Aku Adalah Calon Suami Adik Sepupu Dari Calon Suamimu
Aku Adalah Calon Suami Adik Sepupu Dari Calon Suamimu
Yin Wushuang melihat ke arah Jun Shangxie dan tersenyum, "Terima kasih."
Dalam benaknya Yin Wushuang berkata, 'Jika bukan karena Jun Shangxie, maka pertarungan itu akan menjadi semakin berat. Dia bisa membunuh Long Ye, tapi karena Yin Tianji dan A Zi, dia selalu menahan dirinya…'
Saat mendengar ucapan terima kasih dari Yin Wushuang, Jun Shangxie tiba-tiba mengangkat alisnya. Matanya terlihat berbinar seperti bintang di langit malam, lalu dengan suara seperti ingin tertawa ia berkata, "Untuk apa berterima kasih, mereka berdua adalah keluarga kita, bukankah membantu keluarga adalah hal yang sudah seharusnya dilakukan?"
Yin Wushuang tertegun, kemudian ia hanya tersenyum dan tidak mengatakan apapun lagi.
Di sisi lain, Yin Tianji melepaskan pelukannya terhadap A Zi. Setelah itu mereka berdua baru sadar ada berapa banyak orang di sekitar mereka.
A Zi yang merasa sangat malu itu langsung menundukkan kepalanya dan tidak berani untuk melihat orang lain.
Sementara Yin Tianji yang tidak merasa malu itu hanya terus melihat ke arah A Zi dengan sorot mata penuh kasih sayang dan ia sama sekali tidak rela untuk memalingkan pandangannya dari A Zi. Tapi ia tetap berterima kasih kepada semua orang yang ada di sana, "Bisa kembali bersama dengan A Zi adalah hal yang tidak berani aku bayangkan. Terima kasih atas bantuan kalian semua, aku tidak akan pernah melupakan kebaikan kalian semua seumur hidupku!"
Lu Yi meletakkan satu tangannya di belakang punggungnya, kemudian ia menganggukkan kepalanya dan merasa sangat puas. Dia merasa senang dengan sikap Yin Tianji yang seperti itu.
A Zi kemudian baru mengangkat kepalanya, ia berpikir sejenak lalu ia berlutut di depan Yin Wushuang, "Nona besar…"
Yin Wushuang dengan cepat membantunya untuk bangkit berdiri dan dengan suara menggoda ia berkata, "Kakak Ipar, kamu berlutut di depanku bukankah itu sama saja seperti ingin menyulitkanku?"
Setelah mengalami satu kali kematian, Yin tianji sudah pasti akan bersama dengan A Zi dan A Zi pasti akan menikah dengan Yin Tianji, karena itu Yin Wushuang memanggilnya sebagai kakak ipar.
Kakak ipar termasuk sebagai senior, jika seorang senior berlutut di depan juniornya, itu adalah hal yang tidak pantas dilakukan. Ditambah lagi Yin Wushuang memiliki perasaan bersalah kepada A Zi.
Sementara A Zi yang mendengar dirinya dipanggil dengan sebutan 'Kakak Ipar', wajahnya menjadi semakin merah, ia juga memahami sifat Yin Wushuang karena itu ia langsung bangkit berdiri. Kemudian ia melihat ke arah Jun Shangxie, tapi sebelum ia mengatakan apapun, Jun Shangxie mengulurkan tangannya dan memeluk pundak Yin Wushuang, "Kakak Ipar tidak perlu berterima kasih, sebagai sebuah keluarga sudah seharusnya saling membantu."
Ini adalah pertemuan pertama kali A Zi dan Jun Shangxie, Jun Shangxie bersikap seperti sedang mengatakan, 'Aku adalah calon suami adik sepupu dari calon suamimu, jadi aku adalah adik iparmu.'
A Zi melihat ke arah tangan Jun Shangxie di pundak Yin Wushuang dan ia sama sekali tidak melihat Yin Wushuang melakukan penolakan, sehingga A Zi pun langsung paham apa maksud dari kata-kata Jun Shangxie bahwa 'sebagai sebuah keluarga sudah seharusnya saling membantu'.
Kemudian A Zi menganggukkan kepalanya dengan sopan dan berkata, "Terima kasih banyak Adik Ipar."
Panggilan 'Adik Ipar' di telinga Jun Shangxie terdengar menyenangkan, Jun Shangxie pun tersenyum lebar dan matanya terlihat senang.
Kemudian A Zi berbalik badan lalu ia melihat Lu Yi, ia berlutut dan menundukkan kepalanya kemudian berkata, "A Zi terlahir sebagai manusia yang rendahan dan sama sekali tidak pernah berpikir bahwa suatu hari bisa mendapatkan bantuan dari Anda, ini adalah keberuntungan A Zi. A Zi seharusnya sudah meninggal, tapi karena laba-laba salju suci yang tinggal di tubuh A Zi, A Zi jadi bisa hidup kembali, laba-laba salju suci itu awalnya adalah milik Anda, A Zi jadi merasa bersalah."
Lu Yi adalah seorang senior, jadi tentu saja A Zi langsung menundukkan kepalanya.
Yin Tianji juga ikut berlutut dan menundukkan kepalanya ke arah Lu Yi, "Terima kasih banyak atas kebaikan Petapa Lu."
Di saat Lu Yi bergegas datang kemari, Lu Yi ingin langsung membawa pulang laba-laba salju suci miliknya itu, tapi pada akhirnya ia merelakan laba-laba salju suci miliknya itu dan membiarkan A Zi untuk tetap hidup.
Lu Yi melambaikan tangannya, dan seketika kekuatan spiritual berwarna emas membantu kedua orang itu untuk bangkit berdiri. Kemudian ia melihat ke arah A Zi yang berambut putih itu dan berkata, "Karena kurangnya kekuatan spiritual, laba-laba salju suci itu sudah hampir mati, daripada menunggunya mati secara perlahan maka lebih baik jika membuatnya untuk menyelamatkanmu dengan jantungnya. Dengan begitu dia bisa hidup, begitu juga dengan kamu, bukankah itu adalah yang menguntungkan dan indah?"
Setelah mengatakan hal itu, Lu Yi kemudian tertawa dan suara tawanya terdengar manis.