Keberuntungan Dalam Hidup Ini
Keberuntungan Dalam Hidup Ini
Dan sekarang, Yin Tianji takut A Zi tidak bisa bertahan hidup karena itu ia menggunakan nyawanya untuk mencari kesempatan.
Jika Yin Tianji takut untuk meninggal, maka di saat pertama kali laba-laba raksasa mau menyerangnya, ia pasti sudah kabur.
-
Yin Wushuang dapat memahami semua perkataan Jun Shangxie. Ia memahami apa yang dipikirkan Yin Tianji, tapi ia tetap saja merasa marah.
Ia marah kepada dirinya sendiri karena tidak memiliki kemampuan yang cukup, ia marah karena ia dulu tidak bisa menyelamatkan A Zi. Jika dulu ia berhasil menyelamatkan A Zi saat di Sekte Dao, maka A Zi tidak akan meninggal.
Dengan begitu A Zi tidak akan jatuh dari tebing dan menjadi boneka Long Ye. Jika A Zi tidak menjadi boneka Long Ye, maka Yin Tianji tidak akan meninggal!
"Ini bukan kesalahanmu!"
Suara Jun Shangxie terdengar semakin berat dan serius, "Kamu bukan Tuhan, kamu tidak bisa menanggung semua masalah! Yin Tianji melakukan keputusannya sendiri, tidak ada orang yang mendesaknya."
"Yi Wushuang, ini adalah kesalahanmu."
Laba-laba raksasa itu semakin lama semakin mendekat dan suara Long Ye semakin lama juga semakin mendekat.
Long Ye mengendus dingin dan berkata, "Orang yang menyebabkan A Zi mati adalah dirimu. Orang yang menyebabkan Yin Tianji mati juga adalah dirimu. Lihatlah saat dirimu mengambil Tongkat Kematian, kamu juga yang menyebabkan kematiannya. Kamu merasa dirimu benar? Membawa keadilan? Tidak, kamu itu adalah pelaku yang membunuh semua orang! Jadi orang yang seharusnya mati adalah kamu!"
Yin Wushuang menundukkan kepalanya semakin rendah.
Long Ye yang ada di dalam tubuh laba-laba raksasa itu tersenyum dengan bangga, dan sorot matanya terlihat penuh dengan niat jahat dan hanya tersisa keburukan di dalam matanya.
'Dia benar-benar bicara di saat yang begitu tepat untuk menghancurkan Wushuang!' Batin Jun Shangxie.
"Wushuang." Jun Shangxie memanggil nama Yin Wushuang dengan lembut.
Yin Wushuang pun mengangkat kepalanya, ia melepaskan tangan Jun Shangxie lalu memegang pedang phoenix dan tatapan matanya berubah menjadi dingin.
"Kamu salah, Long Ye." Yin Wushuang menggerakkan kesadaran spiritualnya, kemudian ia menggerakkan keempat unsur yang ada di dalam dirinya, emas, kayu, api dan tanah, ia juga memanggil Suzaku dan Qing Long.
Saat melihat hal itu, sorot mata Jun Shangxie tampak sedikit lebih lega. Sementara itu Long Ye dengan wajahnya yang muram bertanya, "Kamu mau membunuh A Zi?"
"Yang mau aku bunuh adalah kamu!" Yin Wushuang berjinjit dan di saat yang sama ia memerintahkan Qing Long dan Suzaku untuk berada di depanya, sementara dirinya melompat tinggi sekaligus menggunakan mantra 'Angin Puyuh dan Awan Penghancur'. Kemudian langsung menggunakan mantra 'Keruntuhan Dunia'.
"Bisa memiliki teman seperti A Zi adalah sebuah keberuntungan bagiku! Bisa memiliki Kakak Sepupu yang begitu hebat seperti dia juga adalah sebuah keberuntungan bagiku!"
Lubang hitam perlahan mulai terbuka di belakang tubuh Yin Wushuang dan mengisap berbagai benda yang ada di sekitarnya.
Di tengah angin yang berhembus, rambut Yin Wushuang beterbangan dan membuat matanya yang merah terlihat, "Kamu kira karena kematian Kakak Sepupuku maka aku akan merasa bersalah, menyalahkan diriku sendiri lalu tidak akan menyerangmu? Kamu salah, aku bukanlah orang yang ada di dalam pikiranmu, aku merasa sangat bangga dengan Kakak Sepupuku. Aku dapat membedakan secara jelas mana yang benar dan salah, aku dapat membedakan siapa yang layak menerima rasa hormatku atau siapa yang tidak layak hidup!"
'Long Ye, kematianmu sudah ada di depan mata!' Batin Yin Wushuang.
Ketika Yin Wushuang selesai bicara, Jun Shangxie bergerak sangat cepat seperti cahaya. Ia mengayunkan Sabit Dewa Kematian yang ada di tangannya, dan setiap gerakan yang ia lakukan itu merupakan sebuah bentuk penyerangan, bukan lagi pertahanan seperti sebelumnya.
Sifat kemanusiaan Yin Wushuang begitu tinggi dan itu juga adalah salah satu hal yang disukai Jun Shangxie dari Yin Wushuang.
Yin Wushuang tahu bahwa jika membunuh A Zi lalu memambangkitkannya lagi memang beresiko karena itu dia tidak mau menggunakan pilihan itu hingga detik terakhir.
Yin Tianji menginginkan kesempatan, Yin Wushuang menghormati keputusan Yin Tianji dan memberikan kesempatan yang diinginkan oleh Yin Tianji.
Setelah Yin Tianji meninggal, Yin Wushuang mengendalikan perasaannya dan tanpa ragu ia langsung melakukan penyerangan.
2 orang dan 2 makhluk magis melawan laba-laba raksasa yang berukuran seperti gedung pencakar langit. Gerakan yang dilakukan Yin Wushuang sangat lincah, dan dengan cepat ia sudah berhasil menusuk laba-laba raksasa itu.
Sorot mata Yin Wushuang terlihat sangat tajam dan dalam hati ia berkata, 'Kak, aku akan berusaha sekuat tenagaku untuk menyelamatkan A Zi, aku tidak akan membiarkan kamu mati dengan sia-sia.'