Kaisar Dewa

Warisan Biksu Suci Xumi



Warisan Biksu Suci Xumi

3Zhang Ruochen mendongakkan kepalanya. Dia menatap pohon saint dengan bunga berwarna merah dan merasa takjub.     

"Bagaimana bila dibandingkan dengan Ilmu Ruang dan Waktu-mu?" Thousand Star Maiden sedang berdiri di bawah pohon, sambil melipat tangannya di belakang pinggul. Tubuh rampingnya membentuk lekukan yang sempurna.     

Wanita itu lebih cantik dibandingkan bunga-bunganya.     

"Lumayan," kata Zhang Ruochen.     

Thousand Star Maiden ingin berkompetisi dengannya, tapi setelah melihat ketenangan Zhang Ruochen, dia tidak ingin lagi membuang-buang waktunya. Sebaliknya, dia mulai mengungkapkan maksud kedatangannya. "Kau tahu yang terjadi di Wind Atrium Taman Selatan Dalam, kan?"     

"Ya."     

"Apa kau tertarik mengunjungi klaster istana bersamaku dan mencari peluang yang besar?" tanya Thousand Star Maiden.     

"Tempat itu sangat berbahaya," Zhang Ruochen segera menolaknya. "Aku tidak akan pergi ke sana."     

Jika klaster istana tiba-tiba muncul di Wind Atrium, dan tempat itu terhubung dengan klaster istana di zona terlarang, maka dia tidak boleh berpetualang di sana.     

Bahkan monster Supreme Saint muncul di tempat itu. Jika mereka pergi ke sana, maka itu tidak ada bedanya dengan bunuh diri.     

Thousand Star Maiden mengernyitkan dahinya. "Menurut informasi yang kudapatkan, Zhang Ruochen bukanlah pria penakut. Ternyata rumor itu tidak benar!"     

"Ini tidak ada hubungannya dengan nyaliku," kata Zhang Ruochen. "Aku hanya tidak ingin mati konyol."     

"Aku telah menguasai Ilmu Origin, dan kau telah menguasai Ilmu Ruang dan Waktu. Apabila kita bekerja sama, maka kita bisa pergi dari sana sesukanya, walau tempat itu sangat berbahaya."     

"Pergi sesukanya?"     

Sebuah gambaran peristiwa muncul di dalam benaknya. Tangan raksasa sedang melayang-layang di ruang hampa. Auranya melayang di udara bagaikan air terjun.     

Tangan itulah yang membuatnya tidak bisa menggunakan teleportasi ruang di klaster istana. Walau dia masih bisa memaksakannya, namun itu akan sangat berbahaya.     

Datang dan pergi sesukanya? Tidak semudah itu.     

Tatapan mata Zhang Ruochen terlihat yakin, seraya melambaikan tangannya. "Tidak ada diskusi lagi. Yang Mulia, silahkan perg dari sinii."     

Thousand Star Maiden masih belum menyerah. "Bagaimana jika aku mengetahui lokasi wafatnya Biksu Suci Xumi?"     

Sorot mata Zhang Ruochen berbinar, hingga dia bertanya, "Di mana?"     

Thousand Star Maiden tersenyum. "Bila kau mau pergi ke Wind Atrium bersamaku, maka aku akan memberitahumu. Kabarnya, Biksu Suci Xumi meninggalkan warisan di tempat wafatnya. Selama 100 ribu tahun belakangan, Istana Ruang dan Waktu telah menghabiskan banyak uang dan tenaganya demi mencari tempat tersebut, tapi mereka hanya mendapatkan beberapa petunjuk. Mereka masih belum bisa menemukan lokasi pastinya."     

Perlahan-lahan, Zhang Ruochen menjadi tenang. Dia bertanya-tanya, apakah perkataan wanita itu benar atau tidak. "Kenapa aku harus percaya padamu?"     

Kelihatannya Thousand Star Maiden telah mengantisipasi pertanyaan tersebut. "Seratus ribu tahun yang lalu, Biksu Suci Xumi pernah memiliki relasi yang dalam dengan leluhur dewa di Thousand Star Civilization. Bahkan mereka pernah saling menukar sehelai rambut.     

"Ketika bencana itu terjadi di Daratan Kunlun, aura dewa sempat memancar di rambut Biksu Suci Xumi. Ketika itu, leluhur kami paham bahwa ada yang terjadi dengan Biksu Suci Xumi, hingga beliau bergegas ke sana untuk membantunya. Tapi... ternyata beliau datang terlambat. Tragedi itu sudah terjadi."     

Sambil menjelaskan, wanita itu mengeluarkan kotak besi dan menyerahkannya kepada Zhang Ruochen.     

Kotaknya terlihat kuno dan sangat berat. Cahaya bintang menyeruak darinya. Samar-samar, dia bisa melihat bahwa kotaknya bukan terbuat dari besi biasa.     

Zhang Ruochen membuka kotaknya secara perlahan. Tiba-tiba, cahaya Buddha murni memancar keluar darinya, diiringi dengan suara mantra sansekerta.     

Jika dia mengamati cahaya Buddha-nya dengan seksama, maka dia akan melihat rambut putih panjang di dasar kotaknya.     

Sehelai rambut itu mengandung energi Buddha yang kental. Energinya dapat memurnikan kegelapan dan Chi Yin di area terlarang. Sehelai rambut itu sangat luar biasa.     

Setelah itu, Kitab Misteri Ruang dan Waktu di tubuh Zhang Ruochen mulai memancarkan cahaya samar, dan beresonansi dengan rambut putihnya.     

Whoosh!     

Garis-garis aneh muncul di kertas peraknya. Masing-masing halamannya mirip seperti langit cerah, yang seolah tak punya batasan.     

Zhang Ruochen tidak menyadari keganjilan pada Kitab Misteri Ruang dan Waktu-nya. Sebab, seluruh perhatiannya sedang terfokus pada rambut putih tersebut.     

"Ini..."     

Zhang Ruochen membuka Mata Langit dan menatap kumis putih tersebut. Lantas, dia menyadari bahwa di dalamnya terdapat sesuatu berwarna putih. Dia tidak bisa melihatnya dengan jelas, tapi itu mirip seperti... ruang yang sangat besar.     

Kultivasi Biksu Suci Xumi tidak bisa disandingkan dengan para pertapa biasa. Bahkan sehelai kumisnya dapat menyimpan sebuah dunia. Hal itu sama sekali tidak aneh.     

Zhang Ruochen merasakan aura aneh di kumisnya. Terdengar suara serak – yang seolah berkata padanya – bahwa Biksu Suci Xumi telah meninggalkan sesuatu untuknya di dalam sehelai rambut tersebut.     

Mata Thousand Star Maiden terlihat sangat cerah. Dia sedang merasa takjub. Seperti yang sudah diduga sebelumnya, dia benar-benar sang Keturunan Ruang dan Waktu. Ketika berada di depan pria itu, kumisnya mengeluarkan anomali yang tidak lazim. Apa mungkin suara serak itu benar adanya, bahwa di dalam kumisnya tersimpan dunia tersendiri?     

Zhang Ruochen merentangkan jarinya dan hendak memeriksa ruang di dalam kumis putihnya.     

Snap!     

Thousand Star Maiden menutup kotaknya. "Ini adalah sehelai rambut Biksu Suci Xumi. Rambut ini sudah menjadi milik Thousand Star Civilization."     

Zhang Ruochen masih mengamati kotaknya. Bukannya ingin merebut kotak tersebut, dia berkata tenang, "Walau kau membawa sehelai rambut Biksu Suci Xumi, bukan berarti kau tahu di mana lokasi wafatnya."     

"Aku adalah peri Thousand Star Civilization, dan suatu hari nanti, aku akan menjadi pemimpin mereka," kata Thousand Star Maiden dengan jijik. "Kenapa aku harus berbohong kepadamu?"     

Zhang Ruochen sering dibohongi. Bahkan dewa akan berbohong, apalagi peri.     

"Wind Atrium adalah tempat yang sangat berbahaya," kata Zhang Ruochen. "Kabarnya, banyak kultivator mati di tempat tersebut. Jika aku pergi denganmu, maka resikonya akan sangat besar, dan mungkin aku bisa terbunuh di tempat itu. Aku tidak akan mengambil resiko tersebut, kecuali..."     

"Kecuali apa?" Thousand Star Maiden cepat-cepat menimpali.     

"Kecuali kau memberikan rambut itu kepadaku," kata Zhang Ruochen. "Lalu aku akan pergi bersamamu."     

Di luar dugaan, ternyata wanita itu langsung menyetujui permintaannya.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya, karena dia merasa bahwa itu agak ganjil. Walau Thousand Star Maiden tidak bisa menemukan anomali pada rambutnya, namun setidaknya ada beberapa figur tangguh di dunia mereka. Apa para figur tangguh itu juga tidak bisa menemukan anomalinya?     

Kenapa wanita itu langsung menyetujuinya?     

Namun, Zhang Ruochen tidak tahu bahwa leluhur dewa pernah berkata pada Thousand Star Maiden, bahwa wanita itu harus memberikan rambutnya, apabila dia bertemu dengan Keturunan Ruang dan Waktu.     

"Aku punya persyaratan lain," kata Zhang Ruochen. "Sebelum masuk ke Wind Atrium, aku harus menembus Alam Saint King level tiga. Kekuatan Batin-ku harus berada di level 57. Jadi, kau harus memberiku buah saint dan pil dewa."     

"Baiklah. Aku setuju."     

Thousand Star Maiden tidak menganggap permintaan itu terlalu berlebihan. Apalagi, Wind Atrium adalah tempat yang sangat berbahaya. Di tempat itu, bahkan dia bisa mempertaruhkan nyawanya sendiri. Jika bukan karena salah satu elder di klannya sedang sekarat, dan membutuhkan sumber mata air untuk memperpanjang usianya, maka dia tidak akan mau mengambil resiko tersebut.     

Sedangkan buah saint dan pil-pil dewa yang dapat meningkatkan kultivasi dan Kekuatan Batin, wanita itu bisa lebih mudah mendapatkannya.     

Ada banyak kultivator tangguh yang berasal dari dunianya. Mereka telah memetik banyak buah dan pil dewa dari taman luar maupun dalam. Thousand Star Maiden tidak perlu memetik apapun selama dia berada di God-naming Platform. Sebab, mereka akan memberikan buah-buahan dan pil dewa kepada wanita tersebut secara sukarela.     

Oleh karena itu, dia menyetujui permintaan Zhang Ruochen.     

Setelah wanita itu pergi, Xiang Chunan keluar dari kegelapan dengan ekspresi aneh. "Adik Ruochen, apa Kebenaran Misterius sangat berharga seperti yang kau bilang?"     

"Apa kau percaya kepadaku?"     

"Ya, tentu saja."     

"Tapi sebesar apapun harganya, aku tidak akan mengambilnya darimu," kata Zhang Ruochen.     

"Aku, Xiang Chunan, juga tidak akan pernah mengambilnya darimu. Lagipula, apa Kebenaran Misterius lebih berharga dibandingkan persaudaraan? Adik Ruochen, bagaimana kalau aku memberikan semua Kebenaran Misterius-ku kepadamu?" kata Xiang Chunan dengan sangat emosional. Sebab, dia takut bila Kebenaran Misterius akan merusak persaudaraan mereka.     

"Tidak, jangan. Bila kau melakukannya, maka kita tidak akan lagi menjadi saudara!"     

Setelah terdiam sejenak, Zhang Ruochen berubah menjadi semakin serius. "Aku harus pergi ke Wind Atrium. Kurasa kita akan berpisah untuk sementara waktu."     

"Aku akan pergi bersamamu. Kita akan menghadapi susah senang bersama." Xiang Chunan menepuk dadanya sendiri.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Kau sudah terlibat ke dalam permusuhanku dengan Daratan Heaven. Kali ini, aku tidak akan membiarkanmu mengambil resiko."     

Xiang Chunan ingin bicara, tapi Zhang Ruochen sudah lebih dulu menyelanya, "Aku tidak akan membiarkanmu pergi ke sana. Sebab, aku membutuhkan bantuanmu untuk melakukan hal lain."     

Setelah menitipkan Mu Lingxi kepada Xiang Chunan, Zhang Ruochen kembali mengunjungiTaman Barter.     

Tentu saja, dia kembali mengubah penampilannya. Kali ini, dia berubah menjadi pria berusia 20 tahunan dengan pakaian biasa. Dia terlihat sederhana.     

Taman Barter sudah kembali tenang. Tapi di sepanjang perjalanan, Zhang Ruochen mendengar banyak orang sedang mendiskusikan pertempurannya. Kata mereka, dia dan Xiang Chunan adalah monster misterius dengan kemampuan yang mengerikan.     

Beberapa dari mereka menduga bahwa kedua orang itu merupakan para bintang baru dari Daratan Pangu, dunia pemimpin di semesta timur.     

Sedangkan beberapa sisanya menduga bahwa mereka adalah murid dewa rahasia – yang dilatih oleh Istana Dewa Kebenaran.     

Tapi, semua dugaan itu tidak ada buktinya.     

Sampai sekarang pun, tidak ada satupun di antara 10 murid dewa di God-naming Platform Conference yang berencana untuk menangkap mereka berdua. Dengan demikian, artinya mereka berdua adalah para figur tangguh.     

Jika Daratan Heaven sampai menderita kerugian besar, tapi mereka tidak bisa membalasnya, maka lawannya pasti punya latar belakang yang mengerikan. Oleh karena itu, normal saja bila orang-orang menduga bahwa mereka berdua berasal dari Daratan Pangu dan Istana Dewa Kebenaran.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen akhirnya tiba di Weapon-refining Paviliun megah. Dia mendongakkan kepala, namun dia tidak bisa melihat puncak paviliunnya. Dia hanya bisa merasa aura tangguh yang memancar darinya.     

"Weapon-refining Paviliun sebesar ini sangat langka."     

Kaboom!     

Di waktu yang sama, sebuah kereta berselimutkan cahaya saintly putih bergerak dari kejauhan. Delapan merak putih sedang menarik keretanya.     

Terdapat banyak harta karun dan perhiasan di keretanya, termasuk lonceng sepuluh ribu inskripsi, labu inskripsi hijau, rumput salju, permata saintly, dan sebagainya.     

Ketika keretanya terbang mendekat, loncengnya pun berbunyi. Labunya saling berbenturan pelan, dan permatanya saling bergesekan.... ternyata semua benda itu mengeluarkan melodi yang khas.     

Ada wanita cantik di dalam keretanya. Wanita itu berdiri di salah satu kepala merak putih dan diselimuti oleh cahaya brilian. Rupanya, dia adalah murid Peri Tianchu – Li Miaohan – mantan pertapa di peringkat 19 Ranking Merit Biksu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.