Aku Berhutang Kepadanya?
Aku Berhutang Kepadanya?
Mulut Yin Wuchen berdarah dan ia dapat merasakan darah di ujung lidahnya. Kemudian ia bangkit berdiri lalu mengangkat kepalanya melihat Jun Shangxie yang ada di depannya.
"Kakak datang untuk membela Kakakku?" Yin Wuchen bertanya dengan raut wajah dingin dan suara yang datar, "Maaf, aku tidak tahu kalau dia membuatnya sendiri, tapi karena sudah dibuang, maka tidak akan ada yang berubah."
Dalam benaknya Yin Wuchen berkata, 'Mungkin dulu hubunganku dengan Yin Wushuang sangat baik, tapi sekarang sudah berbeda. Mungkin dulu aku suka makan permen bentuk tapi itu dulu. Walaupun 12 permen bentuk itu tidak dibuang, jika diletakkan di dalam kotak maka akan ada semut yang datang dan pada akhirnya para pelayan juga akan membereskannya. Jadi itu tidak ada bedanya membuangnya sekarang atau nanti kan?'
Setelah Yin Wuchen baru selesai bicara, ia merasakan kekuatan spiritual yang bergerak ke arahnya. Kemudian ia pun melangkah mundur dan menghindar.
Tidak lama kemudian suara keras terdengar dan muncul sebuah lubang di dinding di belakangnya. Saat melihat lubang di dinding itu, mata Yin Wuchen yang berwarna kuning itu perlahan terlihat marah.
Yin Wuchen merasa ini semua tidak masuk akal, karena ia dapat melihat amarah di mata Jun Shangxie yang lebih besar daripada amarah yang ia rasakan seperti seseorang yang marah karena rumahnya dihancurkan.
Pelayan berjubah putih di luar yang mendengar suara keras itu langsung masuk membawa senjata, karena ia berpikir ada orang yang diam-diam menyerang Yin Wuchen.
Pelayan melihat Jun Shangxie, lalu melihat wajah Yin Wuchen yang tampak lebam, seketika pelayan itu pun langsung berteriak, "Lancang! Pangeran Jun, apa yang kamu lakukan?! Kamu mau membunuh calon penerus Kepala Istana Zhu Xian?!"
"Yin Wuchen." Jun Shangxie sama sekali tidak peduli keberadaan pelayan berjubah putih itu, ia berjalan selangkah demi selangkah ke arah Yin Wuchen. Kemudian dengan suara tajam ia berkata, "Aku kira setelah kamu tahu itu adalah buatan tangan Kakakmu, maka kamu akan merasa bersalah."
Jun Shangxie tidak menyangka bahwa reaksi Yin Wuchen hanya terima kasih, jika Yin Wuchen bukan adik Yin Wushuang, maka ia sama sekali tidak mungkin memberikan Yin Wuchen kesempatan untuk menghindar dari serangannya.
"Kalian keluar, tanpa perintah dariku tidak ada yang boleh masuk!" Yin Wuchen melihat ke arah para pelayan dengan sorot mata mengancam, setelah itu mereka semua keluar termasuk pelayan berjubah putih.
Setelah pelayan berjubah putih itu pergi, Yin Wuchen mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Jun Shangxie yang lebih tinggi darinya itu, "Aku dengan sopan menjamu kalian, tapi kamu malah menyerangku dan menghancurkan tempat tinggalku, orang yang harusnya merasa bersalah siapa?"
Setelah tinggal di Istana Zhu Xian selama 3 tahun, Yin Wuchen selalu berlatih. Meskipun ia masih kecil, tapi di bawah bimbingan Kepala Istana Zhu Xian, kemampuannya sudah termasuk sangat hebat dan setara dengan kultivator kelas atas.
Yin Wuchen juga memiliki sikap arogan, meskipun ia merasakan perasaan bersalah kepada Yin Wushuang, tapi di saat yang sama ia memiliki perasaan arogan sebagai calon penerus Istana Zhu Xian.
Yin Wuchen tahu dengan jelas apa arti identitasnya itu, ia memiliki sikap arogan akan hal itu, dan semua sikap Jun Shangxie sudah membuat dirinya terasa diinjak-injak!
"Apa kamu tahu sudah berapa banyak bahaya yang dia lalui untuk dirimu?" Aura di sekitar Jun Shangxie menjadi semakin buruk, semakin kuat dan dingin, kedua matanya terlihat merah dan penuh dengan amarah. Ia meremas kerah pakaian Yin Wuchen dengan kuat hingga jarinya terlihat putih, "Ini caramu membalasnya?"
"Saat Kepala Istana Zhu Xian memotong perasaanku, dia melihat ingatanku dan mengatakan kepadaku bahwa saat di Daratan Qian Kun, aku memberikannya setengah nyawaku untuknya agar dia bisa berlatih kultivasi. Saat dia tidak sadarkan diri, aku melindunginya hingga tangan kananku cacat. Di dunia kultivasi aku juga menyelamatkannya di laut dan membuatnya bisa tiba di Sekte Yu Shou dengan aman." Yin Wuchen meremas kerah pakaian Jun Shangxie, lalu dengan suara yang jelas menekankan setiap kata-katanya, "Aku berhutang kepadanya?!"