Kaisar Dewa

Zhang Ruochen di Mata Red Wish Emissary



Zhang Ruochen di Mata Red Wish Emissary

3"Seorang Perangai Biksu sanggup menyeberang tiga tingkatan di Alam Fish-dragon ketika sedang menghadapi lawannya, namun Di Yi sanggup menyeberang enam tingkatan di Alam Fish-dragon."     

Kata-kata ini terus terngiang di kepala semua orang. Kata-kata itu seperti suara iblis yang sudah membuat mereka merasa takut, hingga berhasil menciutkan nyali masing-masing, dan membuat mereka mengeluarkan keringat dingin.     

Seorang Perangai Biksu memang sangat mengerikan – sosok yang tak tertandingi – namun Di Yi bahkan jauh lebih kuat daripada seorang Perangai Biksu biasa. Kemudian, pada saat pria itu benar-benar sudah berkembang sempurna, maka siapa yang bisa menandinginya?     

Zhang Ruochen pun merasa sangat puas terhadap nuansa di sekitar yang sudah berhasil ia ciptakan. Setelah itu, ia kembali menambahkan, "Selain itu, Di Yi juga bisa melepaskan bayangan iblis dari dirinya sendiri, sehingga membuat kekuatan bertarungnya meningkat dua kali lipat, karena ada dua orang di sana. Fakta bila dia sudah mencapai Alam Fish-dragon sudah melambangkan seperti apa keganasan taringnya. Kekuatan Di Yi sudah jauh mengungguli Perangai Biksu biasa. Jadi, siapa di seantero Wilayah Timur yang sanggup bertarung melawannya? Apa kalian semua masih ingin menunggu terlalu lama?"     

Bahkan empat orang penguasa besar yang sedang duduk di kursi utama tidak bisa berkata-kata. Yang jelas, penegasan yang dilakukan oleh Zhang Ruochen telah membuat mereka tersentak.     

"Jika kita sampai kehilangan kesempatan ini, maka aku khawatir bila tidak akan pernah ada lain yang namanya kesempatan lain di kemudian hari." Red Wish Emissary pun akhirnya mulai mengepalkan tangannya pada sandaran kursi erat-erat, hingga berhasil meninggalkan cetak tanda jari di pegangan kursi tersebut.     

Wanita itu sudah memutuskan untuk membunuh Di Yi, tidak peduli apapun yang terjadi.     

Perkataan Great Guardian Zhang Shengming sudah memberi penegasan yang pas, terkait dengan terbatasnya kesempatan dalam hal membunuh Di Yi.     

Sekarang, karena mereka semua sudah bersiap untuk memulai peperangan melawan Di Yi, maka para master jahat pun akhirnya mulai merencanakan detil peperangan, sehingga tidak mereka tidak ingin menyisakan celah untuk kesalahan.     

Sementara itu, pada saat ia melihat mereka semua mulai merencanakan pembunuhan terhadap Di Yi, maka seketika itu pula Zhang Ruochen langsung kehilangan minat. Jadi, ia pun memilih untuk menutup matanya, hingga membuatnya tampak seperti sedang tertidur nyenyak.     

Sebenarnya, Hati Pedang di dalam Lautan Chi-nya sedang menciptakan sosok manusia – seukuran beras – dan sedang berdiri di tengah sana, sambil memperagakan level pertama dari Swift Swordsmanship, yakni "Swift and Neat".     

"Swift and Neat" terdiri dari 900 gerakan teknik pedang yang juga bernama sama, yakni "Swift Swordsmanship".     

Zhang Ruochen sudah berhasil menguasai 137 gerakan, namun tingkatan Sukses dari "Swift Swordsmanship" itu masih belum berada di genggamannya.     

Sebab, hanya ketika ia berhasil menguasai 900 gerakan "Swift Swordsmanship", maka setelah itu ia bisa melatih level kedua dari Time Swordsmanship – yakni Eight Changes Scale.     

Zhang Ruochen juga memahami bila Swift Swordsmanship di tingkatan Sukses sama sekali tidak bisa dikuasai hanya dalam kurun waktu satu hari. Maka dari itu, sekarang ini, apa yang bisa dilakukan olehnya adalah mencicil gerakan-gerakan pedang itu sebanyak-banyaknya, sambil berpacu melawan waktu.     

"Great Guardian, apa kau sedang melatih Kekuatan Batinmu?" tanya Red Wish Emissary.     

Suara wanita pemikat itu mengirimkan gelombang kejut di telinganya, lalu mengarah ke tulang belakangnya, hingga akhirnya membuatnya limbung sementara waktu.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen langsung membuyarkan "Hati Pedang", lalu membuka matanya sendiri, hanya untuk menemukan bila pertemuan itu ternyata sudah berakhir, hingga semua master jahat yang berada di sana sudah pergi dari aula.     

Saat ini, hanya dia dan Red Wish Emissary yang masih berada di Aula Sacred Willow.     

Yang jelas, Zhang Ruochen tidak akan pernah mau mengaku bila dirinya sedang mempelajari Time Swordsmanship, maka dari itu, ia pun berkata, "Ya, saya sedang melatih Kekuatan Batin. Sebagaimana pertempuran akhir sudah dekat, maka semakin banyak kekuatan yang berhasil Anda kumpulkan, maka seketika itu pula terdapat kesempatan sukses yang lebih besar."     

Red Wish Emissary mulai menyelidiki sosok Zhang Ruochen sambil mengerucutkan bibirnya, sebelum akhirnya tersenyum manis. "Sejujurnya, intonasi suaramu, perawakamu, dan kepribadianmu benar-benar mengingatkanku pada seseorang. Akan tetapi, dia sudah mati. Jika tidak, maka aku curiga bila wajah yang berada di balik topeng ini adalah pria tersebut."     

Saat itu, ekspresi Zhang Ruochen sama sekali tidak berubah. Kemudian, ia bertanya santai, "Oh? Bolehkah saya tahu siapa yang Anda maksudkan?"     

Ekspresi di kedua mata Red Wish Emissary terlihat sangat kompleks, sebagaimana ia mulai tenggelam pada memorinya sendiri. "Bukankah kau bilang bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang bisa menandingi Di Yi ketika pria itu sudah benar-benar berkembang sempurna? Sebenarnya, bila pria yang kusebutkan itu masih hidup sampai sekarang ini, maka dia pasti akan menjadi musuh bebuyutan Di Yi."     

Zhang Ruochen hanya diam mendengarkan, sebagaimana ia merasa bila Red Wish Emissary sedang tidak membicarakan dirinya.     

Red Wish Emissary pun menoleh ke arah Zhang Ruochen dan menyadari bahwa ada sedikit perubahan di tatapan mata lelaki tersebut. Setelah itu, ia berkata, "Pria itu adalah seorang Keturunan Ruang dan Waktu, seorang jenius yang lahir setiap seratus ribu tahun sekali. Di Yi pernah bertarung melawannya sebanyak tiga kali dan akhirnya gagal dua kali, jadi Di Yi sangat takut terhadapnya dan ingin segera menyingkirkannya."     

"Sialnya, dia terlampau bertalenta sampai-sampai menimbulkan kecemburuan bagi Langit dan sang Permaisuri. Alhasil, diam-diam dia dibunuh oleh sang Permaisuri, dan Biksu Pedang Nine Serenity dituduh sebagai pelaku atas tindakan tersebut. Sungguh skema yang sangat keji. Sang Permaisuri tidak bertindak mulia seperti yang biasanya diceritakan.     

"Seorang pertapa biasa dari Alam Fish-dragon sampai berhasil memaksa Yang Agung sang Permaisuri agar segera mengeluarkan dekrit kekaisaran, hingga beliau bisa mengeksekusi dirinya dengan cara yang keji. Sebenarnya, nasibnya itu sedang beruntung atau tidak? Bagaimanapun juga, meskipun dia sudah mati, namun dia masih akan tetap menjadi seorang legenda di Daratan Kunlun. Sebab, dia sudah meninggalkan jejak tandanya sendiri di dalam sejarah."     

Red Wish Emissary pun mulai menghela nafas berat, sebelum akhirnya tersenyum, "Kau dan aku sama-sama cukup bertalenta, namun ketika kita sama-sama dibandingkan dengan pria itu, maka kita berdua adalah 10 kali lipat lebih lemah daripada dia."     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen merasa sangat terkesiap ketika menemukan bahwa Red Wish Emissary ternyata diam-diam sudah menilainya sampai begitu tinggi.     

"Lalu apa? Dia sudah menjadi butiran debu seperti mereka yang gagal lainnya." Kata Zhang Ruochen.     

Red Wish Emissary pun mengangguk dan perlahan-lahan mulai menegakkan postur tubuhnya, dan memperlihatkan bentuk lekukan tubuh yang sempurna – yang terlihat sangat elegan dan seksi, hingga berhasil meninggalkan kesan bahwa wanita tersebut merupakan sosok wanita cantik, yang hanya akan dilahirkan setiap satu abad sekali.     

Setelahnya, ia pun berkata, "Para jenius dan ksatria bertalenta selalu muncul dalam periode tertentu, namun hanya sedikit dari mereka yang mampu berkembang sempurna dan menjadi seorang pendominasi di sepanjang zaman. Bahkan, sebagian besar dari mereka akhirnya harus meregang nyawa, sebelum akhirnya benar-benar berhasil mengembangkan potensi diri masing-masing, seperti yang sudah dialami oleh sang Keturunan Ruang dan Waktu.     

"Tidak diragukan lagi, bahwa peperangan ini akan menjadi pertempuran hidup dan mati antara aku melawan Di Yi. Jika aku gagal, maka aku harus mati. Jika aku menang, maka aku sama sekali tidak akan pernah membiarkan dia hidup.     

"Jika aku kalah, maka kau harus membunuhku. Sebab, aku tidak ingin mati di tangan Di Yi dan disiksa olehnya, apalagi sampai dipermalukan."     

Red Wish Emissary sedang terlihat sangat serius. Kala itu, kedua matanya terlihat cerah, dimana hal tersebut berhasil meninggalkan kesan aneh di dalam hati Zhang Ruochen.     

Wanita pemikat ini selalu berhasil membuat Zhang Ruochen mengubah kesannya sendiri terhadap wanita tersebut.     

Saat itu, Zhang Ruochen mengambil jeda sejenak, sebelum akhirnya bertanya, "Mengapa Anda begitu pesimis? Kita belum sepenuhnya kalah dalam peperangan ini. Dari tiga puluh orang master jahat, mana dari mereka yang bukan merupakan seorang top master? Saya percaya bila setiap mereka sanggup menyediakan bala bantuan yang besar. Jika sudah seperti ini, mengapa Anda masih takut kepada Di Yi?"     

Red Wish Emissary pun tersenyum. "Kau terlampau optimis! Biarkan aku berkata jujur kepadamu. Dari 30 orang master jahat yang tadi berada di Aula Sacred Willow, maka tiga dari mereka masih merasa ragu-ragu. Kita memang masih bisa menggunakan mereka, namun kita tidak bisa menempatkan mereka pada posisi penting.     

"Sementara itu, tiga yang lain pernah berhubungan dengan Di Yi dan mungkin saja diam-diam berada di pihak mereka.     

"Hanya beberapa sisanya yang masih setia padaku dari awal. Mereka benar-benar setia kepadaku dan bisa dipercaya. Jadi, faktanya, kekuatan Di Yi adalah 10 kali lipat lebih besar daripada milikku. Maka dari itu, kemungkinan kita untuk menang sangat tipis.     

"Jika sudah begini, apa kau masih mau berada di sisiku dan bertarung melawan Di Yi, lalu membantuku untuk memenangkan posisi sebagai master muda?"     

Zhang Ruochen mulai merenung sejenak, sebelum akhirnya berkata, "Kita sudah berada di kapal yang sama sejak kita berani membunuh Serene Blue Emissary. Meskipun akhirnya saya harus menyesal, namun Di Yi pasti tidak akan pernah melepaskan saya. Jadi, mengapa saya harus menolak untuk bertarung bersama Anda?"     

Setelah itu, ia kembali menambahkan, "Akan tetapi, saya bertanya-tanya mengapa Anda masih mengundang mereka semua ke Aula Sacred Willow untuk mengadakan pertemuan penting seperti ini, padahal Anda sudah mengerti bila beberapa dari mereka sedang berhubungan dengan Di Yi?"     

Red Wish Emissary membalas. "Inilah yang disebut sebagai suatu pertemuan hanya demi formalitas belaka. Pertemuan ini ditujukan agar mereka membawa informasi yang tidak benar kepada Di Yi. Hanya dengan cara ini maka kita bisa mengelabuhinya. Jika tidak, lalu bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan kesempatan untuk bertahan?"     

Zhang Ruochen pun akhirnya mengangguk setuju dan bertanya, "Siapa pria yang duduk di kursi pertama sebelah kiri?"     

Dengan bibir yang berkedut-kedut, maka saat itu Red Wish Emissary mulai menjawab, "Dia adalah Zhangsun Lan, sang chief dari Sekolah Hundred Battle. Dia merupakan seorang master yang sudah berada di puncak Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon. Namanya sudah terkenal sejak 100 tahun silam, dan dia punya kekuatan besar di dalam Pasar Gelap. Ternyata kau memang punya penglihatan yang tajam. Sebab, memang ada masalah dengan pria itu. Ada yang berkata padaku bila dia sudah berhubungan dengan Di Yi sejak lama.     

"Jika dugaanku benar, maka apa yang baru saja kita diskusikan pasti juga akan diketahui oleh Di Yi."     

Zhang Ruochen pun bertanya, "Bagaimana bila kita singkirkan dia terlebih dahulu?"     

"Tidak perlu terburu-buru. Di Yi juga belum tiba di Cyan Cloud County, dan Zhangsun Lan masih memainkan peran penting. Nanti, ketika dia sudah tidak berguna, maka dia akan menjadi orang pertama yang aku bunuh." Tatapan wanita itu terlihat tajam dan dingin.     

Zhang Ruochen kembali merenung sejenak, sebelum akhirnya berkata, "Saya punya teman yang juga seorang master. Bagaimana bila Anda memberi saya sebuah Signal Flare, sehingga saya bisa mengirimnya pesan? Jika dia bisa datang ke Cyan Cloud County, maka dia pasti akan menjadi salah satu aliansi tangguh kita."     

"Kau punya teman?" Red Wish Emissary pun merasa sedikit terkejut.     

Zhang Ruochen tersenyum. "Siapa yang tidak punya satu atau dua teman saat sedang bepergian dan berkeliling dunia? Selain itu, dia sudah berhutang pada saya, dan saya merasa bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk menagih janjinya."     

Red Wish Emissary pun semakin yakin bila dirinya sendiri termasuk sosok yang pandai menilai orang lain. Oleh karena itulah, semenjak wanita itu sudah memberikan Zhang Ruochen suatu posisi yang penting, maka ia wajib percaya pada pria tersebut.     

Setelah itu, akhirnya ia mengeluarkan Talisman permata putih dari balik lengan bajunya dan memberikan itu pada Zhang Ruochen, sambil melepaskan senyuman. "Great Guardian-ku, aku harap kau tidak mengecewakanku."     

Zhang Ruochen pun mengambil Signal Flare itu tanpa ragu. Bahkan, aroma tubuh Red Wish Emissary masih melekat di benda tersebut.     

"Baiklah, saya harus pergi sekarang juga."     

Zhang Ruochen pun bangkit berdiri. Namun, sebelum ia sempat berjalan ke tengah Aula Sacred Willow, saat itu Red Wish Emissary sudah terlebih dulu memanggilnya. "Great Guardian, tunggu sebentar."     

"Swoosh!"     

Red Wish Emissary berubah menjadi bayangan merah dan mendarat di hadapan Zhang Ruochen. Setelah itu, ia mengeluarkan kulit kadal dari balik lengan bajunya dan berkata, "Ada sebuah Seni Magis Level Tiga yang ditulis di dalam kulit ini. Cobalah untuk menguasainya dalam waktu setengah bulan. Mantra ini adalah jauh lebih kuat daripada Seni Magis Level Dua. Bila kau berhasil menguasainya, maka kekuatanmu pasti akan meningkat pesat."     

Tentu saja, Zhang Ruochen tidak akan pernah bersikap sungkan, apalagi sampai menolaknya. Maka dari itu, ia pun langsung mengambil kulit kadal tersebut, lalu menyimpannya, dan beranjak pergi, sambil berkata, "Saya akan mengasingkan diri untuk pemurnian selama setengah bulan lamanya. Saya harap tidak ada seorangpun yang akan mengganggu saya."     

Sambil meletakkan pipi di jemarinya sendiri, saat itu Red Wish Emissary sedang khusyuk mengamati punggung lelaki tersebut, ketika lelaki itu berjalan keluar. Setelahnya, ada senyuman tipis yang mulai muncul di wajahnya. "Benar-benar seorang pria sejati! Aku sungguh ingin membuka topengnya dan melihat seperti apa rupanya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.