The Alchemists: Cinta Abadi

DNA-nya Tidak Cocok



DNA-nya Tidak Cocok

0Mischa mengetuk pintu ruangan Alaric dan masuk membawa sebuah tablet. Wajahnya tampak kebingungan.      

"Kau sudah menemukan datanya? Apakah Karl memang memiliki hubungan dengan Ren?" tanya Alaric sambil menatap Mischa dengan pandangan tajam. Dari ekspresi anak angkatnya itu, ia dapat menduga bahwa temuan Mischa tidak sesuai dugaan mereka.     

Benar saja. Mischa menggeleng. Ia menyerahkan tablet tersebut kepada Alaric dan menjawab, "Karl dan Ren tidak memiliki hubungan darah. Dugaan kita salah."     

"Oh..." Alaric tertegun mendengarnya. Rupanya memang Ren benar saat mengatakan bahwa Karl hanyalah pemuda yang berutang budi kepada ibunya dan memilih bekerja sebagai guru pribadi Ren sewaktu kecil.     

Tadinya ia sempat menduga bahwa Karl sebenarnya adalah Charles Neumann, adik Friedrich Neumann, ayah Ren, dan semua rencana penculikan Vega dilakukan untuk membalas dendam kepada Alaric atas perbuatannya kepada Fridrich Neumann dulu.     

Alaric tahu betapa Friedrich membencinya karena ia membeli Atlas X dan 'menghancurkannya' lalu membuatnya menjadi SpaceLab, sehingga menghapus semua jejak dan peninggalan Sam Atlas dan Friedrich Neumann sebagai penggagas awal inisiatif luar angkasa tersebut.     

Tetapi rasanya, kalau dipikir-pikir lagi, hal semacam itu tidak cukup untuk menjadi penyebab dendam yang luar biasa dalam seperti yang mereka hadapi ini. Alaric dapat merasakan kebencian yang teramat sangat kepadanya saat ia membaca surat yang dikirim penculik enam tahun lalu ketika Vega baru diculik.     

Ia yakin ini pasti berhubungan dengan kesalahannya di masa lalu. Sementara, jika mengingat Ren ada hubungannya dengan penculik, satu-satunya alasan hanyalah dendam karena inisiatif ayahnya, Atlas X, dihilangkan oleh Alaric dan diganti menjadi SpaceLab. Alaric tidak dapat memikirkan hal lain yang kira-kira menjadi sumber kesalahannya kepada Ren.     

Kecuali, jika Ren memang tidak terlibat dan ia hanya menjadi kambing hitam. DNA hari ini telah membuktikan bahwa tidak ada hubungan keluarga dengan Karl. Sehingga, jika Karl dan Sophia yang menjadi dalang semuanya, mungkin saja mereka sengaja membuat Ren tampak terlibat.     

"Jadi.. Ren dan Karl memang tidak ada hubungan, ya?" Alaric menggumam. Ia mengamati kembali hasil tes DNA yang ada di tablet dan mengangguk. "Kalau begitu, kita harus mencari tahu kenapa ia bisa berada di tempat yang sama dengan Karl dan Sophia di Belanda."     

"Uhm.. tentang itu, orang-orangku menemukan informasi menarik," kata Mischa buru-buru. "Mereka melihat Sophia mendarat di bandara Almstad barusan. Ia mengenakan pakaian dan rambut palsu, supaya tidak kita kenali. Sepertinya ia punya niat buruk."     

"Sophia ke Almstad?" Alaric sangat tertarik mendengarnya. "Akhirnya setelah kita tidak lagi mengawasinya selama dua tahun, ia sudah merasa aman untuk bepergian?"     

"Kurasa begitu," kata Mischa. "Kita dapat menangkap basah ia dan komplotannya. Aku sudah menyuruh orangku membuntutinya."     

"Bagus." Alaric terdiam sesaat. Ia mengepalkan tangannya menjadi tinju. Ia sangat marah kepada sepupunya yang jahat itu. Hingga puluhan tahun, rupanya Sophia tidak juga berubah. Dulu ia ingin menyakiti Finland, ibu mertuanya, lalu Aleksis, dan sekarang Vega, anak perempuan Alaric.     

Rasanya, kali ini tidak akan ada maaf lagi bagi Sophia.     

***     

Karl menatap mata Ren yang berkaca-kaca dan seketika dadanya terasa sesak. Ia tidak mengira keponakannya merasa demikian tertekan. Saat memandang wajah Ren siang ini, ia seolah melihat kembali wajah Friedrich Neumann, kakaknya yang sangat baik kepadanya.      

Friedrich memperlakukannya seperti adiknya sendiri dan bahkan bekerja keras untuk memperoleh hak asuh atas dirinya setelah orang tua mereka meninggal.     

Ya, sebenarnya, Karl Sotterham atau Charles Neumann bukanlah adik kandung Friedrich. Ia adalah anak angkat keluarga Neumann yang dirawat seperti anak mereka sendiri. Tidak ada yang mengetahui hal ini karena Friedrich tidak pernah membongkar rahasia itu kepada siapa pun. Karl ditemukan orang tua Friedrich sewaktu bayi dan diakui sebagai anak mereka.     

Setelah pasangan Neumann meninggal dunia, Friedrich mendapat beasiswa untuk bersekolah di tempat anak-anak genius di Inggris sementara Karl masuk ke panti asuhan. Sebenarnya, Friedrich dapat saja melanjutkan hidup dan melupakan sang adik angkat di Jerman.     

Namun ia tidak melakukannya. Friedrich segera bekerja dan mengumpulkan uang agar ketika ia cukup umur untuk mengambil hak asuh atas Karl, ia sudah memiliki cukup uang.     

Betapa terharu dan berutang budi rasanya Karl ketika Friedrich datang menjemputnya di panti asuhan, suatu hari di musim dingin. Ia menangis berjam-jam. Sejak saat itu, Karl bersumpah akan mengabdikan hidupnya untuk membantu Friedrich.     

Ia sangat terpukul ketika Friedrich jatuh sakit dan kemudian meninggal. Jiwanya sangat terluka karena kakak yang sangat ia sayangi dibunuh oleh percobaan yang dilakukan Alaric. Sejak saat itu, dendamnya membara.     

Ia hanya hidup untuk membalas dendam. Ia bahkan tidak pernah memiliki kehidupan sendiri. Orang-orang lain seumurnya akhirnya jatuh cinta, menikah dan membangun keluarga, Karl justru membuat rencana untuk membalas dendam kepada Alaric.     

Bersama Hannah, yang sangat mencintai Friedrich dan ingin melihat Alaric membayar perbuatannya, ia membuat berbagai perencanaan, termasuk membunuh 'identitas' lamanya sebagai Charles Neumann dengan berpura-pura mati dalam perkelahian di kampus.     

Ia lalu menjadi seorang Karl Sotterham dan menjadi seseorang yang sama sekali baru. Untuk mendekatkan diri kepada Hannah dan Ren, tanpa menimbulkan kecurigaan, ia berpura-pura menolong Hannah saat dicopet di Prancis dan kemudian Hannah membiayai sekolahnya.     

Setelah Ren mulai besar, Karl dengan identitas barunya datang ke Moravia dan menjadi guru pribadi Ren, seolah ia ingin membalas budi kepada Hannah. Lalu, setelah Ren dewasa, ia kembali berada di dekat keponakannya itu sebagai asisten.     

Semuanya untuk menghilangkan kecurigaan Alaric terhadap Ren, jika seandainya nanti Ren akan masuk ke dalam keluarga Linden sebagai suami Vega.     

Seharusnya rencana mereka dapat berjalan dengan baik. Seharusnya sekarang, Ren sudah menjadi raja Moravia dan masuk ke dalam klan Alchemist sebagai suami Vega.     

Tetapi, keponakannya itu malah ingin mengakhiri semuanya. Tadinya, Karl mengira Ren masih dapat diubah pikirannya. Ia mengira Ren hanya sedang tertekan.     

Tetapi, kini melihat betapa keponakannya tampak sangat menderita, dan sungguh-sungguh ingin mengakhiri rencana balas dendam mereka, Karl menjadi tertegun.     

Apakah memang sudah tidak ada gunanya dilanjutkan?     

Ia melakukan ini semua demi kakaknya yang sangat ia cintai. Tapi, kini.. saat melihat mata Ren yang berkaca-kaca, Karl seolah melihat wajah Friedrich di depannya, memohon agar ia berhenti.     

"Aku... aku tidak ingin menyakitimu..." gumam Karl. "Aku sangat menyayangimu... Aku melakukan ini semua untukmu. Kenapa kau ingin berhenti?"     

Ren memejamkan mata dan menggeleng. "Aku sudah sangat lelah, Paman. Aku tidak mau melanjutkannya. Kalau kau memang menyayangi ayahku... kumohon, bebaskan aku dari dendammu."     

.     

.     

>>>>>>>>>     

Catatan dari author:     

BACA PENGUMUMAN DI BAB 925 yaaa untuk tahu detailnya tentang buku ini. Bab sesudah ini masih kosong dan jangan dulu dibuka sebelum tanda ^ menghilang. Pelan-pelan nanti isi babnya saya ganti. Mohon bersabar yaaa..     

Teman-teman tidak usah membeli Privilege/Hak Istimewa untuk buku ini di bulan November. Kalau mau mendukung saya, silakan beli yang Tier 1, alias hanya 1 coin saja. Nanti kalau isi bab Hak Istimewa di dalamnya sudah saya ganti, akan saya umumkan di sini. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.