Permaisuri Kembali ke Sekolah

Jangan Panggil Aku Adik, Panggil Aku Kakak



Jangan Panggil Aku Adik, Panggil Aku Kakak

2Saat melihat keadaan Jun Shangxie yang seperti itu, para pengikut Yin Wushuang yang ada di dalam cincin phoenix ungu kuno itu awalnya mengira akan melihat hal menarik, namun ternyata mereka justru merasa seperti disiram oleh air dingin.     

Mereka µengira mereka bisa melihat permainan interogasi yang manis antara Jun Shangxie dan Yin Wushuang. Tapi mereka tidak menyangka, malam ini Jun Shangxie malah melakukan berbagai hal yang memalukan dirinya sendiri dan menciptakan sejarah gelap dalam hidupnya!     

[Aku rasa aku bisa menertawakan kejadian malam ini sepanjang tahun.]Suzaku berbalik badan lalu mengatakan hal itu kepada para pengikut Yin Wushuang yang ada di belakangnya.     

Saat itu Yin Wushuang tidak mengatakan apapun, dan ia langsung memutus komunikasi dengan para pengikutnya yang ada di dalam cincin phoenix ungu kuno. Kemudian ia membungkukkan tubuhnya, lalu ia mengangkat Jun Shangxie dan membawanya ke atas ranjang.     

Selama proses itu, Jun Shangxie sama sekali tidak terbangun.     

Setelah membawa Jun Shangxie ke atas ranjang, Yin Wushuang kemudian baru menyadari bahwa di dahi Jun Shangxie ada sebuah benjolan yang membuat wajah tampan Jun Shangxie itu terlihat lucu.     

Kemudian Yin Wushuang pun tersenyum sembari berkata, "Kakak Sepupuku benar-benar tidak tahu batasannya, bagaimana dia membuatmu minum begitu banyak alkohol."     

Di pesta tadi, Yin Tianji yang mabuk tiba-tiba kebiasaan mabuknya muncul lagi, ia memeluk leher Jun Shangxie lalu berkata, "Oh, Adikku? Adikku ayo temani aku minum 3 mangkok alkohol lagi, kalau kamu tidak minum berarti kamu payah!"     

Jun Shangxie harus menahan keinginannya untuk mengeluarkan Sabit Dewa Kematian miliknya itu, karena ia tidak mau ada pertumpahan darah di hari yang berbahagia ini, sehingga ia pun minum 3 mangkuk alkohol lagi.     

Tapi Jun Shangxie yang sudah lama tidak minum alkohol itu tidak menyangka efek alkohol yang diminumnya itu sangat kuat, sehingga membuatnya merasa pusing.     

"Kamu payah ya? Kalau kamu tidak payah, minum 3 mangkuk lagi!" Yin Tianji yang merasa senang karena baru menikah itu mendesak Jun Shangxie untuk meminum alkohol lagi, ia seperti tidak tahu apa itu kata 'Mati', ia memukul meja lalu berkata lagi, "Apa maksud raut wajahmu yang seperti itu? Hm? Kamu tidak mau minum denganku, tapi kamu masih berharap menikahi Adik Sepupuku?! Percaya atau tidak, aku sebagai Kakak Sepupunya akan langsung menikahkannya dengan laki-laki lain!"     

Jun Shangxie berusaha keras untuk menahan emosinya itu, karena tidak ingin membunuh keluarga sendiri. Akhirnya ia meminum 3 mangkuk lagi dan sekarang ia sudah minum 6 mangkuk alkohol.     

"Bagus, ini baru Adikku, ayo minum 3 mangkuk lagi!" Yin Tianji tertawa senang.     

Jun Shangxie bangkit berdiri dengan raut wajah dingin, ia mengangkat mangkuk yang berisi alkohol itu, lalu dengan suara arogan ia berkata, "Jangan panggil aku Adik, panggil aku Kakak."     

"Iya! Kakak! Ayo minum lagi!"     

Saat Yin Wushuang mengingat kejadian itu, ia langsung merasa sakit kepala.     

Yin Wushuang dalam benaknya berkata, 'Perbedaan antara laki-laki yang sudah minum alkohol dan belum minum alkohol sangat besar.'     

Kemudian Yin Wushuang menyelimuti tubuh Jun Shangxie, lalu ia duduk di samping ranjang dan mengamati wajah Jun Shangxie dengan sorot mata yang hangat.     

Selama ini Jun Shangxie tidak lebih santai daripada Yin Wushuang. Karena itu ia tidak menghalangi Yin Tianji untuk mengajak Jun Shangxie minum, karena mungkin ini adalah kegilaan yang tidak mudah terjadi di dalam hidup Jun Shangxie.     

Selain itu, malam ini adalah malam tahun baru… jadi seharusnya ia melalui malam tahun baru yang indah.     

Di luar kamarnya, orang-orang mulai menyalakan kembang api dan kembang api yang berwarna-warni itu mulai menghiasi langit.     

Yin Wushuang merasa bahwa seseorang yang sedang ia lihat saat ini juga terlihat sangat indah. Bahkan melebihi kembang api yang ada di langit saat ini. Ia merasa bisa melihat Jun Shangxie adalah suatu keberuntungan baginya.     

"Aku ini memiliki hati yang kecil, jadi tidak cukup untuk orang lain yang mau masuk selain dirimu, jadi tenang saja." Suara Yin Wushuang sangat lembut, "Idiot."     

Kemudian salju yang sebelumnya turun di Sekte Dao itu tiba-tiba berhenti dan keesokan harinya matahari mulai muncul.     

-     

Keesokan harinya sebelum matahari terbit, Jun Shangxie sudah bangun.     

Saat ini kepalanya terasa sakit, dan akibat dari mabuk yang ia rasakan sama sekali tidak ringan.     

Ketika Yin Wushuang melihat Jun Shangxie bangun, ia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk menghangatkan teh. Lalu ia memberikannya kepada Jun Shangxie sembari berkata, "Minum ini untuk meredakan mabukmu."     

Jun Shangxie menggelengkan kepalanya, ia sama sekali tidak bisa mengingat dengan jelas apa yang terjadi kemarin malam. Ia meminum teh itu, kemudian dengan suara serak ia berkata, "Aku merasa ada benjolan di dahiku, sakit."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.