Permaisuri Kembali ke Sekolah

Tidak Ingin Menjelaskan, Hanya Ingin Menegaskan!



Tidak Ingin Menjelaskan, Hanya Ingin Menegaskan!

0Orang luar sepertinya sedikit tidak mengerti maksud Yin Wushuang, 'Apa yang dilakukan Yin Wushuang ini?'     

Tetapi ada seorang wartawan yang merasa seperti sedang tersambar petir. Ia meletakkan kamera dan langsung mengeluarkan ponselnya, lalu membuka video pemukulan Yin Wushuang yang beberapa hari ini viral.     

…Xie Yu, memangnya kamu siapa… tidak bisa hidup di Dijing!     

Para wartawan memandang Yin Wushuang dengan sorot mata yang aneh. 'Yin Wushuang saat ini sedang mengulang adegan, bahkan kata-kata yang diucapkannya tidak kurang satu kata pun. Mengapa?' Batin para wartawan.     

Kemudian Yin Wushuang melepaskan Xie Yu sambil menepuk-nepuk tangannya ia berkata dengan suaranya yang datar, "Yang di internet terlalu kabur, aku beri kalian sebuah video yang beresolusi tinggi. Ini lebih meyakinkan, sebarkanlah di internet."     

Para wartawan tampak tercengang saat mendengar Yin Wushuang berkata seperti itu.     

"Nona, Nona Yin, sebelumnya Anda berkata bahwa tiga hari ini Anda tidur di rumah dan tidak keluar. Bukankah saat ini seharusnya Anda menjelaskan bahwa Anda sebenarnya tidak memukul Xie Yu?"     

"Menjelaskan? Mengapa aku harus menjelaskan?" Yin Wushuang tersenyum dingin. Nadanya terdengar sangat sombong, sudut matanya tertuju kepada Xie Yu yang dipukul, "Aku tidak ingin menjelaskan apa-apa, aku hanya ingin menegaskan!"     

Xie Yu memegangi wajahnya dan perlahan-lahan tubuhnya merosot sambil bersandar di dinding. Ia mengerti maksud Yin Wushuang. Ia tahu bahwa Yin Wushuang sedang sungguh-sungguh memberinya peringatan!     

Kini kamu sudah tamat!     

Ketika terdengar suara ribut dari pintu. Dua sekuriti pun langsung datang sambil membawa kembali Hu Zhen yang diam-diam menyelinap pergi, satu di kanan dan satu di kirinya. Lalu mereka berkata kepada Yin Wushuang…     

"Nona Yin, Anda meminta kami untuk menunggu di pintu belakang kantor Grup Wen. Benar saja, kami menemukan Hu Zhen yang mau melarikan diri!"     

Saat sekuriti berkata seperti itu, tiba-tiba terdengar suara terkesiap dari kerumunan. Mereka mau tidak mau memandang Yin Wushuang, melihat wanita dengan wajah yang tenang itu. Seberkas ketakutan muncul dalam hati mereka.     

Kini semua orang tahu, bahwa semenjak Yin Wushuang memasuki ruang rapat ini, ia tidak pernah pergi, juga tidak pernah memainkan ponselnya!     

Dengan kata lain, sebelum masuk ia telah memperkirakan konsekuensinya dan mengirim sekuriti untuk menunggu di pintu belakang!     

Yin Wushuang membiarkan wartawan masuk bukan untuk merekam bagaimana ia dipermalukan, bagaimana ia mengganti tiga ratus juta, tetapi untuk melihat Hu Zhen dipermalukan!     

Sejak awal hingga akhir, kendali berada di bawah tangan Yin Wushuang!     

Wen Luo dan Kakek Jimo Ying saling berpandangan selama beberapa saat, kemudian berpaling dan memandang ke arah Yin Wushuang.     

…Tidak boleh kalah dalam rapat direksi ini!     

Tiga hari yang lalu Yin Wushuang mengucapkan kalimat itu.     

Dan tiga hari kemudian ia benar-benar merealisasikan kalimat yang telah ia ucapkan itu!     

"Lapor polisi." Wen Luo berdiri dan mengendalikan situasi, "Hu Zhen dan Xie Yu melakukan pencemaran nama baik."     

Hanya dalam waktu yang singkat mobil polisi pun tiba, pihak kepolisian menangkap Hu Zhen yang tidak terima dan Xie Yu yang berwajah muram, sekaligus membawa pergi pria berkacamata dan laki-laki tua yang belum lama ini merasa beruntung.     

Setelah itu para wartawan pun keluar satu per satu, di wajah mereka tampak ada sedikit keraguan.     

"Sudah direkam? Sudah memotret berapa kali?"     

"Seluruh kejadiannya sudah direkam!"     

"Sial, datang untuk wawancara lebih menegangkan daripada menonton drama melodramatis pukul delapan!"     

"Yin Wushuang benar-benar kuat…"     

Setelah wartawan pergi, para pemegang saham juga menyanjung sebentar lalu pergi satu per satu. Kini di ruang rapat hanya tersisa Yin Wushuang, Wen Luo, Kakek Jimo Ying, dan meja yang penuh dengan uang.     

"Selama hidup ini aku belum pernah melihat uang menumpuk sebanyak ini." Wen Luo tiba-tiba mendesah.     

Hanya sebuah kartu dari Xue Ran saja sudah ada satu miliar…     

"Kebetulan sekali, aku juga belum pernah melihatnya." Kakek Jimo menimpali, tiba-tiba ia teringat sesuatu dan bertanya, "Nona Yin, apakah kamu benar-benar akan memberi para oportunis itu dividen gratis?"     

Walaupun melakukan hal ini adalah upaya terakhir, tetapi Kakek Jimo selalu merasa tidak senang. Dulu mereka telah memohon berkali-kali tapi tidak digubris, tapi sekarang orang-orang itu masih tidak punya rasa malu untuk menjilat mereka.     

Wen Luo juga memandang Yin Wushuang, ia juga merasa bahwa itu sedikit tidak pantas. Kemudian ia mengangkat gelas dan minum air.     

"Apa kalian mengira kalau aku terlalu baik hati?" Yin Wushuang mengangkat alisnya lalu duduk di kursi dan menyilangkan kaki, "Aku bilang dividen gratis, tapi aku tidak bilang berapa. Sepuluh juta, satu juta, maupun sepuluh ribu tetaplah dividen. Kenapa? Apakah kalau seribu Yuan berarti bukan dividen?"     

"Buh!" Wen Luo menyemburkan air yang diminumnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.