Permaisuri Kembali ke Sekolah

Yin Wushuang yang Tidak Tahu Malu dan Bermuka Dua (2)



Yin Wushuang yang Tidak Tahu Malu dan Bermuka Dua (2)

0Sophia sudah kesal karena kemarahan si pendeta gemuk kepadanya sebelumnya. Dan ia juga ditegur lagi oleh Putri Arya, sehingga ia pun semakin meneguhkan pemikirannya bahwa Putri Arya harus mati.     

Meskipun hatinya penuh kebencian, namun Sophia tetap menganggukkan kepalanya dengan manis dan berkata, "Maaf tadi aku melakukan kesalahan. Hanya saja begitu melihat Yin Wushuang aku langsung teringat bahwa dia telah meracuni kita, bahkan dia juga memfitnahku."     

Kemudian John datang dan merangkul Sophia sembari memandang semua orang ia berkata, "Kalian tidak bisa menyalahkan Sophia, selama perjalanan ini dia telah melakukan banyak upaya!"     

-     

Ocehan orang-orang dari aliran Tian Shen membuat Singa Api membalikkan tubuhnya dan menatap pendeta gemuk itu.     

"Babi gendut sialan, tadi kamu sudah menyerangku diam-diam. Sekarang masih saja mengoceh, berisik sekali!"     

Singa Api itu masih belum melupakan serangan diam-diam yang dilakukan oleh pendeta gemuk itu. Kemudian ia pun menggertakkan giginya lalu mengeluarkan suara raungan yang menakutkan.     

Karena pil yang diberikan Yin Wushuang tadi, Singa Api itu bisa mengerti bahasa China, dan ia justru tidak mengerti bahasa Inggris.     

Arthur yang melihat bahwa Singa Api itu tidak menyerangnya dan Yin Wushuang, tetapi malah melihat ke arah para umat dari aliran Tian Shen yang ada di depan sana. Kemudian Arthur pun berjalan ke samping Yin Wushuang dan berbisik, "Nona Yin, apa yang terjadi? Kamu bisa berkomunikasi dengannya?"     

Arthur berbicara menggunakan bahasa Inggris. Meskipun ia tidak mengerti, namun Singa Api itu dapat merasakan bahwa nada bicaranya sama seperti orang yang tadi diam-diam menyerangnya. Seketika Singa Api itu pun langsung mendekatkan kepalanya ke depan Arthur, kedua mata yang besarnya memelototinya, "Katakan kepadaku, apa yang dikatakan babi gendut di depan sana?"     

"Nona… Nona Yin." Arthur mengakui, ketika Singa Api itu mendekat, jantung Arthur berdetak semakin kencang. Ia memandang Yin Wushuang yang ada di sampingnya dan berkata, "Aku tidak mengerti apa yang dikatakannya."     

"Groar!" Singa Api itu menyambar Arthur dan menginjaknya di tanah, "Aku sedang bertanya kepadamu!"     

-     

Ketika Singa Api menginjak Arthur di bawah cakarnya, terdengar suara terkesiap dari para umat dari aliran Tian Shen, "Tidak benar, Singa Api tidak sekelompok dengan Yin Wushuang!"     

"Singa Api masih mau membunuh mereka!"     

"Kalau begitu aku tenang!"     

Mereka berceloteh sekali lagi dan menarik perhatian Singa Api lagi.     

Yin Wushuang yang saat itu berdiri di samping Arthur, jarinya menyentuh dagunya, dan matanya yang seperti burung Phoenix itu tampak berkilat. Kemudian matanya tertunduk dan ia pun berbisik, "Mereka sedang mengataimu."     

"Mengataiku?" Singa Api itu melepaskan Arthur lalu berjalan ke samping Yin Wushuang, "Mengataiku apa?"     

"Mengataimu seperti keledai, bodoh seperti babi. Bisa diserang secara diam-diam oleh manusia, kamu adalah sampah dari binatang magis semu." Yin Wushuang melipat kedua tangannya di depan dada, dan nada bicaranya terdengar sangat kesal, "Mereka benar-benar tidak tahu malu! Berani memaki binatang magis semu yang mulia!"     

"Groar…!" Singa Api mendongakkan kepalanya dan mengaum. Mulutnya terbuka dan ia menyemburkan api dengan buas ke arah para umat dari aliran Tian Shen, "Sudah menyerangku diam-diam tapi masih berani mengataiku! Mau cari mati!"     

Singa Api itu pun menyembur api, pendeta gemuk dan pengikut aliran Tian Shen bergegas menghindar. Dan orang-orang yang tidak berhasil menghindar mereka hanya bisa menerima nasib untuk menjadi tumpukan abu. Suhunya apinya sangat tinggi, sehingga bisa membuat tubuh manusia seketika langsung menjadi abu.     

"Apa yang terjadi? Apa yang dikatakan Yin Wushuang sehingga Singa Api begitu murka?"     

"Pasti Yin Wushuang mengatakan sesuatu yang jelek, Singa Api disesatkan!"     

Pendeta gemuk itu pun cemas dan ia marah. Diam-diam ia berpikir, 'Sejelek-jeleknya binatang magis semu dari Liga Utara ini, mestinya ia juga tidak boleh sampai disesatkan oleh Yin Wushuang si jalang ini!'     

'Apalagi Singa Api adalah binatang magis semu dari Liga Utara, pasti ia mengerti bahasa Inggris!'     

Pendeta gemuk itu keluar dengan berani dan membungkuk dengan hormat pada Singa Api, "Tuan binatang magis semu, wanita China yang ada di sampingmu adalah seorang mata-mata. Tolong jangan sampai disesatkan olehnya!"     

"Babi gendut sialan itu bilang apa lagi? Kenapa dia membungkuk?" Singa Api memandang Yin Wushuang si penerjemah.     

"Oh, sebenarnya dia juga tidak mengatakan apa-apa." Ekspresi Yin Wushuang serius, nada suaranya terdengar sangat bersungguh-sungguh, "Dia berkata, bodoh, kalau mampu semburkan api ke kepalaku, sudah lihat kepalaku belum? Lihat tidak?"     

"Pantas dia menghadapkan kepalanya kepadaku! Masih bertanya apa aku melihatnya atau tidak!" Singa Api sangat marah dan tanpa ragu ia menerima tantangan itu. Ia pun langsung membuka mulutnya yang penuh dengan api!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.