Benturan Kedua
Benturan Kedua
Han Qiu menggerakkan lengannya, dan mulai melepaskan energi kegelapan. Samar-samar, seseorang bisa melihat pedang saintnya diselimuti oleh kegelapan.
Han Qiu sontak melesat ke arah Huang Yanchen – bagaikan bayangan ghost – yang hendak membunuh wanita itu dengan pedangnya.
Martial Saint Canglan berdiri di dekat sana. Tepat ketika Huang Yanchen hampir mati oleh pedang Han Qiu, tiba-tiba sorot matanya bersinar, dan wanita itu menggenggam Pedang Fentian, lantas melepaskan segaris pedang api ke arah depan.
Wanita itu menggenggam gagang pedang dengan kedua tangan, lalu menebaskannya dengan sekuat tenaga dan membuatnya berbenturan dengan pedang saint Han Qiu.
Terdengar suara boom.
Pedang Fentian seakan baru saja memuntahkan awan api, hingga berhasil menghempaskan Han Qiu ke arah belakang.
Segaris darah muncul di leher putih Huang Yanchen. Satu tetes darah mengalir keluar dari lukanya. Itu adalah luka yang disebabkan oleh pedang Chi Han Qiu.
Artinya, bila Martial Saint Canglan bergerak sedikit lebih lambat, mungkin leher Huang Yanchen sudah terlempar ke tanah.
Martial Saint Canglan berdiri di depan Huang Yanchen. Sambil memegang pedangnya, dia berujar, "Zhang Ruochen, apa kau masih pria yang sama, sosok pria yang punya prinsip dan menarik seperti sebelumnya? Ketika kau mengalahkan Lingxiao Heavenly King dan datang ke Gunung Peakless untuk bertarung melawan Ras Fire, selama itu kukira kau hanya sedang merasa marah dan kesal. Tapi meski kau marah sekalipun, namun kau masih punya prinsip, sehingga aku tidak perlu bicara banyak, walau kemarahanmu akan membunuh ribuan orang tak bersalah. Tidak ada kebenaran maupun kesalahan mutlak di dunia ini. Akan tetapi, nilai kehidupan masih sangat penting. Hanya pertapa paling tangguh yang berhak menentukan kebenarannya sendiri.
"Tapi Huang Yanchen adalah istrimu. Satu tahun silam, jika beliau tidak mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkanmu di luar Istana Ziwei, bukankah sudah mati di tangan Permaisuri? Apa kau kira Permaisuri akan melepaskanmu begitu saja, sang Pangeran Mahkota? Apa kau pikir beliau tidak tahu mengenai para pengikut lamamu? Tapi kini kau malah ingin membunuhnya? Apa seperti ini sikap pria sejati?"
"Sebaiknya kau urus urusanmu sendiri," kata Zhang Ruochen dengan tampang datar.
"Kau..."
Martial Saint Canglan melotot dan memperlihatkan dua baris gigi putihnya.
Huang Yanchen berjalan mendekati Zhang Ruochen. Kini, aura wanita itu terasa berbeda dan meningkat semakin tajam. "Kakak Canglan, kau tidak perlu ikut campur ke dalam urusan kami."
Han Qiu mencibirnya. "Bagus! Bagus sekali! Terakhir kalinya di Dunia Primitif Blue Dragon, aku pernah kalah melawanmu dan itu membuatku sakit hati. Kali ini, kau tidak akan seberuntung itu!"
Tubuh Han Qiu meledak dan berubah menjadi black hole selebar 10 kaki. Energi dahsyat memancar keluar dari dalam black hole tersebut.
Keenam murid Sekte Setan – yang berada paling dekat dengan Han Qiu – mendadak terseret ke dalam black hole tanpa tedeng aling-aling. Di waktu yang sama, mereka berteriak memilukan dan berusaha melarikan diri.
Boom, boom.
Tapi keenam murid itu akhirnya meledak.
"Ini adalah... energi kegelapan... mundur!"
Murid-murid lainnya merasa ketakutan. Mereka mundur di kejauhan, karena mereka takut terserap ke dalam black hole tersebut.
Salah satu Saint King Confucius dari Paviliun Penjaga Naga tiba-tiba melemparkan sebuah buku suci.
Lantas, ratusan ribu kata-kata terlepas dari buku tersebut. Mereka berubah menjadi wilayah kata-kata yang melingkupi Han Qiu dan Huang Yanchen.
Yang jelas, Saint King Confucius tidak ingin pertempuran mereka sampai mempengaruhi para pertapa di sekitarnya.
Lady Saint menatap ribuan kata-kata yang melayang di udara, lalu melirik Saint King Confucius bertopeng bintang tersebut. Wanita itu mulai menimbang-nimbang.
Martial Saint Canglan mundur ke sisi Lady Saint. Masih merasa geram, dia berkata, "Kenapa Zhang Ruochen berubah sampai seperti itu?"
"Bila kau mendapatkan sesuatu, artinya kau juga akan kehilangan sesuatu," kata Lady Saint. "Bila kau kehilangan sesuatu, mungkin kau juga akan mendapatkan sesuatu?"
"Sebenarnya apa yang kau bicarakan?" tanya Martial Saint Canglan.
"Bukan apa-apa," kata Lady Saint. "Aku hanya ingin bilang kepadamu bahwa semua orang pasti akan berubah. Kadang kala, mereka berubah karena terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Kadang mereka akan dipengaruhi oleh waktu, dan kadang mereka berubah karena terpaksa."
"Kalian orang-orang dari Sekte Confucius memang sangat dramatis dan kerap kali bicara menggunakan frasa-frasa rumit. Apa itu menyenangkan?"
Martial Saint Canglan tidak ingin membicarakan itu lagi dengan Lady Saint. Wanita itu fokus ke arah medan pertempuran di dalam wilayah kata, sambil memicingkan matanya. "Wanita yang ada di samping Zhang Ruochen begitu tangguh. Rupanya dia telah berada di level yang sama dengan Huang Yanchen. Kalau menimbang dari kemampuannya, seharusnya dia sama terkenalnya seperti Sembilan Ahli Waris. Tapi kenapa aku tidak pernah mendengar namanya?"
Lady Saint mengangguk. "Dia sudah menguasai Fisik Gelap dan berkultivasi dengan Way of Darkness. Di kalangan Sembilan Ahli Waris, hanya Xue Wuye dan Lidi yang sedikit lebih kuat darinya. Selain itu, Fisik Gelap dan Prinsip Gelap-nya akan semakin meningkat, seiring dengan perkembangan kultivasinya. Di kemudian hari, saat dia berada di Alam Saint King, mungkin Xue Wuye dan Lidi sudah tidak mampu lagi mengimbanginya, kecuali mereka mengalami perkembangan pesat dalam Saintly Way."
Dalam sekejap, Han Qiu dan Huang Yanchen sudah menukar 100 gerakan di dalam wilayah kata. Ribuan kata-kata itu berguna untuk menstabilkan ruang di sekitarnya.
Satu tahun silam, ketika Sembilan Ahli Waris bertempur melawan Zhang Ruochen, mereka sempat meminjam kekuatan dewa milik Permaisuri, hingga akhirnya mereka berada di level Absolute Land dalam sekejap.
Setelah berkultivasi selama satu tahun belakangan, Huang Yanchen akhirnya berada di level Heaven Pass.
Han Qiu masih berada di level Absolute Land.
Tentu saja, kekuatan dewa itu hanya dapat membuat seorang kultivator berada di level Absolute Land dalam waktu singkat. Karena setelah berada di level Heaven Pass, maka seorang pertapa akan membutuhkan lebih banyak pemahaman mengenai Saintly Way. Bahkan dewa pun tidak akan sanggup membantu mereka.
"Kemampuanmu memang membuatku terkesan. Ternyata kau masih sanggup mengimbangiku. Tampaknya setelah ikut Permaisuri, kau mendapatkan banyak manfaat." Cibir Han Qiu.
Tingkat kultivasi Han Qiu berkembang dengan sangat cepat karena dia berkultivasi dengan Prinsip Kegelapan. Wanita itu dapat menelan kultivasi orang lain dan mengubahnya menjadi kekuatan sendiri.
Bahkan Zhang Ruochen tidak bisa disejajarkan dengannya!
Oleh karena itu, Han Qiu percaya bahwa bakat dan kecepatan kultivasi Huang Yanchen tidak akan sanggup menandinginya.
Huang Yanchen masih terdiam. Dia mengaktifkan Chi Suci dan menyuntikkannya ke dalam Chaotic Universe Sword. Cahaya brilian bersinar dari pedangnya. Dengan pedang Chi sepanjang puluhan meter, wanita itu mulai menebaskannya.
Han Qiu tidak ingin berhadapan langsung dengan serangan tersebut. Alhasil, wanita itu bergerak ke sisi kiri.
Walaupun dia bergerak secepat kilat, tapi sehelai rambutnya masih sempat terpotong.
"Kau memang cari mati."
Han Qiu terbang dan menudingkan kedua tangannya sekaligus. "Jiwa mati dan hantu-hantu, dengarkan aku. Gerbang Netherworld, buka."
Prinsip-prinsip Kegelapan terbentuk dari ujung jarinya. Mereka terhubung bersama bagaikan rantai dan melintasi ruang, lalu terhubung dengan Netherworld.
Pintu ghostly-nya pun terbuka secara perlahan.
Terdengar suara teriakan dan tangisan dari balik pintu ghostly. Lantas, salah satu Corpse King dengan pakaian compang-camping keluar darinya.
Tubuh Corpse King itu sangat buruk. Tulang-tulang di bagian wajah dan dadanya sama-sama terlihat. Chi es kematian menyeruak dari tulang-tulangnya.
"Fisik Gelap memang sangat kuat. Ternyata dia sanggup memanggil Corpse King dari Netherworld."
"Kemampuan Corpse King itu setara dengan Biksu Heaven Pass."
"Huang Yanchen bukanlah pertapa di level Heaven Pass biasa. Berdasarkan pada kemampuannya, dia sanggup menandingi sekelompok pertapa di level yang sama. Corpse King di level Heaven Pass itu sama sekali bukan tandingannya."
…
Bibir Han Qiu tersungging. Dia memanipulasi banyak prinsip kegelapan, lantas menuangkannya ke dalam gerbang ghost.
Seketika itu juga, empat Corpse King dan lima Ghost King keluar dari balik gerbang.
Dengan demikian, ada lima Corpse King dan lima Ghost King. Masing-masing dari mereka sama kuatnya seperti Biksu di level Heaven Pass. Artinya, Huang Yanchen sedang berhadapan melawan 10 Biksu Heaven Pass sekaligus.
Melihat itu, semua pertapa menggelengkan kepalanya. 10 Biksu dapat dengan mudah memenangkan pertempuran. Sehingga, Huang Yanchen pasti akan kalah.
Lady Saint menahan nafasnya sendiri. Dia sedang mengamati pertempuran itu. Dia tidak menghembuskan nafasnya, sampai akhirnya Huang Yanchen sanggup mengimbangi Corpse King dan Ghost King tersebut.
"ketika Jendral Chaos mengadakan kompetisi dewa perang satu tahun silam," kata Lady Saint. "Berapa banyak yang sanggup dihadapi oleh Wan Zhaoyi?"
"19."
"Bagaimana denganmu?" Lady Saint menambahkan.
Martial Saint Canglan berkata pelan. "Sembilan."
Setelah mengambil jeda sejenak, dia melanjutkan, "Terlalu banyak persyaratan di dalam kompetisi tersebut. Jadi, aku sama sekali tidak bisa menggunakan keunggulanku dalam hal kecepatan. Kalau kompetisi itu berada di medan pertempuran yang luas, maka sembilan kultivator tidak ada artinya apa-apa bagiku."
Lady Saint terkekeh. "Kalau medan pertempurannya sangat luas, Wan Zhaoyi tidak akan bertempur melawan 19 kultivator sekaligus, apalagi bila menimbang dari pengalaman bertempurnya. Akan tetapi, pertempuran hidup dan mati memiliki banyak variabel di dalamnya. Apabila seorang Biksu sudah berencana untuk meledakkan Lautan Chi-nya sendiri sebelum pertempuran dimulai, bahkan pertapa seperti Zhang Ruochen tidak akan sanggup bertarung melawan 19 kultivator sendirian."
"Apa menurutmu Zhang Ruochen jauh lebih tangguh daripada kakakku?" tanya Martial Saint Canglan. "Apa kau tidak tahu bagaimana rasanya bertarung melawan 19 Biksu sejati sendirian? Pertempuran itu sangat menggemparkan. Bahkan aku sampai merasa takjub. Selain itu, sosok yang menduduki peringkat kedua Menteri Peperangan juga merupakan seorang jenius. Dia bukan hanya berhasil menembus Tingkatan Tertinggi di empat Alam Seni Bela Diri, tapi juga memiliki fisik yang kuat, hingga membuatnya berhasil menandingi 12 kultivator sekaligus. Selain itu, semakin tinggi tingkat kultivasi seseorang, maka semakin sulit pula mereka bertarung melawan musuh lebih dari satu."
Lady Saint tidak ingin berdebat dengan Martial Saint Canglan. Dia hanya tersenyum dan berkata, "Wan Zhaoyi pernah bertempur melawan 19 Biksu sejati sendirian, dan itu adalah pencapaian yang luar biasa. Dia akan menjadi sosok yang tak tertandingi di era ini."
Di dalam wilayah kata, Huang Yanchen mampu bertahan selama 15 menit, meski dikepung oleh 5 Corpse King dan 5 Ghost King. Wanita itu masih belum kalah, tapi dia mendapatkan puluhan luka di tubuhnya. Rasa-rasanya, wanita itu bisa mati kapanpun.
"To One Sword Technique."
Sambil menggertakkan gigi, Huang Yanchen menyabetkan pedang saint dengan tangan berdarahnya. Wanita itu mengalirkan Chi Suci ke dalam Chaotic Universe Sword. Dalam sekejap, pedangnya melepaskan pedang Chi yang destruktif.
Serangan itu telah menyerap seluruh Chi Suci-nya.
Entah menang atau kalah, keduanya akan ditentukan dari serangan ini.