Kaisar Dewa

Bunuh Mereka



Bunuh Mereka

1Shining Sun Arrow melesat di depan Qing Mo, namun lama kelamaan pergerakannya mulai melambat. Pada akhirnya, anak panah itu mengitari tubuhnya sejenak, sebelum akhirnya kembali terbang ke langit.     

Tangan Biksu Mutlak Nanshu mengalami pendarahan, dan energi kematian sedang merasuk ke dalam luka-lukanya, hingga mulai menggerogoti vitalitasnya.     

Bang!     

Biksu Mutlak Nanshu langsung memotong tangannya begitu saja.     

"Siapa? Siapa itu?"     

Biksu Mutlak Nanshu menahan rasa sakit di tangan kanannya dan menoleh ke arah Shining Sun Arrow, sambil memasang ekspresi dendam.     

Para Biksu dari Daratan Blade Hell dan Daratan Purple Mansion langsung melepaskan Kekuatan Batin masing-masing, berusaha mencari pertapa yang menembakkan anak panah tersebut.     

Seharusnya dia adalah seorang pertapa tangguh, karena berhasil melukai Biksu Mutlak Nanshu dengan satu serangan.     

Qing Mo mengenal pemilik Shining Sun Arrow tersebut. Kedua matanya langsung mendelik lebar. Dia terlihat senang, tapi juga merasa khawatir.     

"Apa mungkin dia berada di sini?"     

Tiba-tiba, Qing Mo melihat Zhang Ruochen, yang sedang mengenakan armor darah dan membawa Clear Sky Bow beserta Shining Sun Arrow-nya. Entah dari mana, tapi pria itu tiba-tiba muncul dari arah Whale River.     

Para Biksu dari Daratan Blade Hell dan Daratan Purple Mansion sama-sama melihat pria itu. Mereka sontak melepaskan wilayah jiwa suci masing-masing.     

Biksu Mutlak Nanshu memancarkan cahaya saintly ungu dan berkata, "Apa kau yang baru saja menembakku?"     

Zhang Ruochen tidak perlu repot-repot menjawabnya.     

Biksu Mutlak Yumu melirik Qing Mo dan berkata, "Apa kau baru saja ingin menyelamatkannya? Apa kau juga seorang Biksu dari Daratan Kunlun?"     

Sorot mata Biksu Mutlak Nanshu mulai bercahaya. Dia berkata, "Anak panahnya mengandung energi kematian tertentu. Seharusnya itu adalah benda berharga. Apa itu juga senjata dewa?"     

Zhang Ruochen berjalan di atas air dan berkata, "Walau ini adalah senjata dewa, tapi kalian tidak akan bisa mendapatkannya."     

"Berani-beraninya kau bicara arogan seperti itu di hadapan kami. Kau terlalu percaya diri."     

Biksu Mutlak Nanshu mencibir, lalu menghirup nafas dalam-dalam, dan melepaskan Chi Darah demi mengobati tangannya sendiri. Pada akhirnya, tangannya kembali bertumbuh.     

Perlahan-lahan, Chi Darah itu kembali mengobati tulang-tulang, daging, darah, meridian, dan kulit-kulitnya. Beberapa saat kemudian, tangannya sudah benar-benar utuh.     

Dia pun merentangkan tangannya ke depan.     

Boom!     

Dua pilar air membumbung di atas Whale River, hingga membentuk dua bayangan tangan sepanjang tiga ratus kaki, berusaha meremas Zhang Ruochen.     

Tangan-tangan yang terbentuk dari air sungai itu bahkan sampai membekukan ruang di sekitarnya.     

Divine Fire Jingmie keluar dari tubuh Zhang Ruochen dan menghancurkan kedua tangan es tersebut.     

Permukaan air Whale River mulai bergejolak.     

Biksu Mutlak Nanshu merasa sedikit ketakutan. Dia pun berkata, "Apa itu adalah... Divine Fire Jingmie?"     

Biksu Mutlak Yanju dan Biksu Mutlak Yumu sama-sama memasang ekspresi serius. Mereka mulai mengeluarkan Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi.     

Biksu Mutlak Yanju mengeluarkan pedang saint sepanjang 8 kaki, dengan sinar yang menyilaukan. Terdapat delapan rantai yang melingkupi pedangnya.     

Biksu pedang Yanju mendorong pedangnya, dan melepaskan kedelapan rantai tersebut, yang masing-masingnya sebesar ember air dan sepanjang belasan mil.     

Setelah melihat rantai-rantai itu, Zhang Ruochen mendorong tangannya ke depan, hingga membuat rantai-rantainya kembali berbalik arah menuju para Biksu dari Daratan Blade Hell dan Daratan Purple Mansion.     

Bang!     

Lebih dari 10 Biksu – dengan tingkat kultivasi yang tinggi – dihempaskan oleh rantai-rantai tersebut. Walau mereka telah bersiap menghadapi serangan tersebut, namun mereka masih terluka parah.     

Biksu Mutlak Yanju benar-benar paham betapa kuatnya serangan tersebut. Kalau dia tidak menangkis dengan pedang saint-nya, mungkin dia juga akan terhempas.     

Apa dia benar-benar masih berada di Alam Biksu dan bukan Saint King?     

Tiba-tiba, Biksu Mutlak Yanju merasakan tekanan besar yang sedang melanda tubuhnya, hingga membuatnya bergidik ngeri.     

Pemuda berarmor merah darah itu tiba-tiba sudah berada di hadapannya.     

Biksu Mutlak Yanju pun menjadi semakin ketakutan. Dia berusaha melarikan diri, tapi dia sama sekali tidak bisa menggerakkan kakinya, seakan kakinya sudah membeku.     

Bang!     

Zhang Ruochen memukul kepala Biksu Mutlak Yanju dan berhasil menghancurkan tulang, meridian, serta otot-ototnya.     

Pria itu baru saja membunuh Biksu Mutlak dengan begitu mudah.     

Biksu Mutlak Nanshu dan Biksu Mutlak Yumu saling bertukar pandangan. Tanpa ragu-ragu, mereka menggunakan teknik rahasia demi meningkatkan kekuatan masing-masing. Alhasil, darah saintly mereka mulai mendidih dan terbakar.     

Energi yang memancar dari tubuh mereka menjadi semakin menguat, hingga gelombang energinya berhasil menghempaskan para Biksu lainnya.     

Para Biksu itu sadar bahwa Zhang Ruochen adalah sosok tangguh dan mereka bukan tandingannya, hingga mereka pun mulai melarikan diri.     

"Mereka milikmu, Bunga Suci Karnivora," kata Zhang Ruochen sambil tetap menatap Biksu Mutlak Nanshu dan Yumu.     

Bunga Suci Karnivora terlepas dari tubuhnya, lantas berubah menjadi tanaman merambat dan bergerak ke arah para Biksu yang sedang melarikan diri.     

Sementara itu, Biksu Mutlak Nanshu dan Biksu Mutlak Yumu mulai menyerang Zhang Ruochen.     

"Hand of God."     

Biksu Mutlak Yumu terbang ke langit dan menampar bawah. Tiba-tiba, langit berubah menjadi gelap, dan kekuatan besar tiba-tiba mulai terbentuk, seakan dia baru saja memanipulasi kekuatan langit dan bumi.     

"Golden Light Glass Cover."     

Tangan Biksu Mutlak Yumu mulai memancarkan cahaya emas. Golden Light Glass Cover merupakan Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi, dan digunakan untuk menyerang Zhang Ruochen.     

Setelah mengaktifkan teknik rahasia, maka mereka telah menjadi semakin kuat. Seandainya Zhang Ruochen belum menjadi Biksu sejati, maka dia akan kesulitan untuk menangani mereka.     

Tapi sekarang, Zhang Ruochen sedang menutup matanya, sambil melipat tangan di belakang pinggul. Di waktu yang sama, kehendak pedang terlepas dari tubuhnya.     

Setelah itu, Pedang Kuno Abyss-nya terbang dan menyerang mereka berdua.     

Walla!     

'Hand of God' itu baru saja dihancurkan, sedangkan tubuh Biksu Mutlak Nanshu terbelah menjadi dua. Tubuhnya terjatuh dari langit, sementara darahnya berceceran di tepi sungai.     

Golden Light Glass Cover juga terhempas ke belakang dan menghantam tubuh Biksu Mutlak Yumu. Itu membuat tulang-tulangnya remuk, dengan tubuh yang ambles, seakan organ-organnya telah hancur.     

Meski begitu, Biksu Mutlak Yumu punya vitalitas yang tinggi, sehingga dia belum mati. Dia sempat terjatuh ke tanah, sebelum akhirnya melarikan diri.     

Pria berarmor merah darah itu bukan lah tandingannya...     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan kembali menembakkan Shining Sun Arrow.     

Bang!     

Biksu Mutlak Yumu – yang sudah melarikan diri hingga ratusan mil jauhnya – terkena tembakan anak panah, hingga tubuhnya meledak dan terjatuh ke tepi sungai.     

Kemudian, Zhang Ruochen berjalan menuju ke separuh potongan tubuh Biksu Mutlak Nanshu.     

Bagi Biksu Mutlak Nanshu, pemuda itu seperti Dewa Kematian, yang sedang bergerak mendekatinya. Dia pun bertanya, "Siapa kau?"     

"Lagipula kau akan segera mati. Kau tidak perlu tahu banyak," kata Zhang Ruochen.     

"Ahli Waris Daratan Blade Hell sedang berada di Whale River Basin. Bagaimanapun juga, kau tidak akan bisa bertahan lama, karena seseorang sudah melaporkan tindakanmu."     

Sorot matanya bercahaya, setelah itu, tubuh sang Biksu Mutlak gemetar. Pilar cahaya ungu terlepas dari dahinya.     

Dia berusaha meledakkan Holy Source dan ingin bunuh diri bersama Zhang Ruochen.     

Bang!     

Zhang Ruochen muncul di samping kanan Biksu Mutlak Nanshu dan sudah lebih dulu menghancurkan kepalanya dengan menggunakan Divine Fire Jingmie, hingga membakarnya bersama tanah.     

Dia baru saja membunuh tiga Biksu Mutlak dalam kurun waktu kurang dari 15 menit.     

Zhang Ruochen menemukan tas penyimpanan Biksu Mutlak Nanshu. Tasnya menyimpan lebih dari ratusan botol, 120 botol darah dan 370 Holy Source.     

Jumlahnya tidak banyak, tapi darah dan Holy Source mereka berkualitas tinggi.     

Terdapat 140 tetes darah Marquis Luosha dan 350 Holy Source mereka.     

Itu adalah nilai merit yang tinggi.     

Selanjutnya, Zhang Ruochen menemukan tas penyimpanan milik Biksu Mutlak Yumu dan Yanju, yang juga menyimpan banyak darah dan Holy Source.     

Tepat ketika Zhang Ruochen menghitung hasil panennya dari ketiga Biksu mutlak tersebut, Qing Mo tiba-tiba mengambil pisau peraknya di tanah, sambil menyembunyikan auranya dan pergi diam-diam dari sana.     

"Kau ingin pergi kemana?"     

Zhang Ruochen tiba-tiba muncul di depan Qing Mo.     

Qing Mo mendongakkan kepala dan berkata, "Saya, saya tidak tahu apa-apa."     

"Kalau begitu, serahkan padaku darah Luosha dan Holy Source mereka," kata Zhang Ruochen.     

Qing Mo menggenggam cincin ruangnya erat-erat, dan berkata, "Anda adalah Pangeran Mahkota Pusat Kekaisaran Suci. Bagaimana mungkin Anda merampok seorang gadis?"     

Zhang Ruochen pernah memberi Qing Mo cincin ruang.     

"Kau pernah menipuku bersama Chi Yao. Kenapa aku tidak boleh merampokmu?"     

Zhang Ruochen mencengkram tangan Qing Mo dan mengangkatnya. Dia melepaskan cincin ruang dari jarinya dan berkata, "Ini milikku. Sekarang, aku akan mengambilnya kembali."     

"Lepaskan. Sakit... sakit sekali..."     

Qing Mo menepis tangan Zhang Ruochen, lalu memijat jari-jarinya sendiri, dan berjongkok di tanah sambil menangis. Dia berkata, "Saya tidak pernah menipu Anda. Kenapa Anda memperlakukan saya seperti ini? Saya perlu waktu yang lama untuk mengumpulkan darah dan Holy Source mereka, tapi sekarang Anda malah mengambil semuanya... kenapa Anda melakukan ini kepada saya?"     

Zhang Ruochen memeriksa benda di dalam cincin ruang. Setelah itu, dia mengernyitkan dahi dan menoleh kepada Qing Mo, sebelum akhirnya berkata, "Sudah satu bulan berlalu, tapi kau baru saja mengumpulkan 13 tetes darah dan tujuh Holy Source. Apa kau pikir jumlah ini begitu banyak?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.