Bunga Haiku
Bunga Haiku
Peri Tianchu sedang berjalan di samping Zhang Ruochen. "Bagaimana kau bisa membujuk Crone Qushan? Padahal orangnya eksentrik dan penuh prasangka," Peri Tianchu benar-benar merasa penasaran.
"Rahasia," kata Zhang Ruochen sambil tersenyum.
"Terima kasih," bisik wanita itu, sambil mengernyitkan alisnya dan berhenti bertanya.
"Untuk apa?"
Zhang Ruochen merasa aneh bila Peri Tianchu mengucapkan hal tersebut.
"Kau paham maksudku."
Peri Tianchu mendelik kepadanya, lantas memudar dan berubah menjadi secercah cahaya, lalu menghilang dari sana.
Meski begitu, Zhang Ruochen bukanlah santo. Sebab, dia memang perlu mengundang Crone Qushan. Dia melakukan semuanya bukan semata-mata demi wanita tersebut. Hanya saja, dia memang tidak ingin membiarkan para kultivator dari Dunia Neraka menjajah dan menduduki Daratan Kunlun.
Di antara delapan Great Elder dari Tianchu Civilization, empat di antaranya tetap tinggal Nine Carols Star. Sedangkan empat lainnya mengikuti Peri Tianchu. Mereka naik ke kapal White Jade milik Pangeran Ke-14 dan bergegas menuju Warsoul Star.
Di antara banyak kultivator hebat di kapal tersebut, lebih dari 20 di antaranya merupakan Saint King di level sembilan. Mereka adalah para pemimpin di tempatnya masing-masing.
…
Di kejauhan, ada tiga kultivator yang sedang berdiri di tengah formasi taktis transparan. Mereka sedang melayang di atas permukaan sungai.
Ketiga kultivator itu adalah Tuan Godcliff, Drifter, dan Wayfarer.
Drifter dan Wayfarer telah sembuh dari luka-lukanya. Bukan hanya itu, kultivasi mereka juga meningkat pesat, dengan aura yang membumbung bagaikan gunung di tengah lautan kuno.
Diam-diam, mereka sedang mengamati kapal Jade White yang sedang bergerak ke arah Warsoul Star.
Tuan Godcliff terlihat pucat. "Kalian telah menelan Pil Merit dan menembus puncak level sembilan. Kalau menimbang dari kekuatan kalian, maka menculik Peri Tianchu bukan tugas yang sulit."
"Kami pernah berhutang nyawa kepada Anda, Tuan Godcliff. Jika tidak, maka kami berdua pasti sudah mati di Kota Suci Wilayah Timur," kata Drifter.
"Anda cuma memiliki 2 Pil Merit yang sangat berharga. Oleh karena itu, kami punya hutang besar kepada Anda, Tuan Godcliff," kata Wayfarer.
Lantas, dia mengubah topik pembicaraannya. "Tapi, ada empat elder dari Tianchu Civilization di samping Peri Tianchu. Mereka adalah lawan-lawan yang tangguh. Jadi, saya rasa bukan perkara mudah untuk menangkapnya."
Tuan Godcliff terbatuk-batuk.
Sebab, Hati Biksu-nya masih terluka, dan proses pemulihannya tidak secepat mereka berdua. Oleh karena itu, dia masih belum pulih sepenuhnya.
"Jangan khawatir, kita tidak akan menyerang mereka secara langsung. Sebaliknya, kita cuma perlu menunggu kesempatan. Sekarang ini, mereka ingin membunuh Blood King Ashuran King di Warsoul Star. Pertempuran mereka akan sangat brutal. Maka dari itu, kita hanya perlu menunggu mereka bertempur satu sama lain, lantas mengambil keuntungan dari situasi tersebut," kata Tuan Godcliff.
Peri Tianchu, Pangeran Mahkota Dizu, Pangeran ke-14, Shiqing Shenzi dan yang lainnya sama-sama mendarat di Warsoul Star.
Banyak kawah di planet tersebut. Masing-masing kawahnya menyimpan mayat.
Mayat-mayat itu merupakan anak buahnya Pangeran Mahkota Dizu dan Pangeran ke-14. Mereka semua telah dibunuh.
Pangeran Mahkota membawa ratusan penjaga kerajaan berarmor emas. Padahal, mereka sudah berada di Alam Saint King, namun tidak ada satupun dari mereka selamat dari pembantaian tersebut. Hal itu membuatnya geram, dan matanya melotot merah.
Bagaimana dia menjelaskan keadaan ini kepada Kaisar dan Permaisuri sekembalinya ke Dizu Divine Dynasty?
Pangeran ke-14 menemukan Ling Tong, salah satu kultivator terkuat di puncak level sembilan. Ling Tong sudah menjadi mayat. Wajahnya rusak dan tubuhnya dipenuhi lubang-lubang berdarah. Kematiannya sangat tragis.
"Blood Wasp Ashuran King harus mati. Orang ini benar-benar ancaman besar bagi Dunia Langit."
Senyuman tipis menghilang di wajahnya, dan tergantikan dengan seringai penuh nafsu membunuh.
Bagaimana tidak, Blood Wasp Ashuran King membantai mereka semua sendirian. Alhasil, itu membuat para kultivator dari Dunia Langit merasa ketakutan.
Namun, karena sekarang ini jumlah mereka lebih banyak, mereka pun berani masuk ke wilayah kutub.
Salah satu di antara mereka – yang terlihat melankolis – adalah Xian Gongming.
Ketika masih berada di Warsoul Star, dia sudah mencoba segala cara untuk kabur dari sana, namun Zhang Ruochen dan Li Miaohan selalu mengawasinya.
Setibanya di Warsoul Star dan melihat mayat-mayat di banyak tempat, dia pun merasa semakin khawatir.
"Mereka adalah para pahlawan dari Dizu Divine Dynasty. Kita tidak boleh membiarkan mayat mereka berserakan di tempat ini. Mari kita makamkan mereka," kata Xian Gongming.
Zhang Ruochen bergerak menghampirinya. "Sekarang ini, kita harus menghimpun kekuatan untuk membunuh Blood Wasp Ashuran King. Selama Blood Wasp Ashuran King terbunuh, maka kalian masih akan punya waktu untuk menguburkan mereka. Tidak perlu buru-buru."
Ketika Xian Gongming ingin membantahnya, Pangeran Mahkota Dizu sudah lebih dulu menjawabnya.
"Mari kita bunuh Blood Wasp Ashuran King terlebih dahulu; kita bisa mengurus mayat-mayat ini nanti."
Pangeran Mahkota Dizu benar-benar merasa geram. Sekarang ini, dia benar-benar ingin menghabisi Blood Wasp Ashuran King. Dia tidak akan membiarkan Xian Gongming kabur dari sana.
Mendengar itu, Xian Gongming tidak bisa melakukan apa-apa. Dia bukan cuma harus mematuhi perkataan Pangeran Mahkota Dizu. Karena bila dia kabur, maka dia akan menjadi bahan tertawaan seantero Dunia Langit.
Apalagi, Li Ruohan juga selalu menguntitnya. Mustahil baginya untuk pergi tanpa diketahui oleh siapapun.
Terdapat pilar batu pada wilayah kutub Warsoul Star. Dengan tinggi mencapai jutaan kaki, pilar batunya mirip seperti senjata dewa dan gunung yang menjulang ke langit.
Jika pilarnya ditidurkan, maka panjangnya akan mencapai ribuan mil.
Terdapat binatang buas raksasa yang sedang dirantai pada pilar tersebut. Ukurannya setengah Warsoul Star. Meski dia sudah mati, tapi auranya masih menyesakkan.
Semakin mendekati wilayah kutub, maka semakin mengerikan pula binatang buasnya.
Ketika Crone Qushan melihat binatang buas tersebut, ekspresinya tiba-tiba berubah murung, seolah dia sedang memikirkan sesuatu.
"Master Qushan, apa Anda baik-baik saja?" tanya White Zhuque.
Sikap Crone Qushan terhadap kedua wanita itu sangat lembut. "Kalau tidak salah, raksasa itu adalah sosok setengah dewa, Celestial Gator."
Black Phoenix pun merasa terkejut. "Celestial Gator? Kabarnya, Celestial Gator pernah menyusuri semesta dan memakan planet-planet dengan banyak kandungan Energi Chi. Dia bukan bagian dari Dunia Langit maupun Neraka. Tapi kenapa dia mati di Daratan Kunlun?"
"Mati di Daratan Kunlun?"
Crone Qushan menggelengkan kepalanya. "Celestial Gator baru saja mati selama ratusan tahun silam. Di masa itu, tidak ada Dewa di Daratan Kunlun yang mampu membunuhnya."
"Artinya, setelah dibunuh, Celestial Gator ditempatkan di sini?" tanya White Zhuque.
"Seandainya benar, tapi siapa yang bisa merantainya? Kelihatannya ada banyak rahasia di Luoshui," kata Crone Qushan.
250 mil jauhnya dari wilayah kutub, terdapat energi tak kasat mata yang mulai menekan para kultivator di sekitarnya. Bahkan mereka tidak bisa melepaskan 10 persen kekuatannya.
Zhang Ruochen pun merasa semakin gelisah setelah mengamati struktur ruang di tempat tersebut. Sebab, struktur ruangnya sangat solid, hingga membuatnya kesulitan mengaktifkan kekuatan ruang.
"Lihat! Ada taman bunga!"
"Astaga, ada banyak tanaman herbal, Bunga Haiku. Mereka sudah berumur lebih dari 30 ribu tahun, bahkan beberapa di antaranya sudah berumur 70 hingga 80 ribu tahun."
"Mari kita petik. Tanaman herbal di Warsoul Star dapat meningkatkan kultivasi."
Sekelompok kultivator bergegas menuju taman bunga.
"Hati-hati dengan tanaman herbalnya, mereka agresif," kata Zhang Ruochen.
Namun tidak ada seorangpun yang mau mendengarkannya.
Mereka adalah para elit dan sangat percaya diri dengan kemampuan masing-masing.
Saint King di level enam memimpin mereka dan masuk ke taman bunga. Dia sedang mengincar tanaman herbal berusia 80 ribu tahun dan berkata girang. "Bunga Haiku dapat membuatku menembus Alam Saint King level tujuh."
Tiba-tiba, saber berkarat terbang dari tanah dan memenggal tubuhnya menjadi dua, hingga membuatnya terhempas ke udara.
Tangan yang menggenggam sabernya telah membusuk, hingga memperlihatkan tulang pada bagian jempol dan telunjuknya.
Setelah itu, mayat busuk berarmor rusak keluar dari bawah tanah dan mulai membantai para kultivator di taman bunga dengan saber berkaratnya.
Mayat busuknya mengeluarkan aroma yang sangat menyengat.
"Dia adalah Corpse King!"
"Jebakan! Ini pasti jebakan! Kabur!"
…
Para kultivator itu merasa ketakutan. Mereka pun lari terbirit-birit dari taman bunga.
Ada lebih banyak mayat busuk yang keluar dari bawah tanah. Mereka adalah para Corpse King,. Mereka mulai membantai para kultivator di sekitar sana dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
Zhang Ruochen belum pernah datang ke wilayah kutub Warsoul Star, tapi Ji Fanxin pernah berkunjung ke sana. Ji Fanxin pernah memberitahunya mengenai situasi di tempat ini. Beberapa tanaman herbalnya memang dapat mengendalikan mayat-mayat busuk, hingga membuat mereka sangat agresif.
Bisa dibilang, salah satu tanaman herbal di taman bunga sedang mengendalikan para Corpse King tersebut.
Xian Gongming, sebagai anak buahnya Pangeran Dizu, dan salah satu elder level sembilan di bawah Shiqing Shenzi, sama-sama bergegas dan menghentikan belasan Corpse King.
Roar!
Corpse King yang membawa saber berkarat berteriak, dan tubuhnya memancarkan gelombang aura dingin, yang mirip seperti Supreme Saint.
Elder di level sembilan itu terhempas ke belakang dan terkena sayatan pedang di bahu kanannya.
"Gawat! Corpse King ini dibentuk oleh Supreme King di Alam Neverwilt."
Alam Neverwilt merupakan alam pertama di level Supreme Saint, yang sudah membentuk tubuh immortalnya.
Sosok Corpse King dengan tubuh immortal dan sisa-sisa energi Supreme Saint adalah dua kombinasi yang sangat mengerikan. Bisa dibilang, dia adalah mesin pembunuh yang ditakuti oleh para Saint King di puncak level sembilan.
Namun, ada yang masih sangat membingungkan. Padahal mayat itu punya tubuh immortal, tapi kenapa bisa sampai busuk?
"Semuanya, tenang! Dulunya mungkin dia pernah menjadi Supreme Saint. Tapi sekarang, dia sudah mati. Mungkin dia bukanlah tandingan kami."
Peri Tianchu masih terlihat tenang dan kalem. Dia sama sekali tidak terintimidasi oleh aura Supreme Saint. Lantas, wanita itu membawa empat Great Elders menuju ke taman bunga. Masing-masing dari mereka membawa senjata supreme.
Peri Tianchu mengaktifkan Rain Sword dan merantai mayat tersebut dengan pedangnya.
Namun, setajam apapun pedangnya, dia tidak sanggup menggores kulitnya. Padahal, Crone Qushan tidak berani menghadapi Rain Sword secara langsung.