Tamu Tak Diundang
Tamu Tak Diundang
Zhang Ruochen pernah bertemu dengan wanita ini di mansion Keluarga Cai. Ketika itu, ia sempat meninggalkan kesan yang dalam baginya. Dalam beberapa aspek tertentu, maka wanita ini benar-benar mirip seperti ayahnya.
Ketika Zhang Ruochen memutuskan untuk menemuinya, saat itu ia telah memperingatkan dirinya sendiri agar tetap berhati-hati di depan wanita tersebut.
"Lumayan. Putra Dewa, saya benar-benar iri dengan Anda, karena berhasil menemukan tempat hijau di Kota Yingsha."
Wan Huayu sedang mengenakan gaun sutra es. Wanita itu berdiri elegan di bawah pohon willow tua. Sambil menatap daun-daun pohon yang lebar, maka wanita itu sedang mengangkat lehernya yang jenjang. Wanita ini memiliki temperamen yang baik.
Zhang Ruochen sedang berdiri di jarak yang cukup dekat, sambil mengatupkan tangan dan memberi salam. Lalu, sembari tersenyum, ia berkata, "Apa Putri Wan datang kemari hanya karena ingin melihat pohon willow?"
Wan Huayu menatapnya dan tersenyum. "Saya sudah lama mendengar tentang Anda. Hari ini, saya datang kemari untuk mendiskusikan hal penting."
"Silahkan," kata Zhang Ruochen.
"Saya ingin bekerja sama dengan Anda. Untuk persyaratannya... Anda boleh memutuskan. Bagaimana?"
"Bekerja sama?"
Zhang Ruochen benar-benar paham mengenai aliansi di antara Keluarga Wan dan Keluarga Cai, bahkan sebelum Wan Huayu datang kemari. Jadi, wanita ini pasti mengetahui konflik di antara Zhang Ruochen dan Pasukan Canglong. Lalu, kenapa wanita ini masih mengajaknya bekerja sama?
Wan Huayu seakan tahu apa yang dipikirkan oleh lelaki tersebut. Jadi, sambil tersenyum, maka ia berkata, "Konflik di antara Anda dengan Chi Zhongshan bukanlah masalah besar. Jadi, bila Anda bekerja sama dengan Keluarga Wan, saya rasa mereka tidak akan berani macam-macam dengan Anda."
"Ternyata Anda benar-benar layak menjadi satu-satunya putri Little Saint God. Anda sangat berani." Zhang Ruochen tersenyum dan mulai mengamati payudara Wan Huayu. "Saya punya satu persyaratan. Bila Anda mau menginap satu malam, maka saya akan setuju untuk bekerja sama."
"Omong kosong!" elder itu berteriak. "Kau pikir dirimu sedang bicara dengan siapa?" terdapat gelombang suara yang dahsyat, hingga berhasil menerbangkan debu-debu dan pasir di sekitar.
Wan Huayu benar-benar paham mengenai kepribadian Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah. Oleh karena itu, meski wanita tersebut tidak marah, namun senyuman di wajahnya langsung menghilang.
"Persyaratanmu sangat tidak bijak. Seharusnya kau paham bahwa ini adalah satu-satunya pilihan terbaikmu? Apalagi, seandainya Lingxiao Heavenly Mansion dan Saintess sama-sama menggunakan metode keji, kupikir kau tidak akan mampu menandingi mereka."
Zhang Ruochen mulai menimbang-nimbang, sebelum akhirnya mengangguk. "Karena aku sangat lemah, lalu kenapa kau masih ingin bekerja sama denganku?"
Setelah mendengar bahwa Zhang Ruochen telah menjadi semakin melunak, maka Wan Huayu pun cepat-cepat berkata, "Karena kau mampu mendaki sampai di lantai keenam Altar Dewa Darah dan mengalahkan Blood Spirit Fae, sang Putra Dewa pertama di sektemu. Lalu, dengan potensi yang kau miliki, dan beberapa sumber daya di Dunia Primitif Blue Dragon, kurasa kau bisa masuk ke dalam top 10 Ranking Setengah-Biksu."
Untuk sekarang ini, hanya tiga manusia yang masuk ke dalam top 10. Hal itu menjadi bukti bahwa Wan Huayu memiliki penilaian dan harapan yang tinggi pada lelaki tersebut.
"Top sepuluh? Aku bisa menjadi sosok nomor satu di Ranking Setengah-Biksu." Zhang Ruochen berpura-pura bertingkah arogan.
Elder berpakaian ungu mengangkat kepalanya. Pria itu percaya bahwa jikalau sang putri sedang berusaha memenangkan hati pria semacam ini, maka ia telah membuang-buang waktu. Sebab, siapapun yang bertingkah arogan semacam ini, maka ia tidak akan pernah menjadi figur tangguh.
Wan Huayu masih memperlihatkan senyuman di wajahnya. "Seandainya ini terjadi di era lain, maka kau pasti bisa menjadi nomor satu. Akan tetapi, banyak jenius yang lahir di era sekarang. Jadi, kurasa perkataanmu terdengar sedikit berlebihan."
"Bila aku benar-benar berada di ranking satu, apa aku boleh menciummu?" tanya Zhang Ruochen sambil tersenyum.
Wan Huayu sama sekali tidak tersipu. Sebaliknya, ia hanya tersenyum. "Bila itu benar-benar terjadi, mungkin hubungan kita bisa berkembang ke tahap selanjutnya."
"Baiklah, kalau aku benar-benar berhasil menjadi nomor satu di Ranking Setengah-Biksu. Pada saat itu, kau pasti akan menginap satu malam denganku."
Kata-kata Zhang Ruochen berarti penolakan terhadap keingingan Wan Huayu.
"Kau harus memikirkan ini baik-baik," kata Wan Huayu. "Bila kau tidak bekerja sama denganku, maka kau akan semakin kesulitan di Dunia Primitif Blue Dragon."
"Aku sudah memikirkannya baik-baik."
Pada akhirnya, mereka tidak menjalin kesepakatan tertentu, dan berpisah dengan perasaan tidak senang.
Justru bila Zhang Ruochen menerima kerja sama Wan Huayu, dan beraliansi dengan Keluarga Wan dan Lingxiao Heavenly Mansion, maka ia akan benar-benar kesulitan melakukan sesuatu di dalam sana.
Maka dari itu, dengan menggunakan cara seperti ini untuk menolak Wan Huayu, maka itu tidak akan meninggalkan kecurigaan yang berarti.
Tidak lama setelah Wan Huayu pergi, terdengar suara ledakan yang kencang di depan pintu.
Chi Zhongshan, sang jendral Pasukan Canglong, baru saja menghancurkan pintu dengan teknik tinju, sambil berteriak kencang, "Gu Linfeng, aku akan mematahkan tangan dan kakimu, sampai kau berlutut di hadapanku selama 10 hari penuh!"
Pria itu tidak datang sendirian. Sebab, empat jendral Pasukan Canglong juga berada di sana.
Lima orang jendral di Alam Setengah-Biksu level kesembilan, sama-sama masuk ke dalam halaman dengan intensitas pertempuran yang kental.
Wan Huayu segera beranjak menuju ke sebuah bangunan tiga lantai di dekat sana. Kemudian, wanita itu duduk dan memilih untuk mengamatinya. Dari tempat tersebut, wanita itu dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi di halaman.
Elder berjubah ungu sedang berdiri di belakangnya dan mendengus dingin. "Gu Linfeng telah diserang oleh Saintess dari Sekte Dewa Darah, tapi dia masih sangat arogan dan benar-benar tidak tahu diri. Lingxiao Heavenly Mansion pasti akan memberinya pelajaran telak."
Wan Huayu sedang berkacak pinggang, sambil tersenyum ramah. "Karena Lingxiao Heavenly Mansion yang mencari gara-gara, mari kita lihat apa Gu Linfeng sanggup bertahan dari mereka atau tidak. Aku penasaran dengan hasilnya."
"Dia hanya seorang Setengah-Biksu di level kelima. Meski dia sedang bersama seorang kultivator wanita misterius, tapi Chi Zhongshan pasti mampu menangani mereka berdua."
Wan Huayu mengangguk. Wanita itu setuju dengan perkataan sang elder berjubah ungu. Sebab, selain berusaha memenangkan hati Gu Linfeng, maka Wan Huayu juga penasaran mengenai identitas wanita bertopeng tersebut.
Bila wanita itu benar-benar mampu mengalahkan Wei Longxing hanya dalam satu serangan, seharusnya ia merupakan sosok wanita terkenal. Tentu saja, karena Gu Linfeng sedang berada di dalam kondisi yang berbahaya, maka wanita itu pasti akan muncul untuk menyelamatkannya. Selama wanita itu menyerang, maka Wan Huayu dapat dengan mudah mengetahui identitasnya.
Teriakan Chi Zhongshan telah mengejutkan para pertapa yang berada di sana. Mereka semua bergegas mendekat untuk menonton pertunjukan tersebut.
"Pertama, dia sudah bermusuhan dengan Saintess dari Sekte Dewa Darah. Sekarang, Lingxiao Heavenly Mansion datang ke tempatnya, dan memintanya untuk berlutut selama 10 hari. Kenapa orang-orang gemar menyiksa anjing yang sudah tenggelam? Haha."
"Pertama, dia adalah seekor anjing yang tak punya rumah. Sekarang ini, dia adalah seekor anjing yang sedang tenggelam. Apa masih ada yang lebih menyedihkan daripada ini?"
"Memangnya semua ini kesalahan siapa? Yang pasti, semua itu adalah kesalahannya sendiri, karena berani bertindak arogan ketika dirinya masih lemah. Dia selalu menggoda para wanita kapanpun dan dimanapun. Orang-orang seperti dia memang layak dihajar."
…
Para pertapa dari Sekte Dewa Darah, Keluarga Shangguan dan Keluarga Cai sama-sama datang kemari untuk menyaksikan pertunjukan tersebut.
Cai Jinglun sedang mengaktifkan Mata Langit dan mengamatinya sejenak. "Lingxiao Heavenly King telah menyegel seluruh area tersebut. Rasa-rasanya, mereka tidak akan membiarkan Gu Linfeng lolos kali ini."
Shangguan Xianyan mengerucutkan bibirnya. Wanita itu mengamati apa yang terjadi dengan sumringah, namun ia juga sempat mendesah. "Apapun yang dilakukan Gu Linfeng, tapi dia adalah sang Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah. Jadi, bila Lingxiao Heavenly Mansion sampai bertindak melampaui batas, maka kita harus bergerak."
Wei Longxing mengepalkan tangannya dan tersenyum dingin. "Gu Linfeng memang layak mendapatkan semua ini. Dia yang memulai semua masalah ini. Bahkan, seandainya wanita itu tidak melindunginya, mungkin dia sudah mati sejak lama."
Shangguan Yi, Shangguan Linglong, Shangguan Nihong dari Keluarga Shangguan; Cai Jinglun, Cai King, Cai Yunji dari Keluarga Cai juga berada di sana, namun mereka tidak mengatakan apa-apa.
Ketika figur top dari Sekte Dewa Darah – Shangguan Xianyan, Wei Longxing dan Hai Lingyin – sama-sama menyepakati sesuatu.
Pada akhirnya, Shangguan Xianyan mengirimkan pesan kepada para pemimpin di Lingxiao Heavenly Mansion, "Gu Linfeng adalah sang Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah. Bila Lingxiao Heavenly Mansion memaksanya untuk berlutut, maka hal itu akan mempermalukan harga diri Sekte Dewa Darah. Bila konflik ini berakhir di situ, maka kami tidak akan tinggal diam."
Ketika para jendral dari Lingxiao Heavenly Mansion menerima pesan Shangguan Xianyan, saat itu mereka hanya terkekeh.
"Kami tidak akan memaksanya berlutut. Kami hanya akan memukulnya sampai dia berlutut. Tidak masalah, kan?" Chi Yutang, salah satu di antara empat jendral di Lingxiao Heavenly Mansion, mulai terkekeh.
Sementara itu, para pertapa manusia di Kota Yingsha juga segera bergegas ke sana. Ada banyak orang yang sedang mengamati konflik ini dengan tampang penasaran.
Bagi mereka, Putra Dewa dari Sekte Dewa Darah adalah sosok pria yang kesepian dan patut dikasihani. Sebab, pria itu memiliki derajat yang tinggi, tapi kekuatannya masih sangat lemah. Itu benar-benar ironis.
Boom.
Di halaman, Chi Zhongshan sedang menghentakkan kakinya ke tanah. Seketika itu juga, Chi Suci dalam jumlah besar langsung menyeruak, hingga membuat permukaan tanahnya mengalami keretakan.
Semua bangunan dan pohon-pohon dalam radius ratusan kaki pun langsung berubah menjadi debu. Hanya bangunan di tengah-tengah area itu yang tidak mengalami kehancuran.
Zhang Ruochen sedang duduk di tengah aula. Dengan ekspresi yang tenang, ia menyapukan pandangan matanya ke arah lima jendral di depan pintu. "Ada jalan menuju ke surga, tapi kalian menolaknya. Tidak ada jalan menuju ke neraka, tapi kalian malah mendobraknya. Kenapa?"
Chi Zhongshan benar-benar paham bahwa Zhang Ruochen sedang dilindungi oleh kultivator wanita tangguh di sebelahnya. Oleh karena itu, ia bersikap sangat waspada. Pria itu tidak akan bertindak impulsif. Jadi, sambil mendengus dingin, maka ia berkata, "Gu Linfeng, kau telah kami kepung. Bisa-bisanya kau masih bertindak arogan seperti itu? Apa kau benar-benar ingin kami lumpuhkan?"
Zhang Ruochen terkekeh. "Aku tidak pernah mengalami itu sebelumnya, tapi kau pernah. Jadi, apa kau masih ingin mencobanya lagi?"
Chi Zhongshan mengepalkan tinjunya erat-erat. Dua bola api tiba-tiba memancar darinya. Pria Itu benar-benar ingin melesat dan memaksa Gu Linfeng untuk berlutut di depannya. Dengan begitu, maka ia dapat membalaskan dendam. Akan tetapi, ia masih menahan amarah di dalam hatinya.
Sambil tertawa, ia berkata, "Kau cuma pandai berkata-kata. Jangan menjadi pecundang dengan bersembunyi di balik punggung seorang wanita. Kalau kau memang tangguh, ayo lawan aku. Dengan begitu, kita akan memiliki gambaran yang lebih jelas, siapa yang tangguh dan siapa yang pantas berlutut."
Semua orang bisa menebak bahwa Chi Zhongshan benar-benar ingin memprovokasi Gu Linfeng. Yang jelas, bila Gu Linfeng adalah seorang pria cerdas, maka ia tidak akan menerima tantangan tersebut.
"Sejujurnya, kau sama sekali belum layak menantangku, baik dalam hal status maupun tingkat kultivasi," kata Zhang Ruochen.
Chi Zhongshan paham bahwa Gu Linfeng pasti akan berkata seperti ini. Maka dari itu, sambil mencibir, saat itu ia hendak membalasnya, namun Zhang Ruochen sudah lebih dulu menambahkan, sambil mengubah intonasi bicaranya.
"Tapi, semenjak kau benar-benar ingin berduel, maka aku akan menurunkan standarku. Kau bilang berapa lama aku harus berlutut? 10 hari? Baiklah, mari kita penuhi permintaanmu!"
Zhang Ruochen bangkit berdiri. Sambil melipat tangan di belakang pinggul, lelaki itu keluar dari aula dan menuruni tangga untuk menyambut Chi Zhongshan.