Permaisuri Kembali ke Sekolah

Kamu Mengerti Apa?!



Kamu Mengerti Apa?!

3Kedudukan Raja Neraka sama dengan kedudukan Dewa Penguasa. Mereka adalah otoritas tertinggi di dua bidang yang berbeda.     

Jun Shangxie yang berusia lima belas tahun dibawa pergi oleh Raja Neraka. Sejak saat itu ia menjadi Dewa Kematian dan memiliki senjata Raja Neraka.     

"Meskipun aku tidak memahami dunia bawah dan neraka, tapi aku tahu bahwa Raja Neraka mengendalikan siklus hidup dan mati." Zoe menyimpan batu sihir lalu memandang Yin Wushuang, "Tidak semua orang mati bisa melihat Raja Neraka. Juga tidak setiap orang yang pernah bertemu Raja Neraka bisa mendapatkan senjatanya. Nona Yin, kamu mengerti maksudku. Jun Shangxie memang orang yang istimewa."     

Kabut yang menyelimuti hati Yin Wushuang sedikit menghilang. Tiba-tiba Yin Wushuang mengepalkan tinjunya lagi, dan dengan suaranya yang kuat ia berkata, "Dia pernah berkata dia akan kembali, maka dia pasti akan kembali!"     

"Lagi pula, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan kepadamu." Zoe meletakkan kedua tangan di punggungnya semabri bertanya, "Saat Jun Shangxie meninggal, di mana sabit raksasa Dewa Kematian itu?"      

"Senjata Raja Neraka itu?" Yin Wushuang mengernyitkan keningnya dan berpikir selama beberapa saat, kemudian ia berkata lagi, "Aku tidak melihatnya. Mungkin… ikut menghilang."     

"Aku rasa, aku perlu memberitahumu bahwa senjata Dewa Neraka adalah senjata magis." Nada suara Zoe terdengar serius, "Senjata magis tidak bisa terkena hukuman dewa. Jika dipikir berdasarkan logika, sabit dewa kematian seharusnya sama seperti Roh Emas yang ditinggalkan. Tapi senjata magis itu tidak ada."     

"Jadi?" Yin Wushuang yang penasaran bertanya dengan buru-buru.     

"Selain Raja Neraka, tidak ada orang lain yang bisa mengambil kembali senjata magis itu secara diam-diam. Kalau Raja Neraka bisa mengambil kembali senjata magis, maka dia bisa mengambil kembali jiwa Jun Shangxie."     

Ada secercah harapan dalam kata-kata Zoe itu.     

-     

Dunia bawah adalah neraka yang mengerikan. Sungai darah berkelok-kelok, tulang-tulang orang yang sudah mati tergeletak di mana-mana. Sama seperti yang digambarkan dalam beberapa buku, medan kematian di bawah tanah begitu suram dan menakutkan.     

Burung aneh bermata satu terbang lalu membuka mulutnya dan menguak sambil mengibaskan beberapa bulunya. Bulu itu berputar dan melayang lalu jatuh di atas kepala seorang pria yang tampan.     

Wajah pria itu tampak sangat rupawan, bibirnya yang tipis tampak sedikit melengkung, matanya yang dalam membawa aura keganasan, dan juga sedikit kerinduan yang lembut.     

Tangannya memegang ujung tombak hijau sepanjang tiga kaki. Di atas tangga batu merah tampak ada cukup banyak orang yang terjatuh… oh bukan, itu adalah orang mati.     

Di puncak tangga tersebut adalah sebuah istana yang mengerikan. Di dalam istana itu duduk seorang pria setengah baya yang rupawan, pria tersebut mengenakan jubah berwarna hitam dan berjanggut kecil. Ia memeluk hantu gadis cantik di kanan dan kirinya.     

Hantu gadis cantik terus tersenyum dan bertingkah manja kepada pria tersebut, "Pukul dadamu…"     

Di bawah kursi tempat pria itu duduk juga ada sekelompok hantu wanita yang sedang menari dengan sangat gembira.     

Pria tersebut memang merasa sangat gembira, namun Tujuh Raja Iblis yang duduk di bawah sangat khawatir sampai ususnya hampir putus.     

"Lapor, roh menyerbu ke jalan!"     

"Lapor, grup pertama Dewa Kematian menyerbu jalan!"     

"Lapor, anjing berkepala sembilan neraka bersama-sama menyerbu jalan!"     

"Lapor, putra dari Kakak dari ketiga bibi Anda berkata kepada Anda, 'Sialan, aku sudah mati satu kali, apa masih harus membiarkan Jun Shangxie membunuhku sekali lagi'?"     

Raja Neraka tertawa terkekeh-kekeh sembari berkata, "Si cantik kecil, kemari, tersenyumlah."     

Dahi Tujuh Raja Iblis itu tampak berdenyut-denyut.     

"Tuan Raja Neraka, apa mungkin membiarkan Jun Shangxie berulah di neraka kita? Harga semua barang yang ada di neraka sedang naik, itu berarti biaya pemeliharaan akan membutuhkan pengeluaran yang besar lagi!" Raja Iblis Satu berdiri, karena ia sudah merasa tidak tahan lagi.     

Raja Neraka melepaskan hantu wanita yang ada di samping, kemudian ia mengangkat gelas anggurnya, lalu menyilangkan kakinya dengan tidak sabar sembari berkata, "Untuk apa panik? Duduk dulu, minum anggur! Tunggu orang-orang siap, setelah itu kalian Tujuh Raja Iblis pergilah dan temui dia! Huh, aku menganggapnya sebagai pewaris, tapi dia malah ke atas dan membunuh Dewa? Sialan!"     

"Tu… Tuan, di mana Anda mempelajari dialek itu?" Raja Iblis Satu menyeka keringat dinginnya, "Lagi pula, kalau Anda mau menjadikannya pewaris, mengapa tidak langsung menyelamatkannya saat hukuman dewa menimpanya? Toh Anda adalah…"     

"Kamu mengerti apa?! Ini disebut romansa ! Romansa pria! Tidak peduli dengan diri sendiri bahkan rela mati demi orang yang dicintai, aku merasa sangat terharu bahkan sampai menangis!" Raja Neraka meletakkan gelas anggurnya, matanya melebar, "Sudahlah, kamu yang jomblo ini mengerti apa?!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.