Legenda Futian

Lautan Ilusi



Lautan Ilusi

2Pada saat itu Xia Lun mengetahui bahwa Yao Xi tidak akan mempedulikan kata-katanya.     

Jika Yao Xi berharap ada seseorang yang mampu melintasi Kolam Peri, orang itu pasti Ye Futian, bukan yang lain.     

Meskipun ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan Ye Futian, Xia Lun telah mendengar banyak informasi tentang Ye Futian sebelumnya. Pria itu telah menarik perhatian ayahnya, sementara adiknya, Xia Qingyuan, juga sangat mengaguminya. Tidak mungkin Xia Lun tidak mengetahui informasi tentang Ye Futian.     

Dia menganggap Ye Futian sebagai sosok yang bisa dipercaya. Jika Ye Futian berhasil melintasi Kolam Peri, maka dia akan menyerahkan segalanya pada Ye Futian.     

Melihat betapa seriusnya ekspresi Xia Lun, Ye Futian mengangguk dan mengalihkan pandangannya ke arah Kolam Peri yang berada di hadapan mereka. Dia melompat ke atas perahu dan berlayar menuju pulau yang tampaknya berada cukup dekat dari posisinya itu.     

Pulau itu tampaknya merupakan tempat tinggal dari Yao Xi.     

Perjalanan ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang status dari Yao Xi di Istana Suci Yaotai.     

Xia Lun, Qin Bai, dan yang lainnya naik ke atas kapal mereka masing-masing dan mereka juga mulai berlayar ke depan.     

Pada awalnya mereka sama sekali tidak mengincar Yao Xi, tetapi sekarang mereka ingin mendapatkannya. Mereka menganggap bahwa merebut hati Yao Xi merupakan sebuah tujuan yang sangat luar biasa.     

Tujuh Dewi Yaotai masih memainkan lagu mereka di atas Kolam Peri. Banyak rune menari-nari di udara saat pemandangan di hadapan mereka berubah total.     

Saat ini tidak ada lagi pulau di depan mereka, karena tempat itu telah berubah menjadi sebuah danau yang tampaknya tak berujung. Para dewi duduk di udara dan tampaknya mereka telah menjadi bagian dari lautan tak berbatas yang misterius.     

Ketujuh dewi itu sangat terlatih. Bahkan salah satu dari mereka adalah seorang Saint di tingkat True Self Plane. Aura mereka telah menyatu ke dalam nada musik dan mampu mengeluarkan kekuatan sejati dari lagu tersebut, yang membawa mereka semua ke dalam lautan ilusi. Lautan itu tampak begitu nyata sehingga mustahil untuk membedakannya dari sebuah ilusi.     

Itulah kekuatan sejati dari aura Jalur Agung. Aura itu memungkinkan penggunanya menyatu dengan dunia di sekitar mereka dan memegang kendali atas langit dan bumi.     

Saat ini, tampaknya tidak ada perbedaan yang mencolok antara dunia ilusi dan dunia nyata.     

Satu sosok berwajah cantik samar-samar muncul di kejauhan. Sosok itu tidak lain adalah Yao Xi. Dia tampak seolah-olah berada dalam jangkauan tangan, namun pada saat yang sama, dia tampak berada di suatu tempat di atas langit dan benar-benar berada di luar jangkauan semua orang.     

Perahu-perahu itu terus berlayar ke depan, namun sepertinya mereka tidak akan bisa mencapai tujuan mereka.     

Mereka tahu bahwa mereka telah telah terjebak dalam ilusi.     

Ye Futian memejamkan matanya dan membiarkan perahunya terus berlayar ke depan meskipun dia tidak menahkodainya. Sama seperti perahu-perahu lain di sekitarnya, perahunya tidak berubah arah dan terus berlayar ke depan.     

Lagu yang dimainkan kini menjadi begitu tenang dan tenteram, berbeda dari lagu sebelumnya yang membuat orang-orang menyerah pada ilusi di dalam benak mereka.     

Namun, Ye Futian masih bisa merasakan betapa mengerikannya lagu yang baru saja dimainkan itu. Sebuah keinginan tampaknya telah muncul di dalam dirinya. Dia merasa bahwa dirinya ingin menyeberangi kolam itu dan mendapatkan Yao Xi.     

Apalagi, keinginan itu kini menjadi semakin kuat, seperti percikan hawa nafsu yang selama ini telah tersembunyi di dalam benaknya. Sekarang, keinginan itu dilepaskan sedikit demi sedikit.     

Keinginan itu mendesaknya untuk terus berlayar ke depan. Desakannya begitu kuat sehingga dia tanpa sadar mulai menganggap kultivator lainnya sebagai saingannya.     

Pengaruh yang ditimbulkan begitu luar biasa, sehingga mampu mengambil alih keinginan dan pikiran para pendengarnya sedikit demi sedikit. Hal ini membuat Ye Futian menyadari betapa mengerikannya lagu tersebut.     

Lagu Heavenly Demon of Six Desires memang mengerikan.     

Jika bukan karena fakta bahwa aura spiritualnya memiliki kekuatan yang luar biasa, bahkan dia tidak akan menyadari bahwa kendali dirinya telah diambil alih oleh lagu tersebut.     

Pada saat itu, kultivator lainnya juga terpengaruh oleh lagu itu dan keinginan mereka juga tersulut.     

Chu Xi dari Istana Asura menatap ke arah sosok Yao Xi di depannya dan dirinya kini terbakar dengan hasrat.     

Dia harus mendapatkannya.     

Dia memandang ke sekelilingnya dan menyadari bahwa sosok yang menjadi ancaman terbesar baginya adalah Ye Futian.     

Yao Xi telah menunjukkan ketertarikannya pada Ye Futian sejak kemarin. Ditambah lagi, perbincangan antara Yao Xi dengan Ye Futian juga berbeda dari perbincangan yang dilakukan oleh Yao Xi dengan orang lain.     

Karena Yao Xi hanya memilih satu orang untuk berlatih bersamanya, jelas tidak mungkin mereka semua dapat melintasi lautan ilusi itu pada saat yang bersamaan. Hanya ada satu orang yang mampu tiba di tempat tujuan.     

Pemikiran seperti itu menjadi semakin kuat, perlahan-lahan membutakan pemikirannya yang sesungguhnya. Bahkan dia tidak menyadari bahwa pikirannya telah dipengaruhi oleh ilusi.     

Hembusan angin yang dingin bertiup melintasi danau, mengirimkan hawa dingin yang samar ke permukaan air.     

Sebuah bayangan berwarna abu-abu melesat di permukaan danau dengan kecepatan yang sulit diikuti oleh mata telanjang, datang dan pergi dengan cepat.     

Tiba-tiba tubuh Ye Futian bergerak. Seberkas cahaya bersinar terang dan dalam sekejap dia telah menghilang dari tempatnya berdiri. Dia menghilang tanpa jejak lalu muncul di atas danau.     

Bayangan abu-abu itu kembali melesat di permukaan danau, menimbulkan hembusan angin yang dingin dan suara gemeretak. Dalam sekejap, perahu tempat Ye Futian berdiri sebelumnya kini telah dihancurkan menjadi debu, tenggelam ke dalam danau.     

Bayangan abu-abu itu menjadi nyata, menghancurkan kapal itu dengan hembusan angin dingin yang baru dia keluarkan. Chu Xi terlihat berdiri di sana.     

Chu Xi baru saja melancarkan serangan pada Ye Futian.     

Bagaimanapun juga dia berasal dari Istana Asura, dan para kultivator dari tempat itu terlatih dalam seni iblis. Jenderal Suci Asura yang termasuk dalam Delapan Jenderal Suci, yang menyandang gelar 'Asura', adalah satu sosok yang sangat mengerikan, dimana dia mampu membuat semua orang yang pernah mendengar informasi tentang dirinya dibayangi oleh rasa takut.     

Bagi para kultivator dari Istana Asura, mereka dilatih untuk membunuh lawannya dalam serangan pertama mereka, tanpa mempedulikan sopan santun dan tidak memberi lawan mereka kesempatan untuk melawan balik. Itu adalah metode kultivasi yang mereka terapkan.     

Nama Ye Futian telah dikenal di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia dan dia adalah sosok yang sangat kuat. Dia telah mengalahkan Xiao Sheng bahkan sebelum menjadi seorang Saint. Chu Xi tidak mungkin akan memberi hormat atau memperingatkan Ye Futian sebelum melancarkan serangan padanya, mengingat bahwa dia berniat untuk menyergapnya. Dia langsung mengambil tindakan. Pergerakannya begitu cepat sehingga nyaris tidak ada seorang-pun yang menyadari apa yang telah terjadi.     

Namun, Ye Futian mampu menghindari serangan itu, yang merupakan sebuah bukti dari kecepatannya yang menakjubkan.     

Ye Futian mampu menghindari serangan itu karena panca indranya yang sangat kuat, terutama setelah dia menjadi seorang Saint. Para Saint mampu menyatukan aura mereka dengan dunia di sekitar mereka, sehingga tidak ada pergerakan di sekitar mereka yang luput dari perhatian mereka. Mereka mampu melacak setiap pergerakan di sekitar mereka. Karena itulah, meskipun mereka sedang berusaha melintasi Kolam Peri, dia tetap bisa melacak pergerakan Chu Xi dalam waktu sesingkat itu.     

Ye Futian telah menggunakan Hukum Space-manipulation, yang memungkinkannya untuk menghilang dari tempatnya berdiri dan menghindari serangan tersebut.     

Bahkan dia harus mengakui bahwa serangan yang dilancarkan oleh Chu Xi sudah begitu sempurna. Jika dirinya digantikan oleh orang lain, mereka tidak akan bisa menghindari serangan yang dahsyat seperti itu.     

Meskipun serangan pertamanya meleset, Chu Xi tidak menghentikan serangannya sampai disitu saja. Dia melesat ke depan dan banyak bayangan bermunculan, menyelimuti Ye Futian dalam sekejap. Kekuatan iblis menyebar di udara dan banyak tubuh ganda muncul di berbagai tempat. Semua tubuh ganda itu menyerupai Chu Xi, yang kini telah mengepung Ye Futian.     

Setiap tubuh ganda itu memegang sebilah pedang yang terlihat sangat tajam.     

Chu Xi bergerak dan kilatan pedang terlihat di udara. Banyak tubuh ganda mengayunkan pedang mereka ke bawah dan sepertinya kekuatan dari Jalur Agung telah menyelimuti area tempat mereka berada.     

Seni Pedang Asura, Hell of Asura.     

Kilatan pedang yang tak ada habisnya muncul di area tersebut. Serangan itu tampaknya bertujuan untuk mencabik-cabik segala sesuatu yang ada di area tersebut hingga menjadi bagian-bagian kecil.     

Orang-orang yang berada di Kolam Peri memandang ke satu arah yang sama dan melihat Ye Futian diselimuti dalam kilatan pedang.     

Itu adalah Seni Pedang Asura. Mungkin sulit bagi siapa-pun untuk menemukan celah saat terjebak di dalam teknik tersebut.     

Ye Futian, yang telah dikepung oleh teknik Hell of Asura, tiba-tiba memancarkan cahaya suci dari sekujur tubuhnya. Dia telah menyatu dengan Jalur Agung dan beberapa lapisan aura dari Jalur Agung terpancar dari tubuhnya dalam sekejap.     

Dia bergegas pergi dari tempatnya berada saat dia menangkis serangan yang dilancarkan oleh Chu Xi. Area di sekelilingnya berguncang dan langit yang luas itu tampaknya telah membeku. Ye Futian menggunakan teknik Footwork of Xuanyuan dan cahaya yang sangat menyilaukan berkumpul di kedua tangannya, mengalir ke jari-jarinya saat dia menunjuk ke depan.     

Suara berderak yang memekakkan telinga terdengar saat bilah pedang itu menghantam tubuh Ye Futian. Namun, cahaya menyilaukan yang menyelimuti tubuhnya tampaknya telah berubah menjadi baju zirah yang tidak dapat dihancurkan, sehingga tubuhnya tidak dapat dibelah menjadi dua bagian oleh pedang tersebut. Sementara jari-jari yang dia arahkan ke depan kini menembus teknik Hell of Asura, langsung bergerak menuju Chu Xi dengan kecepatan yang luar biasa.     

Chu Xi memandang sosok yang sangat menakjubkan itu sebelum dia berubah menjadi sambaran petir berwarna emas dan melesat ke depan, dia merasa bahwa dia kini berada dalam masalah.     

Dia merasa heran, bagaimana caranya Ye Futian bisa mengetahui dimana tubuh aslinya di antara sekian banyak tubuh ganda hanya dalam sekejap mata.     

Sosoknya berubah menjadi bayangan abu-abu dan dalam sekejap dia menyaksikan sebuah badai pedang yang mengerikan bergejolak di udara. Bilah-bilah pedang yang menyilaukan satu per satu melesat dari udara dan langsung diarahkan menuju tubuh Chu Xi.     

Chu Xi tertegun sejenak. Pada saat berikutnya, Ye Futian tiba di dekatnya. Tubuhnya turun dari atas langit seperti sambaran petir yang diselimuti oleh cahaya suci. Dia mengarahkan jarinya ke depan dan mengerahkan aura pedang yang mengerikan itu langsung menuju ke arah Chu Xi.     

Chu Xi menebaskan satu kilatan pedang dengan terburu-buru, mengoyak ruang hampa di hapannya. Namun ketika jari itu tiba, kilatan pedangnya hancur dan cahaya dari jari itu menembus tubuhnya.     

Tubuh Chu Xi jatuh dari atas langit dalam sekejap, hingga akhirnya tercebur ke dalam Kolam Peri dan menimbulkan cipratan kemana-mana.     

Kemudian Ye Futian meraih tubuh Chu Xi dari dalam danau dan mengangkatnya. Dia memandang ke arah lawannya dengan tatapan dingin dan berkata, "Enyahlah."     

Dia mengayunkan tangannya setelah dia mengucapkan kalimat itu, melemparkan Chu Xi kembali ke posisinya semula.     

Cahaya yang menyelimuti Ye Futian telah menghilang dan tubuhnya mendarat di atas perahu milik Chu Xi dan berdiri di sana dengan tenang.     

Sementara itu, kultivator lainnya menatapnya, bertanya-tanya apakah cahaya suci yang menyelimuti tubuhnya itu adalah sesuatu yang dia pelajari saat berlatih di Dinasti Dali. Terdapat rumor yang mengatakan bahwa Ye Futian kini memiliki metode kultivasi unik yang diberikan padanya secara pribadi oleh sang Penasihat Kekaisaran dari Dinasti Dali.     

Tuan muda dari Istana Asura benar-benar dibuat kewalahan. Dia adalah orang yang menyerang terlebih dulu namun kini dia telah dikalahkan, membuatnya tidak bisa bertarung lagi.     

Suara guqin kembali terdengar, tapi itu bukanlah lagu Heavenly Demon of Six Desires. Di atas salah satu kapal yang mengapung di Kolam Peri, Tuan dari Seratus Bunga sedang memainkan guqin. Lagu yang dia mainkan tampaknya mampu memengaruhi aura orang lain, sehingga membuat mereka semakin sulit untuk mengendalikan diri mereka sendiri.     

Lagu itu tampaknya berusaha menyatu dengan lagu Heavenly Demon of Six Desires.     

Beberapa orang yang tersisa memancarkan aura masing-masing saat mereka terus berlayar ke depan. Tiba-tiba muncul sebuah aura yang menyesakkan di Kolam Peri.     

Ye Futian merasa bahwa dirinya menjadi semakin kesal dan cemas. Sudah jelas bahwa dia juga terpengaruh oleh suara guqin itu.     

Dia memusatkan tatapan matanya ke depan dan berkata, "Tempat ini adalah lautan ilusi dan sulit untuk dilalui. Sebaiknya kalian semua kembali saja. Tidak ada gunanya membiarkan pola pikir kalian terpengaruh oleh lautan ini."     

Mereka satu per satu berbalik untuk menatapnya dan mengerutkan kening mereka.     

Saat ini Ye Futian terlihat meletakkan kedua tangannya di belakang punggungnya. Dia berlayar ke depan tanpa mengatakan sepatah kata-pun, namun dia justru menyuruh kultivator lainnya untuk kembali..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.