Permaisuri Kembali ke Sekolah

Memaafkannya Tidak?



Memaafkannya Tidak?

2Malam itu Mu Jin seperti tersambar petir, kedua matanya merah dan ia menahan semua rasa sakit hati yang dia rasakan. Bahkan ia sangat ingin membunuh pasangan yang tidak tahu diri dan menjijikkan itu. Tapi dirinya yang sekarang sama sekali bukanlah orang yang sama seperti dulu. Ia bukan lagi orang yang disebut sebagai jenius.     

Saat itu Mu Jin merasa dirinya hanyalah orang gagal yang bahkan tidak lebih hebat dari anak yang berusia 10 tahun.     

Tunangan dari kultivator perempuan itu menginjak punggung Mu Jin, lalu dengan raut wajah kecewa ia berkata, "Hei, kami itu datang dengan niat baik untuk memberimu uang, kenapa kamu tidak tahu diri dan bahkan mau menyerang kami?"     

"Kak Mu Jin, dengan keadaanmu sekarang ini, sebaiknya kamu menerima uang ini, jangan membuat keributan." Kultivator perempuan itu tersenyum hangat seperti dulu, tapi senyuman itu malah seperti sebuah pisau tajam yang menusuk jantung Mu Jin, "Bagaimanapun sekarang keadaanmu sangat menyedihkan kan?"     

"Sudahlah, kita tinggalkan saja uangnya. Besok pagi kita harus pergi ke dunia peri, jadi lebih baik kita cepat-cepat pergi saja dari sini. Tidak ada gunanya bicara dengan orang menjijikkan yang tinggal di kandang kuda seperti dia." Tunangan kultivator perempuan itu menendang Mu Jin hingga Mu Jin terlempar ke pojok kandang, lalu ia memeluk kultivator perempuan itu dan pergi dari sana.     

Mu Jin yang mendapatkan tendangan dari seorang petala, ia langsung muntah darah dan pingsan.     

Tapi sebelum dia pingsan, ia mendengar kultivator perempuan yang ia cintai itu berkata, "Kak Mu Jin, uang ini kamu simpan ya. Bunga sihir itu sangat kuat, jadi kelak kamu tidak akan bisa jauh-jauh dari perempuan. Ini uang untukmu, maka kamu bisa bermain dengan perempuan selama bertahun-tahun."     

"Tidak masalah kamu bermain dengan perempuan, tapi jangan menyebarkan penyakit." Suara tunangan kultivator perempuan itu terdengar tidak senang, "Oh ya, jangan sampai kamu kira bahwa kamu sudah menyentuh perempuanku. Malam itu kamu pingsan seperti babi yang pingsan dan sebenarnya kamu tidak menyentuh siapapun."     

-     

"Saat matahari terbit, kultivator perempuan dan tunangannya itu pergi ke dunia peri. Aku tidak tahu kapan mereka pergi, tapi aku hanya melihat Mu Jin berada di pojok kandang kuda itu membuka matanya dan meneteskan air mata darah. 2 tahun pun berlalu, dan batasan itu pun muncul. Dunia kultivasi seperti terpenjara dan terkunci, tidak ada orang yang bisa melewati kekuatan Du Jie dan tidak terasa 1.000 tahun pun berlalu."     

Setelah bicara sampai sini, Lu Yi berhenti bicara, ia menghela napas lalu melihat ke arah Yin Wushuang dan berkata, "Dalam 1.000 tahun itu, kekuatan Mu Jin berhasil kembali setara dengan petapa, yang dia tunggu adalah sebuah siksaan petir, sehingga dia bisa pergi ke dunia peri. Tapi racun bunga sihir yang ada di dalam tubuhnya itu sama sekali tidak bisa hilang."     

"Bunga itu benar-benar beracun, aku juga melihat bagaimana Mu Jin mengurung dirinya, dan bahkan meskipun dia mencakar wajahnya hingga terluka, racun itu tetap tidak mau keluar. Aku sudah berusaha memikirkan segala macam cara dan berkelana ke seluruh sudut dunia kultivasi, dan pada akhirnya aku hanya bisa menemukan cara untuk mengendalikan efek dari racun bunga sihir itu. Racun dari bunga itu bisa dikendalikan, tapi sebelum aku bisa melakukannya racun itu sudah menyebar ke pembuluh darah Mu Jin, dan sekarang seluruh tubuhnya sudah menjadi bunga sihir itu sendiri."     

Karena itu, racun bunga sihiri itu mulai memakan kesadaran Mu Jin sedikit demi sedikit, dan akhirnya membuat Mu Jin berubah menjadi laki-laki yang bermain-main dengan perempuan, membuatnya berubah menjadi laki-laki yang tidak bisa jauh-jauh dari perempuan, dan juga membuatnya berubah menjadi pemerkosa hanya untuk memuaskan gairahnya itu.     

"Napas perempuan adalah salah satu caranya untuk bisa melemahkan efek racun dari bunga itu. Semakin dia dekat dengan perempuan, maka itu akan membuat racun di dalam tubuhnya menjadi tenang. Hanya saja jika racun itu tidak dihilangkan dari tubuh Mu Jin, maka suatu saat bisa 'meledak'."     

SaaLu Yi berdiri di samping jendela dan melihat ke arah pemandian air panas yang tidak jauh dari tempatnya itu, "Dia pergi ke pemandian air panas itu juga untuk mengendalikan racun di dalam tubuhnya. Tapi pemandian air panas itu sama sekali tidak seefektif berendam di dalam obat-obatan, jadi itu sama sekali tidak bisa menenangkan racun di dalam tubuhnya itu."     

Karena mereka ada di dunia manusia, Mu Jin tidak berani bertindak gegabah. Ia bukanlah Yin Wushuang dan ia juga tidak memiliki cincin phoenix ungu kuno yang saat perlu berendam di dalam obat-obatan, maka ia bisa mengeluarkan ember besar yang terbuat dari kayu atau mengambil bahan obat-obatan. Semua yang diperlukan sama sekali tidak tersedia di dunia manusia.     

Karena itu Mu Jin memiliki banyak kekhawatiran seperti bagaimana jika ia membuat orang lain curiga atau ia merusak perjalanan ini.     

Setelah memikirkan hal itu, akhirnya Mu Jin ingin menggunakan pemandian air panas untuk mengendalikan dirinya, tapi kenyataannya jauh lebih kejam dari apa yang ia bayangkan. Racun yang ada di dalam tubuhnya itu bereaksi dengan begitu kuat dan ia hanya bisa bersembunyi di balik batu sambil terus berdoa agar tidak ada yang melihatnya, sekaligus berharap jika ia terus bertahan dan menahan diri maka semuanya akan berlalu.     

Tapi kemudian Yin Wushuang datang dan sentuhan Yin Wushuang itu membangkitkan efek racun yang ada dalam tubuhnya, karena itulah Mu Jin menggigit leher Yin Wushuang.     

Lalu Yin Wushuang menendang Mu Jin dan itu membuat Mu Jin mengingat apa yang sebelumnya ia lakukan, dan akhirnya sorot matanya berubah menjadi dingin.     

"Anak kecil, aku mengatakan semua ini karena aku berharap kamu akan memaafkan Mu Jin." Lu Yi meletakkan tangannya di belakang punggungnya, lalu dengan suara yang berat ia melanjutkan berkata, "Jangan membenci Mu Jin karena hal ini, selama 1.000 tahun ini sudah ada cukup banyak orang yang membencinya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.