Hukuman Dewa Datang, Aku akan Kembali
Hukuman Dewa Datang, Aku akan Kembali
"Iya." Yin Wushuang menganggukkan kepalanya. Sambil bersandar di pintu ia menatap pemandangan malam yang ada di luar jendela, "Itu adalah pemberian Putri Arya, dia berkata bahwa siapapun yang memakainya tidak akan pernah berpisah dengan kekasihnya. Meskipun aku merasa bahwa benda itu tidak mempunyai kredibilitas, tapi aku menyukai maknanya. Jun Shangxie, aku benar-benar tidak pandai mengungkapkan perasaan, bahkan lamarannya pun terasa garing. Tapi aku… ingin bersamamu, selalu bersama. Setiap kali berpisah, aku selalu merasa sangat merindukanmu."
Cahaya bulan di luar jendela tampak terlalu lembut. Malam ini Yin Wushuang telah mengungkapkan seluruh isi hatinya.
Di balik pintu lagi-lagi hening dan tidak terdengar suara apaun dari sana.
"Apa kamu tidak suka karena cincin yang aku buat itu terlalu jelek?" Yin Wushuang sedikit mengernyitkan keningnya, "Lamaran ini adalah niat yang muncul secara tiba-tiba, lain kali aku akan membeli yang lebih bagus, dan aku bisa melakukannya lagi."
Tetap tidak ada suara apapun yang terdengar dari balik pintu.
Tiba-tiba, ponsel Yin Wushuang berbunyi, dan Yin Wushuang pun menjawab telepon tersebut.
"Nona Yin, aku adalah Zoe."
"Ada perlu apa?" Tanya Yin Wushuang.
"Di pesta, kamu bertanya mengapa bawahanku berkata tentang 'pisau terbaik'." Suara Zoe terdengar datar, "Aku bisa memberitahumu alasannya."
"Apa… alasannya?" Yin Wushuang tidak mengerti mengapa Zoe membahas lagi masalah ini, namun ada semacam firasat samar di dalam hatinya.
"Meskipun Dewa Penguasa bukan seorang dewa, tapi dia memang mewakili Dewa Pencipta. Dia memiliki kedudukan yang sama dengan kedudukan yang dimiliki oleh seorang dewa. Meskipun dunia bawah dan aliran Tian Shen berlawanan, tapi mereka juga merupakan titik keseimbangan. Yang satu menjaga ketertiban orang yang masih hidup, dan yang lain menjaga ketertiban orang mati. Tindakan Jun Shangxie telah merusak titik keseimbangan ini. Hukuman dewa akan jatuh kepadanya."
Seketika Yin Wushuang berbalik dan melihat pintu yang tertutup rapat di belakangnya. Suaranya terbata-bata, "Apa… hukuman dewa…"
"Hukuman dewa adalah hukuman yang diberikan dari dewa. Selama berada di dalam ruang ini, siapa pun tidak akan bisa menghindarinya." Nada suara Zoe tidak lagi datar seperti sebelumnya, "Orang yang dijatuhi hukuman dewa pasti akan mati. Dimulai dari organ dalam, organ dalam akan menanggung rasa sakit karena membusuk, kemudian…"
Ketika mendengar Zoe berkata seperti itu, ponsel yang ada di tangan Yin Wushuang itu tiba-tiba tergelincir dari telapak tangannya dan jatuh ke lantai dengan keras. Yin Wushuang tidak menunggu Zoe menyelesaikan perkataannya dan langsung mendobrak pintu kamar.
Saat itu Yin Wushuang melihat Jun Shangxie sedang terbaring di tempat yang tidak jauh dari pintu. Wajahnya tampak sangat pucat bahkan hampir transparan, alisnya tampak berkerut.
Jun Shangxie tidak berganti pakaian, dan tidak mengadakan video meeting. Ia berbaring di lantai, dan seolah sedang menunggu kematian.
Jun Shangxie mengetahui tentang hukuman dewa, Zoe dan Nenek Tua juga mengetahui hal itu. Hanya Yin Wushuang satu-satunya orang yang tidak tahu.
Jun Shangxie berkata 'salahku', itu karena keinginan egoisnya untuk tinggal beberapa hari lebih lama dengan Yin Wushuang sebelum membunuh Dewa Penguasa. Keringat di pelipisnya bukan karena kepanasan, tetapi karena ia menahan rasa sakit di dalam perutnya. Ia tidak ingin ikut ke pesta karena tidak mau Yin Wushuang mengetahui bagaimana ia mati.
Bau benda membusuk yang dicium Yin Wushuang setelah meninggalkan apartemen ternyata berasal dari organ dalam tubuh Jun Shangxie yang sudah membusuk.
Jun Shangxie tidak juga membuka pintu, suaranya yang semakin lama semakin rendah, semua itu karena… ia tidak bisa membuka pintu, juga tidak bisa berbicara dengan suara keras.
"Jun Shangxie!" Yin Wushuang memanggil Jun Shangxie dengan kakinya setengah berlutut, bahkan ia hampir saja lupa bagaimana caranya bernapas.
Tiba-tiba air matanya mengalir tanpa pertanda. Yin Wushuang pun mengulurkan tangannya dengan hati-hati dan menyentuh wajah Jun Shangxie.
Mendengar suara yang memanggilnya dan merasakan jari yang lembut di wajahnya, perlahan-lahan Jun Shangxie membuka mata. Ketika melihat Yin Wushuang, matanya yang kelam tampak sedikit berbinar.
Kemudian Jun Shangxie mengangkat tangan kanannya yang terkepal dan berkata dengan suara lemah, "Bantu aku memakainya."
Yin Wushuang mengulurkan tangan dengan gemetar dan meletakkannya di bawah tangan kanan Jun Shangxie. Jun Shangxie pun membuka tangannya, dan sebuah cincin berwarna abu-abu keperakan jatuh ke telapak tangan Yin Wushuang. Seakan terlalu lama digenggam, cincin itu panas seperti mendidih.
Yin Wushuang sedikit menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa. Air matanya menetes dari dagunya yang runcing. Ia mengambil cincin itu, lalu sedikit demi sedikit memasangkannya di jari manis Jun Shangxie.
Gerakannya sangat lambat. Setelah cukup lama cincin itu baru terpasang setengahnya.
Terdengar suara tawa pelan, "Wajahmu yang sedang menangis juga terlihat sangat cantik."
Penglihatan Yin Wushuang saat ini menjadi kabur karena air mata yang masih menggenang di pelipis matanya. Kemudian ia pun menggigit bibirnya dan berusaha untuk menahan air matanya supaya tidak keluar, lalu ia pun melonggarkan cincinnya.
Setelah itu Yin Wushuang mengambil ponselnya, dan saat itu teleponnya belum terputus. Yin Wushuang berbicara dengan sangat cepat, "Katakan kepadaku, ada cara apa yang bisa membuatnya tidak mati, katakan padaku!"
Zoe hanya diam dan tidak mengatakan apa-apa. Jun Shangxie menggenggam tangannya lalu memejamkan matanya.
"Aku akan kembali, percayalah kepadaku."
Detik berikutnya, tubuh Jun Shangxie hancur, bagaikan kunang-kunang yang terbang ke segala arah. Yang tersisa untuk Yin Wushuang hanyalah Roh Emas, dan cincin perak yang jatuh ke lantai.