aku, kamu, and sex

Meet You 2



Meet You 2

2Ronald menatap laptopnya yang menyala diatas meja kerjanya, kepalanya pusing karena beban pekerjaan yang sangat berat. Ronald tidak hanya mengurus satu perusahaan tapi juga mengurus beberapa perusahaan miliknya yang tergabung dalam Permana Corp.     

Perusahaan yang dibangun oleh kakeknya dan di turunkan pada anak tunggalnya yaitu Handoko Permana yang merupakan adalah ayah kandung dari Ronald dan Rey. Ronald sedikit kesal pada adiknya karena ia memang tak mau memegang asset yang seharusnya ia miliki ia lebih memeilih perusahaan yang bergerak dibidang IT milik papanya.     

Walau begitu Rey juga termasuk pemegang saham yang cukup besar di perusahaan itu, saham milik mendiang ibunya dipindah menjadi atas nama Rey sedangkan milik Tuan Handoko menjadi milik Ronald.     

Antara Ronald, Rey dan Danil memang sudah sepakat untuk saling membantu dan memajukan perusahan mereka dan tetap menjaga tali silaturahmi dengan baik tanpa adanya permasalahan tentang financial. Danil yang menjadkani peristiwa keluarganya menjadi pelajaran besar dalam hidupnya betapa harta bisa memecah belahkan persaudaraan, jadi sebisa mungkin dia kan menghindari itu.     

Ronald memijit pelipisnya lalu menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi, nahkan sampai pusingnya dia sampai lupa mengaktifkan ponselnya yang sedari tadi ia matikan karena tak ingin konsentrasinya terpecah.     

Wajah Ronald selalu menghiasi majalah dan Koran bisnis karena kelihaiannya dalam mengelola bisnis, berbeda dengan Rey yang selalu menyembunyikan jati dirinya sebagai pengusaha yang juga sangat berpengaruh di negara itu.     

Sejak dulu Rey dan Jelita selalu lihai dalam menutupi identitas mereka, karena mereka tak mau terganggu kehidupan pribadinya jika sampai awak media mengetahui jati diri mereka. Walau akhirnya jati diri Jelita terbongkar sebagai istri sah Danil Mahendra karena kasus Danil yang dulu hampir terkuak sebagai seorang gay.     

Di luar gedung pencakar langit milik Permana Corp ada seorang gadis cantik dengan menggunakan dress selutut dan menggunakan bandana dengan warna senada dengan dress yang ia kenakan. Penampilan gadis yang masih berusia belasan, terlihat cantik dan mengemaskan ditambah tubunya yang kini lebih berisi dan lebih bersih, membuat penampilannya menjadi perhatian. Perlahan ia turun dari mobil dan menyuruh sang sopir untuk langsung pulang karena ia ingin pulang bersama sang suami.     

Ketika tiba-tiba dia masuk ke dalam gedung, ada sekuriti yang mencegah ia untuk masuk, karena tidak menggunakan tanda pengenal.     

"Maaf nona, anda mau kemana?" Tanya Sang sekuriti.     

"Saya mau menemui Om Ronald." Jawab Rena cuek.     

"Maaf tapi Tuan Ronald sudah menginstruksi bahwa beliau tidak ingin diganggu oleh siapapun." Ucap sekuriti tersebut.     

"Tapi tidak termasuk diriku." Jawab Rena cuek.     

"Nona ini siapanya Tuan Ronald, lagi pula ada keperluan apa ingin bertemu dengan beliau. Tuan Ronald sangat sibuk nona, tidak sembarangan orang diperbolehkan masuk menemuinya, jika tak ada keperluan yang penting."     

"Aku ada keperluan yang sangat penting dengan Om Ronald." Jawab Rena mulai geram.     

"Tidak semudah itu nona, apa nona sudah membuat janji dengan Tuan?"     

"Saya tidak perlu membuat janji untuk bertemu dengan suami saya sendiri." Jawab Rena ketus.     

"Suami? Kapan Tuan Ronald menikah, lalu apa mungkin Tuan Ronald menikahi gadis kecil sepertimu?" Ujar sang sekuriti sambil menatap tubuh Rena dari bawah hingga ke atas membuat Rena menjadi kesal.     

Akhirnya Rena mengambil ponselnya lalu menekan nomor sang suami tapi ternyata tak tersambung. Rena mengeram kesal lalu berjalan begitu saja menerobos barikade sekuriti yang mebghadangnya.     

"Minggir!!" Ucap Rena mulai marah melihat beberapa sekuriti sudah membentuk barisan siap menangkapnya.     

Perusahaan Ronald yang sering di kunjungi oleh wartawan untuk mencari berita tentang kehidupan Ronald menjadikan perusahaan itu menjadi semakin banyak mempunyai petugas keamanan. Serta sistem keamanan yang sangat tinggi karena dirancang langsung oleh perusahaan yang dipimpin oleh Rey.     

Rena sudah kehilangan kesabaran akhirnya dia menghajar para sekuriti yang mencoba menahannya untuk masuk. Seketika bunyi alarm bahaya gedung berbunyi, sontak membuat Ronald dan Arya yang sedang sibuk berkutat dengan dokumen, terlonjak kaget dan langsung meninggalkan pekerjaan mereka untuk menuju ke lokasi kerusuhan.     

Rena terus menghajar petugas keamanan gedung dengan membabi buta karena melampiaskan kekesalannya, beberapa petugas keamanan ada yang sudah tak mampu bangkit karena pukulan dan tendangan yang Rena lancarkan.     

"Berhenti!!!!" Suara Bariton itu mengagetkan semua orang yang sedang berkelahi tak terkecuali Rena, yang langsung berhenti menghajar para petugas keamanan itu dan menoleh ke sumber suara.     

Melihat siapa yang sedang ia tatap membuat jantungnya semakin berdetak kencang namun senyum manis tersunging di bibirnya. Begitu juga Ronald yang tak menyangka jika sang pembuat onar dikantornya tak lain adalah istri kecilnya yang begitu ia rindukan.     

Rena berlari dan langsung loncat memeluk tubuh sang suami, melilitkan kakinya dipingang sang suami, serta memeluk lehernya erat. Ronaldyang masih mode terkejut langsung memeluk aroma wangi khas istrinya yang langsung membuatnya tersadar dan langsung membalas pelukan sang istri, tangannya menyangka pantat sang istri supaya tak terjatuh.     

Seketika pemandangan itu membuat orang yang berada di loby kantor melongo tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Bos mereka yang selama ini tak pernah terekspose berita percintaannya kini justru sedang memeluk tubuh mungil seorang gadis berusia belasan.     

Rena mencium gemas bibir Ronald dengan gemas, lalu kembali memeluk suaminya dengan erat. Hingga beberapa menit mereka baru tersadar jika mereka sedang menjadi pusat perhatian semua orang yang berada di loby.     

"Kalian semua harus ingat wajah perempuan ini baik-baik, dia adalah istriku, jadi aku tak ingin ada peristiwa yang sama terulang kembali." Ucap Ronald tegas, lalu melirik Arya memberi kode untuk membereskan sisa kerusuhan yang dilakukan istrinya.     

Dengan santai Roanald membawa Rena berjalan meninggalkan kerumunan di lobby masih dengan posisi yang sama yaitu dengan mengendong Ronald di depan tubuhnya.     

Sedangkan semua orang yang melihat kejadian itu masih shok dan tak percaya jika ternyata bos mereka sudah menikah. Dan lebih mengejutakan lagi jika ternyata istri sang bos adalah seorang gadis yang masih berusia belasan.     

Arya melakukan tugas yang diberikan oleh sang bos untuk membereskan sisa kerusuhan yang terjadi termasuk menyuruh untuk diam dan tidak menyebarkan berita tentang istri sang bos serta peristiwa yang terjadi jika mereka tak ingin dipecat.     

Semua karyawan kantor yang menyaksikan peristiwa itu sontak menutup mulut mereka, karena sangat meneganl siapa sang bos, sosok yang baik namun juga tegas dan tak kan pernah ingkar dengan ucapannya.     

"Kau nakal, kenapa tak memberitahuku jika kamu akan datang?" Kata Ronald saat mereka berada di dalam lift menuju ke lantai tempat ruangan Ronald berada.     

"bagaimana aku bisa menghubungimu, jika ponselmu saja tak kau aktifkan." Jawab Rena sambil tersenyum.     

"Astaghfirullah. Maaf sayang aku lupa mengaktifjan ponselnya." Jawab Ronald penuh penyesalan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.