Kaisar Dewa

Salah Satu di antara 10 Senjata Dewa



Salah Satu di antara 10 Senjata Dewa

2"Kembalilah!"     

Tidak jauh dari sana, Sikong One telah membawa adiknya ke tempat pertama kali mereka masuk sebelumnya.     

"Kenapa kembali ke tempat ini?" Sikong Two mendadak kebingungan.     

"Bodoh, padahal kita belum sempat memungut barang mereka." wajah Sikong One berbinar.     

Sikong Two benar-benar tak habis pikir. Wajahnya yang gelap menjadi semakin gelap.     

Lalu, setelah kembali ke tempat di mana mereka bertempur melawan Immortal Vampir sebelumnya, maka mereka mulai sibuk memungut harta rampasan perangnya. Mereka menyimpan senjata dan Holy Souce ke dalam cincin ruang.     

"Barang-barang ini cukup bagus. Bisa-bisanya aku lupa mengambilnya!" Sikong One menyeringai sambil memunguti barang-barang tersebut.     

Hobinya adalah mengumpulkan harta karun. Walau harta karun itu tidak ada gunanya, tapi dia masih senang mengoleksinya.     

Dia selalu seperti ini sejak berada di kuil Sikong Zen. Beberapa tahun kemudian, kebiasaannya masih belum berubah.     

"Kakak, kita kembali dikepung." Sikong Two berdiri tegak.     

Sikong One terkejut dan mendongak. "Apa? Bukankah kita baru saja mengalahkan mereka? Kenapa masih ada lagi yang datang kemari?"     

"Keledai Botak, berani-beraninya kau membunuh pasukan Immortal Vampir! Kesalahan kalian tidak bisa dimaafkan!" teriak komandan Immortal Vampir, sambil menunggangi binatang buas.     

Sebagai Saint King di level delapan, maka basis kultivasinya sangat tinggi. Bahkan binatang buasnya juga berada di level tinggi dan setara dengan para kultivator Saint King.     

Pemimpin Immortal Vampir – yang sekarang ini – ternyata jauh lebih kuat dibandingkan pemimpin yang mereka bunuh sebelumnya. Bahkan, pemimpin itu juga sempat membawa beberapa pasukan elit.     

Intensitas membunuh memancar dari tubuhnya, hingga berubah menjadi awan darah yang menghalau sinar matahari, lantas mengubah area di sekitarnya menjadi tempat yang mengerikan.     

Sikong One mengatupkan tangannya dan tersenyum. "Anda salah, Tuan. Saya adalah seorang biksu. Bagaimana mungkin saya membunuh anak buah Anda? Faktanya, kami menemukan mayat mereka dan berencana untuk menguburkannya. Tapi karena Tuan sudah tia di sini, maka kami akan pergi dari sini."     

Setelah berkata seperti itu, dia ingin pergi bersama Sikong Two.     

Saint King Immortal Vampir menuding Sikong One dengan tombaknya. "Keledai Botak, apa kau pikir aku bodoh? Jangan berpura-pura bodoh di depanku. Mereka yang berani membunuh Immortal Vampir harus mati," teriaknya.     

Sikong One menggelengkan kepalanya dan mendesah. "Tuan, intensitas membunuh Anda terlalu besar. Kenapa Anda meragukan perkataan saya? Dengar..."     

Zzzzzzzzzz-Pang!     

Ketika dia hendak menjelaskannya, sambaran petir merah darah sudah lebih dulu menerjangnya.     

"Whoa!" Teriak Sikong One, sembari menghindar ke sisi samping.     

Tapi, petir merah darahnya seakan punya nyawa dan hidup. Kemanapun Sikong One bergerak, dia masih kesulitan untuk menghindarinya.     

Dalam kondisi panik seperti itu, cahaya merah darah kembali menerjang kepala botak Sikong Elder.     

Sekuat apapun cahaya merah darahnya, namun itu tidak akan bisa melukai Sikong One. Bahkan menggoresnya pun tidak.     

"Ouch! Kalian benar-benar melakukannya?" Sikong Elder menggosok kepalanya.     

"Apa?" Saint King Immortal Vampir merasa terkejut dan menatap Sikong Elder.     

Padahal dia baru saja melancarkan serangan. Mestinya, sebagai Saint King di level delapan, dia bisa membunuh banyak elit Saint King. Namun, Sikong One sama sekali tidak terluka. Hal ini menegaskan bahwa dia bukanlah biksu sembarangan.     

Penampilannya sebagai biksu di Pemakaman Pedang Pluto sangat ganjil. Mereka pasti sedang mencari sesuatu.     

"Hei, Keledai Botak, siapa kau sebenarnya? Apa tujuanmu datang kemari?" teriak Saint King Immortal Vampir, sambil menghunuskan tombaknya kepada Sikong One.     

Sikong One masih menggaruk kepalanya dan melompat ke arah Saint King tersebut. "Apa kau kira dapat mengalahkanku dengan mudah? Adik, beri mereka pelajaran!"     

Sikong Two menggelengkan kepalanya. "Bung, lakukan sendiri. Semua ini karena ulahmu," katanya dengan nada dingin.     

"Aku ini kakakmu. Cepat lakukan! Hajar mereka sekarang juga!" Sikong One mendelik ke arahnya.     

Tapi Sikong Two masih memilih bungkam. "Kata master, jika kita sedang berada di luar, maka kita harus menuruti perkataan Master Ruochen. Master tidak pernah memintaku untuk menuruti perkataanmu. Padahal kau sendiri yang cari masalah, tapi kenapa aku yang harus menyelesaikannya?"     

"Kau sudah mulai bandel sekarang, eh? Berani-beraninya kau membantah ucapanku!" Sikong One mendadak geram.     

"Hei, Keledai Botak, apa sudah selesai bicaranya? Karena kalian berani membohongiku, maka aku tidak akan mengampuni kalian." Wajah Saint King Immortal Vampir berubah menjadi murung. Dia melepaskan aura membunuh.     

Kalau dilihat-lihat, Sikong One hanya bercanda dengannya, dan sama sekali tidak menganggapnya serius. Hal itu membuat Saint King Immortal Vampir merasa geram.     

"Matilah kau!"     

Saint King Immortal Vampir menyerang dengan segenap upayanya.     

Sambil menerjang mereka, awan darah muncul di atasnya, seolah ada ribuan prajurit di dekatnya.     

Sikong One menghentakkan kakinya. "Apa kau pikir aku takut denganmu? Hari ini, aku akan membunuh para iblis!" teriaknya.     

Sambil mengepalkan tangannya, dia melepaskan energi Buddha dan mengubahnya menjadi seekor harimau putih sepanjang 10 yard.     

Roar! Sikong One menerjang musuhnya bagaikan harimau putih, dengan suara yang mengguncang telinga.     

"Kau..."     

Saint King Immortal Vampir benar-benar tak habis pikir. Matanya membelalak lebar.     

Sikong One bergerak dengan sangat cepat. Akibatnya, sebelum Immortal Vampir sempat bereaksi, Sikong One sudah lebih dulu membelahnya menjadi dua dan menghancurkannya di udara.     

"Lari!"     

Melihat itu, pasukan Immortal Vampir ini melarikan diri dari sana.     

"Sudah kubilang, hari ini, aku akan membunuh para iblis. Jangan kita kalian bisa lari dari tempat ini." sambil berteriak, perut Sikong One terguncang hebat.     

Ketika cakar harimaunya menerjang pasukan Immortal Vampir, tubuh mereka pun hancur berkeping-keping.     

Setelah membunuh beberapa pasukan itu, dia kembali menarik energi Buddha-nya. "Berani-beraninya kalian memprovokasiku. Padahal setelah membunuh kalian, aku akan mendapatkan dosa. Amitabha."     

Ekspresinya seperti orang yang baru saja dizalimi.     

Kemudian, matanya kembali bercahaya, dan mulai mengumpulkan harta karun mereka. Dia tidak akan menyia-nyiakannya. Toh dia sendiri yang membunuh mereka semua.     

"Kakak, kita sudah membuang-buang waktu! Master Zhang sedang menunggu dan menanti Pedang Taotian-nya. Apabila sampai terlambat, maka beliau akan marah," kata Sikong Two.     

Sikong One mendadak kesal, sambil menyimpan Holy Source terakhir ke dalam cincin ruang. "Aku paham. Lihat, aku baru saja selesai mengumpulkannya. Ayo berangkat."     

Mereka berdua pun kembali ke Pemakaman Pedang Pluto.     

Setelah mengalahkan dua kelompok Immortal Vampir berturut-turut, mereka pasti telah memicu keributan dan menarik perhatian Immortal Vampir lainnya. Oleh karena itu, tidak ada gunanya bersembunyi di sana. Satu-satunya pilihan adalah masuk ke Pemakaman Pedang Pluto, bahkan sebelum mereka menyadarinya.     

Dengan menggunakan harta karun pemberian Master Yintuolo, mereka berdua menyembunyikan aura masing-masing dan melesat dengan kecepatan tinggi.     

Pada akhirnya, mereka tiba di luar Pemakaman Pedang Pluto. Namun, pasukan Immortal Vampir kembali menghadang mereka.     

Ketika mereka mendekati Pemakaman Pedang Pluto, ada salah satu Immortal Vampir Kekuatan Batin yang dapat mendeteksi mereka. Oleh karena itu, mereka gagal mengendap-endap.     

"Kelihatannya kedua biksu ini bukan orang sembarangan. Kultivator biasa tidak akan sanggup menghentikannya," kata Immortal Vampir dengan suara pelan.     

"Aku akan membunuh mereka," kata Pangeran Wujie.     

Setelah berkata begitu, dia pergi dari Whitebone Mountain dan mendarat di depan kedua kultivator tersebut.     

Ternyata, dia masih kesal setelah dipermalukan oleh Zhang Ruochen. Dia harus mengembalikan harga dirinya melalui pertempuran lainnya.     

"Aku benar-benar benci dengan para biksu ini. Kalian berdua, pergilah ke neraka!" tatapan membunuh memancar dari mata Pangeran Wujie, sebagaimana rantai itu terlepas dari tangannya.     

Ketika itu, kabut darah menyeruak dari tubuhnya dan menyebar di sekitarnya, hingga menyelimuti kedua biksu tersebut.     

Kabut darahnya sangat tebal, seakan dapat membekukan ruang di sekitarnya dan membatasi pergerakannya.     

Bang! Sikong Two melancarkan teknik pukulan dan melemparkan rantainya.     

Ketika rantainya terbang ke udara, rantainya sempat melilit gunung dan membuat langitnya berubah menjadi gelap. Di tengah auman-auman mengerikan, serangan menyeramkan menerjang mereka dari atas.     

"Break!"     

Sikong Two berteriak dan berdiri tegak.     

Dia melancarkan pukulan dengan kedua tangannya. Seekor naga hitam pun melesat dan menghancurkan gunung-gunung tersebut.     

"Eh? Kau sanggup menahan rantaiku dengan tangan kosong? Apa kau punya tubuh immortal?" Pangeran Wujie tampak terkejut setelah melihat serangan Sikong Two.     

Perlu diingat, rantainya adalah senjata saint Eight Yao. Mestinya, rantai itu tidak akan bisa dihentikan oleh kultivator di level puncak.     

"Sebenarnya siapa mereka?" putri berwajah lonjong juga merasa terkejut.     

"Biksu hitam itu baru saja mengaktifkan teknik unggulan Sekte Seribu Buddha, Great Dragon Claw, yang setara dengan Pukulan Naga dan Gajah Prajna-nya Zhang Ruochen. Menarik," kata Xia Wenxin sambil menyimpan seruling bambunya.     

"Jika kau tidak sanggup mengalahkan mereka, Pangeran Wujie, maka aku akan membantumu," kata Nine-eyes Heavenly Lord, sambil berdiri di atas platform tulang dan berteriak kencang.     

"Mereka hanyalah dua biksu asing. Kau tidak perlu turun tangan, Heavenly Lord," kata Pangeran Wujie.     

Terakhir kalinya dia bertempur dengan Zhang Ruochen, saat itu dia sempat merasa dipermalukan. Sekarang ini, jika dia tidak mampu menghadapi dua biksu dan masih memerlukan bantuan Nine-eyes Heavenly Lord, bagaimana dia bisa menjaga harga dirinya di depan para pangeran dan putri?     

Pangeran Wujie kembali menyabetkan rantainya, dan melepaskan energi dingin, yang membuat suhu di sekitar sana menurun drastis. Bahkan, hal itu membuat bunga-bunga salju berguguran dari langit.     

Di waktu yang sama, Prinsip Saintly Way menyeruak dari tubuh Pangeran Wujie dan menjadi satu dengan rantainya.     

Setelah itu, rantainya berputar kencang. Rantainya menyapu Energi Chi di langit dan bumi, hingga mengubahnya menjadi pusaran udara sembilan lapis. Pusaran udara di dalamnya sangat kencang, seakan sanggup membelah dunia menjadi dua.     

"Awas!"     

Sikong One memperingatkannya sambil melancarkan serangan.     

Setelah mereka bekerja sama, maka naga hitam dan harimau putih mulai bermunculan.     

Naga hitam dan harimau putihnya terhubung bersama dan berubah menjadi bola-bola cahaya.     

Dua bola cahaya, satu hitam dan satu putih, sedang melayang-layang di udara. Dengan kedua makhluk yang berada di tengahnya, samar-samar gambar papan catur raksasa muncul darinya.     

Ternyata, papan caturnya hanya sebuah bayangan, namun ukurannya sangat besar. Bidak-bidak catur berwarna hitam dan bumi terlihat di papan caturnya. Dua bidak catur bersinar terang – mereka adalah Sikong One dan Sikong Two – yang menempati lokasi strategis pada papan catur tersebut.     

Pasukan Immortal Vampir menatapnya dengan takjub dan tertekan.     

Ya, tertekan.     

Xia Wenxin – yang biasanya selalu bersikap tenang, santai, dan terkendali – akhirnya tersenyum senang. "Tak kusangka, mereka adalah beberapa bagian Papan Catur Langit dan Bumi. Kalau begini, mungkin mereka bisa membantu kita dalam menemukan salah satu di antara 10 senjata terkuat Daratan Kunlun, yakni Papan Catur Langit dan Bumi."     

Papan Catur Langit dan Bumi yang digunakan oleh Menteri Pertahanan Wang Shiqi adalah barang replika.     

Sebenarnya, Papan Catur Langit dan Bumi yang sesungguhnya dapat terdiri dari bintang dan makhluk hidup sebagai bidak-bidaknya. Bahkan menurut para dewa, itu adalah senjata misterius.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.