Kaisar Dewa

Biksu Pedang Feiyu



Biksu Pedang Feiyu

0Semua anggota Ras Kuno Prison Guardian langsung berlutut dan memberi salam kepada dua figur tangguh tersebut. Mereka menunduk dengan kedua tangan yang menyentuh tanah.     

Bahkan, para Setengah-Biksu harus menundukkan kepala masing-masing dan menghormati dua figur ini.     

Semua orang menyambut mereka berdua dengan sangat sopan.     

Sebab, mereka bukan hanya para Biksu yang mampu mengalahkan siapapun, melainkan juga orang-orang yang memiliki kekuatan dan kebijaksanaan yang tinggi, sesuatu yang selalu disembah oleh orang lain.     

Enam puluh empat lingkaran Chi Suci tampak berputar dan sedang mengelilingi sang Pemimpin Klan, hingga membuatnya terlihat seperti sosok Dewa sebenarnya, yang sedang berdiri di kerumunan.     

Pada saat ini, kedua matanya terpaku tajam ke arah Shi Ren dan Wang Jie.     

Setelah itu, ia berteriak, "Ini bukan masalah kecil jikalau Immortal Vampir sampai benar-benar menjadi mata-mata di Pemakaman Pedang Pluto. Hal ini bisa menghancurkan seluruh tempat ini. Bukannya saling bekerja sama untuk menemukan mata-mata itu, kalian berdua malah bertengkar sendiri. Kalau begini, kalian berdua sama saja sedang melucu di hadapan para Immortal Vampir."     

"Saya mengaku salah. Silahkan hukum saya, ayah."     

"Semua salah saya. Jadi, saya pantas mendapatkan hukuman, Pemimpin Klan."     

Wang Jie dan Shi Ren sama-sama berlutut di waktu yang bersamaan. Mereka benar-benar mengakui kesalahannya.     

Pemimpin Klan menoleh ke arah Wang Jie dan berubah menjadi lebih serius. Kemudian, ia mendengus, "Wang Jie, apa kau tahu siapa yang baru saja kau singgung?"     

Wang Jie adalah putra kesayangan Pemimpin Klan, karena pria itu adalah yang paling bertalenta di antara saudara-saudaranya dan memiliki potensi tertinggi untuk menembus Alam Biksu.     

Biasanya, sang Pemimpin Klan selalu memanggilnya dengan nama panggilan.     

Namun, sekarang ini ia memanggilnya dengan nama lengkap. Jadi, hal ini menegaskan bahwa sang Pemimpin Klan benar-benar sangat marah.     

Maka dari itu, keringat sebesar jagung mulai mengucur dari dahi pria tersebut. "Saya... tidak tahu...," kata Wang Jie.     

Pemimpin Klan menggelengkan kepalanya setelah menyaksikan ekspresi putranya, sebelum akhirnya berkata, "Beliau adalah Penjaga Pedang Zangtian, Biksu Pedang Feiyu. Cepat minta maaf dan minta ampunan kepada beliau."     

Seketika itu juga, Wang Jie langsung memahami intensitas ayahnya. Sehingga, ia segera menghadap Biksu Pedang Feiyu dan berkata, "Saya mengaku salah. Saya tidak bermaksud menyinggung Anda, Biksu Pedang Feiyu."     

Zhang Ruochen mengamati dari sisi samping. Saat itu, ia mulai membatin, "Pria ini pasti merupakan putra Pemimpin Klan."     

Melalui pengamatan tersebut, maka ia bisa menilai bahwa sang Pemimpin Klan cukup tegas dalam melindungi putranya.     

Sebab, di dunia ini, seseorang yang berani mengusik seorang Biksu pasti akan terbunuh, meskipun itu adalah Setengah-Biksu.     

Akan tetapi, pertama-tama sang Pemimpin Klan bicara dulu mengenai perselisihan internal di antara Shi Ren dan Wang Jie, yang hanya menguntungkan para Immortal Vampir.     

Setelah itu, ia mengingatkan Wang Jie kalau Biksu Pedang Feiyu merupakan seniornya dan benar-benar suatu kesalahan besar kalau pria itu sampai berani menyinggungnya.     

Oleh karena itulah, Wang Jie cepat-cepat meminta maaf kepada Biksu Pedang Feiyu, agar wanita itu tidak menyalahkannya. Jadi, apa wanita itu akan bersedia memaafkannya?     

Yang jelas, wanita itu tidak akan pernah mau repot-repot menangani hal sepele seperti ini. Jadi, sebelum Biksu Pedang Feiyu sempat mengatakan apa-apa, saat itu Zhang Ruochen sudah tahu kalau masalah ini telah selesai.     

Itulah yang dipikirkan oleh lelaki tersebut. Namun, faktanya, ia benar-benar meremehkan wanita itu.     

Memang, Biksu Pedang Feiyu tidak perlu repot-repot menatap Wang Jie – yang sedang berlutut di tanah – ataupun mengatakan sesuatu yang berkaitan dengan ampunannya. Sebaliknya, wanita itu hanya menatap Zhang Ruochen dan Xiang Zhengfeng.     

Saat itu, kedua matanya tampak seperti dua bintang yang sedang menerangi langit malam.     

Di waktu yang bersamaan, Zhang Ruochen tiba-tiba merasa sangat tertekan, seakan ia baru saja masuk ke dalam lumpur hisap. Lelaki itu tidak dapat bernafas, hingga sistem pertahanan dirinya pun seketika itu padam. Bahkan, aliran Chi Suci-nya sempat membeku.     

Itu hanyalah tatapan mata, kenapa sampai begitu kuat?     

Zhang Ruochen menggertakkan giginya dan mulai mengaktifkan Fisik Chaotic Lima Elemen, sambil berusaha bertahan dari tekanan sang Biksu Pedang.     

Bagaimanapun juga, meskipun ia telah menjadi Setengah-Biksu, namun hal itu benar-benar memuakkan, apalagi ketika ia tidak sanggup mengendalikan dirinya sendiri.     

Maka dari itu, ia harus mampu terbebas dari belenggu tersebut dan meraih kebebasannya kembali.     

Di tempat lain, Xiang Zhengfeng juga merasakan tekanan yang sama, hingga pria itu sampai berlutut. Yang jelas, pria itu juga tidak dapat mengendalikan Chi Suci-nya.     

Biksu Pedang Feiyu mulai menggerakkan tangannya pelan.     

Di waktu yang bersamaan, terdapat dua bayangan tipis yang keluar dari tubuhnya. Dua bayangan itu benar-benar mirip seperti wanita tersebut, layaknya sedang menggandakan diri.     

Whoosh.     

Dua bayangan itu membuat atmosfer di sekitarnya berkembang menjadi semakin dingin, yang terlihat seperti spirit-spirit ghost. Setelah itu, bayangan-bayangan tersebut mulai mengitari Zhang Ruochen dan Xiang Zhengfeng seperti pusaran angin.     

Meski begitu, sebenarnya bayangan-bayangan tersebut merupakan Chi Suci yang dilepaskan oleh Biksu Pedang Feiyu, namun dengan bentuk yang mirip seperti dirinya.     

"Break through!"     

Zhang Ruochen langsung meninju udara. Di waktu yang bersamaan, garis-garis dengan lima warna mulai terlepas dari tubuhnya, hingga menggetarkan udara di sekitar dan membuat dirinya terbebas dari tekanan Biksu Pedang Feiyu.     

Namun, sebelum ia sempat melangkah mundur, saat itu bayangan hitam sudah lebih dulu melesat ke arahnya dengan kecepatan yang sangat tinggi.     

Lalu, sebagai respon atas hal tersebut, maka lelaki itu segera mengaktifkan Chi Suci dan melepaskan Pukulan Naga dan Gajah Prajna.     

Zhang Ruochen telah menggunakan teknik ini berulang kali dan benar-benar paham terhadap setiap tempo gerakannya. Sehingga, ia dapat melepaskan pukulannya dengan sangat cepat.     

Namun, pada saat pukulannya hendak melepaskan kekuatan besar, saat itu dua bayangan tangan sudah lebih dulu menggenggam pergelangan tangannya, layaknya rantai-rantai besi.     

Tangan itu langsung mencengkram lengannya sampai membuatnya mengeluarkan bunyi gemeretak. Seketika itu juga, lengan Zhang Ruochen langsung remuk.     

"Itu cepat... sekali..."     

Zhang Ruochen mencoba bertahan dari rasa sakit tersebut, lalu mulai menggunakan Kehendak Pedang untuk membuat Pedang Taotian melancarkan serangan.     

Sekali lagi, ia hanya nyaris berhasil melakukannya...     

Lagi-lagi, bayangan itu sudah lebih dulu melancarkan serangan ke dada Zhang Ruochen, hingga membuatnya terhempas ke belakang.     

Serangan yang diterima tanpa halangan apapun itu hampir membuat tulang kerangkanya hancur.     

Pada saat ini, organ-organ dalamnya telah terluka parah, hingga ia sampai memuntahkan darah. Kalau bukan karena Kekuatan Batin-nya yang tinggi, mungkin lelaki itu sudah kehilangan kesadaran.     

Tampaknya, bayangan itu tidak ingin berhenti meskipun ia sudah terluka parah. Sehingga, bayangan itu kembali melancarkan serangan, dan setiap serangannya selalu lebih cepat daripada yang sudah-sudah. Secara keseluruhan, maka 36 kali pukulan baru saja mendarat di 36 titik yang berbeda-beda di tubuh Zhang Ruochen.     

 Di udara, selain Zhang Ruochen yang sedang diserang, maka di sana terdapat 36 bayangan yang bergerak dengan sangat cepat. Sehingga, hal itu tampak seperti 36 orang sedang menyerang Zhang Ruochen pada waktu yang bersamaan.     

Detik setelahnya, bayangan-bayangan itu mulai memudar dan kembali lagi ke tubuh Biksu Pedang Feiyu.     

Zhang Ruochen terjatuh ke tanah dengan tulang-tulang yang remuk, sambil terus memuntahkan darah. Yang jelas, tubuhnya benar-benar hancur, dengan energinya yang terkuras habis.     

Di tempat lain, kondisi Xiang Zhengfeng juga tidak lebih baik darinya. Bahkan, pria itu telah pingsan, dengan sekujur tubuhnya yang bersimbah darah.     

Semua peristiwa itu hanya terjadi dalam satu kedipan mata.     

Maka dari itu, selain para Setengah-Biksu – yang samar-samar dapat melihat gerakan bayangan tersebut – maka orang lain sama sekali tidak paham terhadap apa yang baru saja terjadi.     

Li Min adalah salah satunya. Pada saat ini, gadis itu bertanya-tanya kenapa Zhang Ruochen dan Xiang Zhengfeng sama-sama tergeletak di tanah dan tiba-tiba terluka parah?     

Semua Setengah-Biksu yang hadir sedang menahan nafas masing-masing. Kekuatan Biksu Pedang Feiyu telah berhasil membuat bulu kuduk mereka berdiri.     

Kekuatan seorang Biksu Pedang ternyata memang sangat mengerikan. Sebab, dua bayangan itu telah mampu mengalahkan dua orang Penjaga Pedang.     

Setiap gerakan wanita tersebut terlihat acak, hingga musuhnya selalu gagal menduga gerakan yang selanjutnya.     

"Aku sudah menghancurkan tulang-tulang mereka dan melakukan proses pemindaian yang menyeluruh. Hasilnya, mereka berdua bukan Immortal Vampir," klaim Biksu Pedang Feiyu.     

"Ini berarti bahwa salah satu dari mereka telah berkolusi dengan Immortal Vampir," kata Pemimpin Klan, sementara matanya terfokus ke arah Zhang Ruochen.     

Tidak diragukan lagi, Zhang Ruochen memang mencurigakan.     

Sebab, sang Permaisuri telah memberikan perintah untuk menangkapnya. Lalu, hanya demi bertahan hidup, maka lelaki itu harus mencari perlindungan di tempat ini, supaya ia dapat bersembunyi.     

Di Daratan Kunlun, hampir tidak ada seorangpun yang berani menentang istana kekaisaran, sementara Immortal Vampir masuk ke dalam pengecualian tersebut.     

Maka dari itu, cukup masuk akal kalau Zhang Ruochen adalah orang yang berkolusi dengan Immortal Vampir demi membebaskan Lord Pluto.     

"Meski begitu, Xiang Zhengfeng juga belum tentu tidak bersalah. Mereka berdua sama-sama mencurigakan. Sebelum aku menemukan kebenarannya, maka aku harus mengawasi Zhang Ruochen," kata Biksu Pedang Feiyu dengan intonasi datar. Meski begitu, suaranya masih terdengar sangat merdu di telinga.     

Sementara itu, Zhang Ruochen – yang sedang terluka parah – perlahan-lahan mulai bangkit berdiri.     

Setelah menerima serangan dari sang Biksu Pedang, maka Xiang Zhengfeng – yang beberapa level lebih tinggi daripada Zhang Ruochen – kini sedang tergeletak di sana dan tak sadarkan diri.     

"Kau masih bisa berdiri. Ternyata Fisik Chaotic Lima Elemen memang sangat menakjubkan."     

Setelah itu, Biksu Pedang Feiyu menghilang diterpa angin, sementara aromanya yang wangi masih menempel di udara. Lalu, ketika ia kembali muncul di hadapan Zhang Ruochen, maka seketika itu pula ia langsung merebut Pedang Taotian dari tangan lelaki tersebut.     

Sebagaimana wanita itu sedang menggerakkan lengan bajunya, maka seketika itu pula pusaran Chi Suci mulai terbentuk. Di waktu yang bersamaan, pusaran itu segera menyapu Zhang Ruochen dan menghempaskannya.     

Sedari awal, wanita itu sama sekali tidak menoleh ke arah Wang Jie.     

Di tempat lain, Wang Jie masih terus berlutut di tanah. Pria itu sama sekali tidak tahu apakah dirinya harus berdiri atau tidak.     

Bagaimanapun juga, kekuatan bertempur yang baru saja diperagakan oleh Biksu Pedang Feiyu benar-benar mengerikan. Selain itu, wanita tersebut sama sekali tidak memberikan ampun kepada dua orang Penjaga Pedang. Bahkan, mereka berdua sama-sama terkulai lemah di tanah setelah terkena serangan sang Biksu Pedang.     

Maka dari itu, kini Wang Jie pun merasa menyesal karena ia sudah menyinggungnya.     

Sementara itu, sang Pemimpin Klan menatap Wang Jie sambil mengernyitkan dahinya. Pria itu sama sekali tidak berniat untuk menyuruh putranya bangkit. Sebaliknya, ia hanya membawa Xiang Zhengfeng pergi bersamanya dan meninggalkan tempat tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.