Permaisuri Kembali ke Sekolah

Mereka Ditakdirkan Untuk Mati di Sini!



Mereka Ditakdirkan Untuk Mati di Sini!

3Hal itu membuat semua orang menganggukkan kepala, karena mereka setuju dengan sikap Yin Wushuang. Jika terus membesarkan masalah dan tidak mau mengalah, maka itu yang bisa membuat masalah kecil menjadi besar.     

"Ketua Sekte Yin adalah orang yang sangat pemaaf dan berhati besar, aku sudah seharusnya belajar seperti itu." Seorang kultivator laki-laki mengepalkan tangannya untuk memberi hormat dan perkataannya membuat suasana di sana menjadi semakin ceria.     

Sedangkan Zhen Xue sejak tadi diam tanpa kata, ia hanya memegang sumpitnya dengan sangat erat seolah ia ingin mematahkan sumpit itu. Sebenarnya Bai Jincheng melihat hal itu, tapi kemudian ia dengan cepat mengalihkan pandangannya.     

-     

Saat Yin Wushuang dan yang lainnya sedang makan dengan suasana yang harmonis, tiga orang yang menunggu mereka di luar itu sedang kelaparan.     

"Ji Changsheng, aku tiba-tiba merasa ketua dari dua sekte itu lumayan juga." Yan Zhen menggigit roti isi panas di tangannya, kemudian ia melihat ke arah cermin yang mereka gunakan untuk melihat keadaan yang ada di dalam gua secara langsung, kemudian dia berkata lagi, "Walaupun dia masih kecil, tapi lihatlah caranya berpikir dan bersikap, benar-benar seperti seorang ketua sekte."     

Cermin yang mereka gunakan itu begitu besar, bahkan lebih tinggi daripada tinggi manusia pada umumnya. Mereka dapat melihat keadaan Yin Wushuang dan yang lainnya yang sedang makan bersama.     

Ji Changsheng tersenyum melihat hal itu, kemudian ia melihat ke arah api milik unsur api Yin Wushuang yang mengelilingi tubuhnya itu, lalu dengan suara santai ia berkata, "Unsur api benar-benar adalah hal yang sangat bagus."     

Kemudian Yan Zhen berkata, "Tentu saja! Dulu itu adalah milik Lie Niang! Tapi sayang sekali Lie Niang meninggal terlalu tiba-tiba, sehingga saat ini masih belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas kematiannya. Dan hal ini membuat unsur api jadi ada di dunia manusia dan Yin Wushuang menemukannya dengan mudah."     

Yun Xi memegang roti isi panas lalu berjalan menghampiri dua orang itu, kemudian ia memberikannya kepada Ji Changsheng dan dengan wajah malu-malu berkata, "Kak Ji, cepat makan ini, jangan sampai kelaparan."     

"Terima kasih Xi'er." Ji Changsheng mengalihkan perhatiannya dari cermin, ia tersenyum hangat ke arah Yun Xi sambil menerima roti isi itu.     

Wajah Yun Xi tiba-tiba berubah menjadi merah, tapi saat melihat keadaan yang ada di dalam cermin ia langsung mengerutkan alisnya sembari berkata, "Unsur api itu sangat hebat, Yin Wushuang benar-benar beruntung karena bisa mendapatkannya. Para master besar tahu bahwa Yin Wushuang memiliki unsur api, seharusnya ada tes lain yang khusus untuk Yin Wushuang. Dan seharusnya Yin Wushuang juga tidak akan bisa menggunakan unsur api itu lebih lama lagi."     

"Mendengarmu berkata seperti itu, apa mereka benar-benar akan bertemu dengan ikan lele kuno raksasa yang dikurung itu?" Yan Zhen sudah menghabiskan roti isinya, kini raut wajahnya terlihat sedikit berat, "Sebagai seorang murid dari Ling Yun Pavilion yang sudah tinggal di sini sejak kecil, kita semua tahu dengan jelas bahwa di dalam gua ini memang ada ikan lele kuno raksasa yang dikurung."     

"Tenang saja." Yu Xi melambaikan tangannya, "Memangnya ikan lele kuno raksasa yang sudah dikurung oleh 7 master besar itu bisa dengan mudahnya kabur begitu saja? Jika dia benar-benar kabur, maka itu berarti mereka ditakdirkan untuk mati di sini! Tunggu dulu, gua itu sangat besar, tapi kenapa mereka bisa memilih jalan menuju tempat ikan lele kuno raksasa itu dikurung?"     

-     

Di dalam gua. Setelah mereka menghabiskan makanan mereka, akhirnya mereka kembali melanjutkan perjalanan. Ketika sedang berjalan tiba-tiba tanah yang mereka pijak bergetar dan terdengar suara yang keras.     

Bai Jincheng yang mendengar suara aneh itu, raut wajahnya seketika berubah, "Apa mungkin terjadi gempa bumi?"     

Suara keras itu kembali terdengar lagi dan tanah yang ada di sana kembali bergetar, kemudian Yin Wushuang melihat ke arah belakang dengan matanya yang terlihat seperti burung phoenix itu, kemudian dengan suara yang keras dan tegas ia berkata, "Semuanya minggir!"     

Saat semua orang menghindar, tiba-tiba ada seekor badak baja berlari dari belakang ke arah mereka. Badak baja itu sama sekali tidak berbelok dan langsung menghantamkan tubuhnya ke dinding batu.     

Saat badak baja itu berlari ke arah mereka, tanah kembali bergetar dengan semakin hebat karena gerakan yang ditimbulkan oleh badak baja itu terlalu besar.     

Tubuh badak baja itu berwarna hitam dan mengkilap, seolah tubuhnya diolesi oleh cat sehingga membuat tubuhnya terlihat menjadi mengkilap. Badak baja itu tidak terlihat kesakitan, ia berbalik badan kemudian kembali menabrak dinding batu.     

Yin Wushuang mengangkat tangannya, dan seketika api dari unsur api langsung mengelilingi tubuh badak baja itu. Tidak lama kemudian api dari unsur api itu kembali kepada Yin Wushuang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.