Legenda Futian

Istana Regional



Istana Regional

3Di Dunia Naga Merah, telah muncul berita dari kota-kota yang berada di sekitar Kota Naga Merah yang mengatakan bahwa satu kota lainnya telah berganti kepemilikan.     

Orang-orang yang merebut kota itu adalah para kultivator dari Dunia Kaisar Li dan mereka berencana mengubah nama kota itu menjadi "Kota Li".     

Dalam waktu singkat, terdapat dua kota yang diambil alih secara berturut-turut, dan keduanya dilakukan oleh dua dunia Renhuang, yang mengundang perbincangan orang-orang.     

Selain itu, banyak sosok terkemuka memiliki peta dari Dunia Naga Merah, dan mereka mengetahui bahwa Dunia Kaisar Li dan Dunia Kaisar Xia adalah dua dunia Renhuang yang bertetangga.     

Lalu perebutan kota yang dilakukan oleh Dunia Kaisar Li secara tiba-tiba ini... Apakah ada hubungannya dengan para kultivator dari Dunia Kaisar Xia yang berada di Kota Qianye?     

Tidak lama lagi, mereka akan mengetahui jawabannya.     

Setelah Dunia Kaisar Li merebut kota tersebut, seorang utusan dikirim ke Kota Qianye. Sang utusan pergi ke Kantor Pemimpin Kota dan menyerahkan sebuah surat pernyataan perang.     

Di Kota Qianye, saat Ye Futian menerima pernyataan perang itu, hatinya terasa sedikit gelisah.     

Dia meletakkan surat pernyataan perang itu dan berdiri di atas anak tangga. Dia memandang ke kejauhan, sambil menghela napas secara diam-diam.     

Situasi ini tampaknya berbeda dari apa yang dia harapkan.     

'Mengapa orang yang datang kemari adalah Penasihat Kekaisaran?'     

Di belakangnya, satu sosok melangkah ke depan dan berdiri di sampingnya. Dia juga ikut memandang ke kejauhan.     

"Manusia berencana, Tuhan berkehendak," ujar Xia Qingyuan dengan suara pelan. Tujuan yang dimiliki oleh Ye Futian saat dia pertama kali datang ke Dunia Naga Merah adalah untuk mendapatkan batu pijakan di Dunia Naga Merah. Dia ingin meminta Kaisar Naga Merah untuk meminjamkan matriks teleportasi agar dia dapat melewati perbatasan menuju Dunia Jalur Supremasi.     

Dunia Naga Merah adalah dunia utama dari Wilayah Naga Merah, dan matriks teleportasi milik dunia itu terhubung ke berbagai dunia Renhuang di wilayah tersebut.     

Namun, untuk melintasi wilayah agar bisa mencapai wilayah yang lebih tinggi bukanlah hal yang mudah. Mereka harus melewati Kaisar Naga Merah terlebih dahulu.     

Karena itulah, datang ke Dunia Naga Merah juga merupakan sebuah ujian.     

Namun, sebelum dia pergi, Ye Futian teringat kembali tentang peristiwa terungkapnya identitasnya saat berada di Dunia Kaisar Li. Jika seseorang dari Istana Kaisar Xia adalah pelakunya, maka ada kemungkinan bahwa informasi mengenai perjalanan ini juga akan bocor ke pihak lawan.     

Oleh karena itu, dia meminta bantuan Xia Qingyuan dan telah mempersiapkan semuanya.     

Dia ingin menunggu Li Yao di Dunia Naga Merah ini.     

Selama Li Yao berani mengambil inisiatif untuk membunuhnya, maka akan ada peluang untuk menyingkirkannya.     

Tapi Ye Futian tidak menyangka bahwa orang yang dikirim oleh Dunia Kaisar Li adalah Penasihat Kekaisaran.     

Peristiwa yang terjadi kala itu telah menimbulkan keributan besar di Dinasti Dali, hingga pada akhirnya Penasihat Kekaisaran memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya di Akademi Dali. Secara logika, Dinasti Dali pasti akan mengirimkan siapa-pun kecuali Penasihat Kekaisaran untuk menghadapinya. Apakah mereka tidak khawatir bahwa Penasihat Kekaisaran akan membiarkannya pergi lagi?     

Namun ternyata, Dinasti Dali memiliki pemikiran yang berbeda. Mereka berencana menggunakan Penasihat Kekaisaran untuk menghadapinya.     

'Ini pasti trik yang direncanakan oleh Li Yao.'     

Tentu saja dia mengetahui seburuk apa situasi saat ini.     

Sekarang, dia mengalami pergolakan batin. Situasi ini bukanlah yang dia harapkan sebelumnya.     

Keduanya berdiri di sana tanpa mengatakan sepatah kata-pun. Ye Futian mengambil surat pernyataan perang itu lagi dan membaliknya. Tertulis satu kalimat di atasnya: 'Ikuti hati nuranimu, jangan pernah takut akan apa-pun.'     

Xia Qingyuan berbalik dan memandang ke arah surat pernyataan perang itu. Sekarang dia merasa sedikit penasaran tentang sosok Penasihat Kekaisaran ini.     

"Penasihat Kekaisaran pasti mengetahui bahwa kau akan merasa bingung dengan situasi ini, karena itulah dia menulis kalimat ini. Tidak peduli bagaimana caramu menentukan pilihan, aku akan tetap bersikap netral," ujar Xia Qingyuan dengan suara pelan.     

Entah itu bertarung atau mundur, dia tidak akan keberatan.     

"Terima kasih, Puteri," ujar Ye Futian dengan suara pelan. "Guru datang kemari untuk memenuhi kewajibannya. Sementara kita telah membuat fondasi di Dunia Naga Merah dan telah mengambil alih Kota Qianye. Bagaimana mungkin kita meninggalkan semua itu sekarang? Selain itu jika kita benar-benar pergi, apakah kita dapat kembali lagi kemari?"     

Dia tersenyum, kemudian dia memotong bagian ujung dari jubahnya. Disertai dengan suara robekan, bagian ujung dari jubah itu terpotong.     

Xian Qingyuan memusatkan perhatiannya pada tindakan yang dilakukan oleh Ye Futian; hatinya sedikit gelisah.     

'Apakah ini merupakan sebuah isyarat untuk menerima pernyataan perang?'     

'Mengapa dia melakukannya!?'     

Ye Futian menuliskan satu kalimat pada potongan jubah itu. 'Tidak ada belas kasihan di atas medan pertempuran.'     

Setelah selesai menulis, dia berjalan ke depan, siap mengirimkannya melalui seorang utusan ke Kota Li dan menyerahkannya pada Penasihat Kekaisaran.     

Penasihat Kekaisaran akan memahami maksud dari kalimat tersebut.     

Kaisar Li telah memerintahkan Penasihat Kekaisaran untuk datang kemari; dia harus bertarung dengan sekuat tenaga dan membunuhnya. Dia tidak boleh menunjukkan belas kasihan.     

Jika tidak, hal itu akan menunjukkan bahwa dia tidak setia pada Kaisar Li.     

Kaisar Li pasti memiliki pendapat sendiri tentang masalah ini. Jika tindakan pengkhinatan itu terjadi lagi, akan sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.     

Karena itulah, dia memotong bagian ujung dari jubahnya untuk mengirimkan sebuah pesan.     

Pernyataan yang tertulis pada jubah itu dikirimkan pada Penasihat Kekaisaran, dan interaksi antara mereka berdua ini telah menarik banyak perhatian di Dunia Naga Merah.     

Dua dunia Renghuang ini tampaknya tidak lama lagi akan memulai sebuah perang besar di Dunia Naga Merah.     

Dalam perang ini, siapa yang akan menang?     

Namun, kedua belah pihak tidak memulai peperangan. Kemudian seiring berjalannya waktu, Pertempuran Sleeping Dragon sudah semakin dekat.     

Orang-orang dari semua kota besar telah menyerahkan daftar nama peserta yang akan berpartisipasi dalam Pertempuran Sleeping Dragon, tetapi kali ini, Kota Qianye tidak berencana untuk ikut berpartisipasi.     

Hari ini, Situ Yan datang ke Kantor Pemimpin Kota dan menemui Ye Futian.     

Situ Yan juga telah mendengar berita tentang pernyataan perang dari Dunia Kaisar Li, namun dia tidak menanyakan hal itu; dia tidak berhak untuk ikut campur.     

"Pemimpin Kota Ye," Situ Yan memanggilnya. Sekarang setelah Ye Futian diangkat menjadi Pemimpin dari Kota Qianye, maka panggilan 'Pemimpin Kota Ye' sepertinya cocok untuknya.     

"Ada yang bisa kubantu?" Ye Futian bertanya sambil tersenyum.     

"Setelah Pertempuran Sleeping Dragon ini berakhir, maka penyelenggaraan pertempuran berikutnya akan menjadi Pertempuran Sleeping Dragon kesepuluh. Apakah kau mengetahui bahwa setelah sepuluh Pertempuran Sleeping Dragon diselenggarakan, akan ada sebuah acara akbar bagi semua orang yang telah menerima Kartu Rising Dragon?" Situ Yan bertanya pada Ye Futian.     

"Ya, aku tahu." Ye Futian mengangguk. Dia telah mengetahui tentang hal ini sejak awal. Karena itulah, dia bersikeras agar Yu Sheng ikut serta dalam Pertempuran Sleeping Dragon.     

"Kau harus tahu bahwa kali ini, pertempuran itu akan menjadi sebuah kesempatan yang luar biasa." Situ Yan mengangguk.     

Para pemenang dari sepuluh Pertempuran Sleeping Dragon yang telah mendapatkan Kartu Rising Dragon adalah sosok-sosok terkemuka. Dapat dikatakan bahwa mereka semua sudah sangat dekat dengan Saint Plane.     

Tidak lama setelah pertempuran kesepuluh berakhir, akan ada sebuah pertarungan besar antar sosok-sosok terkuat.     

Situ Yan teringat akan sosok Kong Xuan, dan dia berpikir, 'Jika Yu Sheng ikut berpartisipasi dalam pertempuran, apa yang akan dia lakukan saat dia berhadapan dengan Kong Xuan?'     

Pada akhirnya, Yu Sheng mendapatkan Kartu Rising Dragon, tetapi Situ Yan tidak memikirkan apa yang akan terjadi nantinya. Yu Sheng memiliki kekuatan yang mumpuni. Bahkan jika dia menghadapi sosok-sosok lainnya yang telah mendapatkan Kartu Rising Dragon, seperti Kong Xuan, kekuatannya akan mampu menyamai mereka, dan dia dapat memberikan perlawanan.     

Ditambah lagi, pertempuran ini melarang pesertanya membunuh satu sama lain. Lagipula, mereka adalah para jenius yang telah mendapatkan Kartu Rising Dragon dan memenuhi syarat untuk bergabung dengan Pasukan Naga Merah.     

"Aku mengerti." Ye Futian mengangguk, dan di antara para pemenang dari sepuluh Pertempuran Sleeping Dragon yang telah mendapatkan Kartu Rising Dragon, satu orang akan dipilih, yang sama saja seperti memilih sosok terkuat di antara sosok-sosok terkemuka di Dunia Naga Merah. Orang itu akan menerima hadiah dari Kaisar Naga Merah.     

Mereka juga akan bergabung dengan istana nomor satu di Dunia Naga Merah—Istana Regional untuk berkultivasi.     

Istana Regional dikenal sebagai tempat untuk melatih para pemimpin dari berbagai dunia Renhuang. Banyak orang yang dihasilkan oleh Istana Regional kini telah menjadi tokoh-tokoh penting di Pasukan Naga Merah, bukan hanya sekedar anggota biasa.     

Hanya ada beberapa orang yang berkultivasi di Istana Daerah, bahkan dapat dikatakan sangat langka.     

Situasinya mirip seperti Akademi Dali, namun tempat itu jauh lebih kuat daripada Akademi Dali. Istana Regional adalah tempat berkumpulnya para pemimpin dari berbagai dunia Renhuang yang diciptakan oleh Kaisar Naga Merah.     

Para Renghuang lahir dari tempat tersebut.     

Para Renhuang dari semua dunia juga bersedia mengirim keturunan mereka untuk berkultivasi di sana.     

Karena itulah, banyak dari mereka yang berpartisipasi dalam Pertempuran Sleeping Dragon mengincar kesempatan untuk berkultivasi di Istana Regional serta kesempatan untuk mengubah hidup mereka.     

Istana Regional adalah sebuah tempat dimana Ye Futian berharap Yu Sheng, Wuchen, bahkan Kakak Ketiga dapat bergabung di dalamnya untuk berkultivasi.     

Namun, di antara para pemenang dari sepuluh Pertempuran Sleeping Dragon, hanya satu yang akan terpilih.     

Karena itulah, Ye Futian berharap Yu Sheng akan menjadi orang yang bergabung dengan Istana Regional.     

Selain itu hanya Yu Sheng yang dapat berpartisipasi.     

Jika tidak, apakah Kakak Ketiga dan Ye Wuchen, dengan kekuatan mereka saat ini, mampu mengalahkan sepuluh kultivator yang telah mendapatkan Kartu Rising Dragon?     

Semua orang selain Kong Xuan dan Kong Zhan adalah kultivator-kultivator yang pernah dia lawan sebelumnya. Siapa lagi yang bisa menjamin kemenangan selain Yu Sheng?     

Bahkan untuk seseorang sekuat Xia Qingyuan, dia pasti akan merasa tertekan. Jika terjadi hal-hal yang tak terduga di atas medan pertempuran, seperti dikeroyok, maka dia tidak punya pilihan selain terus bertarung.     

"Kau menyuruhku untuk mencari informasi tentang situasi di Kota Li. Aku mendapatkan informasi bahwa mereka akan mengirimkan seseorang untuk berpartisipasi dalam Pertempuran Sleeping Dragon berikutnya, yaitu tepat pada pertempuran kesepuluh. Siapa-pun yang pada akhirnya mendapatkan Kartu Rising Dragon akan bertemu dengan Yu Sheng dan kultivator lainnya," ujar Situ Yan.     

Seberkas kilatan terlintas di mata Ye Futian saat dia menatap ke arah Situ Yan.     

'Mungkinkah pertempuran antara kedua dunia Renhuang akan dimulai di pertempuran tersebut?'     

'Apakah ini adalah kehendak dari Penasihat Kekaisaran, atau Li Yao?'     

Jika seseorang dari Dinasti Dali akan ikut berpartisipasi dalam pertempuran, dan jika 'mereka berdua' belum mencapai Saint Plane, maka orang yang dimaksud pasti adalah salah satu dari mereka atau mungkin mereka berdua sekaligus.     

Kala itu, dua kultivator terkuat di bawah Saint Plane di Dinasti Dali adalah Di Hao dari Gunung Daoli dan Dong Chen dari Akademi Dali.     

Setelah itu, Di Hao mengalahkan Dong Chen, dan dia mengalahkan Di Hao.     

Hanya saja, apakah mereka berdua juga dibawa ke Dunia Naga Merah?     

Dia mendengar informasi bahwa Pangeran Ketiga telah tiba di Dunia Naga Merah bersama Penasihat Kekaisaran, dan sekarang Pangeran Ketiga adalah orang yang bertanggung jawab atas Akademi Dali.     

"Aku sudah tahu, terima kasih," ujar Ye Futian pada Situ Yan.     

"Kalau begitu aku akan kembali sekarang," ujar Situ Yan, lalu dia berbalik dan pergi.     

...     

Pertempuran Sleeping Dragon kembali diselenggarakan, dan Panggung Rising Dragon di Kota Naga kini kembali menjadi tempat berkumpulnya para kultivator yang tak terhitung jumlahnya.     

Seperti biasa, deretan istana telah dipenuhi oleh orang-orang, perwakilan dari pasukan-pasukan besar dapat ditemukan dimana-mana.     

Banyak kultivator dari Dinasti Dali sudah berada di sana, contohnya seperti Pangeran Ketiga dan Li Yao.     

Kali ini, orang-orang dari Dinasti Dali akan berpartisipasi dalam Pertempuran Sleeping Dragon.     

Penasihat Kekaisaran, Yan Yuan, dan yang lainnya juga telah tiba hari ini. Di puncak istana, tatapan mata semua orang tertuju pada panggung raksasa berbentuk silinder yang dikelilingi oleh tirai cahaya.     

Pertempuran yang begitu kejam, dan pertunjukan seni bela diri yang menarik memang mampu menghasilkan sekelompok kultivator yang kuat, meningkatkan minat dalam seni bela diri dan reputasinya. Namun, kompetisi yang kejam seperti itu tidak disukai oleh Penasihat Kekaisaran, jadi dia kurang tertarik akan Pertempuran Sleeping Dragon.     

"Kakak Senior, sekitar satu bulan yang lalu, orang-orang dari Dunia Kaisar Xia telah mengalahkan banyak kultivator kuat di Panggung Rising Dragon, terutama teman baik dari Ye Futian, Yu Sheng, yang kekuatannya telah menaklukkan berbagai macam kultivator. Saat ini dia telah memiliki reputasi tersendiri," ujar Li Yao pada Yan Yuan, yang berada di sebelahnya. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya, "Bagaimana pendapatmu tentang peluang Di Hao dan Dong Chen di pertempuran kali ini?"     

"Aku tidak tahu," Yan Yuan menanggapinya dengan singkat.     

"Kau akan mengetahuinya setelah pertempuran ini berakhir," ujar Li Yao. Dia tidak peduli dengan sikap Yan Yuan yang dingin dan sombong; dia sudah terbiasa akan hal tersebut.     

Tepat di seberang mereka, sekelompok orang tiba tanpa menimbulkan keributan. Yan Yuan dan yang lainnya langsung menatap ke arah mereka dan menyaksikan Ye Futian baru saja tiba bersama banyak kultivator dari Dunia Kaisar Xia. Dia didampingi oleh sang Shaman Agung, yang tampak mengenakan jubah.     

Ye Futian berjalan ke bagian ujung istana. Perhatiannya tertuju pada Penasihat Kekaisaran dan Yan Yuan yang berseberangan dengannya. Terdapat sebuah senyuman di dalam matanya.     

Ketika mereka berpisah di masa lalu, mereka tidak menyangka bahwa mereka akan bertemu kembali dengan cara seperti ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.