Legenda Futian

Sangat Disayangkan



Sangat Disayangkan

2Mu Zhiqiu masuk ke dalam dimensi bintang, lengan bajunya berkibar mengikuti setiap pergerakannya. Shi Yanfeng dan Shi Qinglan mengamatinya di kejauhan. Auranya saja mampu membuat orang-orang di sekitarnya merasa seolah-olah kekuatannya berada jauh di atas mereka. Mu Zhiqiu adalah satu sosok legendaris dari Kota Xuantian, dia seperti seorang dewi di mata banyak orang.     

Ketenaran Mu Zhiqiu meluas hingga ke luar Kota Xuantian. Para generasi muda yang hadir dalam perayaan ulang tahun hari ini semuanya berasal dari sekolah-sekolah yang berada di dalam lingkaran pengaruh Klan Zhaixing. Sementara mereka mungkin tidak tahu siapa saja kultivator-kultivator kuat dari Tiga Sekolah Terbesar, mereka pasti tahu siapa itu Mu Zhiqiu. Bagi mereka, Mu Zhiqiu adalah seorang dewi yang berada di luar jangkauan mereka, dia merupakan sosok panutan yang mereka kagumi. Dan sekarang, dia akan turun tangan dan menantang sang Putra dari Sekolah Starry.     

"Sang Putra mungkin tidak akan menyesal jika kalah di tangan Mu Zhiqiu," pikir orang-orang yang menyaksikan pertarungan tersebut. Meskipun memang benar bahwa Ye Futian telah menunjukkan bakat yang tak tertandingi sejauh ini, tidak ada seorang-pun yang percaya bahwa dia benar-benar akan mampu mengalahkan Mu Zhiqiu. Selain itu, terdapat perbedaan tingkat Plane yang besar diantara mereka.     

Para murid dari Sekolah Blazing Sun dan Sekolah Bright Moon, serta mereka yang berasal dari Klan Jin, menatap ke arah Mu Zhiqiu dengan serius. Mereka juga bertanya-tanya apakah Mu Zhiqiu, kultivator kebanggaan dari Klan Zhaixing, akan mampu mengalahkan sang Putra yang sangat berbakat itu, yang telah menunjukkan kemampuan bertarung yang luar biasa pada upacara penobatan.     

Chen Wang, salah satu kultivator terbaik dari Sekolah Blazing Sun yang berada di puncak Arcana Plane, telah kalah dari Ye Futian. Tetapi jika Mu Zhiqiu benar-benar kuat seperti rumor yang beredar, maka kemampuan bertarungnya pasti melebihi Chen Wang.     

Sebagian besar orang tidak menyadari hal ini, tetapi beberapa murid klan dari Tiga Sekolah Terbesar telah mendengar beberapa rumor bahwa Mu Zhiqiu sudah dapat dipastikan akan bergabung dengan Istana Holy Zhi. Tidak ada seorang-pun yang akan meragukan kemampuan seseorang yang mampu bergabung dengan Istana Holy Zhi.     

Semua mata kini tertuju pada Mu Zhiqiu, namun dia tampaknya tidak terganggu oleh semua perhatian yang diterimanya dan ia terlihat tenang seperti biasanya. Begitu dia memasuki dimensi bintang, dia meluncur ke atas dengan mudah oleh bantuan dari hembusan angin yang berputar, tubuhnya ringan seperti udara. Seolah-olah kekuatan gravitasi yang luar biasa itu tidak berpengaruh padanya. Bahkan, dia mengendarai arus badai tersebut seolah-olah itu bukan apa-apa baginya.     

"Sungguh indah," gumam para penantang di dalam dimensi bintang yang sedang menyaksikan Mu Zhiqiu meluncur ke atas. Rambutnya, yang berwarna hitam dan halus, berkibar ditiup angin. Dia sangat cantik seperti seorang malaikat.     

Sambil melihat ke arah sosok yang meluncur ke arahnya, Ye Futian harus mengakui bahwa Mu Zhiqiu memang memiliki kecantikan yang tak tertandingi. Dia tidak ada duanya baik itu dalam penampilan maupun sikapnya. Namun, dia mengabaikannya dan terus bergerak ke atas. Perhatiannya terpusat pada Tombak Divine Destruction yang menggantung di atas langit. Ye Futian datang kemari untuk mengambil peralatan ritual tersebut, dan tidak ada seorang-pun yang bisa menghalanginya, termasuk Mu Zhiqiu.     

Saat Ye Futian bergerak ke atas, tarikan gravitasi semakin kuat. Dia berusaha melawan kekuatan gravitasi yang menariknya, ia tidak bisa bergerak. Di bawah, Mu Zhiqiu masih meluncur ke atas bersama dengan arus badai. Dia terlihat seperti seorang peri yang menari di udara. Dalam waktu singkat, dia telah menyusul Ye Futian dan menatapnya.     

Dia mengayunkan tangannya dengan elegan, dan arus badai yang mengelilinginya tiba-tiba tampak mengalir dengan sebuah irama yang aneh. Meteorit-meteorit raksasa bergerak mengikuti gerakan tangannya, dan semua meteorit itu mulai berputar tak terkendali menuju Ye Futian. Semua orang menyaksikan ketika meteorit-meteorit raksasa itu mengubah lintasan awal mereka dan kini melaju ke arah Ye Futian. Ditambah lagi, meteorit-meteorit yang menyilaukan ini tidak bergerak dalam satu garis lurus. Sebaliknya, mereka berputar-putar ke depan, bagian permukaan setiap meteorit dipenuhi dengan energi badai mengerikan yang membuatnya menjadi sebuah serangan yang lebih kuat dari sebelumnya.     

Di hadapan badai meteorit ini, Ye Futian terlihat sangat kecil dan tidak berarti. Ekspresinya kini menjadi semakin serius. Ketika ia merasakan kekuatan dari badai ini, ia menyadari bahwa Mu Zhiqiu merupakan sebuah ancaman yang berbahaya baginya.     

Di sekeliling Ye Futian, bintang-bintang mulai bermunculan dan semua bintang itu berputar di sekeliling tubuhnya dengan memancarkan cahaya yang menyilaukan. Teknik pertahanan Immortal Celestial Bodies memang sangat mengesankan.     

Pada saat ini, sebuah meteorit raksasa meluncur ke arahnya. Diikuti dengan suara ledakan keras yang seakan menggetarkan langit, bintang-bintang yang telah dibuat dihancurkan oleh serangan tersebut. Tapi teknik pertahanan Ye Futian tetap utuh, dan setelah ledakan yang baru saja terjadi, terdengar sebuah suara yang menusuk telinga.     

Terdengar serangkaian ledakan ketika meteorit-meteorit mendarat satu per satu di teknik Immortal Celestial Bodies yang telah dikeluarkan oleh Ye Futian. Retakan-retakan mulai terlihat pada bintang-bintang yang berputar di sekitar Ye Futian. Diikuti dengan suara retakan yang keras, teknik pertahanan itu hancur, dan meteorit lainnya masih melesat ke arah Ye Futian, yang telah diguncang oleh serangan tersebut.     

Menanggapi serangan tersebut, Ye Futian mengambil posisi dan melesat melintasi langit seperti sebuah bintang jatuh. Terdengar suara ledakan yang keras, dan meteorit itu berhasil dihancurkan. Ye Futian, yang berpakaian luar biasa, berdiri tegak di atas langit, sambil mengamati sosok di seberangnya itu dengan seksama.     

"Seperti yang diharapkan dari Mu Zhiqiu," seorang penonton berseru. Semua orang yang hadir sedang menatap ke arah sosok cantik yang berdiri dengan sikap sombong di udara tersebut. Kemampuan bertarung tingkat puncak Arcana Plane miliknya, ditambah dengan fakta bahwa dia juga mahir dalam menggunakan teknik bintang yang kuat, berarti dia mampu mengeluarkan sebuah serangan kuat yang tidak hanya menghancurkan pertahanan Ye Futian tetapi juga mampu mendorongnya ke belakang.     

Memangnya kenapa jika Ye Futian adalah sang Putra dari Sekolah Starry? Reputasinya hanya terbatas di Sekolah Starry saja. Dia hanyalah sebuah umpan untuk meningkatkan reputasi Mu Zhiqiu.     

Tatapan mata Mu Zhiqiu tetap terlihat tenang. Dia mengayunkan tangannya dan mengeluarkan sebuah teknik elemen angin, memutar udara di sekitarnya menjadi sebuah tornado yang berputar ke arah Ye Futian. Hembusan angin menjadi semakin kuat, dan sepertinya Ye Futian akan ditelan oleh tornado yang bergejolak di sekelilingnya dalam sebuah ritme yang konstan.     

Ye Futian menyaksikan ketika tornado itu menghancurkan meteorit-meteorit miliknya hingga berkeping-keping dan membentuk tepian tajam yang tak terhitung jumlahnya yang terlihat setajam pisau. Lebih buruk lagi, tornado itu kini menyatu dengan badai bintang yang telah ia ciptakan, mengeluarkan sebuah kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya yang memaksanya untuk tetap berada di tengah-tengah badai tersebut.     

Meteorit-meteorit mengitari tubuh Ye Futian, sambil memancarkan cahaya bintang yang menyilaukan saat semua meteorit itu membentuk sebuah badai yang membuatnya terperangkap di bagian tengah badai tersebut. Dengan badai yang terus tumbuh semakin kuat dan perlahan-lahan menyatu dengan tornado yang telah diciptakan oleh Mu Zhiqiu, seluruh wilayah di dimensi bintang itu langsung berubah menjadi sebuah wilayah kegelapan yang dipenuhi oleh banyak tornado yang mengerikan. Suara benda tajam dapat terdengar dari dalam tornado tersebut.     

Mu Zhiqiu melangkah ke depan, rambutnya yang panjang berkibar tertiup angin. Saat dia bergerak, dimensi bintang lainnya yang berukuran lebih kecil tampak terbentuk di belakang tubuhnya. Dimensi bintang yang berukuran lebih kecil itu tampaknya beresonansi dengan dimensi bintang tempat mereka berada saat ini. Meteorit-meteorit itu berdesing dan bergetar, energi berputar yang tak berbentuk di sekitarnya tampak ikut bergetar bersama meteorit-meteorit tersebut.     

"Realisasi Dharma miliknya adalah miniatur dimensi bintang!" Kedua mata Ye Futian berbinar. Dia menyadari bahwa Roh Kehidupan milik Mu Zhiqiu jelas ada hubungannya dengan langit berbintang. Klan Zhaixing sekarang lebih terlihat sebagai pewaris yang lebih layak untuk mewarisi Jalur Divine Starry daripada Sekolah Starry.     

Dengan kemunculan Realisasi Dharma milik Mu Zhiqiu, aliran-aliran cahaya bintang melesat ke arah Ye Futian dari atas langit. Serangan itu terlihat seperti Falling Stars, sebuah teknik yang baru saja digunakan oleh Ye Futian. Ditambah lagi, Realisasi Dharma milik Mu Zhiqiu membuat serangan itu terlihat lebih sempurna, seolah-olah serangan itu mengikuti semacam irama mistis.     

Bersamaan dengan aliran-aliran cahaya tersebut, meteorit-meteorit juga meluncur ke arah Ye Futian. Aliran-aliran cahaya itu melesat ke arahnya seolah-olah semua aliran cahaya itu akan memusnahkan seluruh wilayah tersebut, tapi Ye Futian hanya berdiri dengan tenang di tempatnya. Dia mengulurkan tangan dan dalam sekejap sebuah tongkat emas muncul di tangannya. Pada saat yang sama, bayangan seekor Roc Raksasa keluar dari tubuhnya. Suara raungan naga terdengar di sekitar tubuh Ye Futian, dan kekuatan fisiknya meningkat hingga maksimal saat tubuhnya diselimuti oleh bayangan seekor Kera Suci.     

Diikuti dengan suara gemuruh, bintang-bintang bergerak dan tampak mengelilingi Ye Futian, berkilauan dengan cahaya yang menyilaukan. Dia mengayunkan tongkatnya, dan dalam sekejap, cahaya bintang dari bintang-bintang di sekitarnya juga ikut bergerak bersamanya. Saat cahaya bintang itu menyinari tongkat emas tersebut, tongkat itu tampaknya menjadi sangat berat.     

Di hadapan aliran cahaya yang menyerangnya, Ye Futian mengumpulkan energi di sekitarnya. Dengan satu serangan dari tongkatnya, sebuah bintang ikut melesat bersama dengan pergerakan tongkat tersebut dan menghancurkan aliran cahaya itu diikuti dengan suara ledakan yang keras. Tapi aliran cahaya lainnya tampak mendekati Ye Futian. Sepasang sayap di punggungnya berkibar, dan ia terus-menerus menyerang dengan tongkatnya, menghancurkan banyak meteorit lainnya akibat serangan tongkatnya. Pergerakan Ye Futian terlihat lambat, namun tampaknya terdapat sebuah ritme tertentu di setiap gerakannya, dan setiap serangan yang dikeluarkan olehnya memiliki kekuatan yang sama.     

Suara raungan naga bergema di sekitarnya saat Ye Futian menerjang ke depan. Mu Zhiqiu terus mengikutinya dan tidak berhenti menembakkan aliran-aliran cahaya ke arahnya. Keduanya bertarung dengan sengit bahkan ketika mereka bergerak ke atas melalui badai bintang di dimensi tersebut.     

"Kemampuan bertarung orang ini benar-benar kuat," pikir orang-orang yang menyaksikan pertarungan tersebut. Mu Zhiqiu memang sangat kuat, tapi hingga saat ini dia bahkan belum bisa mengalahkan Ye Futian, yang masih bergerak ke atas secara perlahan-lahan.     

Diikuti dengan suara yang keras, sambaran petir melintas di bawah kaki Ye Futian, dan dia menerjang ke arah Mu Zhiqiu dengan menggunakan Thundering Illusion Step. Dengan satu serangan dari tongkatnya, meteorit-meteorit meledak di sekitarnya saat ia terbang melintasi langit menuju ke arah Mu Zhiqiu.     

Namun, tatapan mata Mu Zhiqiu tetap terlihat tenang. Cahaya bintang mulai berkumpul di satu tempat dan membentuk sebuah pola bintang yang terlihat seperti langit malam.     

*Boom* Ye Futian mengayunkan tongkatnya dari atas dan retakan-retakan muncul di permukaan pola bintang tersebut. Semakin banyak retakan yang muncul di dalam pola bintang tersebut dan sepertinya pola bintang itu bisa hancur sewaktu-waktu. Pemandangan dari serangan yang kuat seperti itu membuat banyak orang merasa ketakutan.     

Ini semua karena Ye Futian ingin mendapatkan Tombak Divine Destruction. Jelas sekali bahwa sebuah kekuatan yang luar biasa besar tersembunyi dalam satu serangan ini. Sejak awal fisik Ye Futian sudah sangat kuat. Dengan kekuatan tambahan dari Realisasi Dharma miliknya, satu ayunan tongkat ini tampaknya mampu membelah langit menjadi dua bagian. Namun, tubuh Mu Zhiqiu mulai memancarkan cahaya bintang yang menyilaukan, yang mulai menutupi retakan-retakan itu dengan kecepatan yang luar biasa saat cahaya bintang itu bersentuhan dengan pola bintang tersebut.     

Dengan satu serangan dari telapak tangannya, Mu Zhiqiu mengirim pola bintang itu terbang ke depan untuk menangkis serangan Ye Futian. Aliran-aliran cahaya bintang melesat ke arah Ye Futian, memaksanya untuk mundur. Dia mengayunkan tongkatnya, dan diikuti dengan suara raungan yang tampaknya datang dari langit dan bumi, sebuah kekuatan energi yang lebih kuat dari sebelumnya telah terbentuk. Bintang-bintang menempel pada tongkat milik Ye Futian, dan dengan satu ayunan tongkat lainnya, pola bintang milik Mu Zhiqiu hancur diikuti dengan suara ledakan yang keras.     

Pola bintang yang hancur itu kini berubah menjadi pecahan-pecahan bintang dan meteorit yang menggantung di udara. Meteorit-meteorit di sekitar Ye Futian juga tidak bergerak. Semuanya tampak berhenti pada saat ini.     

Ye Futian memandang ke arah Mu Zhiqiu, dan tatapan matanya seolah langsung tersedot ke dalam tatapan mata Mu Zhiqiu. Seolah-olah dia sedang melihat langit malam berbintang, bukan sepasang mata milik wanita tersebut. "Sudah berakhir," ujar Ye Futian.     

Orang-orang dari Klan Zhaixing menyaksikan pemandangan di depan mereka dengan tenang. Mereka berpikir bahwa Chen Yuan memang telah memilih sang Putra yang sangat berbakat. Sangat disayangkan bahwa bahkan Mu Zhiqiu telah dipojokkan oleh Ye Futian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.