Sang Jenius dari Generasi Tertentu
Sang Jenius dari Generasi Tertentu
"Fluktuasi Energi Chi yang melimpah sedang memancar dari bulan purnama tersebut. Apakah ini adalah penanda untuk kedatangan seorang Setengah-Biksu?"
...
Semua ksatria jahat yang berada di Quicksand Canyon – yang sedang melihat bulan purnama perak di angkasa – saat itu dapat merasakan aliran Chi Suci yang memancar dari sana, hingga seperti menekan mereka diri mereka untuk segera berlutut.
Sebab, hanya seorang Setengah-Biksu yang mempunyai Aura Suci mengerikan seperti itu.
"Swosh!"
Terdengar suara lesatan kaki.
Semua ksatria jahat yang berada di dasar ngarai mulai menggunakan teknik bergerak masing-masing untuk melompat ke atas tebing, agar mereka semua bisa berdiri di belakang Red Wish Emissary. Di waktu yang bersamaan, mereka semua langsung mengeluarkan senjata masing-masing, lalu menyuntikkan Tenaga Chi ke dalamnya, sambil memfokuskan pandang masing-masing ke arah langit, sebagaimana mereka sedang bersiap-siap untuk menghadapi sosok musuh yang sangat tangguh.
Jika itu benar-benar merupakan pertanda kedatangan seorang Setengah-Biksu, maka mereka pasti akan melindungi Red Wish Emissary – apapun resikonya – meskipun mereka harus mengorbankan nyawa masing-masing.
Red Wish Emissary sendiri juga sedang menatap ke arah langit. Lalu, pada saat ia melihat siluet seseorang – yang berada di tengah bulan purnama perak – maka seketika itu pula ekspresi wajahnya berubah, sebelum akhirnya ia bergumam, "Silvermoon."
"Mengapa dia datang ke Tanah Evil Wilayah Timur?"
"Silvermoon... apa dia adalah orang yang sudah berkhianat itu?"
Seketika itu juga, akhirnya para ksatria jahat mulai menyadari identitas sosok tersebut.
Para penguasa jahat tua, Shi Buchou dan Xu Hong, bahkan sama-sama merasa lebih terkejut, karena mereka sangat paham betapa mengerikannya sosok Silvermoon. Tidak ada satupun dari mereka yang mampu bertahan dari Silvermoon, apalagi ketika wanita tersebut hendak menyakiti Red Wish Emissary.
Mereka berdua bukanlah tandingan Silvermoon, meskipun mereka harus bekerja sama melawannya.
Silvermoon sendiri, adalah sosok yang memiliki Fisik Innate Lunar, dan pernah menjadi Emissary No.1 di Aula Excellence Pasar Gelap. Meskipun ia bukanlah seorang Perangai Biksu, namun ia juga tidak lebih lemah daripada seorang Perangai Biksu di tingkatan alam yang sama,
Selain itu, ia juga mempunyai pemahaman yang menyeluruh terhadap teknik bela diri, bahkan ia membutuhkan waktu latihan yang lebih sedikit daripada Perangai Biksu. Yang jelas, wanita tersebut bisa dikategorikan sebagai sosok jenius langka di generasinya sendiri.
Akan tetapi, Silvermoon akhirnya menjadi penghianat Pasar Gelap, karena wanita itu tidak lagi sepakat dengan jalan yang ditempuh oleh Pasar Gelap. Oleh karena itulah, akhirnya ia menjadi musuh semua orang yang terlibat di dalam Pasar Gelap.
Pasar Gelap sendiri sudah mengirimkan begitu banyak master untuk membunuhnya, namun yang terjadi, mereka sendiri-lah yang akhirnya harus mati terbunuh oleh wanita tersebut. Di antara para master yang mati terbunuh, bahkan beberapa di antaranya merupakan ahli waris para Biksu dan Setengah-Biksu.
Dari semua perburuan berdarah itu, akhirnya wanita tersebut berhasil melukai Pasar Gelap dengan cukup parah.
Di waktu yang bersamaan, Silvermoon mulai bersembunyi di Kota Saint Wilayah Timur. Kemudian, ia membangun sebuah kelompok tentara bayaran yang diberi nama Kelompok Silver Sky Mercenary dan sudah melatih mereka selama hampir dua puluh tahun, sebelum akhirnya wanita tersebut menjadi salah satu pendominasi di wilayahnya.
Jadi, seseorang boleh berkata kalau sudah ada terlampau banyak putra-putri kesayangan Dewa, yang tidak tidak akan pernah mampu menandingi pencapaian Silvermoon, baik dalam hal keterampilan ataupun bakat dalam berkultivasi.
Sebelumnya, Di Yi memimpin Tujuh Emissary Pembunuh ke Kota Saint Wilayah Timur untuk menjalankan rencana pembunuhan terhadap Silvermoon.
Saat itu, Zhang Ruochen juga terlibat di dalam peristiwa tersebut. Jadi, ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri berapa banyak anggota Kelompok Silver Sky Mercenary yang meregang nyawa di tombak para Glazed Knight. Bahkan, hampir separuh dari Kelompok Silver Sky Mercenary akhirnya harus tumbang di hari itu.
Oleh karena itulah, kebencian Silvermoon terhadap Di Yi bahkan jauh lebih besar daripada yang dirasakan oleh Zhang Ruochen.
"Sungguh Energi Chi yang kuat! Mungkin Silvermoon sudah berada di Alam Setengah-Biksu."
Meskipun Zhang Ruochen bisa melihat bahwa Silvermoon belum sepenuhnya menembus Alam Setengah-Biksu, namun kapabilitasnya sudah jauh lebih unggul daripada para pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.
Bahkan, lingkaran di bulan purnama perak tersebut, faktanya adalah Jiwa Bela Diri, yakni Jiwa Bela Diri Bulan Perak, yang mana hal tersebut juga sangat langka.
Sebab, ketika Jiwa Bela Diri Bulan Perak sampai mendapatkan energi yang cukup, maka Jiwa Bela Diri itu bisa meningkat menjadi Jiwa Suci. Itu adalah waktu yang tepat bagi Silvermoon untuk menembus ke Alam Setengah-Biksu.
Ketika Jiwa Suci milik Silvermoon melayang di angkasa, maka itu akan terlihat mirip dengan bulan yang sesungguhnya. Sehingga, bulan itu akan memancarkan cahaya yang sanggup melingkupi area seluas ribuan meter. Sialnya, Silvermoon belum mencapai level itu.
"Red Wish Emissary, apa kau adalah seseorang yang mengirimkan pesan kepadaku agar bergegas ke Tanah Evil Wilayah Timur, hingga aku bisa bertarung melawan Di Yi?" kata Silvermoon sambil menatap tajam ke arah Red Wish Emissary.
Red Wish Emissary pun tampak kebingungan, sebagaimana ia juga tidak mengirimkan pesan apa-apa kepada Silvermoon.
Ada suara yang terdengar jelas, "Aku pengirimnya."
Zhang Ruochen melangkah maju dan berjalan menuju ke sudut tebing.
Semua mata sedang tertuju ke arah Zhang Ruochen. Alhasil, semua orang sedang merasa terkejut.
Bahkan Mu Lingxi, yang paling mengenal Zhang Ruochen, juga sedang merasa kebingungan. Bahkan, wanita itu sama sekali tidak menyangka kalau Zhang Ruochen ternyata mengenal Silvermoon.
Red Wish Emissary bahkan lebih terkejut lagi. Wanita itu benar-benar kebingungan. Akibatnya, keragu-raguannya terhadap identitas Zhang Ruochen pun semakin intensif.
Silvermoon mengalihkan matanya dan memaku pandangannya ke arah Zhang Ruochen.
Setelah itu, kedua matanya menjadi bercahaya, sebagaimana terdapat dua bintang yang menyala terang di bulan purnama perak tersebut. Di waktu yang bersamaan, dua ledakan cahaya mulai terlepas dari kedua pupil matanya, sehingga ia bisa melihat dengan jelas, wajah Zhang Ruochen yang berada di balik topeng logamnya.
Meskipun Silvermoon hampir mencapai Alam Setengah-Biksu, yang berarti ia memiliki kepribadian yang tenang, namun saat itu ia masih juga merasa tersentak, apalagi ketika ia berhasil melihat wajah asli Zhang Ruochen.
"Bisakah aku bicara denganmu secara pribadi?"
Sebuah aliran Chi Suci – seperti arus air – mulai terlepas ketika Silvermoon menggerakkan tangannya ke udara. Setelah itu, Chi Suci tersebut memanjang sampai sepuluh mil ke arah Zhang Ruochen, lalu menyelimutinya, hingga membuatnya terbang ke udara.
"Kau tidak bisa membawanya pergi."
Mu Lingxi, yang sangat khawatir terhadap keselamatan Zhang Ruochen, langsung berlari mengejarnya.
Red Wish Emissary pun memberikan tatapan penuh arti ke arah Xu Hong, sehingga pria itu langsung melompat ke udara dengan maksud untuk menyelamatkan Zhang Ruochen.
Kala itu, Silvermoon menoleh ke arah belakang, sebelum akhirnya ia melambaikan tangan, guna memanggil badai angin – yang akhirnya menerbangkan Mu Lingxi dan Xu Hong – lalu membuat mereka berdua terhempas ke belakang.
Para pertapa yang sudah berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon hanyalah sosok yang rapuh ketika harus berhadapan dengan Silvermoon. Sebab, bila wanita itu benar-benar ingin melukai mereka, maka ia pasti mampu membuat Mu Lingxi dan Xu Hong terluka parah di serangannya yang terakhir.
Sementara itu, pada saat Mu Lingxi dan Xu Hong sama-sama sudah berhasil mendapatkan pijakan mereka masing-masing, namun saat itu Silvermoon dan Zhang Ruochen sudah tidak bisa ditemukan lagi. Tidak ada seorangpun yang tahu kemana mereka perginya.
"Silvermoon yang hina, beraninya dia mencuri Zhang Ruochen dariku!"
Kedua mata Mu Lingxi melebar sampai sebesar piring, dan ia sedang menggertakkan giginya karena merasa kesal.
Setelah beberapa saat, Zhang Ruochen dan Silvermoon akhirnya sama-sama berada di puncak gunung terpencil dan mendarat di sana pada waktu yang bersamaan.
Silvermoon, sosok wanita yang tinggi dan ramping, adalah wanita yang memiliki perangai dingin khasnya tersendiri. Ia memiliki rambut panjang berwarna perak, sambil mengenakan boots dan armor, yang memamerkan bagian perut dan kedua kakinya yang jenjang.
Wanita itu memfokuskan pandangannya ke arah Zhang Ruochen dan berkata, "Ini sungguh sulit dipercaya! Bagaimana seorang mayat bisa bangkit dan hidup kembali?"
Dengan satu tangan di belakang pinggul, maka seketika itu pula Zhang Ruochen mulai melepaskan topengnya dengan tangan yang lain. Kemudian, ia menatap ke arah matahari merah yang sedang terbit di ufuk timur, sebelum akhirnya berkata, "Bagaimana kau bisa menembus topengku?"
"Apa kau benar-benar berpikir jika dirimu bisa menyembunyikan identitas dengan hanya mengenakan topeng? Apa kau kira aku buta?" Silvermoon memancarkan aura heroik tertentu, sambil memutar bola matanya ke arah Zhang Ruochen.
"Aku sudah menyuntikkan Kekuatan Batin ke dalam topeng logam ini. Jadi, orang biasa tidak akan pernah bisa menembusnya."
Silvermoon membalas, "Bagaimana dengan penglihatan seorang Setengah-Biksu?"
Zhang Ruochen pun langsung mengalihkan pandangan ke arahnya, sebelum akhirnya ia mulai menyadari sesuatu. Seketika itu juga, akhirnya ia tersenyum dan berkata, "Aku sudah menduga sebelumnya, ternyata kau memang sudah berhasil mendapatkan penglihatan seorang Setengah-Biksu! Kau sudah jauh lebih dekat dengan Alam Setengah-Biksu!"
"Itu tidak sesederhana seperti yang kau pikirkan. Mungkin aku terlihat sudah menapak satu langkah lebih jauh, namun dalam realitasnya, ada sebuah tebing lebar yang harus aku lewati. Ketika aku berhasil melompati tebing itu, maka kekuatanku pasti akan berkembang pesat. Namun, ketika aku gagal melompatinya, maka aku akan bertemu dengan jalan buntu, hingga tetap berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon sampai sepanjang hidupku."
Silvermoon menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Mari kita bicarakan tentang dirimu! Bagaimana mungkin kau masih bisa bertahan hidup? Aku sangat penasaran."
"Seseorang yang kau pikir sudah mati, nyatanya mungkin belum benar-benar mati. Sebaliknya, seseorang yang kau pikir sedang hidup, sesungguhnya dia sudah benar-benar hidup," kata Zhang Ruochen sambil tersenyum.
Silvermoon pun paham bila Zhang Ruochen seperti tidak ingin membicarakan hal tersebut, maka dari itu, akhirnya ia berhenti bertanya. "Aku juga paham bila Di Yi dan Red Wish Emissary sedang memperebutkan posisi master muda. Oleh karena itulah, maka ini benar-benar kesempatan yang tepat untuk membunuh Di Yi," Silvermoon pun langsung membicarakan bisnis mereka.
"Akan tetapi, bila para jajaran tinggi dari Pasar Gelap sampai berhasil menemukan kalau aku sudah datang ke Tanah Evil Wilayah Timur, maka mereka pasti akan langsung mengirimkan seorang Setengah-Biksu untuk ikut campur di dalamnya. Yang jelas, kita harus bergerak cepat kalau benar-benar ingin melancarkan serangan."
"Aku juga berpikir demikian. Ayo kita mulai bergerak sekarang juga! Ketika kita sudah berhasil membunuh Di Yi, maka aku akan melarikan diri dari Tanah Evil Wilayah Timur saat itu juga."
Di Yi adalah seseorang dengan derajat yang spesial. Jadi, berita kematiannya pasti akan mengguncang seisi Tanah Evil Wilayah Timur.
Yang jelas, tidak ada seorangpun yang bisa mengabaikan balas dendam yang hendak dilancarkan oleh Pasar Gelap.
Silvermoon kembali bertanya, "Apa kau sudah tahu di mana Di Yi?"
"Ya, kukira."
"Apa kau sudah memiliki sebuah strategi atau bahkan gambaran tertentu untuk menyergapnya?"
Zhang Ruochen menatapnya lekat-lekat dan berkata, "Pastinya, tapi aku harus mendiskusikannya dengan Red Wish Emissary. Apalagi, Red Willow Height, tempat dimana Di Yi sekarang berada, semestinya adalah rumah milik Red Wish Emissary. Maka dari itu, jika kita bisa memanfaatkan formasi taktis yang berada di sana, maka kita bisa menyingkirkan banyak hambatan, sebelum akhirnya benar-benar membunuh Di Yi."
Silvermoon pun mengangguk, lalu mengeluarkan tas berdarah, dan melemparkannya ke arah Zhang Ruochen, sambil berkata, "Aku adalah seorang pengkhianat Pasar Gelap, jadi aku sangat yakin kalau Red Wish Emissary tidak akan pernah percaya kepadaku. Namun, benda itu akan membuat segala sesuatunya menjadi lebih jelas ketika kau memberikannya pada wanita tersebut."
Karena merasa kebingungan, maka Zhang Ruochen pun mulai meraba tas tersebut, lalu memeriksa bagian dalamnya.
Di dalam tas itu adalah sebuah kepala manusia yang masih berdarah, dan ketika diamati dengan lebih seksama, maka Zhang Ruochen akhirnya menyadari bahwa kepala tersebut ternyata milik Cyan-robed Emissary, yang sebelumnya berusaha melarikan diri.
Silvermoon berhasil membunuh Cyan-robed Emissary?
Bahkan Zhang Ruochen sendiri juga merasa terkejut, sebagaimana ia mulai menghela nafas dingin.
"Sejujurnya, aku cuma bertemu dengannya di perjalanan. Hanya kebetulan!" Silvermoon mengatakan itu, seolah tidak terjadi apa-apa.
Zhang Ruochen kembali menutup tas tersebut dan tersenyum, sambil berkata, "Ternyata takdir seorang Perangai Biksu harus mati dengan cara yang seperti ini. Sungguh malang nasibnya ketika harus ditakdirkan untuk bertemu denganmu. Apa kau ingin kembali denganku?"
Silvermoon menggelengkan kepalanya, "Tidak mungkin! Aku adalah seorang penghianat Pasar Gelap. Jadi, kita pasti akan terlibat konflik dengan Red Wish Emissary, mengingat wanita itu masih salah satu anggota mereka. Tapi jangan khawatir, aku akan berada di dekat kalian dan akan menampakkan diri ketika waktunya sudah tepat."
Zhang Ruochen pun menganggukkan kepalanya dan tidak lagi memaksa wanita tersebut. Setelahnya, ia kembali mengenakan topeng logam, dan hendak pergi dari sana, namun tiba-tiba, ia menghentikan langkah kakinya sendiri. Kemudian, ia menoleh ke arah belakang dan menatap Silvermoon, sambil berkata, "Apa kau bisa menjaga rahasiaku?"
"Apa hubungannya denganku antara kau mati atau tidak?" Silvermoon malah bertanya balik, namun ia cepat-cepat menambahkan, "Tapi, karena aku pernah berhutang kepadamu, maka bisakah menjaga rahasia ini dianggap sebagai suatu cara balas budiku kepadamu?"