Kota Aurora
Kota Aurora
[Jangan mengatakan masalah Tuan yang tidak sempat membela diri, bahkan aku saja sama sekali tidak menyadari kapan posisinya berubah!]Suzaku membelalakkan matanya.
Bahkan Suzaku yang merupakan makhluk magis saja tidak bisa merasakannya, jadi tidak mungkin bagi Yin Wushuang bisa menyadarinya.
Saat Yin Wushuang bereaksi, ia sudah di peluk Mu Jin dari belakang dan setelah itu ia tidak bisa bergerak.
"Perempuan cantik, kamu benar-benar harum. Jika dibandingkan dengan Ye Meigui, aku lebih menyukai perempuan seperti dirimu." Suara Mu Jin pelan dan berat, kemudian ia kembali menggoda Yin Wushuang, "Jadi, apa kamu mau bersenang-senang bersamaku?... Ah!"
Lu Yi menurunkan kakinya, pembuluh darah di pelipisnya masih terlihat menonjol, kemudian ia kembali duduk di tempatnya.
Kini Yin Wushuang kembali mendapatkan kembali kebebasannya, ia menundukkan kepalanya dan melihat Mu Jin yang diikat menggunakan kekuatan spiritual, lalu ia digantung di bawah kaki burung bangau.
"Sekarang kamu sudah senang kan?" Suara Lu Yi terdengar senang.
Lu Yi dalam benaknya berkata, 'Di saat seperti ini, Mu Jin ini bahkan masih bisa memikirkan hal seperti itu, dia kira dia sedang pergi keluar untuk piknik apa? Tapi untung saja sebelum Mu Jin benar-benar melakukan sesuatu kepada anak kecil itu aku sudah menyadarinya. Aku tidak menyangka bahwa dia bisa melecehkan anak kecil dari jarak sedekat ini.'
"Senang, senang!" Saat ini mata Mu Qin mulai tampak berair dan rambutnya berantakan.
Yin Wushuang mengerutkan alisnya, dia menggerakkan tangannya lalu dengan tenang ia berkata, "Senior Mu, saya sudah memiliki tunangan, jadi tolong agar senior tidak bermain seperti ini lagi dengan saya."
Awalnya saat bertemu dengan Mu Qin, Yin Wushuang merasa bahwa Mu Jin hanyalah orang nakal.
Tapi saat ada di tengah aula, Yin Wushuang menyadari bahwa Mu Jin bukan orang yang jahat dan bicara hal yang masuk akal.
Jika ia bersikap lebih baik, maka Yin Wushuang akan menghormatinya sama seperti saat dia menghormati Lu Yi.
"Selama sekop digunakan dengan baik, maka dinding manapun bisa digali. Aku ini tidak menginginkan ketenaran atau kekuasaan, aku hanya menginginkan 3.000 perempuan cantik!" Mu Jin yang diikat itu masih berani bicara dengan santai, "Nona Yin, kemarilah, masuk ke dalam pelukanku dan kita bersenang-senang bersama!"
Yin Wushuang melihat ke arah langit dan seketika ia tiba-tiba teringat 3 kata 'Tidak tahu malu'.
Lu Yi dengan wajah datar tiba-tiba berkata, "Burung bangau, tambah kecepatan."
Burung bangau itu seketika mengeluarkan suara dan ia menambah kecepatan hingga 2 kali lipat lebih cepat daripada sebelumnya, bahkan membuat Mu Jin yang tergantung di bawah kakinya itu seketika langsung gemetar.
-
Setelah Yin Wushuang dan yang lainya tiba di dunia manusia, jam sudah menunjukkan pukul 2 siang.
Saat ini adalah libur musim dingin, sehingga Jimo Jin dan 3 orang lainnya sedang ada di Sekte Dao, jadi tidak ada siapapun di dalam vila pemandangan laut.
Yin Wushuang membawa Lu Yi dan Mu Jin ke vila pemandangan laut, Lu Yi berjalan masuk dengan santai, sementara itu, Mu Jin berjalan masuk dengan melihat ke sekelilingnya, rambutnya sudah berantakan karena tertiup angin dan hidungnya seperti tersumbat.
"Anak kecil, apa yang ingin kamu lakukan sekarang?" Lu Yi bertanya kepada Yin Wushuang.
Kemudian Yin Wushuang mengeluarkan peta yang terbuat dari kulit domba itu, lalu ia menggunakan handphonenya untuk memfoto peta itu. Setelah itu ia memindahkannya ke laptop dan ia mencari peta lain yang cocok dengan peta yang terbuat dari kulit domba itu.
Satu per satu peta dari berbagai negara muncul, lalu peta demi peta terus berganti dan membuat Mu Jin yang baru sadar setelah mabuk perjalanan tadi, kini kembali menjadi pusing saat melihat itu.
Dalam benaknya Mu Jin berkata, 'Apa itu? Mataku terasa kabur saat melihatnya!'
Sementara itu, Yin Wushuang duduk di depan laptopnya dan sorot matanya terlihat tajam, 'tidak bisa dipungkiri, teknologi dunia manusia memang benar-benar sangat praktis.'
Aurora.city.
Layar berhenti bergerak lalu sebuah gambar muncul, di sana terdapat sebuah kota kecil yang berbentuk segitiga, namanya: Aurora City.
"Aurora City merupakan kota Aurora, sebuah kota turis terkenal di Arktik. Kota tersebut merupakan sebuah tempat suci bagi mereka yang menyukai aurora." Yin Wushuang membacakan keterangan tempat itu dari laptopnya, dia kemudian mengeluarkan peta kulit domba itu dan meletakkannya sejajar di samping laptopnya untuk membandingkan dengan peta yang ada di laptopnya.
"Sudah ketemu?" Lu Yi yang tidak memahami bahasa Inggris itu, dia hanya bisa melihat Yin Wushuang yang membandingkan 2 peta, karena itu dia langsung bertanya kepada Yin Wushuang.
"Sudah ketemu." Mata Yin Wushuang tampak berbinar.
Yin Wushuang dalam benaknya berkata, 'Bentuk segitiga yang ada pada peta itu sangat jarang ditemui, garis yang ada di bagian tengahnya sangat cocok. Bahkan besar sudutnya pun sama, seperti salah satu dari peta itu meniru peta yang lain.'
"Jadi, ini sebenarnya bukan setengah peta, tapi adalah peta yang utuh? Tapi kenapa jika dilihat dari bentuk peta ini terlihat seperti sengaja dipotong?" Lu Yi mengerutkan alisnya.