Kaisar Dewa

Blood Crow King



Blood Crow King

3Tampaknya, seisi dunia seperti sedang berubah menjadi sebuah tungku panas berwarna merah. Bahkan, baik rumput dan pepohonan yang berada di sekitarnya pun mulai berubah menjadi abu, hanya dalam kurun waktu sekejap.     

Di belakang punggung Flaming Red Crow Prince, maka di sana ada seorang elder berjubah emas yang sedang menggenggam sebuah tongkat di tangannya. Sementara itu, terdapat jambang merah api yang menjalar turun sepanjang 3 kaki dari kedua pipinya, dan memiliki dua mata yang terlihat cekung. Yang jelas, tubuh elder itu penuh dengan aura iblis.     

Di sebelahnya, ada tubuh seorang lelaki muda di punggung Flaming Red Crow Prince.     

"Saya sudah membunuh orang yang menghabisi Serene Blue Emissary, yakni seorang murid dari Sekte Yin Yang, Lin Yue, dan saya juga sudah menyelesaikan tugas dengan baik." Seketika itu juga, sang Elder Berjubah Emas mengalihkan pandangannya ke arah Zhang Ruochen, sebelum akhirnya ia memperlihatkan tampang yang jahat dan keji. Lalu, dengan suara seraknya, maka ia berkata, "Master muda, sepertinya Anda sedang berada di dalam masalah."     

"Blood Crow King, kau baru saja kembali di waktu yang tepat. Coba tebak siapa orang yang sedang berdiri di hadapanmu?" kata Di Yi sambil tersenyum.     

Elder Berjubah Emas adalah salah satu ksatria terkuat yang berada di bawah kendali Di Yi. Bahkan, derajat Blood Crown King jauh lebih tinggi daripada Ice Demon.     

Ice Demon merupakan seorang Master Kekuatan Batin dengan seri es, sementara Blood Crow King adalah seorang Master Penjinak Binatang Buas.     

Jadi, tidak peduli apakah Serene Blue Emissary dibunuh oleh seorang ksatria Alam Surga dari Sekte Yin Yang, atau dibunuh oleh Red Wish Emissary itu sendiri, namun Pasar Gelap masih butuh kejelasan atas peristiwa tersebut.     

Oleh karena itulah, Di Yi akhirnya mengirim Blood Crow King untuk membunuh Lin Yue. Sebab, pria itu ingin membawa mayat Lin Yue kembali ke Kota Kaisar Evil dan menyerahkannya pada para jajaran tinggi Pasar Gelap.     

Di Yi sudah memperhitungkan kalau Blood Crow King akan kembali dalam waktu dekat, dan oleh karena itulah, pada saat ia menggunakan dekrit kerajaan untuk melarikan diri, maka ia memilih untuk melarikan diri ke arah Belantara God Failing.     

Lagipula, Cyan Cloud County dan Kota Kaisar Evil benar-benar terpisahkan oleh jarak yang sangat jauh. Meskipun sudah menggunakan sebuah dekrit kerajaan, namun mustahil baginya untuk kembali secepat itu ke tempat tersebut.     

Sebaliknya, kalau ia melarikan diri ke arah Belantara God Failing, maka ia hanya perlu menunggu sang Blood Crown King untuk kembali. Sebab, berdasarkan pada kekuatan elder tersebut, maka ia punya kemampuan untuk menaklukkan Zhang Ruochen.     

Setelah mendengar perkataan Di Yi, maka Blood Crow King akhirnya mulai merasa penasaran. Setelah itu, terdapat mata vertikal yang mulai terbentuk di tengah alisnya, dan memancarkan sinar Mata Langit. Elder itu sedang mencoba untuk mengidentifikasi wajah yang tersimpan di balik topeng Zhang Ruochen.     

Sialnya, Kekuatan Batin sang Elder tidak cukup mampu menembus topeng tersebut, yang mana kekuatan di dalam topeng telah sanggup menghalangi pandangan Mata Langit-nya.     

Blood Crown King pun akhirnya kembali menarik Mata Langit dan mulai bersuara. "Sungguh Kekuatan Batin yang tangguh, semestinya dia sudah berada di level 44. Mungkinkah dia adalah sang Great Guardian dari Red Willow Height?"     

Di Yi menggelengkan kepala dan tersenyum, "Seorang Great Guardian adalah Great Guardian, namun dia tetaplah orang lain, dengan identitas yang jauh lebih tangguh. Apa kau pernah mendengar tentang seorang Keturunan Ruang dan Waktu?"     

Terdapat cahaya merah yang memancar dari kedua mata Blood Crow King. Seketika itu juga, ia terlihat terkejut. "Bukankah sang Keturunan Ruang dan Waktu sudah binasa?... mungkinkah... kematian itu adalah palsu?"     

"Jika kau membuka topengnya, apa kau bisa menilai apakah dia masih hidup atau sudah mati?" balas Di Yi.     

Blood Crown King juga merasa bersemangat mengenai identitas asli Zhang Ruochen. Kala itu, ia cepat-cepat menggosok tangannya sendiri. Bahkan, ekspresi wajahnya tampak seperti orang yang sudah tidak sabar lagi untuk berbuat sesuatu.     

Kalau sang Keturunan Ruang dan Waktu ternyata belum benar-benar mati, maka mereka bisa membongkar suatu rahasia yang teramat besar.     

Sementara itu, Zhang Ruochen mulai menatap mayat yang berada di punggung Flaming Red Crow Prince dan langsung mengenali sosok tersebut. Ternyata, itu benar-benar seorang pemuda dari Sekte Yin Yang, yakni Lin Yue.     

Pada saat Zhang Ruochen memberikan mayat Serene Blue Emissary kepadanya, maka bagi pemuda tersebut, hal itu sama saja dengan mendapatkan durian runtuh. Sebab, ia bukan hanya akan menjadi terkenal, melainkan juga mendapatkan begitu banyak sumber daya latihan yang berkualitas dari sektenya.     

Jadi, selama ia bisa kembali ke Sekte Yin Yang, tidak peduli seberapa tangguhnya Pasar Gelap, maka mereka tidak akan mampu menghabisinya.     

Di luar dugaan, setelah sekian lama, ia masih juga belum kembali ke Sekte Yin Yang, hingga akhirnya meregang nyawa di tangan para ksatria jahat dari Pasar Gelap. Oleh karena itulah, semua itu murni adalah kesalahannya sendiri.     

Sebenarnya, tidak ada salahnya untuk menjadi terkenal, hanya sial, pemuda tersebut yang terlampau bodoh.     

Bagaimana mungkin Zhang Ruochen tahu kalau ternyata setelah Lin Yue memperoleh dekrit kerajaan dari Serene Blue Emissary, maka pemuda itu akhirnya menjadi sama sekali tidak takut terhadap siapa-siapa, dan sangat yakin kalau tidak ada seorangpun yang mampu membunuhnya?     

Sialnya, Lin Yue harus berhadapan dengan Blood Crow King. Selain itu, perbedaan tingkat pengolahan di antara mereka juga terbilang sangat lebar. Sehingga, sebelum pemuda itu sempat menggunakan Kekuatan Biksu yang tersimpan di dalam dekrit kerajaan tersebut, namun saat itu ia sudah lebih dulu dibunuh oleh Blood Crow King.     

Sederhananya, kematian akan datang pada mereka yang sengaja mencarinya.     

Di Yi bersedekap dan terlihat sangat bahagia. "Zhang Ruochen, kau tidak akan mampu membunuhku, dan orang yang akan mati hari ini, tidak lain adalah dirimu sendiri."     

Bagaimanapun juga, Kekuatan Batin sang Blood Crow King bukan hanya sudah mencapai level 44, namun ia juga merupakan seorang Penjinak Binatang Buas, hingga membuatnya sanggup mengendalikan ribuan Flaming Red Crow.     

Hanya dengan mengandalkan kekuatan sang elder, maka ia sudah mampu menghancurkan 100.000 pasukan tentara elit seorang diri. Bahkan, lima orang pertapa yang sudah berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon – kalaupun mereka harus bekerja sama – maka mereka masih belum mampu menandinginya.     

Oleh karena itulah, secara natural, Di Yi sangat percaya diri kalau Blood Crow King mampu membunuh Zhang Ruochen.     

Akan tetapi, saat itu Zhang Ruochen hanya menggelengkan kepala dan tersenyum tipis, sebelum akhirnya mengalihkan pandangan matanya menuju ke batas horizon.     

"Whizz!"     

Terdapat garis cahaya suci yang melintas di langit hitam, dan tampak seperti sebuah bintang jatuh. Garis cahaya itu menukik turun, sebelum akhirnya berubah menjadi sebuah bayangan yang ramping, dan mendarat di sisi Zhang Ruochen.     

Itu adalah sang Biksuni Sesat; Mu Lingxi.     

Mu Lingxi menyimpan kembali dekrit kerajaan di tangannya, lalu cahaya suci di tubuhnya berangsur-angsur mulai meredup, sebelum akhirnya memperlihatkan sosoknya yang anggun. Wanita itu sedang berdiri bersisian di samping Zhang Ruochen.     

Sebagai seorang Biksuni dari Sekolah Demonic, maka secara natural, Mu Lingxi juga mempunyai sebuah dekrit kerajaan.     

Sebelumnya, pada saat Cyan-robed Emissary sedang menggunakan dekrit kerajaan untuk melarikan diri, saat itu Mu Lingxi juga bisa menggunakan dekrit kerajaannya sendiri untuk mengejar wanita tersebut. Akan tetapi, pada setiap penggunaan dekrit kerajaan, maka kekuatan yang terkandung di dalamnya akan selalu berkurang. Bagaimanapun juga, Cyan-robed Emissary adalah musuh Red Wish Emissary, dan wanita itu bukan musuhnya Mu Lingxi. Yang jelas, hal itu akan menjadi sesuatu yang mubazir kalau sampai ia menyia-nyiakan Kekuatan Biksu yang terkandung di dalam dekrit kerajaan tersebut, apalagi hanya untuk mengejar Cyan-robed Emissary.     

Akan tetapi, sekarang ini skenarionya sudah berbeda. Mu Lingxi baru saja menggunakan dekrit kerajaan demi Zhang Ruochen. Wanita itu cepat-cepat menyusulnya, hingga ia dapat membantu Zhang Ruochen untuk benar-benar menyingkirkan Di Yi.     

"Satu lagi datang, untuk mencari mati." Blood Crow King tersenyum dingin.     

Zhang Ruochen melirik ke arah Blood Crow King, namun ekspresi wajahnya sama sekali tidak berubah. Kemudian, dengan intonasi yang santai, maka ia bertanya, "Benarkah?"     

Sebagaimana ia mulai berbicara, maka seketika itu pula ia mengeluarkan sebuah bola besi berwarna hitam – berukuran sekepal tangan – dari dalam Cincin Ruang-nya. Lalu, sambil menyuntikkan Tenaga Chi ke dalamnya, maka ia pun mulai mengaktifkan inskripsi yang terdapat di dalam bola besi tersebut.     

Setelah itu, bola besi tersebut mulai berputar kencang, hingga terdengar suara bergemeretak – yang berasal dari kedua sisinya. Dengan rotasi yang sangat cepat seperti itu, maka bola tersebut akhirnya berubah menjadi sebuah Refining Warrior berukuran tinggi 10 kaki.     

Zhang Ruochen hanya perlu menjentikkan jari, hingga sebuah Batu Suci mulai terbang dari sela jarinya, sebelum akhirnya mendarat di suatu lubang, yang terdapat di tengah dada Refining Warrior tersebut.     

"Swoosh!"     

Batu Suci yang berada di dalam lubang pun akhirnya juga berputar cepat.     

Di waktu yang bersamaan, Chi Suci yang dilepaskan oleh Batu Suci itu akhirnya mulai mengaktifkan inskripsi yang terdapat di dalam Refining Warrior. Seketika itu juga, terdapat ledakan aura mengerikan yang berasal dari Refining Warrior tersebut. Sehingga, dua bola cahaya berwarna hijau-merah mulai muncul dari kedua lubang di matanya.     

"Refining warrior."     

Kala itu, ekspresi wajah Blood Crow King langsung terlihat terkejut. Yang jelas, elder itu tidak pernah menyangka kalau Zhang Ruochen sampai punya kartu andalan semacam ini.     

Elder itu memang sangat tangguh, bahkan seorang pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon tidak ada apa-apanya kalau harus berhadapan dengannya. Akan tetapi, ketika ia harus berhadapan dengan sebuah Refining Warrior, maka seketika itu pula ia langsung merasa pusing.     

Hal itu akhirnya menimbulkan praduga lain untuk Di Yi. "Hanya mereka yang berhubungan langsung dengan istana kekaisaran, yang dapat menggunakan Refining Warrior. Mungkin, berita kematian Zhang Ruochen adalah sesuatu yang palsu, namun rumor tentangnya saat diam-diam ditangkap oleh istana kekaisaran adalah kebenaran."     

Di Yi mulai berpikir kalau ternyata Zhang Ruochen sudah masuk ke dalam organisasi rahasia milik istana kekaisaran. Sehingga, pihak istana kekaisaran dapat menggunakan kematiannya untuk menyalahkan Biksu Pedang Nine Serenity.     

Tiba-tiba, Mu Lingxi menganggukkan kepalanya. Wanita itu akhirnya paham mengapa Zhang Ruochen ingin membeli sebuah Batu Suci sebelumnya. Ternyata, hal itu karena lelaki tersebut memiliki sebuah Refining Warrior.     

Hanya dengan menggunakan Batu Suci, maka Refining Warrior tersebut mampu melepaskan kekuatan maksimalnya.     

Kala itu, Mu Lingxi tertawa genit dan berkata, "Di Yi, tampaknya kau masih harus lebih menderita lagi sebelum benar-benar mati, meski kau sudah mendapatkan bantuan dari Blood Crow King."     

Di Yi mendengus dingin dan berkata, "Karena kau punya sebuah Refining Warrior, maka hari ini aku tidak akan bertarung denganmu. Aku pergi dulu."     

Sekarang, semenjak Di Yi sudah mengetahui rahasia Zhang Ruochen, maka secara natural, ia tidak mau bertarung sampai mati melawannya. Sebab, selama ia sanggup melarikan diri, maka ia bisa langsung menyebarkan berita ini, kalau ternyata Zhang Ruochen masih hidup.     

Ada begitu banyak orang yang ingin datang untuk membunuhnya. Yang jelas, ia tidak perlu bersusah payah sampai harus menanganinya seorang diri.     

Kala itu, Blood Crow King melepaskan Kekuatan Batin-nya, sehingga menimbulkan gelombang suara aneh yang keluar dari mulutnya.     

Setelah melepaskan gelombang suara tersebut, maka para Flaming Red Crow yang berada di langit langsung mengeluarkan teriakan memilukan. Layaknya bola-bola api, maka mereka semua mulai menukik turun – dengan beringas – ke arah Zhang Ruochen, Mu Lingxi, dan Refining Warrior.     

Bahkan untuk Flaming Red Crow yang paling lemah, maka kekuatannya masih setara dengan seorang ksatria di tingkatan Puncak dari Alam Bumi. Selain itu, beberapa Flaming Red Crow juga sudah menjadi para binatang buas level empat. Sehingga, mereka pun akhirnya lebih kuat daripada seorang ksatria dari Alam Surga.     

Ada ribuan Flaming Red Crow yang mulai menyerang mereka pada waktu yang bersamaan, hingga benar-benar menutupi keberadaan Zhang Ruochen, Mu Lingxi, dan Refining Warrior.     

"Zhang Ruochen, tampaknya dendam yang terjalin di antara kita akan terselesaikan saat kita bertemu lain kali. Namun, kali ini, aku sendiri juga penasaran apakah kau sanggup melarikan diri dari Tanah Evil Wilayah Timur atau tidak."     

Di Yi tertawa kencang, dan sekali lagi mulai mengeluarkan dekrit kerajaannya.     

Sebagaimana ia hendak mengalirkan Tenaga Chi dan mengaktifkan Kekuatan Biksu di dalam dekrit kerajaannya, namun saat itu terdapat daya hisap yang kuat, dan sudah lebih dulu muncul di atas kepalanya, seperti halnya sebuah pusaran air. Akibatnya, daya hisap itu mulai menarik tubuhnya.     

"Apa... itu..."     

Di Yi mendongakkan kepala, dan senyum di wajahnya langsung berubah menjadi beku. Di waktu yang bersamaan, ekspresi panik mulai terlihat di wajahnya.     

Di atas kepalanya, di sana terdapat sebuah Auspicious Vase yang sedang melayang-layang dan berukuran satu kepal tangan.     

Daya hisap yang kuat itu berasal dari Auspicious Vase yang sudah terbuka, sebagaimana benda tersebut ingin menyedotnya masuk.     

Zhang Ruochen baru saja menggunakan Ruang Pergerakan untuk menembus kawanan Flaming Red Crow, hingga sekarang ini, ia sedang berdiri di jarak 100 kaki dari tempat Di Yi. Saat itu, ia menciptakan sebuah kolom Tenaga Chi dan menggunakannya untuk mengendalikan Auspicious Vase.     

"Di Yi, sudah kubilang padamu kalau kau tidak akan bisa lolos hari ini. Setelah aku berhasil menyingkirkan Blood Crow King, maka aku akan kembali lagi untuk menyelesaikan dendamku padamu. Hisap!"     

"Tidak..."     

Saat itu, ada ekspresi ketidakpuasan yang tergambar pada wajah Di Yi. Ia cepat-cepat mengaktifkan Chi Suci di dalam tubuhnya dan berusaha untuk menggunakan "Heartless Black Cave" Dharma Laksana.     

Sialnya, Zhang Ruochen sudah lebih dulu menggunakan Auspicious Vase-nya satu langkah lebih cepat. Jadi, sebelum pria itu sempat melepaskan Dharma Laksana-nya, maka kakinya sudah lebih dulu terangkat dari tanah.     

Lalu, dengan suara "whoosh", maka tubuh Di Yi berangsur-angsur mulai mengecil, sampai akhirnya Zhang Ruochen berhasil menghisapnya, dan menyimpannya di dalam Auspicious Vase tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.