Mengaku Kalah Dan Menerimanya
Mengaku Kalah Dan Menerimanya
Feng Xiyao melihat kekuatan kultivasi Pangeran Murong dan bertanya, "Pangeran Murong benar-benar ingin bertarung?"
Kekuatan Murong Nan baru saja mencapai Di Xian, sedangkan Feng Xiyao sudah berada di tingkat Di Xian selama puluhan tahun. Meskipun ia tidak bisa berlatih, tapi sebelum masuk ke dalam penjara saat ia pernah kabur, ia selalu berlatih. Jadi saat ini kekuatannya sudah mencapai Di Xian level 2.
Secara logika, dengan perbedaan 1 level yang mereka miliki, hal itu tidak akan memberikan keuntungan jika Murong Nan mau melawan Feng Xiyao.
Sebenarnya Feng Xiyao mengatakan hal itu karena ia memiliki niat yang baik, tapi banyak orang yang menganggapnya seperti sebuah ejekan karena mereka tidak memahami sifat Feng Xiyao.
Pelayan yang berpakaian kuning itu membelalakkan matanya, namun Murong Nan malah dengan tenang langsung mengatakan tantangannya, "Saya, Murong Nan, Pangeran dari Negara Murong, mau menantang Tuan Putri Xiyao dari Negara Feng! Feng Xiyao, apa kamu menerimanya?"
Setelah Murong Nan selesai bicara, cincin berwarna putih yang melingkar di jarinya mengeluarkan lingkaran cahaya yang bergerak ke arah Feng Xiyao.
Itu merupakan cincin yang diberikan oleh pihak sekolah untuk melindungi para murid.
Jika Feng Xiyao menyetujui pertarungan itu, maka pertarungan baru akan dimulai.
Feng Xiyao menundukkan kepalanya melihat cincin putih di jarinya. Setelah itu ia mengangkat kepalanya dan melihat mata Murong Nan yang terlihat penuh dengan tekad untuk bertarung dengannya. Akhirnya ia pun menganggukkan kepalanya, "Jika itu keinginan Pangeran Murong maka, Feng Xiyao akan menerimanya!"
Dengan perkataan itu, cincin putih Feng Xiyao juga mengeluarkan lingkarang cahaya yang kemudian menyatu dengan lingkaran cahaya yang ada di depannya.
Saat lingkaran cahaya itu menyatu, tiba-tiba ada sebuah ruang pertarungan spesial terbentuk. Mereka berdua mulai melayang dan dibawa menuju arena pertarungan yang melayang di atas udara itu.
Di dalam sana, selain orang suci tidak ada orang yang bisa ikut campur dalam pertarungan itu, dan hanya bisa menunggu pertarungan itu berakhir.
Sedangkan hanya ada 1 syarat untuk bisa menghentikan pertarungan, yaitu salah satu pihak harus ada yang mengaku kalah.
"Pangeran, Anda harus hati-hati!" Pelayan yang mengenakan pakaian berwarna kuning itu memberikan semangat kepada Tuannya.
Lalu ada murid dari kelas Ren Xian yang juga memberikan semangat kepada Murong Nan.
"Murong Nan, harus memang! Murongkan, pasti menang!"
Di mata para murid dari kelas Ren Xian, sekolah tingkat atas dunia peri adalah sebuah tempat yang sangat adil. Jadi Moruong Nan yang memiliki bakat hebat itu dan telah dipindahkan ke kelas Di Xian sebelum waktunya itu layak untuk harus masuk ke kelas Di Xian, itu adalah keadilan untuk mereka. Sedangkan Feng Xiyao sudah merebut tempat Murong Nan dan itu adalah hal yang mereka sebut dengan ketidak adilan!
Dengan adanya 2 keadaan itu, mereka tentu memilih untuk membela sisi yang adil.
Jika sampai Murong Nan bisa mengalahkan Feng Xiyao, maka akan membuat mereka merasa sangat senang.
-
Di atas arena pertarungan, Murong Nan dan Feng Xiyao saling memberi hormat satu sama lain dan setelah itu pertarungan resmi dimulai.
Karena mereka berdua adalah seorang kultivator dengan kekuatan tingkat Di Xian, sehingga tidak ada yang bisa menahan kekuatan satu sama lain dan mereka hanya bisa bertarung dengan menggunakan senjata.
Senjata Murong Nan adalah pedang, dan senjata Feng Xiyao juga pedang, suara pergesekan kedua mata pedang terus terdengar dan percikan api terlihat di mana-mana.
Saat Murong Nan menyerang, Feng Xiyao bertahan, mereka berdua terus memberikan serangan secara bergantian dan tidak terlihat siapa yang lebih unggul.
"Murong Nan memang adalah seorang jenius, dia baru saja mencapai Di Xian tapi sudah begitu kuat… Aku jadi merasa malu kepada diriku sendiri." Ada murid dari kelas Di Xian yang memuji Murong Nan.
"Feng Xiyao tapi juga tidak buruk, lihatlah gerakannya yang sangat akurat itu, dia juga memiliki kualifikasi untuk masuk kelas Di Xian!" Lalu ada murid dari kelas Di Xian yang mengatakan hal lain lagi.
"Tapi yang bisa masuk ke kelas Di Xian hanya 1 orang, sedangkan yang lainnya hanya bisa menunggu sampai akhirnya tahun."
Kemudian ada beberapa murid kelas Di Xian yang terlihat tidak berdaya.
Setelah pertarungan berlangsung selama beberapa saat, Murong Nan mulai berada di posisi yang tidak diuntungkan, sedangkan Feng Xiyao semakin lama bertarung semakin berani.
Mata Yin Wushuang terlihat sedikit berbinar, semua ini sebenarnya sesuai dengan apa yang ia rencanakan.
Murong Nan dan Feng Xiyao adalah kultivator yang bersih dan taat, mereka tidak memiliki pondasi 2 kali lipat seperti dirinya dan tidak memiliki harta karun khusus yang bisa mengumpulkan kekuatan spiritual.
Selain itu, di dalam keadaan ini, seorang kultivator yang lebih tinggi 1 level sebenarnya bisa menggunakan kekuatan untuk menahan dan membunuh lawannya.
Tapi Murong Nan bisa bertahan hingga saat ini melawan Feng Xiyao telah menunjukkan bahwa performanya sama sekali tidak buruk. Jika mereka berdua memiliki kekuatan yang setara, maka Yin Wushuang dapat melihat bahwa Feng Xiyao tidak bisa mengalahkan Murong Nan. Itu karena ia mencapai kekuatan Di Xian bukan dari hasil kerja kerasnya.