan kekuatan mengerikan yang terkandung di dalam perairan di bawahnya itu. Bahkan dia juga mengagumi pemandangan yang menakjubkan di depan matanya itu.
"Hah?" Pada saat ini, seberkas kilatan cahaya muncul di mata Ye Futian, dan dia memandang ke arah Laut Yellow Spring dan melihat gejolak kekuatan di suatu tempat di mata air tersebut; sepertinya ada seseorang di dalam sana.
Setelah itu, Laut Yellow Spring bergejolak, dan sebuah badai yang mengerikan muncul dan bergulung ke arah Ye Futian dengan sangat cepat. Lautan ini pun mengamuk dan sepertinya ingin melahap Ye Futian hidup-hidup.
Tubuh Ye Futian dikelilingi oleh cahaya ilahi saat dia berusaha melewati badai yang melanda lautan ini; dia bergerak secepat kilat. Namun pada saat ini, kekuatan dari Laut Yellow Spring berkumpul menjadi satu sosok raksasa, yang terlihat seperti dewa dari Laut Yellow Spring. Raksasa Yellow Spring ini memandang Ye Futian dan tempat dimana dia berada. Ye Futian terlihat sangat lemah di hadapannya.
Badai mengerikan yang melanda wilayah ini bergejolak dan bergulung saat deretan ombak di belakangnya juga menerjang ke atas langit, menutupi area ini, berusaha menyelimuti Ye Futian, tanpa ada tempat untuk melarikan diri baginya.
Kemudian kedua tangan dari sosok raksasa itu diulurkan ke depan untuk mencengkeram tubuh Ye Futian.
Sosok Ye Futian masih dikelilingi oleh cahaya ilahi, dan tubuhnya tiba-tiba berubah menjadi tubuh emas, seperti tubuh emas dari sang Buddha. Rune-rune Buddha yang menyilaukan tampak menyinari tubuh emas itu sehingga ketika lengan raksasa tersebut berusaha meraihnya, mereka langsung dihancurkan di bawah rune-rune Buddha berwarna emas itu dan lenyap tak bersisa.
Dengan satu perintah dari dalam pikiran Ye Futian, rune-rune Buddha yang tak terhitung jumlahnya itu melesat keluar dalam sekejap, dan kekuatan Yellow Spring yang dikerahkan padanya itu pun langsung dihancurkan, menghilang menjadi abu dan debu. Bahkan sosok raksasa yang muncul dari dalam Laut Yellow Spring itu meledak tanpa henti dan kemudian menghilang begitu saja.
Segala macam keributan itu tiba-tiba berhenti di permukaan laut saat sebuah aura melesat ke kejauhan. Kedua mata Ye Futian tampaknya telah berubah warna menjadi emas saat dia memandang ke arah tersebut. Kemudian, tubuhnya menghilang dalam sekejap dan berubah menjadi seberkas cahaya suci berwarna emas, membawa tubuh emas itu bersamanya dan melesat ke dalam Laut Yellow Spring.
Beberapa saat kemudian, ketika Ye Futian muncul kembali di langit di atas Laut Yellow Spring, seseorang telah terperangkap di lengan emas tersebut. Itu adalah seorang lelaki tua, seorang kultivator di puncak Renhuang Plane. Dia memandang Ye Futian dan berkata dengan ketakutan, "Tuan, saya mohon ampun."
Dia jelas sangat terkejut. Kultivator yang baru saja datang ke Laut Yellow Spring ini adalah seorang kultivator Buddha, namun dia berani berkeliaran di wilayah inti dari Dunia Kegelapan. Tindakan ini sama saja dengan bunuh diri.
Dunia Kegelapan dan Western Heaven selalu bertentangan satu sama lain, dan kekuatan mereka seperti dua kutub yang berlawanan.
Cahaya Buddha tampak menerangi area tersebut, langsung melingkupi lawannya di dalam area cakupannya. Tiba-tiba, lelaki tua itu tampak terkejut dan berseru, "Aku adalah murid dari Lord Yellow Spring. Jika kau berani membunuhku, maka kau harus menghadapi konsekuensinya."
*Boom* Api ilahi Buddha terus menerus berkobar, dan pria itu langsung berteriak. Tubuhnya dibakar hingga tak bersisa di bawah api yang berkobar itu. Menghadapi seseorang yang tidak bisa mentolerir perselisihan sedikit pun dan mengeluarkan serangan mematikan hanya karena alasan itu tentu saja tidak layak untuk dikasihani; Ye Futian akan membalas mereka sepuluh kali lipat lebih banyak.
Dalam sekejap, tubuh lawannya itu pun menghilang, dan Ye Futian melanjutkan perjalanannya. Namun, sebelum Ye Futian bisa melangkah terlalu jauh, Laut Yellow Spring Kembali mengamuk, dan kali ini, jangkauan serangannya semakin meluas.
Ye Futian berhenti dan memandang laut yang bergejolak dan bergemuruh itu. Kemudian, sekelompok kultivator muncul di permukaan laut, dan masing-masing dari mereka adalah para Renhuang tingkat tinggi. Di kejauhan, seorang kultivator di tingkat Tribulation Plane muncul dan berdiri di udara. Itu adalah seorang pemuda yang mengenakan pakaian berwarna kuning-dia adalah murid tertua dari Lord Yellow Spring.
"Kultivator Buddha." Pemuda itu menatap ke arah Ye Futian, dan aura Yellow Spring terpancar keluar dari kedua matanya.
"Minggir!" Ye Futian berjalan menuju tempat mereka berada tanpa ada niat untuk berhenti.
Pihak lawan bisa merasakan aura yang samar terpancar dari tubuh Ye Futian dan berpikir bahwa, sebagai seorang kultivator yang hanya berada di tingkat Renhuang, apa yang dimiliki oleh Ye Futian sehingga dia bisa bersikap sesombong itu?
"Kau sendiri yang meminta hal ini," pemuda itu menyimpulkan dengan nada dingin, dan aura Yellow Spring yang mengerikan pun terpancar darinya. Ye Futian terus bergerak ke depan, dan pemuda itu hendak mengambil tindakan.
"Berhenti!"
Sebuah teriakan yang keras bergema di udara, yang juga mengguncang Laut Yellow Spring.
"Mundur, kalian semua!" Sebuah suara bernada acuh tak acuh terdengar di udara, dan ekspresi semua orang sedikit berubah. Mereka menoleh untuk memandang ke arah Lord Yellow Spring, yang baru saja tiba, dengan tatapan bingung.
Kedua mata Lord Yellow Spring tertuju pada Ye Futian. Dia berpikir, 'Pria ini benar-benar berani untuk datang ke Dunia Kegelapan.'
"Mundur!" Setelah Lord Yellow Spring kembali menegur dengan nada dingin, para kultivator ini akhirnya mundur dan melaksanakan apa yang diperintahkan olehnya. Di sisi lain, Ye Futian terus berjalan ke depan dan melewati kerumunan tersebut. Dia baru berhenti ketika dia tiba di hadapan Lord Yellow Spring. Kemudian, dia pun berkata, "Ikutlah denganku."
Setelah itu, dia terus berjalan ke depan. Lord Yellow Spring tampak terkejut dengan perintah ini, namun dia tetap berjalan mengikuti Ye Futian, sama seperti apa yang diperintahkan olehnya!