Jodoh Tak Pernah Salah

Part 64 ~ Kunker Bara ( 5 )



Part 64 ~ Kunker Bara ( 5 )

3Bara sudah sampai di Bandara Internasional Minangkabau. Bara segera melakukan check-in karena rombongannya sudah menunggu di ruang tunggu. Pesawat akan lepas landas dalam waktu 45 menit.     

Saat tiba di kursi tunggu tak sengaja Bara berpapasan dengan Hadi.     

"Pak Bara," sapa Hadi dengan wajah memucat.     

Hadi bak ketakutan seperti nampak hantu ketika melihat Bara. Ia gemetaran dan keringat dingin. Reaksi Hadi melihat Bara seperti hantu menjadi perhatian oleh anggota DPRD kota dan provinsi. Kebetulan DPRD kota dan provinsi melakukan kunker ke Jakarta dan satu pesawat.     

Bara tak menggubris Hadi, lebih memilih duduk. Ia masih kesal dan marah dengan kelakuan Hadi pada sang istri.     

"Kenapa Pak Hadi ketakutan melihat anda?" tegur Eri membuka obrolan.     

Eri anggota DPRD provinsi dan merupakan papa Stevi. Bara cukup akrab dengan Eri karena sedari awal hanya Eri yang menerima posisinya sebagai ketua DPRD provinsi.     

"Dia berani menghina istri saya ketika ambil uang di bank."     

"Kok sampai menghina Pak? Bagaimana ceritanya?"     

"Dia mau ambil uang enggak mau antri, mau menyerobot langsung ke teller. Alasan buru-buru ke bandara. Ditegur satpam malah marah dan bikin keributan di bank. Istri saya kebetulan pimpinan di bank tempat dia transaksi. Dia bawa Hadi bicara di ruangan. Hadi malah mengatai istri saya dan bawa-bawa saya."     

"Kok bisa begitu?"     

"Menjadi anggota dewan membuatnya besar kepala dan merasa hebat. Meremehkan dan merendahkan orang lain. Dia mengatai istri saya dengan kejam. Istri saya diam ketika itu dan tak terpancing emosi."     

"Anda mendengar ucapannya pada istri anda?"     

"Saya langsung mendengarnya. Kuping saya panas mendengar ucapan dari mulut kotornya."     

"Anda akan memberi dia pelajaran?"     

"Entahlah," kata Bara berbohong. Mana mungkin ia akan menceritakan rencananya pada Eri? Bukannya berhasil malah gagal.     

"Kalau boleh tahu istri anda kerja di bank mana? Kebetulan anak saya kerja di bank juga."     

"Bank MBC. Tidak jauh dari kantor kita."     

"Kebetulan sekali. Anak saya juga kerja di MBC. Stevi namanya. Siapa istri anda?"     

"Namanya Dila, nama lengkapnya Fadila Elvarette."     

"Ya ampun dunia ini sempit sekali," balas Eri dengan wajah merona.     

"Maksud Bapak?"     

"Dila dan Stevi anak saya satu angkatan. Mereka sekolah, kuliah dan kerja di tempat yang sama."     

" Ternyata dunia ini sempit ya Pak," kata Bara terkekeh.     

Bara dan Eri segera masuk ke dalam pesawat karena pesawat akan lepas landas. Selama dalam pesawat Hadi gelisah karena duduk di depan Bara. Tatapan Bara membuat nyali Hadi ciut. Ia jadi gemetar sendiri, memikirkan apa yang akan Bara lakukan untuknya karena tidak sengaja menghina Dila.     

Hadi telah mendengar sepak terjang Bara dari rekannya sesama anggota dewan. Baru saja terpilih menjadi legislatif Bara sudah mengobarkan bendara perang dengan Latif. Mereka tidak tahu apa yang digunakan Bara untuk menekan Latif hingga politisi senior itu menyerah, mereka was-was, tak ingin mencari masalah dengan Bara jika tak akan berakhir seperti Latif.     

Bara menekan Latif sehingga mundur dalam pencalonan ketua DPRD. Sebagai pemenang pemilu partai koalisi Bara berhak menduduki posisi sebagai ketua DPRD. Penunjukan ketua DPRD ini berdasarkan keputusan partai. Biasanya dari partai Serikat ( partai yang mengusung Bara dan Latif ) akan mengukuhkan Latif sebagai ketua DPRD karena pengalamannya di dunia politik. Manuver Bara, sukses menjegal langkah Latif untuk menduduki jabatan ketua DPRD.     

Pesawat yang membawa rombongan Bara sudah sampai di Jakarta. Para asisten dan sekretaris sudah menyiapkan akomodasi mereka selama perjalanan dinas. Bara menatap garang pada Hadi yang sedari tadi menghindar.     

Bara menghidupkan iPhone karena selama berada di atas pesawat alat komunikasi harus di matikan. Ia segera menelpon Dian.     

:telephone_receiver:" Hai bos, apa kabar? Sudah sampai Jakarta?" Sapa Dian ramah dengan suara lembut.     

:telephone_receiver:" Baru saja. Bagaimana perintahku tadi?"     

:telephone_receiver:"Bos enggak sabaran ya," goda Dian. " Kalo orang enggak sabaran anaknya banyak lo bos."     

:telephone_receiver: " Bukan waktunya bercanda Dian. Sudah atur semuanya?"     

:telephone_receiver: "Udah dong bos. Gercep aku langsung melakukan tugas yang bos berikan."     

:telephone_receiver: " Pesawat kamu jam berapa berangkat?"     

:telephone_receiver: " Penerbangan jam 12 siang bos. Kita nanti ketemu di lokasi aja. Bos langsung kunjungan atau istirahat dulu?"     

:telephone_receiver: " Agendanya ke hotel taruh barang dan kita langsung ke balai kota untuk silaturahmi ke Gubernur DKI, besok jadwal kunjungan ke Senayan."     

:telephone_receiver: "Baiklah bos. Sampai jumpa nanti. Aku sedang mempersiapkan barang-barang. Take care bos."     

*****     

Bara bersama rombongan menuju balai kota DKI. Rombongan DPRD disambut langsung Pak Gubernur. Mereka bersilaturahmi dan di ajak Gubernur mengelilingi gedung balai kota.     

Bara kagum dengan keberhasilan Gubernur DKI dalam menata ibukota negara. Banyak terobosan dan inovasi yang beliau lakukan selama menjadi gubernur. Pelayanan publik di DKI sudah dibuat satu pintu dan tak ada calo.     

Gubenur juga membawa rombongan menuju call center pengaduan masyarakat. Ternyata call center memang cekatan dan sigap dalam menanggapi keluhan masyarakat dengan pelayanan publik.     

Bara mencoba menelpon call center DKI. Call center segera menjawab dan tak terlalu sulit dihubungi seperti call center lainnya. Bara melihat keseriusan gubernur dalam memberi layanan bagi masyarakat.     

Bara terlihat puas senang dan puas dengan kunjungannya. Kunjungan kerja di akhiri dengan makan malam bersama.     

Pukul delapan malam para anggota DPRD sudah kembali ke hotel. Malam hari mereka tak punya kegiatan dan acara bebas. Bara memilih bersantai dalam kamar seraya menunggu laporan dari Dian.     

Dian sudah sampai di Jakarta pada jam 3 sore. Perempuan cantik itu baru saja menemui seseorang. Mereka pergi menguntit Hadi.     

Rombongan DPRD kota menginap di hotel yang berbeda dengan DPRD provinsi. Dian sedang melakukan tugasnya. Ia pergi ke hotel tempat Hadi menginap. Bara memerintahkannya untuk menjalankan rencananya malam ini.     

Dian melihat Hadi dan anggota DPRD lainnya menikmati pertunjukan tarian perut khas Timur Tengah. Hotel tempat mereka menginap memiliki layanan prostitusi terselubung. Lantai lima hotel tersebut merupakan tempat prostitusi terselubung. Tidak mudah bagi tamu untuk masuk ke lantai lima. Pengawasan ketat dan tak boleh membawa kamera. Ponsel tamu akan ditahan petugas keamanan dan akan dikembalikan ketika tamu pulang.     

Para tamu sibuk menikmati pertunjukan tari perut yang dibawakan seorang wanita muda, termasuk rombongan anggota DPRD. Mereka sangat menikmati suguhan tarian nan erotis. Lekuk tubuh sang penari menggoda iman mereka, tanpa kecuali Hadi.     

Hadi menikmati tarian sang penari dan berkeinginan membooking sang penari untuk memuaskannya di ranjang. Tarian sang wanita begitu mengundang hasrat para lelaki untuk memakannya. Syahwat mereka terpancing. Dengan nakal Hadi meraba tubuh sang penari seraya memberikan uang tips. Hadi tak sekedar memberi uang tips. Hadi mengambil kesempatan meremas dada sang penari ketika menaruh uang tips di belahan dada.     

Diam-diam orang suruhan Dian merekam semua kejadian asusila yang dilakukan Hadi. Orang suruhan Dian berhasil mengecoh keamanan sehingga tidak mengetahui ada kamera tersembunyi.     

Kamera tersembunyi di manipulasi seperti kancing baju. Jika tak teliti siapa pun akan terkecoh. Siapa yang mengira jika kancing baju kamera tersembunyi.     

Para wanita penghibur yang menggunakan baju kurang bahan juga sedang mencari mangsa. Semua para lelaki yang ada di lantai lima ditemani wanita penghibur. Inilah gambaran kehidupan malam kota Jakarta yang begitu kelam, free sex dan glamor. Sisi kelam inilah yang diangkat oleh Moammar Emka dalam buku 'Jakarta Undercover'.     

Hadi larut dalam sukacita. Ia menari bersama penari perut. Tarian sang wanita semakin erotis. Tanpa malu sang wanita melepas pakaiannya satu persatu. Jika ada yang memberinya tips, ia akan melepas pakaiannya satu demi satu. Pertama-tama sang penari melepas kerudung yang menutupi kepalanya, lalu anting, gelang, melepaskan pakaian bagian atas hingga menunjukan bra dan menonjolkan payudara sang penari. Terakhir melepaskan pakaian bagian bawah. Sang penari melepas pakaian hingga telanjang.     

Para tamu langsung heboh melihat sang penari menari dengan kondisi telanjang.     

Menari dengan erotis, pinggul dan dada bergoyang. Suasana semakin panas dan gerah. Libido para tamu terpancing. Pengunjung tanpa malu berciuman dengan wanita penghibur yang menemani mereka dan saling meraba bagian tubuh masing-masing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.