Divine_Gate

Chapter 44 : Menuju Central (Part 2)



Chapter 44 : Menuju Central (Part 2)

1"Manusia, pergilah selagi aku masih mengampuni kalian. Aku hanya berurusan dengan naga merah surgawi itu" ucap elang putih surgawi yang tengah terbang di angkasa.     

"Sebaiknya kau yang pergi, aku tidak akan pergi dari sini" ucap Ryouichi.     

Ryouichi lalu memanggil Khronos dan pedang roh nya seketika muncul di tangan Ryouichi.     

"Cih, jadi kalian memiliki senjata roh. Aku tidak peduli, aku akan membunuh naga merah surgawi dan juga kalian!" seru elang putih surgawi.     

Ryouichi tidak bergeming dari posisi dia berdiri dan tetap melindungi naga merah surgawi.     

"Ro-chan, aku akan menggunakan mode dark demon. Apa kau bisa membantuku menekan efek dari kekuatan itu?" gumam Ryouichi.     

"Tidak masalah, aku masih bisa membantumu menekan kekuatanmu. Tapi jangan sampai berlebihan, lawanmu yang sekarang adalah salah satu dari makhluk surgawi" ucap Ro-chan.     

"Baiklah, aku akan mulai. Dark Mode : Aktif " ucap Ryouichi.     

Seketika tubuh Ryouichi terselimuti oleh aura hitam pekat dan berubah wujud menjadi seperti saat melawan demon Evelyn.     

"Enzo, kau dan yang lainnya tetap disini. Lindungi naga merah surgawi" ucap Ryouichi.     

"Ryouichi, kumohon berhati-hatilah" ucap Rose dengan ekspresi cemas.     

"Aku mengerti, Rose" ucap Ryouichi.     

Ryouichi lalu terbang dan berhadapan dengan elang putih surgawi itu.     

"Manusia, aku sudah memberimu kesempatan untuk pergi. Namun kau memilih untuk melawanku dan mati disini bersama dengan naga merah surgawi itu" ucap elang putih surgawi itu.     

"Siapa yang menentukan aku akan mati disini? " ucap Ryouichi.     

Di bawah, pasukan [Saint Wolf] masih melindungi dan berusaha menyembuhkan luka dari naga merah surgawi.     

"Mengapa luka ini tidak mau sembuh?" ucap Natsumi.     

"Kau tidak perlu bersusah payah menyembuhkanku, manusia. Luka ini tidak bisa disembuhkan oleh mantera sihir biasa" ucap naga merah surgawi itu.     

"Apa kita tidak akan membantu ketua ? Aku takut ketua akan kalah oleh makhluk itu" ucap Akari.     

"Untuk sekarang, kita hanya bisa mematuhi perintah ketua." ucap Enzo.     

Terlihat Enzo mencoba untuk tenang, namun masih tetap tidak dapat menyembunyikan ekspresi cemas dari wajahnya.     

"Ryouichi, kumohon bertahanlah" ucap Rose sembari melihat pertarungan antara Ryouichi dan Elang putih surgawi dilangit.     

Sementara itu, Ryouichi terlihat saling bertukar serangan dengan elang putih surgawi itu.     

"Siapa dirimu? Mengapa seluruh teknik surgawi milikku tidak bisa melukai dirimu sama sekali?" tanya elang putih surgawi itu.     

"Siapa bilang kau tidak melukaiku? Lihatlah, kau merusak seragam milikku." ucap Ryouichi.     

"Manusia rendahan, kau pikir aku takut untuk membunuhmu?" ucap elang putih surgawi.     

"Kalau kau pikir bisa membunuhku, maka bunuhlah aku" ucap Ryouichi.     

"Mu-Mungkinkah dia adalah…" gumam elang putih surgawi itu.     

Elang putih surgawi terlihat diam selama beberapa saat.     

"Kau memang belum berubah sama sekali dari dulu, selalu menggangguku. Tapi justru itulah yang aku suka dari dirimu" ucap elang putih surgawi.     

"Apa maksudmu ? Cukup dengan omong kosongmu itu" ucap Ryouichi.     

"Untuk sekarang, aku akan mundur. Ketika kita berjumpa lagi, aku akan pastikan untuk bertarung sampai mati denganmu. Sampai jumpa, naga emas surgawi." ucap elang putih surgawi.     

Setelah mengucapkan hal itu, elang putih surgawi itu langsung pergi meninggalkan Ryouichi yang masih tidak paham dengan ucapan dari elang putih surgawi itu.     

"Apa maksud dari perkataan elang sialan itu ? " ucap Ryouichi.     

Ryouichi lalu turun dari langit dan menuju pasukannya. Sesampainya di tanah, wujud Ryouichi kembali menjadi normal kembali, dan langsung menghampiri naga merah surgawi yang tengah terbaring tidak berdaya.     

"Ketua, maaf. Kami sudah melakukan segala hal untuk menyembuhkan luka dari dirinya, namun semua itu sia-sia." ucap Enzo.     

Ryouichi lalu menepuk pundak Enzo, lalu berjalan pelan menuju naga merah surgawi itu.     

"Ah, aku minta maaf sudah merepotkanmu untuk menyelamatkanku" ucap naga merah surgawi itu.     

"Apa maksudmu ? Apa kau tidak mau hidup untuk merawat anakmu ? " ucap Ryouichi dengan ekspresi sedih.     

"Aku memang sudah ditakdirkan untuk mati, namun aku tidak menyesali semua hal dalam hidupku. Selama aku hidup sebagai makhluk surgawi, aku selalu melihat kehidupan dan juga banyak kematian. Aku sangat senang bisa bertemu dengan dirimu lagi, naga emas surgawi." ucap naga merah surgawi.     

"Apa maksudmu?" ucap Ryouichi.     

Tanpa Ryouichi sadari, air matanya berlinang dan jatuh ketanah.     

"Ke-kenapa aku menangis? Kenapa aku menangisi seseorang yang tidak pernah kukenal sebelumnya? Mengapa…" ucap Ryouichi.     

"Ryouichi…" gumam Rose lirih.     

"Aku titipkan anakku padamu, bisakah kau merawatnya?" ucap naga merah surgawi itu.     

"Aku akan merawat anakmu, kau bisa percaya padaku" ucap Ryouichi.     

"Terima kasih, kalau begitu selamat tinggal untuk selamanya, naga emas surgawi." ucap naga merah surgawi sembari tersenyum kepada Ryouichi.     

Setelah mengucapkan selamat tinggal, perlahan tubuh dari naga merah surgawi bercahaya dan cahaya itu terbang kelangit hingga akhirnya tubuh naga merah surgawi itu hilang. Seluruh pasukan [Saint Wolf] yang melihat hal itu diliputi kesedihan.     

"Bahkan di detik terakhir hidupnya, naga merah surgawi masih peduli dan menyayangi anaknya" ucap Enzo sembari melihat kelangit.     

Terlihat Ryouichi melihat ke angkasa dengan raut wajah sedih. Melihat hal itu, Rose menghampiri Ryouichi.     

"Ryouichi, apa kau baik-baik saja ? " tanya Rose.     

"Rose…" ucap Ryouichi lirih.     

Ryouichi lalu berbalik badan dan menjatuhkan kepalanya di bahu Rose.     

"Rose, entah mengapa hatiku sakit sekali melihat kematian dari naga merah surgawi itu. Perasaan ini sama ketika aku melihatmu terluka waktu itu" ucap Ryouichi.     

Rose lalu mengelus kepala Ryouichi dengan lembut.     

"Ryouichi, di setiap pertemuan pasti ada perpisahan, dan disetiap kehidupan pasti ada kematian. Kau tidak perlu bersedih seperti itu, aku ikut menjadi sedih ketika melihatmu seperti ini" ucap Rose.     

"Tuan Ryouichi, telur itu bergerak!" seru Tiara.     

Ryouichi dan Rose terkejut setelah mendengar hal itu, keduanya lalu dengan cepat bergerak menuju telur itu.     

"Apa yang harus kita lakukan? Apakah membiarkannya menetas atau bagaimana?" ucap Rose panik.     

Ryouichi juga terlihat bingung dengan apa yang akan dilakukannya.     

"Ryouichi, sentuhlah telur itu bersama dengan Rose dan salurkan energi sihir kalian" ucap Ro-chan didalam pikiran Ryouichi.     

Setelah mendengar itu, Ryouichi dengan cepat menyentuh telur itu.     

"Rose, sentuh telur ini dan salurkan energi sihirmu" ucap Ryouichi.     

"Ba-baiklah." ucap Rose sembari mendekat dan menyentuh telur itu.     

Setelah beberapa saat, telur itu berhenti bergerak.     

"Apa yang terjadi? " ucap Enzo.     

"Apa kita berhasil?" tanya Rose.     

Tiba-tiba telur itu bersinar dengan terang dan menyilaukan seluruh orang yang berada di tempat itu.     

"Cahaya apa ini?" ucap Ryouichi.     

"Chloe tidak suka dengan cahaya silau ini." ucap Chloe.     

Cahaya silau itu perlahan meredup dan akhirnya hilang. Setelah cahaya itu hilang, telur yang tadinya berada ditanah menghilang dan digantikan oleh seorang gadis kecil yang tengah terbaring di tanah.     

"Ryouichi, apakah mungkin anak itu…" ucap Rose.     

"Tidak salah lagi, dia adalah anak dari naga merah surgawi tadi" ucap Ryouichi.     

"Apakah tidak apa-apa jika kita mendekatinya?" tanya Akari.     

"Ketua, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" tanya Enzo.     

"Chloe dan Reina merasakan energi sihir yang besar dari anak itu" ucap Chloe.     

Ryouichi dan Rose lalu berpandangan satu sama lain hingga akhirnya mengangguk bersamaan. Keduanya pun perlahan mendekati dan menyentuh gadis kecil itu.     

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Rose.     

Gadis kecil itu perlahan membuka matanya dan melihat ke arah Rose dan juga Ryouichi. Gadis kecil itu memiliki dua tanduk kecil dikepalanya dan ekor yang pendek, serta wajahnya yang cantik dan juga manis dengan rambut pendek sebahu berwarna merah.     

"Mama?" ucap gadis kecil itu dengan wajah manis dan polosnya.     

"Ma-mama?!" seru Rose terkejut.     

Lalu gadis kecil itu mengalihkan pandangannya ke Ryouichi.     

"Papa?" ucap gadis kecil itu.     

"Ro-chan, apa maksudnya semua ini? Mengapa dia memanggilku dan juga Rose dengan sebutan mama dan papa?" gumam Ryouichi dalam hatinya.     

"Ryouichi bodoh, sudah jelas karena kau dan Rose yang sudah memberikan energi sihir kepada dia. Kau pikir untuk apa aku menyuruhmu dan Rose untuk memberikan energi sihir kalian" ucap Ro-chan dalam pikiran Ryouichi.     

"Kau tidak bilang aku akan dianggap sebagai papa olehnya! Bagaimana ini..." ucap Ryouichi.     

Rose pun lalu mendekati gadis kecil itu dan memeluknya. Seluruh pasukan [Saint Wolf] yang melihat hal itu terkejut.     

"Rose…" ucap Ryouichi lirih.     

"Chloe merasakan energi sihir yang serupa dengan master dan kolonel Rose dari anak itu" ucap Chloe.     

"Mama…" ucap gadis kecil itu.     

"Ya, ini mama" ucap Rose.     

Rose lalu melihat ke arah Ryouichi yang masih terdiam.     

"Ryouichi… Apakah kau keberatan jika aku menganggap anak ini sebagai anak kita?" ucap Rose.     

Ryouichi terlihat menghela nafas dan tersenyum.     

"Baiklah, mau bagaimana lagi" ucap Ryouichi lalu berjalan mendekati Rose.     

Ryouichi lalu menggendong gadis kecil itu.     

"Mulai sekarang kau adalah anak kami" ucap Ryouichi.     

Gadis kecil itu terlihat senang dan memeluk Ryouichi dengan erat.     

"Papa" ucap gadis itu sembari tertawa kecil.     

"Enzo, berikan seragammu untuk anak ini" ucap Ryouichi.     

"Sa-saya?" tanya Enzo.     

"Tentu saja kau, siapa lagi disini yang bisa kuminta untuk memberikan seragamnya" ucap Ryouichi.     

Enzo lalu melihat anggota pasukan [Saint Wolf] lainnya.     

"Enzo mesum" ucap Akari sembari mencoba menutupi dadanya.     

"Kalau kau berpikir yang aneh-aneh, aku akan menendangmu" ucap Natsumi.     

"Bu-bukan itu maksudku, baiklah…" ucap Enzo.     

Enzo lalu membuka seragamnya dan memberikan seragamnya kepada Ryouichi. Ryouichi lalu menurunkan gadis kecil itu dari gendongannya dan memakaikannya baju.     

"Baiklah, sudah selesai" ucap Ryouichi.     

Gadis kecil itu terlihat senang dan berlarian kesana kemari, lalu terlihat akrab dan bermain dengan Chloe dan juga Reina.     

"Ketua, apakah kita akan melanjutkan perjalanan kita sekarang?" tanya Enzo.     

"Kau benar, kita akan melanjutkan perjalanan kita. Semuanya, segera naik ke mobil jeep dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan" ucap Ryouichi.     

Rose lalu mendekati gadis kecil itu dan menggendongnya.     

"Ayo kita pergi" ucap Rose.     

Gadis kecil itu mengangguk dan tersenyum manis. Akhirnya seluruh anggota pasukan [Saint Wolf] melanjutkan perjalanan mereka. Dari kejauhan terdapat dua sosok yang mengawasi mereka, yang tidak lain adalah elang putih surgawi dalam wujud manusianya dan juga satu sosok tidak dikenal.     

"Mengapa kau berubah pikiran dan malah pergi meninggalkan mereka seperti itu? Kenapa kau tidak menghabisi mereka sekaligus?" ucap sosok tidak dikenal itu.     

"Apa kau bercanda? Untuk sekarang, manusia itu memang belum tahu kekuatan dirinya yang sebenarnya. Lagipula, aku tidak ada niatan untuk bertarung dengan salah satu makhluk yang pernah mengobrak-abrik surga yang bahkan seluruh pasukan suci malaikat dibuat kerepotan olehnya" ucap elang putih surgawi.     

"Hmmm, aku harap kau tidak menyesali keputusanmu untuk tidak membunuh reinkarnasi dari naga emas surgawi itu"     

"Tentu saja, satu-satunya yang mungkin bisa mengimbangi naga emas surgawi adalah singa emas surgawi" ucap elang putih surgawi.     

"Aku harap itu benar, karena jika singa emas surgawi tidak dapat mengimbanginya, aku takut akan ada kejadian dimana surga akan di obrak-abrik untuk kedua kalinya" ucap sosok tak dikenal itu.     

Ryouichi dan pasukan [Saint Wolf] melanjutkan perjalanan mereka ke markas central, sementara Ryouichi masih memikirkan ucapan naga merah surgawi yang menyebutnya sebagai naga emas surgawi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.