Karunia Dari Tuhan, Peninggalan yang Ada di Legenda
Karunia Dari Tuhan, Peninggalan yang Ada di Legenda
Seketika Lu Yi dan Mu Jin saling bertukar pandang, mereka terlihat kebingungan karena tidak menyangka ada begitu banyak patung kecil seperti yang ada di medan perang raksasa tadi.
Yin Wushuang mengulurkan tangannya dan mengambil salah satu patung itu, setelah ia memperhatikan patung itu dari dekat, dia pun memberikannya kepada Lu Yi.
Yin Wushuang menganggukkan kepalanya dan berkata, "Memang benar patung ini yang aku maksud, apa kalian tahu di mana semua patung-patung ini ditemukan? Dan apakah masih ada patung lain yang kalian simpan?"
Yin Wushuang yang langsung menanyakan dua hal itu membuat istri dari pasangan paruh baya itu tidak bisa mengatakan apapun, dan akhirnya dia melihat ke arah suaminya.
Suami dari pasangan paruh baya itu berpikir sejenak, lalu ia menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Ibu saya hanya mengatakan kepada saya bahwa dia menemukannya di tepi sungai mutiara, tapi tidak mengatakan hal yang lainnya."
"Kemudian, apa dia pernah pergi mencarinya lagi?" Yin Wushuang mengerutkan alisnya dan mencoba bertanya dengan cara lain.
"Ibu hanya pernah memungutnya satu kali. Setelah itu tidak pernah pergi ke sungai mutiara lagi." Suami dari pasangan paruh baya itu mengingat kembali masa lalunya, kemudian ia melanjutkan memberikan penjelasan kepada Yin Wushuang, "Ayah saya yang sudah meninggal pernah mengatakan kepada saya bahwa saat Ibu menemukan patung-patung ini, dia merasa sangat senang dan mengatakan bahwa ini adalah 'Karunia dari Tuhan, peninggalan yang ada di legenda', dia juga mengatakan bahwa patung ini bisa dijual dengan harga yang mahal…"
Kemudian penanggung jawab medan perang raksasa itu menganggukkan kepalanya, "Iya, saya juga ingat saat itu bahkan masuk berita. Banyak para ahli yang bergegas datang ke Kota Aurora, tapi pada akhirnya itu bukanlah benda berharga."
"Itu benar." Suami dari pasangan paruh baya itu menganggukkan kepalanya, "Ibu saat itu merasa sangat marah dan bersikeras mengatakan bahwa patung-patung itu adalah harta karun, bahkan temannya sendiri ikut menertawakan Ibu dan mengatakan bahwa Ibu sudah gila. Bahkan saat itu ada tetangga yang lewat dan mengajak Ibu untuk pergi ke sungai mutiara dan mengambil sampah lagi, tapi karena kejadian itu Ibu tidak pernah pergi ke sungai mutiara lagi."
"Saya berpikir itu adalah barang yang ditinggalkan oleh para turis yang lewat di sungai mutiara." Istri dari pasangan paruh baya itu melihat ke arah suaminya, lalu kembali melihat ke aran Lindsay yang duduk di atas kursi roda.
Lindsay yang berusia 90 tahun itu membuka matanya sedikit, tapi kemudian ia kembali memejamkan matanya lagi dan tidur.
Lindsay tidak bisa mendengar dengan jelas, ia juga tidak tahu apa yang terjadi saat ini. Karena ia sudah tua, kemampuannya dalam berpikir juga menurun, sehingga ia hanya ingin tidur dengan nyenyak.
"Anak kecil, ada apa?" Lu Yi bertanya dengan suara pelan.
"Lindsay sudah terlalu tua dan tidak bisa mengingat apa yang terjadi dulu." Yin Wushuang menjawab dengan perasaan menyayangkan.
Satu-satunya orang yang bisa mengatakan apa yang ada di sungai mutiara saat itu hanyalah Lindsay. Selain Lindsay tidak ada yang tahu di mana sebenarnya patung-patung itu ditemukan dan kapan tepatnya ia menemukan patung-patung itu.
Anak dan menantu Lindsay tidak mengetahui apapun tentang hal itu, sehingga Yin Wushuang hanya bisa berpikir bahwa cucu Lindsay tidak mungkin mengetahuinya juga...
"Patung-patung itu ditemukan di antara dua pohon."
Pemikiran Yin Wushuang itu seketika terhentikan karena perkataan cucu laki-laki Lindsay yang entah sejak kapan sudah bangkit berdiri, ia melihat ke arah Yin Wushuang dan dengan suara yang sedikit tegang ia berkata, "Saat saya masih kecil, Nenek pernah menceritakan hal ini kepada saya. Dia mengatakan bahwa, dia menemukan barang-barang itu di hari terakhir polar night di antara 2 batang pohon. Dia juga mengatakan bahwa dia melihat sebuah legenda yang tidak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya."
"Jangan bicara sembarangan." Istri dari cucu Lindsay itu menggoda suaminya.
"Aku tidak bicara sembarangan, nenek yang mengatakan itu kepadaku!" Cucu Lindsay itu membantah perkataan istrinya, lalu ia berkata lagi dengan suara yang sedikit merasa ragu, "Meskipun aku pernah datang ke sungai mutiara saat polar night dan pergi ke 2 pohon itu, namun aku tidak menemukan apapun di sana."
Kemudian Mike melihat ke arah Yin Wushuang dan bertanya, "Nona, apa Anda mau pergi ke sungai mutiara?"
Mike tidak tahu bahwa Yin Wushuang sebenarnya sudah pergi ke sungai mutiara itu, lebih tepatnya rohnya yang pergi ke sana.
"Nanti kita akan ke sana." Yin Wushuang melihat ke sekelilingnya lalu berkata lagi, "Aku menyukai gaya rumah di Kota Aurora ini, aku ingin melihat-lihat lagi."
Setelah selesai mengatakan itu, ia menyalurkan suaranya menggunakan kekuatan spiritualnya di telinga Lu Yi,[Petapa Lu, saya serahkan ini kepada Anda.]
Yin Wushuang sudah pasti akan pergi ke sungai mutiara itu lagi, lebih tepatnya untuk pergi ke antara 2 pohon yang disebutakan oleh cucu laki-laki Lindsay itu.
Di tepi sungai mutiara tidak ada banyak pohon, jadi saat roh Yin Wushuang pergi ke sana, ia memang melihat ada 2 buah pohon yang berdekatan.
Tapi sebelum pergi ke sana, Yin Wushuang ingin memeriksa tempat di sekitar rumah Lindsay itu untuk mencari apakah ada petunjuk lain atau tidak, karena ia tidak ingin melewatkan hal kecil apapun yang ada di sana.