Kaisar Dewa

Dua Keledai Botak



Dua Keledai Botak

3Faktanya, tantangan terbesar yang sedang dihadapinya bukanlah mengumpulkan Prinsip Saintly Way, tapi menembus dasar level sembilan.     

Bahkan sebelum berkultivasi, Prinsip Saintly Way-nya sudah hampir menyentuh angka 7 juta dan nyaris memenuhi syarat untuk menembus Alam Saint King level sembilan.     

Berdasarkan pada kemampuannya dalam memahami Prinsip Saintly Way, minimal Zhang Ruochen dapat memahami 100 ribu prinsip per tahunnya. Menurutnya, dia akan bisa mengumpulkan lebih dari 7 juta prinsip dalam kurun waktu selama beberapa tahun mendatang.     

Namun, ternyata mengumpulkan Prinsip Saintly Way masih belum cukup. Sebab, proses menembus dasar level sembilan sangat krusial. Sebab, itu merupakan pondasi awal untuk menembus level puncak maupun membentuk tubuh immortal.     

Karena itulah, dia sangat hati-hati ketika ingin menembus ke level baru. Seandainya dia merajut prinsip dan membentuk dunia kecil dengan sembarangan, maka lebih baik dia tidak perlu menembus ke alam baru sama sekali.     

Ketika semua orang sedang tegang dan sedang bersiap untuk menyambut pertempuran, sebuah bayangan merah muncul di Pemakaman Pedang Pluto.     

Dia adalah Luo Yi.     

Karena Zhang Ruochen dan yang lainnya sedang berkultivasi, Luo Yi pun mulai berkeliling di Pemakaman Pedang Pluto. Karena dia adalah temannya Zhang Ruochen, maka tidak ada seorangpun yang berani menghentikannya.     

Di tengah situasi genting semacam itu, tidak ada seorangpun sempat memperhatikannya.     

Luo Yi pun masuk ke area dalam dan berkunjung ke salah satu situs kunonya.     

Ternyata, Pemakaman Pedang Pluto juga memiliki dunianya tersendiri. Di dalamnya tersimpan ruangan yang besar. Beberapa tempatnya dipenuhi dengan bahaya.     

"Aku tahu. Luo Yi memang sangat mencurigakan!" cahaya dingin memancar dari mata Bao Lie.     

Sejak Zhang Ruochen memintanya mengawasi Luo Yi, maka dia selalu memperhatikannya. Pada akhirnya, Luo Yi benar-benar berhasil mencuri perhatiannya.     

Bukannya mempersiapkan diri untuk pertempuran yang akan datang, Luo Yi malah berkeliling di dalam Pemakaman Pedang Pluto dan masuk ke beberapa area misterius. Meski hanya berniat untuk melihat-lihat, tapi jelas ada yang salah dengan dirinya.     

"Sebenarnya, apa yang kau cari?" Bao Lie hanya mengamatinya dari balik kegelapan.     

Menurutnya, dia masih belum perlu menghentikannya, kecuali Luo Yi sudah melanggar sesuatu.     

Namun, bila Luo Yi benar-benar berniat untuk membahayakan keselamatan Zhang Ruochen, maka dia tidak akan segan-segan untuk membunuhnya.     

Sambil berjalan di gunung pedang hitam, Luo Yi mulai menimbang-nimbang. "Banyak pedang dan kultivator pedang yang dikubur di Pemakaman Pedang Pluto. Sehingga, di tempat ini banyak tersimpan Prinsip Pedang. Ini cukup aneh. Apa rumor itu benar adanya?"     

Lagipula, sulit untuk menemukan tempat yang aneh dan misterius seperti Pemakaman Pedang Pluto di seantero semesta, apalagi di Daratan Kunlun.     

Pemakaman Pedang Pluto selalu menjadi tempat yang misterius di Daratan Kunlun, dan tempat itu memang sudah ada sejak zaman dahulu. Bahkan dewa pun masih gagal mengurai misteri yang ada di dalamnya.     

"Menurut legenda, Pemakaman Pedang Pluto adalah makamnya para figur mengerikan. Jika rumor itu benar, mungkin aku bisa mendapatkan beberapa harta karun di dalam sana," Luo Yi bergumam pada dirinya sendiri, sambil berjalan menyusuri tempat tersebut.     

Setelah memeriksa Pemakaman Pedang Pluto sebentar, maka dia semakin yakin kalau rumor itu benar adanya. Jika tidak, bagaimana dia bisa menjelaskan tempat aneh semacam itu?     

"Sekarang ini, mereka semua sedang berkultivasi. Aku harus memanfaatkan peluang ini baik-baik. Semoga aku bisa menemukan sesuatu di dalam sana. Jika para Immortal Vampir bodoh itu telah masuk ke tempat ini, saat itu aku sudah terlambat." Mata Luo Yi berbinar dan memancarkan Kekuatan Batin.     

Setelah masuk ke area misterius di Pemakaman Pedang Pluto, tanpa siapapun di sekitarnya, maka dia tidak perlu mengkhawatirkannya.     

"Ini adalah Kekuatan Batin. Kelihatannya dia memang tidak sesederhana penampilannya!" Bao Lie merasa sangat terkejut.     

Dia pernah berkultivasi di Nether Dungeon selama 800 tahun. Walau Kekuatan Batin-nya berada di level 59, tapi dia bukan petarung lemah. Seandainya dia lemah, maka dia tidak akan sanggup melawan monster Shi Mingyuan di lantai 15.     

Tapi sekarang ini, dia merasa bahwa Kekuatan Batin Luo Yi jauh lebih tinggi darinya. Jika menilai dari faktor tersebut, maka dia harus berhati-hati melawannya.     

Dia tidak punya pilihan lain, selain menutupi auranya dengan Kekuatan Batin dan Prinsip Saintly Way, kalau-kalau Luo Yi dapat mendeteksinya.     

Setelah berkultivasi selama beberapa tahun di volcano es, Lu Huaiyu dan beberapa grandmaster alkemi dari Kediaman Pedang akhirnya selesai menggabungkan batu ungu ke gagang Pedang kuno Abyss. Keduanya menyatu dengan sempurna.     

Zhang Ruochen pun merasa sangat gembira.     

"Aku sudah mengumpulkan 7 juta Prinsip Saintly Way di tubuhku, hingga membuatku dapat menembus Alam Saint King level sembilan. Tapi, bagaimana caranya membentuk dunia kecil?" Zhang Ruochen sedang menimbang-nimbang, sambil mengamati arus air di Sungai Heavenly.     

Sebenarnya, mudah saja untuk merajut dunia kecil biasa. Akan tetapi, bila dia melakukannya, maka kekuatannya akan sangat terbatas. Apabila dia masih memaksakannya, maka itu dapat mempengaruhi kultivasinya di kemudian hari. Dia tidak ingin seperti itu.     

Dia harus merajut dunia kecilnya dengan hati-hati. Terkait bagaimana cara melakukannya, maka dia masih harus memikirkannya dan tidak boleh tergesa-gesa.     

Di Hutan Hitam, beberapa mil jauhnya dari Pemakaman Pedang Pluto, terdapat dua bayangan, satu tinggi dan satu pendek, melesat dengan kecepatan tinggi.     

Mereka adalah Sikong One dan Sikong Two, yang baru saja menerima pesan dari Zhang Ruochen, hingga membuat mereka bergegas ke sana dari Sekte Brahma di Wilayah Barat.     

"Tunggu sebentar!"     

Sikong Elder tiba-tiba berhenti.     

Sikong Two mengikutinya dan terlihat kebingungan. "Ada apa? Kita harus segera masuk ke Pemakaman Pedang Pluto. Master Zhang sudah menunggu kita di dalam sana."     

Sikong One memutar bola matanya. "Aku paham. Tapi, apa kau tidak membaca pesan Master Zhang? Sekarang ini, Immortal Vampir sedang mengepung Pemakaman Pedang Pluto. Jika kita masuk ke sana, maka mereka akan menghancurkan kita, bahkan sebelum kita sempat bertemu dengan Master Zhang."     

"Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan?" Sikong Two menggaruk kepalanya.     

Sikong One menyentuh pipi dan memikirkannya dengan seksama.     

"Aku tidak tahu," katanya setelah memikirkannya sebentar.     

Sikong Two – yang wajahnya memang gelap – berubah menjadi semakin gelap.     

Namun, mereka berdua sama-sama terkekeh. "Kurasa kita perlu mengamati situasinya di tempat ini."     

Karena tidak punya ide yang lebih baik, Sikong Two memilih untuk mendengarkan perkataan Sikong One.     

Pasukan Immortal Vampir telah menyegel area seluas 700 mil di sekitar Pemakaman Pedang Pluto. Kecuali anggota mereka sendiri, kalau bukan, bahkan seekor lalat pun tidak akan bisa masuk ke Pemakaman Pedang Pluto.     

Ketika Zhang Ruochen dan yang lainnya tiba di Pemakaman Pedang Pluto sebelumnya, saat itu Nine-eyes Heavenly Lord sempat menghentikan mereka, karena dia mengkhawatirkan Baihuan Shenzi dan Ji Fanxin.     

"Mengerikan. Pasukan Immortal Vampir sedang berkumpul di luar Pemakaman Pedang Pluto. Jika sampai tertangkap, maka kita akan mati." Sikong One merinding.     

"Bagaimanapun juga, kita masih harus mengantarkan Pedang Taotian kepada Master Zhang, meski kita harus mati sekalipun," kata Sikong Two.     

Sikong One memukul kepala botak adiknya dan berkata. "Bertempur sampai mati? Aku belum siap mati. Lagipula, walau kita harus bertempur sampai mati, apa kau pikir kita punya peluang untuk berhasil? Dasar bodoh!"     

"Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Sikong Two dengan wajah gelapnya.     

Sikong One memutar bola matanya. "Apa lagi jika bukan mengendap-endap? Immortal Vampir tidak akan sanggup menjaga tempat seluas ini sepenuhnya. Jadi, pasti ada celah di salah satu sisinya. Selain itu, Master juga membekali kita dengan harta karun yang dapat menyembunyikan aura. Kurasa mereka tidak akan mudah menemukan kita."     

Dia terdiam sejenak, lantas menambahkan. "Jika memungkinkan, maka kita harus membunuh beberapa elit Immortal Vampir. Dengan begitu, Master Zhang akan lebih senang. Biar kupikirkan dulu cara untuk menyerang mereka!"     

Ketika Sikong One sedang memikirkannya, Sikong Two menarik jubahnya.     

"Ada apa? Aku sedang berpikir." Sikong One memasang ekspresi tidak senang.     

Sikong Two kembali menarik jubahnya. "Kakak, kita sudah dikepung."     

"Eh?" ekspresi Sikong One mendadak berubah. Bahkan dia nyaris melompat.     

Dia mengamati situasi di sekitarnya dan melihat beberapa Immortal Vampir di sekelilingnya. Ternyata, mereka memang terkepung.     

Satu menit setelah dia berkata bahwa masternya telah membekali mereka dengan harta karun yang dapat menyembunyikan aura, saat itu mereka sudah terkepung. Rupanya, tamparan di wajah mereka terjadi lebih cepat.     

Bukan karena harta karun yang diberikan oleh Master Yintuolo tidak berguna. Namun, semua itu karena ketidak beruntungannya, karena mereka baru saja masuk ke dalam sarang Immortal Vampir. Bisa dibilang, mereka baru saja masuk ke dalam perangkap musuh.     

"Keledai botak, dari mana kalian berasal? Kenapa kalian bisa sampai ke tempat ini?" teriak salah satu pemimpin Immortal Vampir."     

"Kakak, mari kita hajar mereka." Wajah Sikong Two berubah menjadi tegas. Auranya semakin menguat, seakan dia sudah bersiap untuk menyerang.     

Sikong One memegang pundak Sikong Two. "Tahan sebentar. Biarkan aku bicara dengan mereka. Siapa tahu, mereka mengizinkan kita lewat?" bisiknya.     

Sikong Two pun terdiam. Ketika dia ingin mengatakan sesuatu, Sikong One sudah lebih dulu tersenyum lebar dengan wajah gemuknya.     

"Kami adalah para murid dari salah satu kuil kecil di dalam hutan. Kami datang kemari untuk berziarah. Tuan, kelihatannya kalian adalah orang baik. Jika Anda berbuat baik kepada kami, maka Anda akan mendapatkan pahala.     

"Kau pikir aku ini bodoh, Keledai Botak? Tangkap mereka!" teriak pemimpin Immortal Vampir.     

Sang pemimpin tidak meminta mereka untuk membunuhnya, karena siapapun yang datang ke Pemakaman Pedang Pluto notabene bukan orang sembarangan. Oleh karena itu, mereka harus mengintrogasinya terlebih dahulu.     

Setelah melihat beberapa Immortal Vampir hendak menangkap mereka, tiba-tiba, ekspresi Sikong One berubah. "Kelihatannya kalian tidak bisa diajak bicara baik-baik. Apa kalian pikir kami adalah target yang mudah ditaklukkan? Adik, mari kita beri mereka pelajaran."     

Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, Sikong Two sudah lebih dulu melancarkan Great Dragon Claw, salah satu teknik unggulan dari Sekte Seribu Buddha dan menghempaskan beberapa Immortal Vampir.     

Setelah itu, dia menerjang pemimpin mereka, dan sebelum pemimpin itu sempat bereaksi, dia sudah menghancurkannya dengan cakar naga.     

Berbekal kultivasi di Alam Saint King level lima, si pemimpin pun tidak berkutik melawannya.     

"Kau kembali membunuh orang, Adik. Semoga Buddha mengampunimu. Amitabha." Sikong One mendelik kepada adiknya dan menggelengkan kepalanya.     

Kemudian, Sikong One juga tidak ingin ambil pusing. "Master pernah bilang; boleh membunuh, tapi demi menyelamatkan orang lain. Siapa lagi yang harus diselamatkan, kalau bukan diriku sendiri?"     

"Kalau begitu tunggu apa lagi? Bunuh mereka semua!" teriak Sikong One.     

Sikong Two tidak lagi bicara apa-apa. Dia kembali melancarkan serangan, dan membunuh beberapa Immortal Vampir.     

"Amitabha."     

Setelah membunuh mereka, maka dia akan selalu mengucapkan kata tersebut.     

Beberapa saat kemudian, Sikong One menariknya. "Ayo pergi dari sini sekarang juga!"     

Sambil berkata seperti itu, mereka berdua berlari kencang dan pergi dari sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.