Penjara Lord Pluto
Penjara Lord Pluto
Zhang Ruochen mengambil Azuresky Pagoda dan mengeluarkan Sumber Kehidupan, lantas meneteskannya di kepala Shi Ren.
Setelah cahaya kehidupan melingkupi tubuh Shi Ren, maka luka-lukanya berangsur sembuh.
Setelah itu, Zhang Ruochen berjalan menghampiri Bao Lie dan Bao Xinghun. "Xinghun sedang terluka parah. Namun, kurasa Sumber Kehidupan dapat menyembuhkannya."
Bao Lie tidak menolak kebaikan Zhang Ruochen. "Ingat, Pedang Kuno Abyss masih belum cukup untuk membuktikan identitasmu."
Zhang Ruochen paham dengan perkataannya, hingga dia mengangguk pelan. Sambil berjalan ke arah Bao Xinghun, dia meneteskan Sumber Kehidupan ke tubuhnya. Setelah itu, dia mengeluarkan Payung Delapan Naga dan Kereta Naga Emas.
"Ayah pernah menggunakan kedua senjata ini. Hanya keturunan Zhang yang dapat mengaktifkan jiwa senjata di dalamnya. Jika kau masih belum percaya kepadaku, maka aku bisa mengantarmu ke sebuah tempat," kata Zhang Ruochen.
Setelah melihat Payung Delapan Naga dan Kereta Naga Emas, Bao Lie pun semakin mempercayainya. Bahkan dia sempat merinding.
Tapi kenapa pemuda yang pernah mati bisa hidup kembali?
Sulit dipercaya.
"Ke mana?" tanya Bao Lie.
Sambil melambaikan tangannya, Zhang Ruochen membuka Dunia Semesta. "Masuk ke dalam sini."
Karena basis kultivasinya sudah berada di level tinggi, maka dia tidak takut dengan apapun. Oleh karena itu, Bao Lie masuk ke dalam sana.
Setelah berada di Dunia Langit, Zhang Ruochen mengantarnya menuju Pemakaman Kerajaan untuk bertemu dengan para keturunan Pusat Kekaisaran Suci.
Ketika itu, Zhang Ruochen bisa merasakan duka di dalam diri Bao Lie.
Setibanya di bawah Pohon Suci Utama, Bao Lie pun mendesah panjang. "Adik junior, ceritakan kepadaku, apa saja yang kau alami selama 800 tahun belakangan."
Zhang Ruochen memaksakan senyuman. Sambil duduk di tanah, dia mulai menceritakannya.
Seiring berjalannya waktu, maka kecurigaan dan kebencian di mata Bao Lie semakin berkurang, hingga benar-benar hilang. Malahan, dia mulai menghayati cerita Zhang Ruochen. "Putri Chi Yao sudah menjadi dewa?" dia berteriak geram.
"Benar," kata Zhang Ruochen.
Setelah itu, bagaikan bola bulu kempis, Bao Lie duduk di tanah dan merasa sedih. "Selama ini, aku berkultivasi di Nether Dungeon demi membalaskan dendam kepada Putri Chi Yao! Sial! Siapa sangka dia akan menjadi Permaisuri dan menembus Alam Dewa? Kalau begitu, bagaimana aku bisa mengalahkannya?"
Zhang Ruochen menepuk pundak Bao Lie. "Kakak Bao Lie, menurutku kau sudah luar biasa, karena bisa sampai seperti ini, walau tanpa sumber daya memadai di Nether Dungeon.
"Sebaliknya, Chi Yao memiliki Tianlun Mark, yang dapat meningkatkan kultivasinya hingga 30 kali lipat."
"Sekarang ini, Daratan Kunlun baru saja bangkit. Tempat ini sudah tidak lagi kekurangan prinsip di langit dan bumi seperti sebelum-sebelumnya. Sehingga, kecepatan mereka dalam berkultivasi juga meningkat pesat. Ini adalah era kejayaan bagi mereka.
"Namun, Dunia Neraka baru saja mengirimkan banyak pasukan. Selain itu, setiap mortal di Dunia Langit sedang berusaha mencari sumber daya di Daratan Kunlun. Akibatnya, mereka menjadi panik dan mengubah dunia ini menjadi kacau. Bisa dibilang, ini juga era kemunduran!"
"Kakak Bao Lie, kami membutuhkanmu di era ini. Ikutlah bersamaku. Kita akan keluar dari Nether Dungeon dan menaklukkan dunia. Bagaimana?"
Bao Lie dapat melihat bayangan Kaisar Ming di belakang Zhang Ruochen. Ketika itu, dia sedang menimbang-nimbang. Setelah itu, dia kembali berdiri. "Kau kira aku bahagia berada di tempat ini? Ayo kita pergi dari sini. Aku juga sudah tidak sabar lagi ingin melihat para petarung elit dari Dunia Neraka dan Dunia Langit. Aku ingin segera bertempur melawan mereka."
"Tidak perlu buru-buru. Aku berkunjung ke Nether Dungeon untuk menyelesaikan beberapa urusan. Bagaimana kalau kita keluar dari Dunia Semesta, dan aku akan menjelaskannya kepadamu secara perlahan?"
Setelah Bao Lie keluar dari Dunia Semesta, dia mendengar teriakan Bao Xinghun. "Di mana ayahku? Apa yang kau lakukan kepadanya?"
"Ada apa, Xinghun?" Bao Lie menatapnya dengan khawatir.
Ternyata, Bao Xinghun merasa ketakutan dengan Bao Lie. Dia mengeluarkan tombak pertempurannya dan berkata. "Ayah, apa yang terjadi padamu?" tanyanya dengan suara pelan.
"Kau belum bisa mendengarnya. Suatu hari nanti aku akan menjelaskannya kepadamu."
Bao Lie menuding Zhang Ruochen. "Beri salam kepada Master Zhang, adik juniorku. Cepat membungkuk kepadanya."
"Master Zhang?" Bao Xinghun melongo.
Zhang Ruochen tersenyum ke arahnya sambil melipat tangan di belakang pinggul.
Bao Lie menendang kaki kiri putranya. "Kau tunggu apa lagi? Master Zhang jauh lebih senior darimu. Kultivasinya juga lebih tinggi darimu. Kenapa kau masih belum membungkuk kepadanya?"
Bao Xinghun mendadak bungkam. Padahal, dia adalah Saint King di level lima, sekaligus raja di salah satu lantai penjara. Kenapa dia masih diperlakukan seperti anak kecil?
Namun, karena sedari muda dia sering dipukuli oleh Bao Lie, maka Bao Xinghun tidak berani membantah ayahnya.
"Master Zhang." Bao Xinghun memberikan salam kepalan tangan dan sedikit membungkukkan badannya.
"Senang bertemu denganmu, Junior Bao."
Zhang Ruochen tersenyum dan mengeluarkan senjata saint Seven Yao, lantas memberikannya kepada pemuda tersebut. Itu adalah tombak emas.
Bao Xinghun pun merasa kebingungan. Dia benar-benar tidak bisa memahami Zhang Ruochen.
"Karena kau baru saja membungkuk kepadaku, maka aku akan bersikap layaknya seorang elder. Aku akan memberimu tombak sebagai imbalannya. Itu adalah salah satu tombak putra keturunan dewa dari Dunia Langit. Seharusnya tombak itu lebih hebat dibandingkan milikmu."
Bao Xinghun sempat merasa ragu-ragu, namun dia tetap mengambil tombak emasnya. Setelah memeriksanya dengan seksama, dia berkata girang. "Senjata Saint Seven Yao? Tak kusangka, ternyata ini adalah Senjata Saint Seven Yao! Luar biasa!"
Nether Dungeon adalah tempat terpencil. Mereka tidak punya alkemis level tinggi. Maka dari itu, senjata yang digunakan oleh Bao Lie dan Bao Xinghun berkualitas rendah.
Mendengar "Senjata Saint Seven Yao", Bao Lie pun meras tersentak. Dia berjalan menghampiri putranya dan merebut tombak tersebut. "Anak kecil tidak boleh membawa senjata yang bagus. Karena kultivasimu masih berada di Alam Saint King level lima, maka kau masih belum bisa mengaktifkan Seven Yao. Aku akan menyimpannya untukmu dan mengembalikannya setelah kau menembus level sembilan."
Bao Lie menggenggam tombak emas. Matanya membara.
Bao Xinghun menundukkan kepalanya dan merasa sedih. Sebelum Seven Yao sempat menghangatkan tangannya, ayahnya sudah lebih dulu mengambilnya. Itu membuatnya hampir menangis.
Zhang Ruochen tersenyum. "Kakak Bao Lie, kenapa kau masih senang mencuri senjata orang lain, huh? Apa kau masih belum kapok juga berselisih dengan Saudara Keenam terakhir kalinya?"
"Mencuri apanya? Aku cuma ingin menjaganya," balas Bao Lie. "Selain itu, Saudara Keenam-mu adalah alkemis level tinggi. Jika aku tidak mengambil senjatanya, maka kakak pertama dan kedua yang akan melakukannya."
Ketika itu, Bao Lie mendadak terdiam. "Apa kakak pertama dan kedua masih hidup?"
Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan mendesah. "Entahlah. Tapi menurut buku sejarah Pusat Kekaisaran Pertama, kakak tertua Hong Ya pernah bertempur melawan Xue Wangzhao, Dewa Pertempuran nomor satu di Pusat Kekaisaran Qing Chi dan meninggal di Darmourn Mountain. Kakak kedua Chen Daogu dibakar sampai mati oleh Fire Demon Xiao Sheng, murid tertua Kaisar Qing. Sedangkan kakak ketiga dan keempat masih hilang. Tidak ada seorangpun yang tahu mengenai kondisi mereka."
"Ada banyak hal yang terjadi di masa 800 tahun silam. Kita masih harus mencari kebenarannya. Yang jelas, buku sejarah mereka tidak benar."
Bao Lie mengepalkan tangannya erat-erat. "Kalau begitu, kita tunggu apa lagi? Mari kita cari mereka sekarang juga! Bila mereka sampai hidup, maka kita harus mengajak mereka bergabung. Tapi kalau mereka sudah mati, maka aku akan memberikan pemakaman yang layak untuk mereka. Sedangkan Xue Wangzhao dan Fire Demon Xiao Sheng, aku akan membalaskan dendam kepada mereka."
"Aku sedang mencari seseorang di tempat ini," kata Zhang Ruochen.
"Kau sedang mencari seseorang di Nether Dungeon? Tidak ada siapapun di tempat ini. Apa masih ada orang lain?"
Setelah tiu, Shi Qiankun mengeluarkan gambar Shi Mingyuan di depan Bao Lie. "Elder Bao Lie sudah lama tinggal di tempat ini. Apa Anda pernah melihat ayah saya?"
Melihat gambar tersebut, tiba-tiba matanya tampak ketakutan. "Dia! Bagaimana mungkin?"
"Anda pernah melihat ayah saya?"
Zhang Ruochen, Shi Qiankun, dan Shi Ren sama-sama kegirangan.
Bao Lie mengangguk. "Kenapa kalian terlihat kegirangan? Situasinya tidak seindah yang kalian bayangkan. Faktanya, adik juniorku, sempat melihat-"nya" sebelumnya."
Jantung Zhang Ruochen berhenti berdetak. Dia memasang ekspresi terkejut. "Dia? Kakak ketiga, maksudmu, dia adalah..."
"Benar. Monster yang kau lihat tadi," kata Bao Lie. "Jika dia benar-benar pemimpin ras Prison Guardian Shi Mingyuan, maka dugaanku memang benar. Lord Pluto pernah memberinya racun darah, hingga dia berhasil mengendalikan kesadarannya."
"Tidak. Mustahil. Kekuatan Batin ayah sangat tinggi. Lord Pluto tidak akan sanggup mengendalikannya," kata Shi Qiankun.
"Bagaimana bila dia menyerang ayahmu di momen-momen kritis?" tanya Bao Lie.
"Ini..." Shi Qiankun tak bisa berkata-kata.
"Apa Lord Pluto masih bisa melenggang bebas di Nether Dungeon?" tanya Zhang Ruochen.
Mendengar itu, Shi Ren dan Shi Qiankun mendadak tegang. Mereka mulai mengamati situasi di sekelilingnya. Mereka khawatir bila Lord Pluto tiba-tiba muncul di dekat sana.
"Tentu saja, Lord Pluto tetap berada di penjara. Tapi... ada yang tidak beres di tempat itu. Biar kuantar kalian ke sana, supaya kalian lebih paham!"
Bao Lie melirik Shi Qiankun, Shi Ren dan Bao Xinghun. "Basis kultivasi kalian masih terlalu rendah. Sebaiknya kalian tunggu di sini, kalau-kalau kalian malah akan dikendalikan olehnya."
Bao Lie dan Zhang Ruochen berangkat menggunakan Kereta Naga Emas.
Setelah melintasi jarak ribuan mil, tiba-tiba Zhang Ruochen merasakan prinsip langit dan buminya berputar. Energi Chi-nya menghilang, seakan mereka baru saja tiba di zona terlarang.
Setibanya di tempat ini, mereka turun dari Kereta Naga Emas.
Tidak ada kristal di permukaan tanahnya. Tempat itu hanya dipenuhi tanah dan bebatuan hitam. Bahkan tidak ada tanda-tanda kehidupan, atau aliran Energi Chi. Tempatnya sangat berbeda dengan penjara di sisi luar.
Zhang Ruochen menatap kejauhan dan melihat enam pedang raksasa. Masing-masingnya setinggi ratusan kaki. Pedang-pedangnya berjajar rapi seperti gunung pedang dan berdiri di ujung cakrawala, sambil memancarkan cahaya brilian.
Cahaya yang memancar darinya menyinari sebagian langit.
Sambaran petir, api celestial, angin, dan hawa dingin sama-sama melingkupi pedang-pedang tersebut. Pertemuan energinya pun menimbulkan suara unik.
"Kau adalah salah satu di antara enam Penjaga Pedang Prison Guardian, tapi kau hanya membawa pedang cadangannya. Sebab, pedang yang sesungguhnya digunakan untuk menekan Lord Pluto," kata Bao Lie.