Permaisuri Kembali ke Sekolah

Lihatlah, Aku Juga Bisa Memelukmu



Lihatlah, Aku Juga Bisa Memelukmu

0Saat menjadi sebuah alat di Sekte Dao, bagi A Zi meninggal adalah satu-satunya cara yang bisa ia lakukan untuk membebaskan diri. Saat ini, hal seperti itu kembali terjadi.     

Namun kali ini ia tidak ingin menjadi sebuah alat yang digunakan oleh Long Ye untuk menyerang Yin Wushuang.     

Yin Wushuang mengangkat kepalanya dan tatapan matanya tampak rumit, ia mengangkat tangannya lalu mengarahkan pedang phoenix ke arah A Zi.     

"Jangan hidupkan aku lagi, aku sudah meninggal sejak dulu." A Zi tersenyum sangat indah, "Gunakan Tongkat Kebangkitan untuk menghidupkannya lalu hapus ingatannya, ya?"     

Dalam benaknya A Zi berkata, 'Orang yang seharusnya mati adalah aku. Jika nyawaku harus ditukar dengan nyawa Yin Tianji, maka itu sama saja aku seperti terperangkap di dalam kegelapan selamanya.'     

Perkataan A Zi membuat Yin Wushuang tertegun, 'Jangan… menghidupkannya lagi?'     

"Karena aku takut jika tidak menghapus kekuatannya, maka dia bisa melakukan hal bodoh lagi." A Zi tertawa tapi sorot matanya terlihat sangat sedih.     

A Zi benar-benar dapat merasakan pelukan Yin Tianji, ia dapat merasakan Yin Tianji terus memeluknya, terus mencintainya dan tidak pernah meninggalkannya sama sekali. Dan bagi A Zi semua itu sudah lebih dari cukup.     

"Nona besar, akan ada resiko untuk menghidupkanku kembali menggunakan Tongkat Kebangkitan, tapi jika membangkitkan dia tidak ada resiko apapun." Suara A Zi terdengar sangat jelas, ia berusaha untuk meyakinkan Yin Wushuang, "Jika saat menghidupkanku kembali terjadi sesuatu, maka bukankah kematiannya akan menjadi sia-sia?"     

Yin Wushuang menekan kedua bibirnya, tapi sebelum ia bisa mengatakan apapun, tiba-tiba aura iblis di sekitarnya mulai berubah lagi menjadi kuat.     

"Long Ye sudah mulai melawan." Jun Shangxie mengerutkan alisnya.     

"Waktu kita tidak banyak lagi." A Zi tersenyum kecil dan ia melihat ke arah Yin Wushuang dengan tatapan yang serius, "Nona besar, aku tidak ingin hidup dan menanggung rasa bersalah atas nyawa orang yang aku cintai. Bagiku hal itu jauh lebih menyakitkan daripada aku harus menghilang dari dunia ini… Bunuh aku sekarang."     

Setelah mengatakan itu A Zi memejamkan matanya, ia mendekatkan bunga kamelia putih ke wajahnya dan mengusapnya dengan wajahnya.     

A Zi dalam benaknya berkata, 'Yin Tianji, lihatlah, aku juga bisa memelukmu.'     

A Zi tersenyum bahagia, air matanya yang menetes itu terjatuh di atas bunga kamelia putih itu.     

Aura iblis di sekeliling mereka seketika menjadi semakin kuat, Long Ye mulai berusaha merebut kembali kekuasaan dari tangan A Zi.     

"Bunuh dia." Bibir tipis Jun Shangxie akhirnya bergerak.     

Yin Wushuang mengangkat pedang phoenixnya, ia memejamkan matanya dan menusukkannya ke arah A Zi.     

Tapi tidak seperti dugaannya, tidak ada darah yang tersembur dari tubuh A Zi. Melihat hal itu Yin Wushuang pun tertegun, ia membuka matanya lebar-lebar.     

"Ini… apa?"     

Selain Yin Wushuang, semua orang yang melihat itu juga tertegun.     

Di bagian leher A Zi tempat pedang phoenix menyentuh kulitnya, muncul sebuah batu giok bulat. Batu giok bulat itu berputar dengan cepat dan melindungi A Zi.     

[Apa lagi ini?!]Mo Baobao terkejut melihat hal itu.     

Aura iblis yang begitu besar mengelilingi tubuh laba-laba raksasa itu. Laba-laba raksasa itu menggelengkan kepalanya, kemudian bunga kamelia putih yang ada di tangan A Zi pun terjatuh. Kemudian mata A Zi yang berwarna hitam itu kembali menjadi berwara merah.     

Batas waktu A Zi untuk bisa mengulur waktu sudah berakhir.     

"Perasaan yang begitu dalam dan kuat itu membuatku merasa jijik." Suara Long Ye kembali terdengar, dan kali ini ia memanfaatkan kesempatan ini untuk langsung mengangkat kakinya dan menginjak ke bawah.     

Saat Jun Shangxie bersiap untuk menyerangnya, tiba-tiba ada sebuah cahaya dari langit timur muncul dan cahaya itu mengenali tubuh laba-laba raksasa itu.     

"Ah!" Laba-laba raksasa itu berteriak kesakitan.     

Saat cahaya berwarna emas itu bersentuhan dengan tubuh laba-laba raksasa, cahaya tersebut langsung berubah seperti air yang memutari tubuh laba-laba raksasa itu.     

Ketika cahaya emas yang membalut tubuh laba-laba raksasa, suara teriakan laba-laba raksasa yang sangat menusuk telinga itu terus terdengar seperti serangga yang terjatuh ke dalam larutan asam.     

"Sekte Iblis, beraninya kamu mencuri laba-laba salju suci milikku. Kamu bahkan berani mengubah laba-laba salju suci milikku menjadi seperti ini!"     

Terdengar suara bangau dari atas mereka dan di atasnya berdiri seorang anak kecil yang berumur sekitar 10 tahun.     

"Lu Yi dari dunia tersembunyi, Petapa Lu!" Seketika Yin Wushuang langsung melihat orang yang ada di atas burung bangau itu.     

Tidak lama sebelum ini Lu Yi membantunya menangkap roh Qiao Pei yang berusaha kabur di Sekte Kunlun.     

Kemudian Lu Yi melompat turun dari burung bangaunya, ia menggunakan segel emas yang ada di tangannya ke arah tubuh laba-laba raksasa itu.     

Lala-laba raksasa yang berwarna hitam itu semakin lama menjadi semakin kecil hingga akhirnya dia berubah menjadi sebuah bola yang berwarna putih salju.     

Di dalam cahaya emas, bola yang berwarna putih salju itu mengalami perubahan dan setelah cahaya emas itu menghilang. Tidak lama kemudian terlihat perempuan berambut putih yang berbaring di atas lantai, dan perempuan itu adalah A Zi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.