Permaisuri Kembali ke Sekolah

Ditemani Oleh Bintang di Langit dan Angin Berhembus



Ditemani Oleh Bintang di Langit dan Angin Berhembus

1Setelah semua orang masuk ke dalam kamar mereka masing-masing, senyuman di wajah semua orang langsung menghilang.     

Mereka semua mengenal Yin Wushuang sudah cukup lama dan mereka tahu seperti apa keadaan Yin Wushuang saat ini.     

Yin Wushuang tahu mereka khawatir kepadanya, karena itu Yin Wushuang bersikap seolah tidak ada yang terjadi, sedangkan mereka mengikuti sandiwara itu.     

Mereka semua tidak mengerti kenapa Yin Wuchen bisa berubah menjadi seperti ini…     

-     

Malam ini, Jun Shangxie terus menemani Yin Wushuang hingga tengah malam, pada saat Yin Wushuang terlihat mengantuk, ia baru membawa Yin Wushuang kembali untuk tidur.     

Jun Shangxie tidak bisa menghibur Yin Wushuang, ia ingin mengatakan bahwa tanpa Yin Wuchen tidak akan ada yang berubah dan masih ada dirinya yang akan selalu bersama dengan Yin Wushuang.     

Karena begitu banyak hal yang ia pikirkan, Jun Shangxie hanya tidur sebentar. Saat ia bangun, orang yang sebelumnya ada di dalam pelukannya itu kini sudah tidak ada dan langit juga belum terang.     

Setelah pergi ke atap, Jun Shangxie baru melihat seorang perempuan yang berpakaian tipis sedang duduk seorang diri di sana.     

Perempuan itu memunggungi Jun Shangxie, ia memeluk kedua lututnya sendiri dan melihat ke arah timur seolah sedang menunggu matahari terbit.     

Jun Shangxie menahan keinginannya untuk memeluk Yin Wushuang saat ini juga. Kemudian ia pun duduk beberapa meter dari Yin Wushuang dan memutuskan untuk tidak mengganggu Yin Wushuang.     

-     

Mereka berdua tidak tahu bahwa di sisi lain Bie Yuan, ada laki-laki lain yang sedang berada di tengah hembusan angin sepanjang malam.     

Alis laki-laki itu tampak putih, tapi wajahnya tetap terlihat tampan, matanya terlihat khawatir dan juga sabar.     

Tiba-tiba terdengar suara Lu Yi yang membuka pintu dan berkata, "Langit akan segera terang."     

"Kak Lu, menurutmu apakah dia sekarang sangat sedih?" Mu Jin bertanya dengan suara pelan.     

Dalam benaknya Mu Jin berkata, 'Sayangku sepertinya sangat peduli dengan adiknya Yin Wuchen itu, kan? Seorang ketua dari 2 sekte yang dihormati, membuat permen bentuk untuk adiknya secara langsung tapi adiknya malah membuangnya, itu pasti sangat sakit, kan?'     

"Menurutmu?" Lu Yi kembali bertanya, lalu dengan suara marah ia berkata, "Mu Jin, jika kamu khawatir, jika kamu tidak tahan maka temui dia. Jangan hanya berdiri di sini untuk merusak pemandanganku!"     

"Menemui dia? Tidak, tidak bisa." Mu Jin menggelengkan kepalanya, "Aku tidak bisa pergi menemuinya."     

'Jika aku menemuinya, maka aku tidak bisa menjadi temannya lagi.' Batin Mu Jin.     

"Hmm... Tiba-tiba aku terpikirkan bagaimana mau memodifikasi pesawatku, aku mau berlatih dulu." Mu Jin menggerakkan jarinya seolah sedang membuat rencana untuk mengubah pesawatnya itu.     

Kemudian Lu Yi berbalik badan, ia melihat bayangan punggung temannya itu tanpa mengatakan apapun.     

-     

Malam ini Yin Wuchen juga tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ia bermimpi buruk dan terbangun saat langit masih belum terang.     

Yin Wuchen mengusap keringat dingin di dahinya, lalu ia melihat cahaya di ujung matanya dan ia melihat ke arah dinding yang terkena serangan Jun Shangxie kemarin.     

Selain ada lubang di bagian tengah, di sekitar lubang itu terdapat begitu banyak retakan. Saat melihat retakan itu Yin Wuchen tiba-tiba meremas dadanya.     

"Kembali ke jalan masing-masing." Yin Wuchen mengatakan hal itu dengan suara pelan sambil menundukkan kepalanya.     

Yin Wuchen merasa sesak, kemudian ia pun membuka mulutnya dan bernapas dari mulutnya. Setelah beberapa saat kemudian akhirnya ia baru merasa lebih baik.     

Di dalam mimpinya, Yin Wuchen melihat Yin Wushuang yang berdiri di luar tempatnya dan mengatakan 'cukup' kepada Jun Shangxie.     

Yin Wuchen dalam benaknya berkata, 'Sebagai sesama kultivator, dia mendengar pembicaraan kami? Sebagai seorang kakak, dia merasa sangat sedih? Tapi walaupun begitu, aku tidak bisa melakukan apapun. Aku adalah calon penerus Kepala Istana Zhu Xian, aku bukan adiknya lagi.'     

Yin Wuchen memejamkan matanya dan menarik napas panjang beberapa kali, setelah itu akhirnya ia pun merasa tidak sesak lagi. Ia kembali melihat ke arah dinding yang lubang itu dan ekspresi wajahnya terlihat sedikit marah.     

'Jun Shangxie itu benar-benar arogan, aku tidak menyukainya.' Batin Yin Wuchen.     

Atau lebih tepatnya, Yin Wuchen merasa malu. Ia merasa malu karena dirinya dipukul, diancam dan diceramahi oleh Jun Shangxie.     

Semua itu adalah hal baru bagi Yin Wuchen, karena ia memiliki posisi yang tinggi tapi Jun Shangxie dengan beraninya melakukan semua itu kepadanya, terlebih lagi di dalam Istana Zhu Xian.     

Jika Kepala Istana Zhu Xian mengetahui hal itu, maka Yin Wuchen yakin Jun Shangxie tidak mungkin masih hidup dengan tenang.     

Yin Wuchen ingin melakukan sesuatu untuk menjaga kehormatan posisinya itu, 'Mungkin aku bisa… lupakan saja, anggap saja aku melepaskannya untuk menebus kesalahan kepada Yin Wushuang.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.